Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [SB2000]     [PL]  [PB] 
 <<  Lukas 15 >> 

Ibarat tentang domba yang hilang (15:1-7)

1Banyak pemungut cukai dan orang berdosa yang datang kepada Isa untuk mendengarkan ajaran-ajaran-Nya.

2Melihat hal itu, orang-orang dari mazhab Farisi dan ahli-ahli Kitab Suci Taurat bersungut-sungut. Mereka berkata, “Orang ini menerima orang-orang berdosa, bahkan duduk makan dengan mereka.”

3Karena itu Isa menyampaikan suatu ibarat kepada mereka.

4Sabda-Nya, “Jika di antaramu ada seseorang yang mempunyai seratus ekor domba lalu seekor di antaranya hilang, apakah ia tidak akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan itu di padang, lalu cepat-cepat pergi mencari seekor yang hilang itu sampai ia menemukannya?

5Setelah domba itu ditemukan, ia akan bergembira lalu mengangkat domba itu dan menaruhnya di atas pundaknya.

6Sesampainya di rumah, ia akan memanggil sahabat-sahabatnya dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bergembiralah bersama-sama dengan aku sebab aku sudah menemukan dombaku yang hilang!’

7Aku berkata kepadamu, demikian pula akan ada kesukaan yang lebih besar di surga atas satu orang berdosa yang bertobat daripada atas sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”

Ibarat tentang uang perak yang hilang (15:8-10)

8“Jika seorang perempuan mempunyai sepuluh keping uang perak lalu satu keping di antaranya hilang, masakan ia tidak menyalakan pelita dan menyapu lantai rumahnya serta mencari uang itu dengan sungguh-sungguh sampai ia mendapatkannya kembali?

9Setelah uang itu ditemukan, ia akan memanggil sahabat-sahabatnya dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bergembiralah bersama-sama dengan aku, karena aku sudah menemukan kembali uangku yang hilang!’

10Aku berkata kepadamu, demikian pula akan ada kesukaan di antara malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa telah bertobat.”

Ibarat tentang anak yang hilang (15:11-32)

11Lalu Isa bersabda lagi, “Ada seorang ayah yang mempunyai dua orang anak laki-laki.

12Anak yang bungsu berkata kepada ayahnya, ‘Ayah, berikanlah kepadaku harta yang menjadi bagianku.’ Maka ayahnya membagikan hartanya kepada kedua anaknya itu.

13Beberapa hari kemudian, anak yang bungsu itu berkemas-kemas lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan hartanya dengan hidup berfoya-foya.

14Setelah semuanya habis, terjadilah kelaparan besar di seluruh negeri itu sehingga ia mulai merasa kekurangan.

15Jadi, pergilah ia bekerja pada salah seorang penduduk negeri itu yang menyuruh dia untuk menjaga babi-babinya di ladang.

16Ia ingin sekali bisa mengisi perutnya dengan ampas kacang yang menjadi makanan babi-babi itu, tetapi tidak seorang pun memberikannya kepadanya.

17Setelah ia menyadari keadaannya, berkatalah ia, ‘Orang-orang upahan di rumah ayahku diberi makan berlimpah-limpah, sedangkan aku di sini setengah mati kelaparan!

18Aku akan berangkat dan pergi kepada ayahku. Aku akan berkata kepadanya: Ayah, aku sudah berdosa terhadap Allah dan juga terhadap Ayah!

19Aku tidak layak lagi disebut anak Ayah. Terimalah aku sebagai seorang upahan saja, Ayah!’

20Maka ia pun berangkat dan pergi kepada ayahnya. Ketika ia masih di kejauhan, ayahnya sudah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia berlari menemui anaknya, lalu dirangkulnya anak itu dan diciumnya.

21Anaknya berkata kepadanya, ‘Ayah, aku berdosa terhadap Allah dan terhadap Ayah. Aku tidak layak disebut anak Ayah lagi.’

22Tetapi ayahnya itu berkata kepada hamba-hambanya, ‘Segeralah ambil pakaian yang terbaik, lalu pakaikan kepadanya. Masukkan cincin pada jarinya dan pakaikan dia kasut.

23Ambillah anak lembu yang gemuk dan sembelihlah lembu itu. Mari kita makan dan bersukaria,

24karena anakku ini sudah mati, tetapi sekarang hidup kembali. Ia telah hilang, tetapi sekarang aku mendapatkannya kembali.’ Maka mereka semua bersukaria.

25Pada waktu itu anaknya yang sulung sedang berada di ladang. Ketika ia pulang dan sudah dekat rumah, ia mendengar bunyi musik dan orang menari.

26Lalu ia memanggil seorang hamba dan bertanya, ‘Ada apa ini di rumah?’

27Hamba itu menjawab, ‘Adik Tuan kembali. Ayah Tuan sudah menyembelih anak lembu yang gemuk sebab ia sudah mendapatkan anaknya kembali dengan selamat di rumah.’

28Anak yang sulung itu menjadi sangat marah. Ia tidak mau masuk ke rumah. Kemudian ayahnya keluar untuk membujuknya.

29Tetapi ia berkata, ‘Ayah, ingatlah. Bertahun-tahun lamanya aku bekerja untuk Ayah dan belum pernah aku melanggar perintah Ayah. Meskipun begitu, Ayah belum pernah memberikan kepadaku seekor anak kambing pun supaya aku dapat bersukaria dengan sahabat-sahabatku.

30Tetapi sekarang, ketika datang anak Ayah yang sudah menghabiskan harta Ayah dengan perempuan-perempuan pelacur, Ayah menyembelih anak lembu yang gemuk baginya.’

31Lalu sang ayah berkata, ‘Hai anakku, engkau ada selalu bersama-sama dengan aku. Semua kepunyaanku adalah kepunyaanmu juga.

32Kita patut bersukaria karena adikmu itu tadinya mati, tetapi sekarang hidup lagi. Ia dahulu hilang, tetapi sekarang ia kembali lagi.’”



 <<  Lukas 15 >> 


Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel