Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [VMD]     [PL]  [PB] 
 <<  Lukas 20 : 14 >> 

VMD: Ketika para petani melihat anak itu, mereka membicarakan hal itu di antara mereka, katanya, ‘Ia adalah pewaris kebun. Mari kita bunuh dia supaya warisan itu menjadi milik kita.’


AYT: Ketika para petani itu melihat anak pemilik kebun, mereka berunding satu sama lain, ‘Ia adalah ahli waris pemilik kebun anggur ini, ayo kita bunuh dia supaya warisannya menjadi milik kita!’

TB: Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berunding, katanya: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisan ini menjadi milik kita.

TL: Tetapi apabila orang dusun itu melihat anaknya itu, maka berbicaralah mereka itu sama sendirinya, katanya: Inilah warisnya; marilah kita membunuh dia, supaya pusakanya menjadi hak kita.

MILT: Namun ketika melihatnya, para penggarap itu berunding di antara mereka, dengan mengatakan: Inilah ahli warisnya. Mari kita bunuh dia, supaya warisan itu menjadi milik kita.

Shellabear 2010: Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat dia, mereka berkata satu kepada lainnya, ‘Dia adalah ahli warisnya. Mari kita bunuh dia, supaya warisan itu menjadi milik kita.’

KS (Revisi Shellabear 2011): Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat dia, mereka berkata satu kepada lainnya, Dia adalah ahli warisnya. Mari kita bunuh dia, supaya warisan itu menjadi milik kita.

Shellabear 2000: Tetapi ketika para penggarap itu melihat dia, mereka berkata satu kepada lainnya, ‘Dia adalah ahli warisnya. Mari kita bunuh dia, supaya warisan itu menjadi milik kita.’

KSZI: &lsquo;Tetapi apabila petani-petani itu melihatnya, mereka berbincang sesama sendiri, &ldquo;Inilah warisnya. Marilah kita bunuh dia supaya ladang ini menjadi hak kita.&rdquo;

KSKK: Tetapi ketika penggarap-penggarap melihatnya, berkatalah mereka satu kepada yang lain: 'Ia inilah yang akan mewarisi kebun anggur; marilah kita membunuh dia supaya warisan ini menjadi milik kita'.

WBTC Draft: Tetapi ketika para petani melihat anak itu, mereka membicarakan hal itu di antara mereka. Mereka berkata, 'Ia adalah pewaris kebun. Mari kita bunuh dia supaya warisan itu menjadi milik kita.'

AMD: Tetapi, ketika para petani melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain, ‘Ia adalah anak pemilik kebun ini dan akan mewarisi kebun anggurnya. Jika kita membunuhnya, kebun ini akan menjadi milik kita.’

TSI: Tetapi ketika para petani itu melihat anak pemilik kebun datang, mereka berkata satu sama lain, ‘Lihat! Yang datang ini adalah anaknya sendiri! Dialah yang akan mewarisi kebun ini kalau bapaknya sudah meninggal. Mari kita bunuh dia, supaya kebun ini menjadi milik kita!’

BIS: Tetapi ketika penggarap-penggarap kebun itu melihat anak pemilik kebun itu, mereka berkata satu sama lain, 'Ini dia ahli warisnya. Mari kita bunuh dia, supaya kita mendapat warisannya.'

TMV: Tetapi apabila para penyewa ladang itu nampak dia, mereka bercakap sesama sendiri, ‘Ini dia anak pemilik ladang. Mari kita bunuh dia, supaya kita dapat hartanya.’

BSD: Tetapi, ketika penggarap-penggarap itu melihat anak pemilik kebun itu, mereka berkata satu sama lain, ‘Dia ini ahli warisnya. Mari kita bunuh dia, supaya kebun ini menjadi milik kita.’

FAYH: "Tetapi, ketika penyewa-penyewa melihat anak itu datang, mereka berkata, 'Inilah kesempatan kita! Ia akan mewarisi seluruh tanah ini! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.'

ENDE: Tetapi serta petani-petani melihat dia, merekapun berunding dan seorang berkata kepada seorang: dia inilah waris, mari kita bunuh dia, supaja warisannja mendjadi milik kita. Lalu mereka menjeret dia ke luar dan membunuhnja.

Shellabear 1912: Tetapi apabila semua peladang itu melihat dia, maka berbicaralah ia seorang akan seorang, katanya, "Ia inilah warisnya; baik kita bunuh dia supaya pusaka itu menjadi kita punya."

Klinkert 1879: Tetapi demi terlihat orang kebon itoe akandia, berbitjaralah mareka-itoe sama sendirinja, katanja: Bahwa inilah jang warits; mari, kita memboenoeh dia, soepaja poesakanja mendjadi kita poenja.

Klinkert 1863: Tetapi kapan itoe orang tanem melihat sama dia, lantas dia-orang berbitjara satoe sama lain, katanja: {Maz 2:8; Ibr 1:2} Inilah waris, {Kej 37:18; Maz 2:1; Mat 26:3; 27:1; Yoh 11:53} mari kita boenoh sama dia, sopaja poesakanja itoe djadi kita orang poenja.

Melayu Baba: Ttapi bila orang-ladang tengok itu anak, dia-orang berrondeng satu sama lain, dan kata, 'Dia ini-lah waris-nya: mari kita bunoh sama dia, spaya dia punya psaka boleh jadi kita punya.'

Ambon Draft: Tetapi serta awrang-aw-rang duson dapat lihat dija, marika itu berbitjara sama-sama dan bersabdalah: Dija itu ada djuru pusaka; mari, bejar kami bunoh dija, so-paja pusaka itu djatoh pada kita awrang.

Keasberry 1853: Tutapi apabila dilihat ulih orang orang lalang itu akan dia, maka burfikerlah marika itu sama sundirinya, katanya, Inilah warith: marilah kita bunoh akan dia, supaya pusakanya itu jadi kita punya.

Keasberry 1866: Tŭtapi apabila dilihat ulih orang orang ladang itu akan dia, maka bŭrfikirlah marika itu sama sŭndirinya, katanya, Inilah warith, marilah kita bunoh akan dia, supaya pusakanya itu jadi kita punya.

Leydekker Draft: Tetapi demi 'awrang duson melihat dija 'itu, berbitjaralah 'ija 'ini 'ada waritz, marilah bejar kamij membunoh dija, sopaja pusaka 'itu datang pada kamij.

AVB: Tetapi apabila para penyewa itu melihatnya, mereka berbincang sesama sendiri, ‘Inilah warisnya. Marilah kita bunuh dia supaya ladang ini menjadi hak kita.’

Iban: Tang lebuh bala orang ke nyua kebun nya meda anak tunggal iya nya, sida lalu berandauka nya enggau pangan diri, ku sida, 'Tu orang ke bempu waris. Aram kitai munuh iya, ngambika pesaka tu diempu kitai!'


TB ITL: Tetapi <1161> ketika penggarap-penggarap <1092> itu melihat <1492> anaknya <846> itu, mereka berunding <1260>, katanya <3004> <3778>: Ia adalah <1510> ahli waris <2818>, mari kita bunuh <615> dia <846>, supaya <2443> warisan <2817> ini menjadi milik <1096> kita <2257>. [<4314> <240>]


Jawa: Nanging bareng wong-wong tani iku weruh anake mau, banjur padha rembugan: Iku ahli-warise, ayo dipateni bae, supaya warisane dadi duwekku kabeh.

Jawa 2006: Nanging bareng wong-wong tani iku weruh anaké mau, banjur padha rembugan: Iku ahli-warisé, ayo dipatèni baé, supaya warisané dadi duwèk kita kabèh.

Jawa 1994: Nanging tan kocapa, bareng para penggarap mau weruh anaké sing duwé kebon teka, nuli padha sarembug mengkéné: ‘Anaké sing duwé kebon iki beciké dipatèni waé, supaya kita olèh warisané!’

Jawa-Suriname: Nanging kadung para penggarap kebon mau weruh anaké sing nduwé kebon teka, terus pada rembukan ngéné: ‘Anaké sing nduwé kebon iki énaké dipatèni waé supaya awaké déwé éntuk warisané.’

Sunda: Tapi barang nu nyarewa nyarahoeun yen nu datang teh anak anu boga kebon, tuluy sakait, pokna, ‘Ieu mah anakna. Urang paehan, supaya warisanana beunang ku urang!’

Sunda Formal: Tapi barang nyaho yen ayeuna mah anakna pisan anu datang, nu nyarambut tanah teh buru-buru sakait pada batur: ‘Ayeuna mah ahli warisna pisan, urang paehan sakalian, urang rebut warisanana.’

Madura: Tape e bakto reng-oreng se agarap kebbun jareya nangale’e ana’na se andhi’ kebbun jareya, laju padha ngoca’ kantha reya, ‘Areya’ ana’na se andhi’ kebbun. Mara pate’e bai, me’ olle sangkolla daddi andhi’na sengko’ ban ba’na.’

Bauzi: Olu ladume lafuseo vabalehe di labe ame anggur dee teohet vou aasdam dam labe gi bak bohulana gut aaha anggur deda labe am adat ledam bak aahemu neha, ‘Da nim ba am aiam na misia vamda am taia? Imo da nim oteme afoezobe anggur dee nim fa im na misialese,’ lahame im aa ab odoadaham.

Bali: Nanging mara parapanyakape ningalin pianakne ento, ia lantas mapiguman kene: ‘Ene apa pianakne ane lakar ngwarisang, jalan jani matiang ia, apanga warisane ene dadi kagelah baan iraga.’

Ngaju: Tapi katika kare tukang garap te mite anak tempon kabon te, ewen hamauh sama arepe, 'Toh ie ahli warise. Ayo itah mampatei ie, mangat itah mandino warisae.'

Sasak: Laguq sewaktu penyakap-penyakap kebon nike serioq bije ẽpẽn dowẽ kebon nike, ie pade berunding, 'Niki ie ahli warisne, silaq ite matẽq ie, adẽq ite mauq warisanne.'

Bugis: Iyakiya wettunna iyaro sining pajjama dare’ anggoro’é naita iyaro ana’na punna dare’é, makkedani mennang séddié lao ri laingngé, ‘Iyanaé ahli warisi’na. Laono mai taunoi, kuwammengngi talolongengngi manana.’

Makasar: Mingka ri wattunna nicini’ anjo ana’na patanna koko ri anjo pajamaya, massing nakanamo ke’nanga para ia, ‘Iaminne warisi’na. Umba nanibunoi, sollanna akkulle nialleang warisi’na.’

Toraja: Apa iatonna tiromi tinde to ma’tesan, nasipada-padaimi, nakua: Indemo tu la umpoapai, maikomi tapatei, anna kita umpoapai tu apanna.

Duri: Apa ia tonna kitami joo tomendulu bara'bah kumua ratui to anakkana joo ampu bara'bah, sipangkada-kadami nakua, 'Inde'mi pale' to la mpumanahhi tee bara'bah. Tabunoi, antaala ngasanni tee manahna.'

Gorontalo: Bo tou timongoliyo lo'onto mao walaiyo boyito, timongoliyo ma bibisalawa to wolota limongoliyo odiye, ’Tiyo boti ta mololimo warisi li papaliyo. Dulo yinggilanto nyawa tiyo, alihu harata li papaliyo boyito mowali uwolanto.’

Gorontalo 2006: Bo tou̒ tahi pokalajawa ilengi boito loo̒onto walao̒ lotaa ohuu̒wo lo ilengi boito, timongolio maloloi̒ya ngota-timongota, 'Botie tio taa̒hali lo walisilio. Dulo pateento tio mate-mateelo mao̒, alihu motapunto walisilio.'

Balantak: Kasee tempo papalimangna ale' iya'a nimiile' anakna iya'a, raaya'a nopootunduniimo taena, ‘Iamo kaya'a a men bo pontombonoi giigii' upana tamana. Mai kita papateia i ia kada' kitamo a pontombonoi budelna.’

Bambam: Sapo' naitanna indo to mantesam sule indo änä'na, iya sipattuju-tujum naua: ‘Iam too inde to la ullombum kullena tomatuanna. Tapateia' anna mala taalaa' inde bela'na.’

Kaili Da'a: Tapi tempona topokarajaa tinalu etu nanggita ana pue ntinalu etu, nangulimo ira samba'a ka roa ntanina, 'E'imo i'a, ana pue ntinalu. Kamaimo kita mompatesi i'a ala tinalu e'i raalata majadi bagiata.'

Mongondow: Ta'e naonda im mototomoyok mita tatua noko'ontongmai ko'i adiínya tatua, mosia noyosingog bo noguman nana'a, 'Sia na'a inta mogabat kong kapunya'an i amaínya. Igai baí limodon naton in sia, simbaí mo'ilabuídon ko'i naton ing gobaí tana'a.'

Aralle: Ampo' tahpana sika ungngita yato änä' to pantesang, ya' sioa-oamintee, 'Diangnga'to indo ang la umpuängang inde bela' ke mateng ambena. Dahi tapateiia' anna malai kita'a' mampuängang inde bela'.'

Napu: Agayana, i temponda topokampai bonde moita anana iti, mogombomohe, rauli: 'Oloumi mai anana, ia au ina mewali ampu bonde ide. Agina tapapate, hai taala bondena hai ope-ope ihina.'

Sangir: Akutẹu sarang manga mělahal᷊ẹ̌ nakasilo anạ u taghuangu sasuang ene, i sire němpahumbisarạ e sěngkatau su wal᷊ine, 'Kai ěndaị i sie ini e taghuange. Mahịe i kitẹ měmate si sie, mědeạu i kitẹ managhuang pusakạ e.'

Taa: “Pei ojo karata nu ana mpue nawu etu, to pangkampang nawu sira mangkita ananya etu, wali sira magombo samba’a pei samba’a, sira manganto’o, ‘Si’i semo tau to damangantima panta ntau pue nawu si’i. Anu kita mampopate yau ia see kita semo damangantima pantanya etu.’

Rote: Tehu lelek fo manaso'u belak sila la lita osi lamatuak ndia ana na boema, esa nafa'da esa nae, 'Ia nde hapu pusaka nala. Mai fo taotisan leona, fo ela ita hapu pusaka nala.'

Galela: Duma imomanara ona magena wikelelo de itemo moi de moika, 'Una magena bai! Una o warisi ma jojoho. Hino la ngone una powitoomaka, ma ngale ngone pamake to una awi warisi.'

Yali, Angguruk: Monde ferisimu waharukmu yet harusareg, 'Yabuk ngi aruhuwon ino waharuken pinggi ware fusulteg yabuk nit ngi amuhuk,' ulug enele sahaltuk latusa.

Tabaru: Ma yoma-manarama ma rakioka go'ona gee wimake ma raki ma dutu 'awi ngowaka, de yomakadongose, 'Nu'unau ma warisi ma dutu. Nou powito'oma la ngone podaene to 'una 'awi warisi.'

Karo: Tapi kenca idah si newa kebun anggur anak tuan e nina sapih-sapih ia, 'Enda kap anak tuan si mada kebun anggur enda. Sibunuhlah ia gelah man banta kebunna enda!'

Simalungun: Tapi dob ididah parjuma-juma ai ia, manriah ma sidea, nini ma samah sidea, ʻOn do sipanean ai. Bunuh hita ma ia, ase hita simada parbagiananni ai.ʼ

Toba: Alai marnida ibana angka pangula i, masipandohan ma nasida, ninna ma: On do panean i! Tapusa ma ibana, asa di hita siteanonna i!

Dairi: Tapi iidah simengula pekken idi kessa mo roh anakna idi, idokken kalak idi mo samahsa, 'Èn mo anak sidasa pekken idi. Aci sibunuh mo ia, asa banta hartana i.'

Minangkabau: Tapi, dikutiko urang-urang nan bakarajo di parak tu, maliyek anak nan punyo parak tibo, mako inyo bi mangecek sasamo inyo, 'Suwarihnyo bana komah nan tibo. Rancak kito bunuah paja ko, buliah kito mandapek arato pusakonyo.'

Nias: Ba hiza me la'ila ira sangahalõ ba kabu nononia, faoma lamane khõ nawõra, 'Ya'e ia nono zokhõ kabu andre. Da tabunu ia, ena'õ mõi khõda haratonia.'

Mentawai: Tápoi itsóra lé nia ka sia sipuukú mone, togat sibakkat mone néné, patiboddangan pasasambadda, pelé nga-nganda, 'Nia té néné sipasiikep'ake. Tamateiaké kam nia, bulé taikep'aké kam ikep'akenennia.'

Lampung: Kidang waktu penggarap-penggarap kebun seno ngeliak anakni sai kedau kebun ano, tian cawa sai jama sai bareh, 'Inji sai ahli warisni. Ija ram bunuh ia, in ram ngena warisanni.'

Aceh: Teuma lé awak nyang siwa lampôh nyan meunan jingieng aneuëk ureuëng po lampôh keudroe nyang jak bak jih, awaknyan laju jimarit sabe keudroe-droe, ‘Nyoepat jih ahli waréh po lampôh nyoe. Jak tapoh maté jihnyan, mangat tanyoe jeuet tateumé atra warésan jihnyan.’

Mamasa: Sapo naitanna to mantesan, sipantu'-tula'mi nakua: ‘Iamo te la ummala ewananna ambenae. Anta pateia'i anna malara kita ummampui inde bela'e.’

Berik: Jengga angtane anggur makana nomkef aa jei ne armantanaram, jei tanna jeiserem jam aa galap ne damtanaram, jena enggam ga aane gitminenne, 'Tanna aaiserem ba makana jei se tebana, jeta jam aa jep tererem. Au, nei tanna aaiserem ganma munbo, jega nei makan anggur aaiserem nei gam nesa tebana!'

Manggarai: Maik du isét ciwal situ ita anak koé hitu, itu kali jangkad, mai taéd: Hiay ata tiba mbaté, mai mbeléy lité, kudut mbaté ho’o ditéy morin.

Sabu: Tapulara ta ngadde ne ana mone dhoka ne ri mone jhagga dhoka he, ta lii ke ro heddau pa heddau, 'Nadhe ke ne mone hammi puhaka ne. Mai ma pemade ri di, mita ie ta bunu pa di ne puhaka no dhe.'

Kupang: Ma waktu itu tukang garap dong lia sang dia, ju dong baꞌomong bilang, ‘We, bosong lia dolo! Te bapatua su kirim datang dia pung ana sandiri. Dia yang nanti tarima bapatua pung pusaka samua. Jadi mari ko kotong bunu sang dia su! Biar ko kotong yang soa ini kabón.’

Abun: Wo yé gato mewa nggwe ne do me pa ma sa, án ki nai yu do, 'Yenggras gato bi bur det ré bi gan anare. Men gu pa kwop wé et, subere bur det ré sok mo men.'

Meyah: Tina gij mona ongga rusnok ongga ringker joug mekeni koma rik ofa efen efesa, beda rua ragot moguma oida, 'Ofa kef bera emesma mekeni kef gij mona ongga meka anggos jeska, jefeda mimif magob ofa jeskaseda mumok mekeni kef gu misinsa ojgomu.'

Uma: "Ntaa' we'i, karahilo-na tompodoo bonea toera ana' pue' bonea tohe'ei, mohawa'-ramo, ra'uli': 'Etu-mi tumai ana'-na! Hi'a mpai' to jadi' pue' bonea tohe'i-e. Kita tapatehi-i bona bonea-na toi kita'-mi pue'-na.'

Yawa: Weramu arono vatano wo nawaisye raeranande umawe wo arikainye umaso aen, naije wayao vambinibe ware, ‘Sopamo apa arikainye pi so! Wade wamo aubaisy, indamu arono apa aja kakai, umba wamaura nawaisye so rai.’


NETBible: But when the tenants saw him, they said to one another, ‘This is the heir; let’s kill him so the inheritance will be ours!’

NASB: "But when the vine-growers saw him, they reasoned with one another, saying, ‘This is the heir; let us kill him so that the inheritance will be ours.’

HCSB: "But when the tenant farmers saw him, they discussed it among themselves and said, 'This is the heir. Let's kill him, so the inheritance will be ours!'

LEB: But [when] the tenant farmers saw him, they began to reason with one another, saying, ‘This is the heir. Let us kill him so that the inheritance will become ours!’

NIV: "But when the tenants saw him, they talked the matter over. ‘This is the heir,’ they said. ‘Let’s kill him, and the inheritance will be ours.’

ESV: But when the tenants saw him, they said to themselves, 'This is the heir. Let us kill him, so that the inheritance may be ours.'

NRSV: But when the tenants saw him, they discussed it among themselves and said, ‘This is the heir; let us kill him so that the inheritance may be ours.’

REB: But when the tenants saw him they discussed what they should do. ‘This is the heir,’ they said; ‘let us kill him so that the inheritance may come to us.’

NKJV: "But when the vinedressers saw him, they reasoned among themselves, saying, ‘This is the heir. Come, let us kill him, that the inheritance may be ours.’

KJV: But when the husbandmen saw him, they reasoned among themselves, saying, This is the heir: come, let us kill him, that the inheritance may be ours.

AMP: But when the tenants saw him, they argued among themselves, saying, This is the heir; let us kill him, so that the inheritance may be ours.

NLT: "But when the farmers saw his son, they said to each other, ‘Here comes the heir to this estate. Let’s kill him and get the estate for ourselves!’

GNB: But when the tenants saw him, they said to one another, ‘This is the owner's son. Let's kill him, and his property will be ours!’

ERV: When the farmers saw the son, they said to each other, ‘This is the owner’s son. This vineyard will be his. If we kill him, it will be ours.’

EVD: When the farmers saw the son, they said to each other, ‘This is the owner’s son. This vineyard will be his. If we kill him, then it will be ours!’

BBE: But when the workmen saw him, they said to one another, This is he who will one day be the owner of the property: let us put him to death and the heritage will be ours.

MSG: "But when the farmhands saw him coming, they quickly put their heads together. 'This is our chance--this is the heir! Let's kill him and have it all to ourselves.'

Phillips NT: But when the farmworkers saw him, they talked the matter over with each other and said, 'This man is the heircome on, let's kill him, and the property will be ours!'

DEIBLER: So he sent his son, but when the men who were caring for the vineyard saw him coming, they said to each other, ‘Here comes the man who will some day inherit the vineyard! Let’s kill him so that this vineyard will be ours!’

GULLAH: Bot wen dem wa cyah fa de faam see de owna son come, dey all taak togeda. Dey say, ‘Dis de owna son. Dis propaty yah gwine be lef ta um. Leh we kill um so dat de propaty gwine come ta we.’

CEV: When the renters saw the owner's son, they said to one another, "Someday he will own the vineyard. Let's kill him! Then we can have it all for ourselves."

CEVUK: When the tenants saw the owner's son, they said to one another, “Some day he will own the vineyard. Let's kill him! Then we can have it all for ourselves.”

GWV: "When the workers saw him, they talked it over among themselves. They said, ‘This is the heir. Let’s kill him so that the inheritance will be ours.’


NET [draft] ITL: But <1161> when <1492> the tenants <1092> saw <1492> him <846>, they said <1260> to <4314> one another <240>, ‘This <3778> is <1510> the heir <2818>; let’s kill <615> him <846> so <2443> the inheritance <2817> will be <1096> ours <2257>!’



 <<  Lukas 20 : 14 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel