Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [SB2000]     [PL]  [PB] 
 <<  Matius 22 >> 

Ibarat tentang perjamuan nikah (22:1-14)

1Kembali Isa bersabda kepada mereka melalui ibarat,

2“Kerajaan Surga itu dapat diibaratkan dengan seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah bagi anaknya.

3Ia menyuruh hamba-hambanya untuk menjemput orang-orang yang sudah diundangnya, tetapi para undangan itu tidak mau datang.

4Sang raja kembali menyuruh hamba-hambanya yang lain dengan pesan, ‘Katakanlah kepada para undangan itu: Lihatlah, jamuan sudah kusediakan, lembu-lembu dan ternak peliharaan lain yang tambun-tambun pun sudah disembelih, dan semuanya sudah tersedia. Jadi, hadirlah pada perjamuan nikah itu.’

5Tetapi tetap saja mereka tidak mempedulikannya. Ada yang pergi ke ladangnya dan ada pula yang mengurus usahanya.

6Bahkan ada yang menangkap hamba-hamba itu lalu menganiaya dan membunuh mereka.

7Sang raja pun menjadi sangat murka, lalu ia mengerahkan bala tentaranya untuk membinasakan para pembunuh itu dan membakar kota mereka.

8Selanjutnya sabda raja kepada hamba-hambanya, ‘Jamuan pernikahan sudah tersedia, tetapi mereka yang telah diundang itu memang tidak layak diundang.

9Sebab itu pergilah ke setiap persimpangan jalan dan ajaklah setiap orang yang kamu jumpai untuk hadir di perjamuan nikah ini.’

10Kemudian hamba-hamba itu pergi ke jalan-jalan untuk mengundang setiap orang yang dijumpainya di sana, yang jahat dan juga yang baik. Akhirnya penuhlah tempat perjamuan nikah itu dengan para tamu.

11Lalu sang raja pun masuk untuk melihat para tamu. Ia melihat seorang yang tidak mengenakan pakaian yang layak dipakai untuk hadir di perjamuan nikah.

12Lalu kata sang raja kepada orang itu, ‘Hai Saudara, mengapa engkau masuk kemari dengan tidak mengenakan pakaian perjamuan?’ Tetapi orang itu diam saja.

13Maka berkatalah raja itu kepada para hambanya, ‘Ikatlah tangan dan kakinya, lalu campakkanlah ia ke tempat yang paling gelap. Di tempat itu ada ratapan dan kertak gigi.’

14Karena banyak orang yang dipanggil, tetapi hanya sedikit yang dipilih.”

Tentang membayar pajak kepada Kaisar (22:15-22)

15Setelah itu orang-orang dari mazhab Farisi itu pergi dan bermufakat tentang bagaimana cara menjerat Isa dalam perkataan-Nya.

16Kemudian mereka menyuruh para pengikut mereka beserta orang-orang Herodian bertanya kepada Isa, “Wahai Guru, kami tahu bahwa Engkau adalah orang yang jujur. Engkau mengajarkan jalan Allah dengan jujur, dan Engkau tidak merasa takut kepada siapa pun karena Engkau tidak memandang muka.

17Karena itu katakanlah kepada kami bagaimana pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?”

18Tetapi Isa mengetahui kejahatan hati mereka. Lalu sabda-Nya kepada mereka, “Hai orang-orang munafik, mengapa kamu mencobai Aku?

19Tunjukkanlah kepada-Ku uang yang kamu pakai untuk membayar pajak.” Maka mereka membawa sekeping uang dinar kepada-Nya.

20Lalu sabda-Nya kepada mereka, “Gambar dan cap siapakah ini?”

21Jawab mereka, “Gambar dan cap Kaisar.” Kemudian sabda Isa kepada mereka, “Serahkanlah kepada Kaisar apa yang seharusnya diserahkan kepada Kaisar, dan serahkanlah kepada Allah apa yang seharusnya diserahkan kepada Allah.”

22Mendengar jawaban itu mereka pun merasa heran, kemudian pergi meninggalkan Isa.

Pertanyaan orang-orang dari mazhab Saduki tentang kebangkitan (22:23-33)

23Pada hari itu juga datanglah kepada Isa orang-orang dari mazhab Saduki yang berpendapat bahwa kebangkitan orang mati itu tidak ada. Kemudian mereka bertanya kepada-Nya,

24“Wahai Guru, menurut Firman yang disampaikan melalui Nabi Musa, jika seorang suami meninggal tanpa meninggalkan anak, maka hendaklah saudaranya yang laki-laki memperistri janda almarhum itu, supaya diperolehnya keturunan bagi almarhum.

25Di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Saudara yang pertama meninggal setelah menikah. Karena ia tidak mempunyai keturunan, maka janda almarhum itu dinikahi oleh saudaranya.

26Begitu juga dengan saudaranya yang kedua, yang ketiga, bahkan sampai yang ketujuh.

27Pada akhirnya, sesudah semuanya meninggal, perempuan itu meninggal juga.

28Pada hari kebangkitan nanti, siapa dari ketujuh saudara itu yang akan menjadi suami dari perempuan itu? Karena semuanya sudah menikahinya.”

29Sabda Isa kepada mereka, “Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti isi Kitab Suci maupun kuasa Allah.

30Karena pada hari kebangkitan, orang-orang tidak akan menikah dan tidak akan dinikahkan. Keadaan mereka di surga akan seperti para malaikat.

31Sedangkan mengenai kebangkitan orang-orang mati, belum pernahkah kamu baca apa yang telah disabdakan Allah kepadamu?

32‘Akulah Tuhan dari Ibrahim, Ishak, dan Yakub.’ Ia bukan Allah yang disembah oleh orang mati, melainkan oleh orang hidup.”

33Ketika orang banyak mendengar hal itu, mereka merasa heran atas ajaran-Nya.

Hukum yang terutama (22:34-40)

34Tatkala orang-orang dari mazhab Farisi mendengar kabar bahwa Isa telah membungkam orang-orang dari mazhab Saduki, berkumpullah mereka.

35Kemudian salah seorang dari mereka, yakni seorang ahli Kitab Suci Taurat, datang dan bertanya kepada Isa untuk mencobai-Nya. Ia bertanya,

36“Wahai Guru, perintah manakah yang paling utama dalam Kitab Suci Taurat?”

37Sabda Isa kepadanya, “‘Kasihilah Allah, Tuhanmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu.’

38Itulah perintah yang terutama dan yang pertama.

39Sedangkan perintah yang kedua, yang sama dengan itu, ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’

40Pada kedua perintah inilah terhimpun segenap isi Kitab Suci Taurat dan juga semua wahyu Allah yang dituliskan oleh para nabi.”

Hubungan antara Isa dan Daud (22:41-46)

41Pada waktu orang-orang dari mazhab Farisi sedang berkerumun, bersabdalah Isa kepada mereka,

42“Bagaimanakah pendapatmu tentang Al Masih? Anak siapakah Dia?” Jawab mereka, “Anak Daud!”

43Sabda Isa, “Kalau begitu, bagaimana mungkin Daud dengan kuasa Ruh Allah menyebut-Nya ‘Junjungan’ ketika ia berkata,

44‘Tuhan bersabda kepada Junjungan: Duduklah di sebelah kanan-Ku sampai Aku menaruh musuh-musuh-Mu di bawah kaki-Mu.’

45Jadi, kalau Daud sendiri menyebut-Nya ‘Junjungan’, bagaimana mungkin Dia adalah anaknya?”

46Tidak seorang pun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak seorang pun yang berani mengajukan pertanyaan kepada-Nya.



 <<  Matius 22 >> 


Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel