Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [NET]     [PL]  [PB] 
 <<  Wahyu 17 : 15 >> 

NETBible: Then the angel said to me, “The waters you saw (where the prostitute is seated) are peoples, multitudes, nations, and languages.


AYT: Kemudian, malaikat itu berkata kepadaku, “Air yang kamu lihat, yang di atasnya pelacur itu duduk, adalah masyarakat, orang banyak, bangsa, dan bahasa.

TB: Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

TL: Maka katanya kepadaku, "Adapun segala air yang engkau tampak di tempat perempuan sundal itu duduk, itulah beberapa kaum dan orang banyak dan segala bangsa dan bahasa.

MILT: Dan dia berkata kepadaku, "Air yang engkau lihat itu, tempat pelacur itu duduk, adalah kaum dan kerumunan orang dan bangsa dan bahasa.

Shellabear 2010: Malaikat itu berkata juga kepadaku, "Semua air yang telah kaulihat di tempat pesundal itu duduk adalah segala kaum, rakyat, bangsa, dan bahasa.

KS (Revisi Shellabear 2011): Malaikat itu berkata juga kepadaku, "Semua air yang telah kaulihat di tempat pesundal itu duduk adalah segala kaum, rakyat, bangsa, dan bahasa.

Shellabear 2000: Malaikat itu berkata juga kepadaku, “Semua air yang telah kaulihat di tempat pesundal itu duduk adalah kaum-kaum, rakyat-rakyat, bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa.

KSZI: Malaikat itu berkata kepadaku, &lsquo;Air yang kamu lihat di tempat pelacur itu duduk adalah kaum, orang ramai, bangsa dan bahasa.

KSKK: Malaikat berkata lagi, "Segala air yang telah engkau lihat, yang di atasnya pelacur duduk, adalah bangsa-bangsa, rakyat banyak, dan kaum dari berbagai bahasa.

WBTC Draft: Kemudian malaikat itu berkata kepadaku, "Engkau telah melihat air tempat perempuan pelacur itu duduk. Air itu ialah orang banyak, suku yang berbeda-beda, bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa.

VMD: Kemudian malaikat itu berkata kepadaku, “Engkau telah melihat air tempat perempuan pelacur itu duduk. Air itu ialah orang banyak, suku yang berbeda-beda, bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa.

AMD: Kemudian, malaikat itu berkata kepadaku, “Kamu telah melihat air yang diduduki pelacur itu. Air itu adalah orang-orang dari berbagai bangsa, negeri, dan bahasa.

TSI: Lalu malaikat itu berkata kepada saya, “Tempat dengan banyak sungai mengalir itu, yakni tempat duduk pelacur tadi, menggambarkan banyak kelompok orang dari berbagai suku bahasa dan bangsa.

BIS: Malaikat itu berkata juga, "Air yang engkau lihat itu, tempat pelacur itu duduk, ialah bangsa-bangsa, rakyat-rakyat, negara-negara dan bahasa-bahasa.

TMV: Malaikat itu berkata pula kepadaku, "Sungai-sungai yang engkau lihat itu, tempat pelacur itu duduk, melambangkan pelbagai negara, rakyat, bangsa, dan bahasa.

BSD: Malaikat itu berkata lagi, “Air yang kaulihat sedang diduduki oleh pelacur itu adalah orang-orang dari berbagai bangsa, negara, dan bahasa.

FAYH: "Semua samudera, danau, dan sungai tempat kedudukan perempuan itu melambangkan orang banyak dari segala suku dan bangsa.

ENDE: Ia berkata lagi kepadaku: "Segala air jang telah kaulihat itu, dan pada tepinja si Sundal itu duduk, itulah para bangsa dan rakjat dan suku-bangsa dan bahasa.

Shellabear 1912: Maka kata malaikat itu kepadaku, "Adapun segala air yang telah engkau lihat ditempat sundal duduk itu, yaitu beberapa kaum dan orang banyak dan beberapa bangsa dan bahasa.

Klinkert 1879: Laloe kata malaikat itoe kapadakoe: Adapon segala ajar, jang kaulihat, tempat kadoedoekan soendal itoe, ija-itoelah beberapa kaum dan bala-tantara dan bangsa dan behasa.

Klinkert 1863: Maka dia berkata sama akoe bagini: {Yes 8:7} Adapon segala ajer, jang angkau lihat ditampat lonte doedoek, ija-itoe bebrapa kaum dan bala-tantara, dan bangsa, dan bahasa.

Melayu Baba: Dan dia kata sama sahya, "Itu ayer yang angkau sudah tengok, tmpat di mana itu sundal ada dudok, ia'itu bbrapa kaum, dan orang-orang banyak, dan bangsa-bangsa, dan bhasa-bhasa.

Ambon Draft: Maka bersabdalah ija kapadaku: Segala ajer itu jang angkaw melihat, di ma-na ada dudok parampuwan sondal, itulah chalika-chalika, dan raijet-raijet, dan bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa.

Keasberry 1853: Maka iya burkata padaku, Adapun ayer ayer yang angkau lihat, ditumpat jalang itu duduk, iya itulah bubrapa kaum, dan buluntuntara, dan orang bangsa, dan bahsa.

Keasberry 1866: Maka iya bŭrkata padaku, adapun ayer ayer yang angkau lihat, ditŭmpat jalang itu dudok, iya itulah bŭbrapa kaum, dan bŭlantŭntara, dan bangsa, dan bahsa.

Leydekker Draft: Maka bersabdalah 'ija padaku: segala 'ajer jang sudah kawlihat, dimana sondal 'itu dudokh, 'itu 'ada babarapa khawm, dan raxijet, dan chalikhah, dan 'awrang jang berbagej 2 bahasa.

AVB: Malaikat itu berkata kepadaku, “Air yang kamu lihat di tempat pelacur itu duduk ialah kaum, orang ramai, bangsa dan bahasa.

Iban: Lalu ku melikat nya madah ngagai aku, "Sungai ti dipeda nuan nya, ti alai indu sundal nya duduk, nya mayuh bengkah menua, mensia, bansa, enggau jaku.


TB ITL: Lalu <2532> ia berkata <3004> kepadaku <3427>: "Semua air <5204> yang <3739> telah kaulihat <1492>, di mana <3757> wanita pelacur <4204> itu duduk <2521>, adalah <1510> bangsa-bangsa <2992> dan <2532> rakyat banyak <3793> dan <2532> kaum <1484> dan <2532> bahasa <1100>.


Jawa: Malaekat mau tumuli ngandika marang aku: “Kabeh banyu kang kokdeleng, kang dilungguhi dening wanita tunasusila iku ngibarati para bangsa lan rakyat akeh tuwin golongan apadene basa.

Jawa 2006: Malaékat mau tumuli ngandika marang aku, "Sakèhing banyu kang kokdeleng, kang dilungguhi déning sundel iku ngibarati para bangsa lan rakyat akèh tuwin umat apadéné basa.

Jawa 1994: Malaékat mau nuli ngandikani aku mengkéné: "Banyu sing kokdeleng, sing dilungguhi sundel kuwi, ngibarataké negara-negara, golongan-golonganing masarakat, para bangsa lan basa.

Jawa-Suriname: “Mulékat mau terus ngomongi aku ngéné: Banyu sing mbok sawang, sing dijagongi lonté kuwi, nggambarké negara-negara lan golongan-golongané wong, para bangsa lan basa.

Sunda: Saurna deui, "Cai anu katenjo ku maneh, pangdiukan eta awewe palacuran, nuduhkeun bangsa-bangsa, rahayat-rahayat, nagara-nagara, jeung basa-basa.

Sunda Formal: Saurna deui ka simkuring, “Walungan-walungan anu ayeuna katenjo, anu jadi tempat awewe palacuran tea, nuduhkeun bangsa-bangsa, rayat murba, kaom-kaom, katut basana masing-masing.

Madura: Malaekat ganeka adhabu jugan, "Aeng se etangale’e ba’na rowa, se ekatoju’i sondel rowa, jareya sa-bangsa, yat-ra’yat, ra-nagara ban sa-basa.

Bauzi: Labihasu vameadume neàdi ame Alat Am im gagu vou usemda labe aho neo eba nehame vi vameada. “Ame fi loho nam labe aho nusdam vao zi lam oho aahana lam gi neham bak vouhomna modem bak. Dam bakda ahebu abo bak feàna meidati bak feàna meidati ahaladiame esuiaha dam zi ame. Labi dam debu mei debu meime dae ahaladiaha dam ame. Lahadaha dam zi fai am bak.

Bali: Malih malaekate punika mabaos ring tiang sapuniki: “Sawatek yehe ane tepukin kita, ane tongosina baan sundele ento, nah ento parabangsa, rakyat, suku muah basa.

Ngaju: Malekat te hamauh kea, "Danum je gitam te, eka lontei te mondok, jete kare bangsa, kare rayat, negara tuntang kare bahasa.

Sasak: Malaẽkat nike ẽndah bebase, "Aiq saq side serioq nike, taoq pelacur nike tokol, nike bangse-bangse, rakyat-rakyat, kaum dait base.

Bugis: Makkeda towi iyaro malaéka’é, "Uwai iya muwitaéro, onronna cakkuribangngé tudang, iyanaritu bangsa-bangsaé, sining ra’ya’é, sining wanuwaé sibawa sining basaé.

Makasar: Nakana pole anjo malaekaka, "Anjo je’ne’ nucinika, napammempoia anjo pasundalaka, iaminjo bansa-bansaya, ra’ya’-ra’yaka, pa’rasangang-pa’rasanganga siagang bahasa-bahasaya.

Toraja: Nakuami lako kaleku: Iatu mintu’na uai mutiro dio inan nanii unno’ko’ pa’gau’ sala iato, iamora tu ba’tu pira-pira to sangpetayanan sia to tang dipetayanni sia mintu’ bangsa sia basa.

Duri: Nakuan toona' joo malaeka', "Ia joo sa'dan mukita to randanna nanii baine bandarang, iamo sininna tobuda, tondok, basa na bangsa lan lino.

Gorontalo: Lapatao malaikati boyito loloiya mayi poli ode olau odiye, ”Taluhe ngohuntuwa u ma ilontongamu pilotihuloa lo tabuwa suntali boyito, deuwitoyito nga'amila umati, tawu ngohuntuwa, bangusa wawu bahasa.

Gorontalo 2006: Malai̒kati boito loloi̒ya olo, "Taluhu u ilootongamu boito, tambati pilo tihuloa̒a lo tasuuntali boito, deu̒ito-yito babaa-ngusawalo, raraa-aayatiyalo, lilii-puwaalo, babaa-hasawaalo.

Balantak: Kasi malaa'ikat iya'a uga' norobu na ingku' taena, “Weerkauna men koo piile' no'umoruanganna wiwine men bukuan mogora' iya'a, mase biai' lipu', biai' mian, biai' lee', ka' biai' wurung.

Bambam: Puhai ia too, napa'tula'i pole omä' indo malaika' naua: “Indo ongeam muita napaitängä-tängä buda salu to naongei muokko' indo passunda', kalembasanna ingganna hupatau to buttu dio mai ingganna kabuttuam, pa'lembängam, anna basa illaam lino.

Kaili Da'a: Naopu etu nanguli wo'umo malaeka etu ka aku, "Ue nadea to nikitamu pani'a to namosu besi bajinga etu nombagambara tau-tau nggari njumaongu dunia, todea-todea nggari umba-umba ngata to notesa mpengele-ngele basa ri dunia.

Mongondow: Malaekat tatua noguman doman, "Tubig inta inontongmu tatua, tampat inta ilituían im polacur tatua, tuata im bangusa mita, rayat mita, negara mita bo bahasa mita.

Aralle: Naoa toingkä'te yato malaeka', "Yato sangngaka-sangngaka uhai ang ungngita ang naonge mohko' pahsundala', dianto ingkänna bohto di lino.

Napu: Nauli mbuli malaeka iti iriko: "Owai au nuita inona, au napohudai towawine iti, lempona tauna au hangko i humalele dunia, tauna hangko i ope-ope kadatua hai hinangkana basa.

Sangir: Malạekatẹ̌ ene mal᷊aing nẹ̌bera, "Akẹ nạung kinasilonu e, piạ kẹ̌kaianengu wawine tahapẹ̌sundal᷊ẹ̌, ute kai manga umatẹ̌, kawanua, ringangu wansa, ringangu manga haghing bera.

Taa: Wali yako etu, pomakau etu mampogomboka wo’u aku, ia manganto’o, “Ue to nukita ngkorom ngena, ue to napotunda nu lonte, ue etu tondong nto lino, etu semo tondong bansa-bansa, pasi tondong ntau boros, pasi tondong mpaporenta pasi basa-basa nto lino.

Rote: Ata nusa so'dak ndia boeo nafa'da nae, "Oe fo o mitak ndia nde bee na mamanak fo manasosoa piaok ndia nangatuuk, fo nde leoina la, lau nala, nusaina la, ma dede'a kala.

Galela: "De ngohi lo tonisingangasu kali o selera idala ma dateka o ngopeqeka mosusundali kagena momagogeku, magena o bi nyawa yadadala o bi bangsa moi-moi, o bi soa moi-moi, de lo o bi bahasa moi-moino.

Yali, Angguruk: Nin eke hiyag nutuk lit, "Ik eleruk wilip atuk ambeg hiyap yaying turukon heriyegma yet hehenon ino o pumbuk men ap palu roho werehon men enele wal taneg urukon men inibam wal taneg werehon men fahet yet hehen," ulug hiyag nitisi.

Tabaru: 'O mala'ekati ge'ena kaingosekau mita, "'O 'akere gee nakokimake-make, gee kiaka naga 'ami roese mowuku-wukunu mogoge-gogere, ge'ena la 'o sagala suku, 'o sagala kawasa, 'o sagala negara de 'o nyawa-nyawa gee manga demo moi-moi yopake-pake.

Karo: Tole ngerana malekat e man bangku, "Kerna lau si iidahndu, lau ingan diberu perlua-lua e kundul, e me negara-negara jelma si nterem, bangsa-bangsa bage pe kerina manusia i bas erbage-bage cakap nari.

Simalungun: Dob ai nini ma dompak ahu, “Ia sagala bah na nididahmai, na hinundulan ni boru jalang ai, ai ma bangsa-bangsa, halak simbuei, suku pakon hata.

Toba: Dung i didok ma tu ahu: Ia angka aek na niidami, inganan ni boruboru na jahat i, i ma angka bangso, angka punguan bolon, angka marga dohot hata.

Dairi: Nai nina malaèkat i dèng ma, "Ukum laè siniidahmu idi, imo bekkas kundul perlangkah julu meddem, imo bangsa-bangsa, pulungen mbellen, marga dekket kata.

Minangkabau: Malekaik tu bakato pulo, "Ayie nan angkau liyek tu, tampaik padusi pajina tu duduak, iyolah sagalo banso, sagalo rakyaik, sagalo nagara, sarato jo sagalo bahaso.

Nias: Iw̃a'õ gõi mala'ika andrõ, "Idanõ andrõ ni'ilau, naha ba zi dadao sohorõ andrõ, ya'ia ngawalõ soi fefu, niha mbanua, ngawalõ mado fefu awõ ngawalõ li.

Mentawai: Iageti kuanangan malaika ka matakku, "Oinan siitsónu nenda, iaté kudduat nia sinanalep sipuoolop tubu; iaté sia tai bangsa, tai rayat, negara samba panganga-nganga.

Lampung: Malaikat udi cawa juga, "Way sai niku liak udi, rang jelma sai ngelacorko diri udi mejong, iado bangsa-bangsa, rakyat-rakyat, negara-negara rik bahasa-bahasa.

Aceh: Malaikat nyan geupeugah teuma, "Ié nyang gata ngieng nyan, teumpat duek inong lunte nyan, na kheueh bansa-bansa, rakyat-rakyat, neugahra-neugahra dan basa-basa.

Mamasa: Mangkai too, napantula'i pole omo' inde malaeka'e nakua: “Inde salu muita ulliling tama angngenan nangei ummokko' passundala'e, kalembasanna angganna rupa tau to lu dio mai botto-ma'botto, angganna kaparentaan, anna basa illalan lino.

Berik: Jepga malaikata jeiserem ai ga as enggam bala, "Fona aamei ijes damtabilintim, wini maaryen-maaryensusu jeiserem jei aa jep nontenaram, fona jeiserem jeba angtanesam, angtane unggwanfer, ane negara unggwanfer, ane ula unggwanfer.

Manggarai: Mai kolé taé de malékat hitu, “Sanggéd waé situt poli itad le hau, ata lonto le iné-wai mbérong hitu, ngong sanggéd wa’u, uku, ro’éng, tana agu curup.

Sabu: Do lii lema ne naju Deo do naanne, "Ei-loko do ngadde ri au nidhe, era mejaddhi banni kenyo langa huka do na nidhe, wala dho ke ngati ddau-ddau-rai, ana-ana-rai, rai-rai-pereda nga lipedai-lipedai.

Kupang: Deng itu aer banya yang ada deka itu palacor, andia orang dari samua suku, samua bangsa, samua bahasa, deng samua negara di bumi.

Abun: Orete malaikat ne ki nai ji o do, "Syur gato nan me ne, mo nat gato nggon gato ben siri mwa kem mone, wo syur bok ne anato tepsu yetu wisyo-wisyo e, yetu mwa mo buryo-buryo e, ayo-ayo e ne.

Meyah: Beda malaikat egens agot gu didif deika oida, "Mei mosu ofoukou ongga bua bingk ojaga eja motu engker doida insa koma, mei koma bera orocunc rot rusnok rufoukou jera rusnok ebic rufoukou, jera monuh ofoukou, jera ruga rusnok ofoukou.

Uma: Na'uli' wo'o mala'eka toei mpo'uli'-ka: "Ue to nuhilo toe we'i, to napohurai tobine toei, mpobatuai tauna ngkai humalili' dunia', ntodea ngkai wori' negara pai' wori' nyala basa.

Yawa: Naije naite umawe po raura nande inai jakato pare, “Mana nyo raene wato, namirati wanya anaerere wato ntuna rai, omamo raurata irati vatane kotare ntuna no mine tename so raije mai—mansaeno awa susyo manakoe rai, awa vatano wanui rai, awa munije muno awa ayao kotare rai.


NASB: And he *said to me, "The waters which you saw where the harlot sits, are peoples and multitudes and nations and tongues.

HCSB: He also said to me, "The waters you saw, where the prostitute was seated, are peoples, multitudes, nations, and languages.

LEB: And he said to me, "The waters that you saw, where the prostitute is seated, are peoples and crowds and nations and languages.

NIV: Then the angel said to me, "The waters you saw, where the prostitute sits, are peoples, multitudes, nations and languages.

ESV: And the angel said to me, "The waters that you saw, where the prostitute is seated, are peoples and multitudes and nations and languages.

NRSV: And he said to me, "The waters that you saw, where the whore is seated, are peoples and multitudes and nations and languages.

REB: He continued: “The waters you saw, where the great whore sat enthroned, represent nations, populations, races, and languages.

NKJV: Then he said to me, "The waters which you saw, where the harlot sits, are peoples, multitudes, nations, and tongues.

KJV: And he saith unto me, The waters which thou sawest, where the whore sitteth, are peoples, and multitudes, and nations, and tongues.

AMP: And [the angel further] said to me, The waters that you observed, where the harlot is seated, are races and multitudes and nations and dialects (languages).

NLT: And the angel said to me, "The waters where the prostitute is sitting represent masses of people of every nation and language.

GNB: The angel also said to me, “The waters you saw, on which the prostitute sits, are nations, peoples, races, and languages.

ERV: Then the angel said to me, “You saw the waters where the prostitute sits. These waters are the many peoples, the different races, nations, and languages in the world.

EVD: Then the angel said to me, “You saw the water where the prostitute sits. These waters are the many peoples, the different races, nations, and languages {in the world}.

BBE: And he said to me, The waters which you saw, where the evil woman is seated, are peoples, and armies, and nations and languages.

MSG: The Angel continued, "The waters you saw on which the Whore was enthroned are peoples and crowds, nations and languages.

Phillips NT: Then he said to me, "As for the waters which you saw, on which the woman took her seat, they are peoples and vast crowds, nations and languages.

DEIBLER: The angel said to me, “The waters that you saw where the prostitute sits represent people-groups, multitudes of people, nations, and speakers of many languages [MTY].

GULLAH: Den de angel tell me say, “Dem wata weh ya been see, de ooman wa lib free life seddown pon um, dey all be diffunt nation dem, an all de diffunt people dem wa da taak all dem diffunt language.

CEV: The oceans that you saw the prostitute sitting on are crowds of people from all races and languages.

CEVUK: The oceans that you saw the prostitute sitting on are crowds of people from all races and languages.

GWV: The angel also said to me, "The waters you saw, on which the prostitute is sitting, are people, crowds, nations, and languages.


NET [draft] ITL: Then <2532> the angel said <3004> to me <3427>, “The waters <5204> you saw <1492> (where <3757> the prostitute <4204> is seated <2521>) are <1510> peoples <2992>, multitudes <3793>, nations <1484>, and <2532> languages <1100>.



Studi lengkap, lihat: Alkitab SABDA.

 <<  Wahyu 17 : 15 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel