Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [ERV]     [PL]  [PB] 
 <<  Ibrani 12 : 27 >> 

ERV: The words “once again” clearly show us that everything that was created will be destroyed—that is, the things that can be shaken. And only what cannot be shaken will remain.


AYT: Ungkapan “sekali lagi” menunjukkan tentang pemusnahan hal-hal yang dapat digoyahkan, yaitu semua yang sudah diciptakan, supaya hal-hal yang tidak digoyahkan dapat tinggal tetap.

TB: Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan.

TL: Adapun perkataan "Lagi sekali" itu menunjukkan perubahan segala perkara yang bergerak, yaitu barang yang dijadikan, sehingga yang tiada bergerak itu tinggal.

MILT: Dan ungkapan "Satu kali lagi," menjelaskan perubahan terhadap hal-hal yang terguncang selaku hal-hal yang pernah diciptakan, supaya hal-hal yang tidak terguncangkan itu dapat tinggal tetap.

Shellabear 2010: Perkataan "Sekali lagi" menandakan bahwa hal-hal yang dapat diguncangkan, yaitu semua hal yang diciptakan, akan lenyap, sehingga yang tidak terguncangkan akan tetap tinggal.

KS (Revisi Shellabear 2011): Perkataan "Sekali lagi" menandakan bahwa hal-hal yang dapat diguncangkan, yaitu semua hal yang diciptakan, akan lenyap, sehingga yang tidak terguncangkan akan tetap tinggal.

Shellabear 2000: Perkataan “Sekali lagi” menandakan bahwa hal-hal yang dapat diguncangkan, yaitu semua hal yang sudah diciptakan, akan lenyap, sehingga yang tidak terguncangkan akan tetap tinggal.

KSZI: &lsquo;Sekali lagi&rsquo; ini bermaksud bahawa segala yang digoncang, iaitu semua benda buatan akan dihapuskan manakala segala yang tidak dapat digoncang akan tetap wujud.

KSKK: Kata-kata 'sekali lagi' mengacu pada pemusnahan dari segala sesuatu yang dapat diguncangkan, yaitu segala sesuatu yang diciptakan, dan hanya yang tidak dapat diguncangkan akan tetap tinggal.

WBTC Draft: Kata "sekali lagi" dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa segala sesuatu yang diciptakan akan binasa. Itu adalah yang dapat diguncang. Dan hanya yang tidak dapat diguncang yang akan tetap bertahan.

VMD: Kata “sekali lagi” dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa segala sesuatu yang diciptakan akan binasa. Itu adalah yang dapat diguncang. Dan hanya yang tidak dapat diguncang yang akan tetap bertahan.

AMD: Kata-kata “sekali lagi” dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa apa yang bisa diguncangkan akan dimusnahkan, yaitu segala ciptaan. Dan yang tersisa adalah yang tidak dapat diguncangkan.

TSI: Dengan kata “Sekali lagi,” jelaslah bahwa Allah bermaksud membinasakan semua ciptaan yang bisa digoncangkan, supaya yang tertinggal hanyalah hal-hal yang tidak bisa digoncangkan.

BIS: Perkataan "sekali lagi" menunjukkan bahwa seluruh dunia yang sudah diciptakan akan digoncangkan dan disingkirkan, supaya yang tertinggal hanyalah yang tidak dapat bergoncang.

TMV: Kata-kata "sekali lagi" menunjukkan bahawa seluruh alam yang diciptakan akan digoncangkan dan disingkirkan, supaya apa yang tidak dapat digoncangkan akan tertinggal.

BSD: Perkataan “sekali lagi” menunjukkan bahwa semua ciptaan Allah akan digoncangkan dan disingkirkan. Dengan begitu, yang tertinggal hanyalah apa yang tidak dapat digoncangkan.

FAYH: Yang dimaksudkan-Nya ialah bahwa Ia akan menyisihkan segala sesuatu yang dasarnya tidak kuat, sehingga yang tinggal hanyalah yang tidak tergoncangkan.

ENDE: Utjapan "sekali lagi" itu menjatakan suatu perubahan pada benda-benda jang digontjangkan, sebab dia bersifat machluk, supaja akan tinggal hanja jang tak tergontjangkan.

Shellabear 1912: Adapun perkataan "Lagi sekali" itu menandakan bahwa perkara-perkara yang digerakkan itu akan hilang kelak, yaitu segala perkara yang dijadikan, supaya yang tidak digerakkan itu lagi tinggal.

Klinkert 1879: Adapon perkataan "sakali lagi" itoe, ija-itoe menandai hal pengobahan segala perkara jang dapat digerakkan, saperti perkara jang telah didjadikan, soepaja tinggal tetap segala perkara jang tidak tergerakkan itoe.

Klinkert 1863: Maka perkataan jang sakali lagi itoe, ija-itoe kasih tanda dari perobahan perkara-perkara jang digerakken, saperti perkara jang soedah didjadiken, sopaja perkara jang tidak bolih digerakken itoe tinggal tetep adanja.

Melayu Baba: Dan ini perjanjian, "Lagi satu kali saja," arti-nya yang apa-apa yang kna gonchang nanti hilang, ia'itu smoa perkara yang sudah di-jadikan, spaya apa-apa yang t'ada kna gonchang boleh tinggal.

Ambon Draft: Maka perkata; an ini; "Satu kali lagi" itu berton-djok kapindahan segala barang jang kagarakan, seperti deri satu perkara jang sudah de-kardjakan, itupawn sopaja itu jang tijada dekardjakan bawleh tinggal.

Keasberry 1853: Adapun purkataan yang skali lagi itu, iya itu munandai deri hal purpindahan purkara purkara yang digrakkan, sapurti purkara yang tulah dijadikan, supaya purkara purkara yang tiada digrakkan itupun tinggallah tutap adanya.

Keasberry 1866: Adapun pŭrkataan yang skali lagi itu, iya itu mŭnandai derihal bŭrpindahan pŭrkara pŭrkara yang digrakkan, spŭrti pŭrkara yang tŭlah dijadikan, supaya pŭrkara pŭrkara yang tiada digrakkan itupun tinggallah tŭtap adanya.

Leydekker Draft: Maka sapatah 'ini, lagi sakali, 'itu menjatakan kapindahan segala barang jang kagarakan, sedang 'itu sudah taperbowat, sopaja tinggal tatap segala barang jang tijada kagarakan.

AVB: “Sekali lagi” ini bermaksud bahawa segala yang digoncang, iaitu semua benda buatan akan dihapuskan manakala segala yang tidak dapat digoncang akan tetap wujud.

Iban: Leka jaku "sekali agi" terang nunjukka utai ti ulih digusak deka dibuai, iya nya utai ti udah digaga, ngambika semina utai ti enda ulih digusak aja tinggal.


TB ITL: Ungkapan "Satu kali <530> lagi <2089>" menunjuk <1213> kepada perubahan <3331> pada apa yang dapat digoncangkan <4531>, karena <5613> ia dijadikan <4160> supaya <2443> tinggal tetap <3306> apa yang tidak <3361> tergoncangkan <4531>. [<1161>]


Jawa: Tetembungan “sapisan engkas” iku nuduhake owah-owahane samubarang kang bisa digonjingake, kaya apa kang katitahake, supaya tetepa samubarang kang ora bisa gonjing.

Jawa 2006: Tembung, "sapisan engkas" iku nuduhaké owah-owahané samubarang kang bisa digonjingaké, yaiku apa kang katitahaké, supaya apa kang ora bisa gonjing, iku lestari.

Jawa 1994: Pangandika "sepisan engkas" kuwi nélakaké kanthi cetha yèn alam jembar sing katitahaké iki bakal digonjingaké lan dibuwang, supaya barang-barang sing ora gonjing kuwi bisa lestari.

Jawa-Suriname: Tembung “sepisan menèh” kuwi ngomongké nèk Gusti Allah bakal ngrusak sembarang sing digawé, nanging ora kanggo ngadek slawasé. Dadiné namung sembarang sing digawé kanggo slawasé bakal ngadek terus.

Sunda: Ungel "Sakali deui" nuduhkeun yen sagala nu geus aya bakal digenjlongkeun jeung disingkirkeun, nu tinggal ngan anu henteu bisa genjlong.

Sunda Formal: Eta kecap “deui,” nandakeun yen saniskara dadamelana-Na baris genjlong terus musna. Tapi anu teu keuna ku owah gingsir mah, baris tetep ayana.

Madura: Oca’ "sakaleyan aggi’" noduwagi ja’ saantero dunnya se ampon ecepta’agi bakal epagundhegga ban epanyeseya, sopaja se gi’ badha pera’ kare se ta’ bisa agundhek.

Bauzi: Aho lab fet gagu esuhu im lam, “Ba fa neo modehe bak vàmadi vaito tame,” lahaha bak lam eho fa uba nehi iademe vameadume um ozobohudelo mozo. Alat Aba Aho meedume vahedaha na zi lam ahebu Aho modi fa ititidume vàhàdedume sedda tame. Ame na zi lam abo gi labaha bohu vuusdamnat modem vabak. Lahana na abo gi labaha bohu vuusdamna abo ititidume vàhàdem biemna zi lamota vekem bake Aho labihada tame.

Bali: Sabdan Idane “buin acepok” sampun terang nyinahang, mungguing sakancan sane sampun kakardi pacang kagejerang tur kentungang mangdane sane tan kagingsirang pacang kantun manggeh.

Ngaju: Auh kotak "sinde tinai" jete manintu hapus kalunen je jari injapa akan induroh tuntang inyare, mangat je batisa te baya taloh je dia tau baduroh.

Sasak: Manik-Ne "karing sekali" nyatayang bahwe seantẽro dunie saq sampun tecipteang gen tepiaq inggur dait tesingkirang, adẽq saq masih cume saq ndẽq bau tepiaq inggur.

Bugis: Ada-ada "siseppi" mappaitangngi makkedaé sininna linoé iya puraé ripancaji rigoccangngi matu sibawa ripaddésu, kuwammengngi iya monroé banna ritu iya dé’é naulléi taggoccang.

Makasar: Bicara angkanaya "sikalipi pole" Napa’nassai angkanaya lanigoccangi siagang lanipelaki sikontu lino le’baka nipare’, sa’genna ia mami ammantang sikamma tenaya nakkulle ta’goccang.

Toraja: Iatu kada pissanpa umpatu kadipopembalianna mintu’ apa tibendon, iamotu apa dipadadi, kumua anna tontong tu tang tibendonna.

Duri: Ia joo kada "pissenpa" mpamanassai kumua ia ngasan to apa mangka dipaden la diroge nadita'dei, anna ia mandamo torro to tangtirogena.

Gorontalo: Pirimani lo Allahuta'ala boyito loloiya pe'entapo, deboliliyo mao nga'amila u pilopowali mayi lo Allahuta'ala ma huhulo-Liyo wawu yinggilo-Liyo mao, alihu u metola bolo u dila humuhulo.

Gorontalo 2006: Tahuda "pee̒entapo" mopoi̒laalo mai deu̒ ngoilanggubu dunia umaa pilowali mapolo tau̒loolo wau yinggilolo, alihu u meitolaa bo udiila mowali molotau̒lo.

Balantak: Wurung men nangaan “dauga' pensan” minsiso'kon se' giigii' upa men ia sidakonmo Alaata'ala bo yunggoton ka' saalkonon, kada' men tontako' somo men sian notoyunggot.

Bambam: Inde tula' naua: “Pissam polepi,” kalembasanna, ingganna pa'padadinna Puang Allataala la tihodo lambi' pa'de asam. Angga ham la da'da' sule lako salako-lakona indo to inna tatilenggu' anna tatibosso'.

Kaili Da'a: Tesana "sangganipa" etu nompakanoto pura-pura nuapa to nipajadina kana ragagoyana bo rapakalipona ala aga to da'a namala ragagoya to naboli.

Mongondow: Tosingogon, "Komintapa doman" mogumanbií kom bayongan dunia inta aim pinomia na'a in danduíon bo ḷumbuíon, simbaí dongkadon inta diaí modanduí ing kotaḷaían.

Aralle: Bahtuanna indee: ingkänna ang napapia la padanta' lambi' pa'da. Pihsananna yato ang la lambi' sapano-panona ang dai mala padanta' dianto supu ang la tontong.

Napu: NgkoraNa au manguli "hambela mani", lempona: Pue Ala ina mokalea hai mogero dunia au Napopewali ide, lawi dunia ide bara mantaha duuna kamahae-haea. Mewali, i alo au ina mai, Pue Ala ina mogero hinangkana, bona apa au bara peisa rakalea, iti pearai au tetida.

Sangir: Bawera, "sěnsul᷊ẹko l᷊ai e" mělẹ̌lahẹ u kaguwạu dunia seng nariadi sarung kakiokang dingangu al᷊ingang, tadeạu mal᷊ěmbe kate apang tawe makiọ.

Taa: Wali gombo to manganto’o “sangkani wo’u” etu mampakanasa i Pue Allah damangalengko pasi mangabolos yau anu to napapowali, Ia damangika ewa wetu see yako etu anu to taa kalengko jamo to etu toronya.

Rote: Dede'a ka nae, "la'iesa seluk" natu'du nae, neukose basa daebafak fo nakadada'di kana, neukose Ana fae nanggenggengo kana ma Ana kekoheo kana, fo daenga ela ka'da hata manggengo ta kala.

Galela: O demo "ma moili" gena ma ngale o bi moi-moi wosidadadika magena o wange moiku asa wahiti de lo wasisa. So cawali o bi kia naga kiaka yaakuwa yahiti magena asa kanaga ka sidutu ikakali.

Yali, Angguruk: Aren "nin fobik eke" yuk isahu ane fahet nit hiyag nisaruk lit mun angge man angge wal tiyag angge yuk turukon arimano nin aruhumu yuk turuk eleg angge mondabi welaruhu ulug seleg toho hiyag nisaruk.

Tabaru: 'O demo "ma moiosi" 'isidumutu 'ato 'o dunia 'iodumu gee 'isidadi-dadiku 'asa 'ikagiwi de yatingaka, la 'imadaku duga ka gee koidadiwa 'igiwi.

Karo: Kata "sekali nari ngenca" ngataken maka kerina si nasa lit si nggo ijadiken Dibata si banci iugur nandangi isambari, gelah tading kai si la terugur.

Simalungun: Hata na mangkatahon “Sahali nari” patuduhkon na mubah ma na tardugur on, in ma na tinompa on, ase totap na so tardugur ai.

Toba: Alai hata na mandok sahali nari patuduhon: Na naeng muba ma na tarhutur, i ma na tinompa on, asa hot na so tarhutur i!

Dairi: Kata simendokken 'sikali nai' magahken, sagumanna sienggo ihanaken janah ndorok dumegger i kennah itingtingi, asa pellin siso terdegger idi nai ngo kessa tading.

Minangkabau: Kato-kato "sakali lai" manyatokan, baraso kasadonyo dunia nan lah dijadikan, ka diguncangkan sarato ka di anjakkan, supayo nan ka tingga hanyolah nan indak dapek baguncang.

Nias: Fehede "samuza tõ" andrõ mangoroma'õ wa fefu zi no mufazõkhi ba tola humeu, nifa'ese ba zinga dania, ena'õ torõi ha si tebai humeu.

Mentawai: Nga-nga sipasikukua, "ai peilé sangamitsá" masipatoilá ka sita, sangaliot polak sibaraakenennia ipangengeu-ngeu sambat tukakarit'aké, bulé sarat sitaiagai ngeu-ngeuan lé mulelegei.

Lampung: Cawa "sekali lagi" nunjukko bahwa seluruh dunia sai radu diciptako haga diguncangko rik disingkerko, in sai tetinggal angkah sai mak dapok beguncang.

Aceh: Kheun "sigoe teuk" sibagoe teutunyok bahwa bansigom donya nyang ka geucebta teuma geuyok-yok dan geuböih ho laén, mangat jeuet nyang tinggai na kheueh nyang hana hase meuhayak.

Mamasa: Battakada: “Pissan polepi,” kalembasanna, angganna pa'padadinna Puang Allata'alla la parodo lambisan pa'de asan. Anggami taparodona la da'da' sae lako-lakona.

Berik: Jei jam aa galap gutenaram enggame, "Ai gamjon ogiri aaiserem ga As gin-gintese.", nei bunarsusfer nemsa towaswena enggame, seyafter Jei aa jes eyebaabilim, seyafter jeiserem Jei se gin-gintababisi, ane gase bartabaabisi. Jengga jeiserem jam gin-ginweyan aaiserem ga jenefener sege falbisi.

Manggarai: Taé “Cengkalin kolé” ngong lino ho’o ata poli dédék te gégoy agu te hésingy, wiga ata retangn kali ga hanang situt toe ngancéng gégos.

Sabu: Ne lipedai "hewari ri" ta peteleo ke ta do hari hewue raiwawa do alle pepeera do nadhe, do medae ta kenyoke pekeridho-radho jhe awe la kejhunga, mita ne do hiha ne, wata ke do dho nara ta kenyoke pekeridho-radho ne ke.

Kupang: Waktu Tuhan omong bilang, Dia mau bekin samua tagoyang “satu kali lai”, dia pung arti bilang, Tuhan mau kasi tagoyang samua yang Dia su bekin di langit deng di bumi, sampe yang sonde bisa batahan, nanti ilang buang. Te yang bisa batahan sa, yang nanti tenga tarús.

Abun: Yefun Allah ki mone do, "wam dik yo o," sane men jam do, suk mwa mo bur ré si gu nim ne sino gato Yefun ut ré bere ram kom mo iwedewe. Suk mwa mo bur ré gato yo kem krat nde yo, bere Yefun nai wé re, subere suk mwa gato kem krat sor ete kem.

Meyah: Noba jeska Ofa agot oida, "Mebif icusur juens deika," beda koma orocunc rot mebif jera mebaga nomnaga ongga Ofa ontunggom fob. Beda Ofa omorohoda rot mar insa koma nomnaga jeskaseda mar ongga angh gu monuh mebaga bera emah rot ahais ojgomuja.

Uma: Lolita to mpo'uli' "hangkani-pi" toe, batua-na: Alata'ala mpolengo pai' mpogero dunia' to napajadi' tohe'i, apa' dunia' toi uma tida duu' kahae–hae-na. Jadi', hi eo mpeno, nagero omea, bona muntu' to uma ma'ala molengo-damo to tida.

Yawa: Amisye apa ayao umaso ama ine mare anakotaro ranari tenambe mamo Po rangkiki java rakanive vintabo, wirati indamu anakotaro mangkiki kakai obo mirati no tawan.


NETBible: Now this phrase “once more” indicates the removal of what is shaken, that is, of created things, so that what is unshaken may remain.

NASB: This expression, "Yet once more," denotes the removing of those things which can be shaken, as of created things, so that those things which cannot be shaken may remain.

HCSB: Now this expression, "Yet once more," indicates the removal of what can be shaken--that is, created things--so that what is not shaken might remain.

LEB: Now the [phrase] "yet once [more]" indicates the removal of what is shaken, namely, things that have been created, in order that the things that are not shaken may remain.

NIV: The words "once more" indicate the removing of what can be shaken—that is, created things—so that what cannot be shaken may remain.

ESV: This phrase, "Yet once more," indicates the removal of things that are shaken--that is, things that have been made--in order that the things that cannot be shaken may remain.

NRSV: This phrase, "Yet once more," indicates the removal of what is shaken—that is, created things—so that what cannot be shaken may remain.

REB: The words “once again” point to the removal of all created things, of all that is shaken, so that what cannot be shaken may remain.

NKJV: Now this, "Yet once more," indicates the removal of those things that are being shaken, as of things that are made, that the things which cannot be shaken may remain.

KJV: And this [word], Yet once more, signifieth the removing of those things that are shaken, as of things that are made, that those things which cannot be shaken may remain.

AMP: Now this expression, Yet once more, indicates the final removal {and} transformation of all [that can be] shaken--that is, of that which has been created--in order that what cannot be shaken may remain {and} continue.

NLT: This means that the things on earth will be shaken, so that only eternal things will be left.

GNB: The words “once more” plainly show that the created things will be shaken and removed, so that the things that cannot be shaken will remain.

EVD: The words “once again” clearly show us that everything that was made will be destroyed. Those are the things that can be shaken. And only the things that cannot be shaken will continue.

BBE: And the words, Still one more, make it clear that there will be a taking away of those things which are shaking, as of things which are made, so that there may be only those things of which no shaking is possible.

MSG: The phrase "one last shaking" means a thorough housecleaning, getting rid of all the historical and religious junk so that the unshakable essentials stand clear and uncluttered.

Phillips NT: This means that in this final "shaking" all that is impermanent will be removed, that is, everything that is merely "made", and only the unshakable things will remain.

DEIBLER: The words “again, one more time” indicate that things on earth will be shaken {that he will shake things on earth}, meaning that he will set aside all that he has created, in order that the things in heaven that cannot be shaken {that nothing can shake} may remain forever.

GULLAH: Wen God say, “One mo time gin,” dat show dat e gwine tek way all dem ting wa e done mek, dem ting wa kin git shook op. E gwine do dat so dat dem ting wa sin able fa git shook op, dey gwine las faeba.

CEV: The words "once again" mean that these created things will someday be shaken and removed. Then what cannot be shaken will last.

CEVUK: The words “once again” mean that these created things will some day be shaken and removed. Then what cannot be shaken will last.

GWV: The words once more show clearly that God will change what he has made. These are the things that can be shaken. Then only the things that cannot be shaken will remain.


NET [draft] ITL: Now this phrase “once <530> more <2089>” indicates <1213> the removal <3331> of what is shaken <4531>, that is <5613>, of created things <4160>, so that <2443> what is unshaken <4531> unshaken <3361> may remain <3306>.



 <<  Ibrani 12 : 27 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel