Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [BIS]     [PL]  [PB] 
 <<  Pengkhotbah 2 : 15 >> 

BIS: Maka pikirku, "Nasib yang menimpa orang bodoh akan kualami juga. Jadi, apa gunanya segala hikmatku?" Lalu kuambil kesimpulan bahwa hikmat itu memang tak ada gunanya sama sekali.


AYT: Lalu, aku berkata dalam hatiku, “Nasib orang bodoh juga akan menimpa aku. Mengapa selama ini aku begitu berhikmat?” Lalu, aku berkata dalam hatiku bahwa ini pun kesia-siaan.

TB: Maka aku berkata dalam hati: "Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat?" Lalu aku berkata dalam hati, bahwa inipun sia-sia.

TL: Maka berkatalah aku dalam hatiku: Barang yang berlaku atas orang bodoh itupun boleh berlaku atasku juga; entah apa gunanya aku sudah terlebih menuntut hikmat? sebab itu kataku dalam hatiku: Ini juga sia-sia adanya.

MILT: Maka aku berkata dalam hatiku, "Seperti nasib orang bodoh, begitulah yang akan terjadi padaku; untuk apa aku telah begitu berhikmat?" Lalu aku berkata dalam hati, bahwa ini pun kefanaan.

Shellabear 2010: Maka aku berkata dalam hati, “Nasib yang berlaku atas orang bodoh juga akan berlaku atasku. Kalau begitu, mengapa aku harus lebih bijak?” Dalam hati aku berkata bahwa hal ini pun kesia-siaan.

KS (Revisi Shellabear 2011): Maka aku berkata dalam hati, "Nasib yang berlaku atas orang bodoh juga akan berlaku atasku. Kalau begitu, mengapa aku harus lebih bijak?" Dalam hati aku berkata bahwa hal ini pun kesia-siaan.

KSKK: Dan aku berpikir, "Jika nasib orang bodoh akan sama seperti nasibku, apa gunanya kebijaksanaan bagiku?" Aku merenung-renung dalam hatiku bahwa itu pun tidak ada artinya.

VMD: Aku berpikir, “Hal yang sama akan terjadi kepada orang bodoh dan juga akan terjadi padaku. Jadi, mengapa aku berusaha begitu keras menjadi bijak?” Aku berkata dalam hati, “Menjadi bijak juga sia-sia.”

TSI: Maka aku berpikir, “Wah, sebagaimana nasib orang bebal, begitu juga yang akan terjadi kepadaku! Kalau begitu, tidak ada manfaatnya aku begitu pintar dan bijaksana! Oh, ternyata ini juga merupakan kesia-siaan!”

TMV: Aku berfikir, "Kesudahanku sama dengan kesudahan orang bodoh. Oleh itu, apakah untungnya jika aku bijak?" Lalu aku mengambil kesimpulan bahawa hikmat itu memang tidak berguna sama sekali.

FAYH: Orang bodoh akan mati, demikian juga aku. Jadi, apakah gunanya segala kebijaksanaanku? Aku sadar bahwa kebijaksanaan pun sia-sia belaka.

ENDE: Maka aku berkata dalam hatiku: "Sebagaimana nasib orang bodoh djuga menimpa diriku, apa gunanja aku telah djadi bidjak sedemikian?" Dan aku berkata dalam hatiku: "Inipun kesia-siaan!"

Shellabear 1912: Maka berkatalah aku dalam hatiku: "Bahwa barang yang berlaku atas orang bodoh itu demikian juga kelak berlaku atas akupun jikalau demikian bagaimanakah aku lebih berbudi." Maka berkatalah aku dalam hatiku bahwa perkara inipun sia-sia adanya.

Leydekker Draft: Sebab 'itu berkatalah 'aku 'ini dalam hatiku; saperij pertemuwan 'awrang djahil, bagitu lagi 'itu 'akan bertemuw dengan 'aku 'ini: 'antah sebab 'apa kalakh pada tatkala 'itu 'aku 'ini sudah mentjaharij terlebeh 'akan hikmet? sudah 'itu berkatalah 'aku dalam hatiku; bahuwa lagi 'itulah kasija-sijaan.

AVB: Maka aku berkata dalam hatiku: “Kejadian yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku, jadi bagaimanakah aku ini lebih bijaksana?” Lalu aku berkata dalam hati, bahawa ini semua juga sia-sia.


TB ITL: Maka aku <0589> berkata <0559> dalam hati <03820>: "Nasib yang menimpa <04745> orang bodoh <03684> juga <01571> akan menimpa <07136> aku <0589>. Untuk apa <04100> aku <0589> ini dulu <0227> begitu <03148> berhikmat <02449>?" Lalu aku berkata <01696> dalam hati <03820>, bahwa inipun <02088> sia-sia <01892>. [<01571>]


Jawa: Aku banjur mosik ing sajroning ati mangkene: “Apa kang tumempuh marang wong bodho, iku iya bakal tumempuh marang aku. Apa gunane aku iki dhek biyen kadunungan kawicaksanan kang pinunjul iku?” Aku nuli mosik ing sajroning ati, manawa iki uga tanpa guna.

Jawa 1994: Aku banjur rumangsa, "Yèn nasibku padha waé karo nasibé wong bodho. Yèn mengkono apa paédahé aku biyèn ngudi supaya dadi wong wicaksana. Ora ana paédahé. Sethithik waé ora ana."

Sunda: Nu matak ceuk hate, "Anu karandapan ku nu gejul, ku aing ge kaalaman. Ana kitu, naon untungna atuh aing sakieu pinterna teh?" Dijawab ku sorangan keneh, "Mubadir, taya paedahna!"

Madura: Daddi ca’na tang pekker, "Sengko’ bakal nanggunga keya papasthen se etanggung oreng se budhu. Daddi, apa gunana tang hekmat reya?" Sengko’ pas ngoca’ e dhalem ate ja’ hekmat jareya pajat tadha’ gunana sakale.

Bali: Tiang raris mapineh-pineh sapuniki: “Apa ane nibenin anake ane belog, ento masih lakar nibenin idewek. Yening keto, apa untungne dadi anak wicaksana?” Tiang raris nyaurin sapuniki:“Tusing pesan ada.”

Bugis: Naupikkiri’i, ‘Toto iya kennaéngngi tau madonggoé’ upéneddingi towi matu. Jaji aga gunana sininna amaccangekku? Nainappa malaka rippe’na makkedaé iyaro amaccangngé mémeng dé’ sises-siseng akkégunana.

Makasar: Jari kupikkiriki angkana, ‘Sare antujuai tau toloa lanatuju tonga". Jari, apa matu-matunna kacara’dekangku? Nampa kualle bodona kanaya, na kukana, anjo kacara’dekanga memang tena sikali matu-matunna.

Toraja: Sipa’kadamo’ kaleku kukua: Iatu apa urrampoi to baga, narampoi dukana’: Apara gai’na angku tarru’ kinaa? Iamoto kusipa’kada kaleku kukua! Ia duka tu apa iato tae’ gai’na.

Karo: Rukur aku, "Kai si nandangi jadi man kalak bodoh, kunanami ka nge. Dage kai nge gunana kepentarenku?" Emaka kutetapken i bas ukurku maka kai pe la lit gunana.

Simalungun: Jadi ningku ma ibagas uhurhu, “Anggo songon pangandungan ni halak na oto do homa pangandunganku, mase ma sai huparleilei hapentaran na sain dokah?” Jadi ningku ma ibagas uhurhu, “Ai pe sisoya-soya do.”

Toba: Jadi ninna rohangku di bagasan ma: Anggo sisada parsorion do ahu hape dohot halak na oto, aha ma gunana sai huringkoti hapistaran na sai laon? Jadi ninna rohangku ma alogo sambing do hape nang i.


NETBible: So I thought to myself, “The fate of the fool will happen even to me! Then what did I gain by becoming so excessively wise?” So I lamented to myself, “The benefits of wisdom are ultimately meaningless!”

NASB: Then I said to myself, "As is the fate of the fool, it will also befall me. Why then have I been extremely wise?" So I said to myself, "This too is vanity."

HCSB: So I said to myself, "What happens to the fool will also happen to me. Why then have I been overly wise?" And I said to myself that this is also futile.

LEB: I thought to myself, "If the destiny that waits for the fool waits for me as well, then what is the advantage in being wise?" So I thought that even this is pointless.

NIV: Then I thought in my heart, "The fate of the fool will overtake me also. What then do I gain by being wise?" I said in my heart, "This too is meaningless."

ESV: Then I said in my heart, "What happens to the fool will happen to me also. Why then have I been so very wise?" And I said in my heart that this also is vanity.

NRSV: Then I said to myself, "What happens to the fool will happen to me also; why then have I been so very wise?" And I said to myself that this also is vanity.

REB: So I thought, “I too shall suffer the fate of the fool. To what purpose have I been wise? Where is the profit? Even this”, I said to myself, “is futile.

NKJV: So I said in my heart, "As it happens to the fool, It also happens to me, And why was I then more wise?" Then I said in my heart, "This also is vanity."

KJV: Then said I in my heart, As it happeneth to the fool, so it happeneth even to me; and why was I then more wise? Then I said in my heart, that this also [is] vanity.

AMP: Then said I in my heart, As it happens to the fool, so it will happen even to me. And of what use is it then for me to be more wise? Then I said in my heart, This also is vanity (emptiness, vainglory, and futility)!

NLT: Both of them die. Just as the fool will die, so will I. So of what value is all my wisdom? Then I said to myself, "This is all so meaningless!"

GNB: I thought to myself, “What happens to fools is going to happen to me, too. So what have I gained from being so wise?” “Nothing,” I answered, “not a thing.”

ERV: I thought to myself, “The same thing that happens to a fool will also happen to me. So why have I tried so hard to become wise?” I said to myself, “Being wise is also meaningless.”

BBE: Then said I in my heart: As it comes to the foolish man, so will it come to me; so why have I been wise overmuch? Then I said in my heart: This again is to no purpose.

MSG: When I realized that my fate's the same as the fool's, I had to ask myself, "So why bother being wise?" It's all smoke, nothing but smoke.

CEV: Finally, I said to myself, "Being wise got me nowhere! The same thing will happen to me that happens to fools. Nothing makes sense.

CEVUK: Finally, I said to myself, “Being wise got me nowhere! The same thing will happen to me that happens to fools. Nothing makes sense.

GWV: I thought to myself, "If the destiny that waits for the fool waits for me as well, then what is the advantage in being wise?" So I thought that even this is pointless.


NET [draft] ITL: So I thought <03820> to myself <0589>, “The fate <04745> of the fool <03684> will happen <07136> even <01571> to me! Then what <04100> did I <0589> gain by becoming so <02449> excessively <03148> wise <02449>?” So I <0589> lamented <01696> to myself <03820>, “The benefits of wisdom <02088> are ultimately <01571> meaningless <01892>!”



Studi lengkap, lihat: Alkitab SABDA.

 <<  Pengkhotbah 2 : 15 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel