Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [YALI]     [PL]  [PB] 
 <<  Lukas 20 : 28 >> 

Yali, Angguruk: "Nonowe, Musan nit fahet haharoho imbibahon te: Ap misig umalik indag ta fug angge uhe tuhum weregma lin isalug war atukmu areyen nowe ubalmangge malik enderuhuk ulug hiyap ino hilahu ulug haharoho imbibag ane fahet niren kapal Huyul," ibag.


AYT: “Guru, Musa menuliskan bagi kita, jika saudara seorang laki-laki meninggal, sedangkan ia mempunyai istri dan tidak memiliki anak, dia harus menikahi janda saudaranya itu dan membangkitkan keturunan baginya.

TB: "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.

TL: serta berkata, "Ya Guru, Musa telah menyuratkan hukum ini bagi kita, bahwa jikalau saudara seorang yang berbini mati, tetapi tiada beranak, hendaklah saudaranya memperisterikan bininya itu akan menerbitkan benih bagi saudaranya.

MILT: dengan mengatakan, "Guru, Musa telah menuliskan bagi kita, jika ada seorang saudara laki-laki telah meninggal sementara mempunyai seorang istri, dan dia meninggal tanpa anak, maka saudaranya itu harus mengambil istri itu dan harus membangkitkan keturunan bagi saudaranya.

Shellabear 2010: "Wahai Guru, Musa telah menuliskan bagi kita bahwa jika seorang saudara laki-laki meninggal, dan ia mempunyai istri tetapi tidak mempunyai anak, maka saudaranya yang laki-laki harus memperistri janda almarhum itu, supaya diperoleh keturunan bagi almarhum.

KS (Revisi Shellabear 2011): "Wahai Guru, Musa telah menuliskan bagi kita bahwa jika seorang saudara laki-laki meninggal, dan ia mempunyai istri tetapi tidak mempunyai anak, maka saudaranya yang laki-laki harus memperistri janda almarhum itu, supaya diperoleh keturunan bagi almarhum.

Shellabear 2000: “Wahai Guru, Nabi Musa telah menuliskan bagi kita bahwa jika seorang saudara laki-laki meninggal, dan ia mempunyai istri tetapi tidak mempunyai anak, maka hendaklah saudaranya yang laki-laki memperistri janda almarhum itu, supaya diperolehnya keturunan bagi almarhum.

KSZI: &lsquo;Tuan Guru, Musa telah memberi kita hukum berikut. Jikalau seseorang lelaki meninggal tanpa mempunyai anak, adik lelakinya harus beristerikan balu itu untuk mendapatkan anak bagi si abang yang telah meninggal itu.

KSKK: dan mereka mengajukan pertanyaan ini kepada Yesus, "Guru, dalam Kitab Suci Musa mengajarkan kepada kita: jika seorang mati meninggalkan seorang istri tanpa anak, saudaranya harus kawin dengan istrinya itu, dan anak yang dilahirkan itu akan dianggap sebagai anak dari orang yang mati itu'.

WBTC Draft: "Guru, Musa menulis untuk kita bahwa jika ada orang yang meninggal, dan dia mempunyai istri, tetapi ia tidak mempunyai anak, saudaranya harus mengawini janda itu, supaya mendapat anak untuk saudaranya.

VMD: “Guru, Musa menulis untuk kita bahwa jika ada orang yang meninggal, dan dia mempunyai istri, tetapi ia tidak mempunyai anak, saudaranya harus mengawini janda itu, supaya mendapat anak untuk saudaranya.

AMD: “Guru, Musa menulis, ‘Jika ada seorang laki-laki yang sudah beristri meninggal tanpa mempunyai anak, maka saudaranya harus mengawini janda laki-laki itu. Dengan begitu, saudaranya dapat memberikan anak untuk laki-laki yang meninggal itu.’

TSI: “Guru, Musa menuliskan peraturan seperti ini, ‘Kalau seorang laki-laki yang sudah beristri meninggal tanpa mempunyai anak, maka saudaranya wajib menikahi jandanya itu untuk meneruskan keturunan bagi saudaranya yang sudah meninggal.’

BIS: "Bapak Guru, Musa menulis hukum ini untuk kita: Kalau seorang laki-laki mati dan ia tidak punya anak, maka saudaranya harus kawin dengan jandanya supaya memberi keturunan kepada orang yang sudah mati itu.

TMV: "Guru, Musa memberi kita hukum berikut: ‘Jika seorang lelaki meninggal tanpa mempunyai anak, maka saudara lelakinya mesti berkahwin dengan balunya supaya orang yang sudah meninggal itu mendapat keturunan.’

BSD: “Bapak Guru, Musa menulis hukum ini untuk kita: Kalau seorang laki-laki mati dan ia tidak punya anak, maka saudaranya harus kawin dengan wanita janda yang ditinggalkan laki-laki itu. Maksudnya, supaya mereka mendapat anak, dan dengan demikian memberikan keturunan kepada orang yang sudah mati itu.

FAYH: datang kepada Yesus serta berkata, "Hukum Musa menyatakan bahwa apabila seorang laki-laki mati dengan tidak meninggalkan anak, saudaranya harus memperistri jandanya, dan anak-anak mereka secara sah diakui sebagai anak-anak orang yang telah mati itu untuk meneruskan namanya.

ENDE: Guru, Moses telah menulis bagi kami: Djikalau seorang meninggal, dan ia beristeri, tetapi tidak berputera, dan ia mempunjai seorang saudara, maka wadjiblah saudara ini menikahi isteri itu untuk menerbitkan turunan bagi saudaranja.

Shellabear 1912: Lalu bertanyalah mereka itu kepadanya serta berkata, 'Hai guru, sudah tersurat bagi kita oleh Musa, bahwa jikalau mati saudara seorang, jikalau ia ada berbini tetapi tiada beranak, hendaklah saudaranya mengambil bininya itu akan memperanakkan anak bagi saudaranya.

Klinkert 1879: Ja goeroe, bahwa disoeratkan Moesa bagai kami: Djikalau mati barang sa'orang poenja saoedara jang berbini, tetapi ija mati itoe dengan tiada beranak, hendaklah saoedaranja mengambil bininja dan menimboelkan benih bagai saoedaranja.

Klinkert 1863: Katanja: Hei Goeroe! {Ula 25:5} nabi Moesa soedah menoelis bagi kita-orang bagini: Kaloe mati sa-orang poenja soedara, jang ada bininja, serta dia mati tidak ampoenja anak, lantas patoet soedaranja ambil bininja, dan djadiken katoeroenan bagi soedaranja.

Melayu Baba: dan kata, "Guru, Musa ada tulis sama kita, yang jikalau satu orang punya sudara mati, dan ada bini, ttapi t'ada anak, adek-nya patut ambil bini-nya, dan dapat kturunan kerna sudara-nya.

Ambon Draft: Dan katalah: H/e tuwan Guru, Musa sudah kasi su-rat titah pada kami: djikalaw barang sa; awrang punja suda-ra laki-laki mati, jang ada satu bini padanja, kalu ija mati, tijada tinggal barang a-nak, bagitu djuga sudaranja laki-laki haros ambil bini itu, dan menghidopkan barang be-neh pada sudaranja.

Keasberry 1853: Katanya, Guru, Musa tulah munuliskan kapada kami, Jikalau saudara barang siapa mati, ada munaroh istri, iya mati itu dungan tiada mungadakan anak, maka patutlah saudaranya mungambil istrinya, dan mumbangkitkan bunih bagie saudaranya.

Keasberry 1866: Katanya, Guru, Musa tŭlah mŭnuliskan kapada kami; jikalau saudara barang siapa mati ada mŭnaroh istri, jika mati itu dŭngan tiada mŭngadakan anak, maka patutlah saudaranya mŭngambil istrinya, dan mŭmbangkitkan bŭnih bagie saudaranya.

Leydekker Draft: 'Udjarnja: hej guruw, Musaj sudah menjurat pada kamij: djikalaw mati sudara laki 2 sa`awrang 'anuw, sedang 'ija berbini, dan 'ija djuga mati tijada ber`anakh sopaja sudaranja laki 2 meng`ambil bininja 'itu, dan membangkitkan beneh pada sudaranja 'itu.

AVB: “Guru, Musa menulis untuk kami bahawa jika seseorang lelaki meninggal dunia tanpa anak, saudara lelakinya patutlah berkahwin dengan balunya dan memanjangkan zuriatnya.

Iban: Sida lalu nanya Iya, "Pengajar, Moses nulis ke kitai, enti laki mati ninggalka bini, tang nadai ninggalka anak, menyadi lelaki iya enda tau enda jadi enggau balu nya, ngambika seduai iya bisi anak ngarika menyadi iya ke udah mati.


TB ITL: "Guru <1320>, Musa <3475> menuliskan <1125> perintah ini untuk kita <2254>: Jika <1437> seorang <5100>, yang mempunyai <2192> saudara laki-laki <80>, mati <599> sedang <2532> isterinya <1135> masih ada <1510>, tetapi ia <3778> tidak meninggalkan anak <815>, saudaranya <80> <846> harus <2443> kawin <2983> dengan isterinya <1135> itu dan <2532> membangkitkan <1817> keturunan <4690> bagi saudaranya <80> <846> itu. [<3004>]


Jawa: “Guru, Nabi Musa paring dhawuh dhateng kula sadaya makaten: Manawa ana wong kang duwe sadulur lanang, tinggal donya, mangka bojone isih urip, nanging ora tinggal anak, sadulure mau wajib ngrabeni bojone iku, supaya bisa nukulake turun kanggo sing tinggal donya mau.

Jawa 2006: "Guru, Musa paring dhawuh dhateng kula sadaya makaten: Menawa ana wong kang duwé sadulur lanang, tilar donya, mangka somahé isih urip, nanging ora tinggal anak, saduluré mau wajib ngrabèni somahé iku, supaya bisa nukulaké turun kanggo kang wus tilar donya mau.

Jawa 1994: "Guru, Nabi Musa sampun maringi angger-angger dhateng kita sedaya, mekaten: ‘Menawa ana wong duwé sedulur lanang tinggal-donya, mangka ora ninggal anak, nanging randhané isih urip, seduluré mau wajib ngrabèni randha sing ditinggal mati mau, supaya bisa nukulaké turun kanggo sing tinggal-donya mau.’

Jawa-Suriname: Wong-wong iki takon marang Gusti Yésus: “Guru, nabi Moses wis ngekèki wèt marang awaké déwé kabèh ngéné: ‘Nèk ènèng wong lanang mati ninggal bojo tanpa nduwé anak, seduluré lanang kudu ngepèk randa sing ditinggal mati kuwi. Tujuané supaya nukulké turunan kanggo seduluré sing mati.’

Sunda: "Pa Guru, Musa ngadamel parentah kieu pikeun urang: ‘Lamun hiji salaki maot ninggalkeun pamajikan jeung teu boga anak, dulur eta lalaki kudu ngawin randa dulurna, supaya lamun boga anak diakukeun anak dulurna nu geus maot.’

Sunda Formal: “Guru, Nabi Musa ngadamel parentah kieu ka urang: Upama hiji lalaki maot ninggalkeun bojo, tapi teu boga anak; dulur eta lalaki kudu nikahan urut bojona, supaya nu geus maot teh boga turunan.

Madura: "Guru, Mosa nyerrat hokom se amonye saka’dhinto: Manabi badha oreng lalake’ mate, sarengngan oreng gapaneka ta’ gadhuwan ana’, taretan lake’epon kodu ngabine randhana sopaja apareng toronan ka oreng se mate gapaneka.

Bauzi: “Guru oa, dat ahamda Musat aho toedume fi hasi iba esuhu Im Feàna zi lam im meida nehi toeme fi hasi esuhu bak. ‘Meit am itbaho fatoho vaba elomeam làhà fa ame nam maboe lam am dam zohot fa ve data faasi, “Ame koei labe am data am tame,” laham bak ozome debu bohulalelo ame maboe lam koei labe am vahadat modeo, am dubut modeo, fa vale,’ lahame Musat aham di iube labi toeme fi hasi iba esuhu bak.

Bali: “Inggih Guru, Dane Musa sampun nyuratang pidabdab pabuat iraga sapuniki: ‘Yen ada anak muani mati, matinggalan somah, nanging tan pasentana, nyaman anake ane mati ento patut nyuang baluannyane buat numbuhang sentana pabuat sang mati.’

Ngaju: "Bapa Guru, Moses manyurat hukum jetoh akan itah: Amon ije biti oloh hatue matei tuntang ie jaton dinon anak, maka paharie musti kawin dengan baloe mangat manenga turonan akan oloh je jari matei te.

Sasak: "Bapaq Guru, Musa nulis hukum niki tipaq ite: Lamun sopoq dengan mame ninggal dait ie ndẽq bedowẽ bije, make semetonne harus merariq kance bebalune adẽq ie bau ngebẽng keturunan tipaq dengan saq sampun ninggal nike.

Bugis: "Bapa’ Guru, naokirekki Musa hukkungngéwé: Rékko séddié worowané matéi nadé’ nappunnai ana’, iyaro padaorowanéna harusu’i kawingiwi jandana kuwammengngi nawéréngngi wija-wijanna tau iya matéénnaro.

Makasar: "O Bapa’ Guru, le’baki natulisi’ Musa anne hukkung angkanaya: Punna nia’ sitau bura’ne mate, natena ana’na musti nibuntingi anjo le’ba’ bainenna ri sari’battanna anjo bura’ne matea, sollanna nia’ sossoranna anjo bura’ne matea.

Toraja: namekutana susite: O Guru! susite nasurasangkan Musa: Iake denni siulu’na tau kebainemo, namate, apa tae’ anak natampe tonna mate, siulu’na la umpobainei tu bainena, anna pabu’tuanni bati’ tu siulu’na.

Duri: Nakuamo, "Oo, Guru, mangka napangpangngajaran Nabi Musa lan sura'na susi tee: Ia ke matei to muane, na te'dapa anakkana joo bainena, la nasulle allonanni adinna, dikua napajajianni bati'.

Gorontalo: ”Guru, ti nabi Musa loluladeyi parenta ode olanto odiye: Wonu tawu ngota ta o wutata ta lolai mate wawu tiyo lolola mao dileliyo dipo lo'otapu walao, wutatiyo boyito musi monika mao wolo dileliyo wawu mongohi mao walao ode wutatiyo ta yilate boyito.

Gorontalo 2006: "Paaa̒ Guru, Tei Musa loluladei butoo̒ botie ode olanto: Wonu talolai̒ ngota mate wau diila owalao̒, yi wutatio musi monika wolo jandalio alihu moo̒tapu mai wali totaa mailate boito.

Balantak: “Guru! Musa nuntulis ukum men koi kani'imari bo ko'onta': Kalu sa'angu' mian moro'one lapus namarerei boroki' men sian anakon, mbaka' utusna moro'one iya'a tio mosuo' tia baluna utusna kada' utusna isian lee'na.

Bambam: anna nakutanai naua: “O Tuangguhu puhangkia' nasuhasam Musa illaam suha' pepaondonganna naua: ‘Maka' deem mesa muane mate anna tä'i deem änä'na, iya indo siam solasubunna la umpobainei indo bainena, anna mala deem pessubunna.’

Kaili Da'a: Nangulimo ira ka Yesus, "Guru, nabi Musa nantulisi atura e'i ka kita: 'Ane rapana maria samba'a langgai norongo pade tau etu namate da'apa ria anana, sampesuwuna mboto kana momporongo baluna etu ala muli ira romba'a etu majadi muli sampesuwuna to namatena etu.'

Mongondow: "Pak Guru, ki Musa nomais kon hukum tana'a ko'i naton: Aka tobatuí ḷoḷaki inta ain nobuḷoi bo minatoi, ta'e diaípa kogadií, daí ki utatnya ḷoḷaki im mustibií mobuḷoi ko'i baḷunya tua, simbaí sia mobogoi ing katurunan ko'i utatnya inta ain minatoi.

Aralle: "O Tuang, puha nauki' Musa inde pahenta pano di kita': Ponna aha mesa muane ang mate, dake' hali keänä' bahinena, ampo' ahake' ullu'na yato muane, pahallu la umpobahine sala inde bahinena ullu'na ang mate anna malai aha peänä'anna yato to mate.

Napu: Kahawenda to Saduki iti, mohaokihe kanawoana Yesu, rauliangaa: "Guru, nabi Musa mouki i lalu sura atura agamanta node: ane hadua tobalilo mate agayana bara ara anana, halaluna hangangaa mampotambia bembana, bona ara pemuleana.

Sangir: "Tuang Guru, i Musa kawe namohẹ u tita ini si kitẹ: Kereu piạ u sěngkatau esẹ mairị kụ i sie kawe wantọ, tangu tuarine (tuhange) harusẹ̌ pẹ̌kawing dingangu wal᷊une mědeạu mapal᷊ětowen hite su tau seng nairị.

Taa: “Pa’a Guru, ane ewa porenta i Musa, ane to langkai ia marongo pei roo see ia mate yau taa riana, ane ewa see tukakanya bara tua’inya mangoko wo’u balunya etu. Wali ane sira dua re’e ana, ananya etu darato’oka ana ntau to namate yau etu. Ewa see porenta i Musa.

Rote: "Ama Mesen, Musa sulak hoholo-lalanek ia soaneu ita: Metema touk esa maten te anan ta, soona tolanoo na muse sao na inafalu ndia, fo ela ana bongi fe hataholi manamatek ndia tititi-nonosik.

Galela: "Baba Guru, o bobita o Musa walelefo ma ngale ngone inangoduka, nakoso yanau moi la wosone de o ngopa wamake waasi, bilasu ma nongoruku asa womikawi kali ma ria ma balo muna magena, la o ngopa yamake de o ngopa magena wisikagena imatero de ka ma ria wososone awi buo.

Tabaru: "'Aba Guru, 'o Musa wolefo 'o 'atorangi naneda ma ngale ngone: Nako wimoi wosongene 'ena 'awi ngowaka koi'iwa, ge'ena 'awi dodoto salingou womingaamoko 'o bao-bao gumuna, la wikula 'o ngowaka gee wosonge-songenokau gu'una.

Karo: "O Guru, man banta nggo isuratken Musa Undang-undang enda, 'Adi sekalak dilaki mate nadingken ndeharana, janah la lit pupusna, emaka diberu si nggo mbalu ndai arus ilakomangani senina si mate e gelah ipupusna anak jadi gancih senina si nggo mate ndai.'

Simalungun: “Gurunami, isuratkon si Musa do bannami: Anggo matei sada halak na dob marhajabuan, tapi lang martinading, maningon paganjangon ni anggini do parinangon ai, laho pajongjong ginompar bani saninani ai.

Toba: Ninna nasida ma: Gurunami, disurathon si Musa di hita: Molo mate sihahaan, tuminggalhon parompuan so martinading, ingkon dihabia anggina do dongan saripe ni hahana i, pajongjongkon pomparan di ibana.

Dairi: "O Guru, isuratken si Musa, mula matè sada kalak anak laki menadingken sinibagesna, keppè oda sanga lot dèng dukakna, kennah ipekèkè anggina mo sinibages kakana sienggo mebbalu i, asa lot anak bai sienggo matè idi.

Minangkabau: "Angku Guru, Nabi Musa manulihkan paratuaran nan bakcando iko untuak kito: Jikok ado surang urang laki-laki nan mati, tapi inyo indak maninggakan anak, mako dunsanaknyo nan laki-laki, musti mampabini jandonyo tu, supayo untuak manyambuang katurunan dari urang nan mati tu.

Nias: "He Amagu Guru, no isura huku andre khõda Moze. Na mate zi samõsa ira matua, ba irõi ndrongania lõ ono, mangowalu ndra alawe andrõ ba dalifusõ wo'omonia, ena'õ tola lasõndra ndraono ba niha si no mate andrõ.

Mentawai: "Guru, siripot sinurat'akenen Mose ka sita: Ké ilangó baí sara simanteu sitá tuppai tubu, buítá italimouaké babaliunia néné sarainania, bulé ibara tuppai tubut silalangó.

Lampung: "Bapak Guru, Musa nulis hukum inji untuk neram: Kik bakas mati rik ia mawat ngedok anak, kak raduni puarini haga kawin jama randani in ngeni keturunan jama jelma sai radu mati ano.

Aceh: "Bapak Gurée, Nabi Musa geutuléh huköm lagée nyoe keu geutanyoe: Meunyoe sidroe ureuëng agam maté dan ureuëng nyan hana jitinggai aneuëk, syedara ureuëng nyan harôh jimeukawen ngon inong balée nyan mangat jeuet jibri keuturonan keu ureuëng nyang ka maté nyan.

Mamasa: Ma'kadami lako Puang Yesus nakua: “Dengan parenta naukisangkia' Musa illalan sura'na nakua: ‘Ianna dengan tau bonno' anna tae' dengan anakna, sirondongna siamo la umpobainei bainena anna malara dengan peampoanna.’

Berik: "Guru, Nabi Musa jei hukumu aaiserem nebe enggam tulisulmil: 'Afa ayanaiserem wini jam gam gularam, ane ayana jam gam tererem, ane jei tanna afa fas jam waliteyen, osona jemnaiserem jei ga saamira wini jeiserem jei gamjon ga jei gam gula, jega ayana aa jei gam tererem jem fwayenfe tanna jep gam eyebafe.'

Manggarai: “Tuang Guru, hi Musa tulis perénta ho’o latang te ité: Émé ca ata, ata manga asé-ka’én roway, égém winan manga kin, maik hia toé manga waén, asé-ka’én paka lili winan hitu, te manga waén latang te asé-kaén hitu.

Sabu: "Ama Guru, do bhuke ri Musa ne lipereda tu di: Kinga made heddau momone, jhe adho no do era nga ana, tuahhu ngati do made ne do jhamma ta banga-ammu nga ihi-ammu do made ne, mita pemure ne rokolo ngati tuahhu no do alla pemade ne.

Kupang: “Bapa Guru! Baꞌi Musa su tulis kasi tenga sang kotong atoran bilang: kalo ada laki-laki mati, ma sonde kasi tenga ana, na, itu orang pung adi musti kawin ame dia pung janda, ko biar kasi turunan sang dia pung kaka yang su mati tu.

Abun: "Yeguru, Musa krom sukduno ré wa men do, ye gato yo ku pa nde do kwop it yo, bere an bi nji waii kra su nggonna ne subere ku pa win an bi nji gato kwop ne.

Meyah: "Akeina Guru, sis fob Musa onggu keingg rot hukum egens ongga agot oida erek orna egens anggos fob noba ofa onok efesa guru, beda ofa efen mokosa era mokora egema omois moisa koma jeskaseda goga gok egesa egema nou orna egens ongga anggos fog.

Uma: "Guru, nabi Musa mpo'uki' hi rala buku atura hewa toi: ane hadua tomane mate hiaa' uma-ki ria ana'-na, pudupuhe-na kana mpotobine balu-na, bona ria-ki-hawo muli tomate toei.

Yawa: “Injayo Kurune, Musa po ananyao so ratoe wansai pare, ‘Ranivara anya inta kakai, apa arikainye meweno ai, weamo apa rijate inta noamo po apa anamugo kavinije umawe raovan akato indamu ama arikainye inta aenamo nanto teto ajayo anui uma kakaijoe apa tanoane rai jakato.’ Musa apa ananyao no tai maisy.


NETBible: They asked him, “Teacher, Moses wrote for us that if a man’s brother dies leaving a wife but no children, that man must marry the widow and father children for his brother.

NASB: and they questioned Him, saying, "Teacher, Moses wrote for us that IF A MAN’S BROTHER DIES, having a wife, AND HE IS CHILDLESS, HIS BROTHER SHOULD MARRY THE WIFE AND RAISE UP CHILDREN TO HIS BROTHER.

HCSB: "Teacher, Moses wrote for us that if a man's brother has a wife, and dies childless, his brother should take the wife and produce offspring for his brother.

LEB: saying, "Teacher, Moses wrote for us if someone’s brother dies having a wife, and this man is childless, that his brother should take the wife and _father_ descendants for his brother.

NIV: "Teacher," they said, "Moses wrote for us that if a man’s brother dies and leaves a wife but no children, the man must marry the widow and have children for his brother.

ESV: and they asked him a question, saying, "Teacher, Moses wrote for us that if a man's brother dies, having a wife but no children, the man must take the widow and raise up offspring for his brother.

NRSV: and asked him a question, "Teacher, Moses wrote for us that if a man’s brother dies, leaving a wife but no children, the man shall marry the widow and raise up children for his brother.

REB: “Teacher, Moses laid it down for us that if there are brothers, and one dies leaving a wife but no child, then the next should marry the widow and provide an heir for his brother.

NKJV: saying: "Teacher, Moses wrote to us that if a man’s brother dies, having a wife, and he dies without children, his brother should take his wife and raise up offspring for his brother.

KJV: Saying, Master, Moses wrote unto us, If any man’s brother die, having a wife, and he die without children, that his brother should take his wife, and raise up seed unto his brother.

AMP: And they asked Him a question, saying, Teacher, Moses wrote for us [a law] that if a man's brother dies, leaving a wife and no children, the man shall take the woman and raise up offspring for his brother.

NLT: They posed this question: "Teacher, Moses gave us a law that if a man dies, leaving a wife but no children, his brother should marry the widow and have a child who will be the brother’s heir.

GNB: “Teacher, Moses wrote this law for us: ‘If a man dies and leaves a wife but no children, that man's brother must marry the widow so that they can have children who will be considered the dead man's children.’

ERV: “Teacher, Moses wrote that if a married man dies and had no children, his brother must marry his widow. Then they will have children for the dead brother.

EVD: “Teacher, Moses wrote that if a married man dies and had no children, then his brother must marry the woman. Then they will have children for the dead brother.

BBE: Master, Moses said that if a man’s brother comes to his end, having a wife, but no children, his brother is to take the wife, and get a family for his brother.

MSG: "Teacher, Moses wrote us that if a man dies and leaves a wife but no child, his brother is obligated to take the widow to wife and get her with child.

Phillips NT: "Master, Moses told us in the scripture, 'If a man's brother should die leaving a wife but no children, he should marry the widow and raise up a family for his brother.'

DEIBLER: Theywanted to askJesus a questionin order to discredit the idea that dead people will live again. They said to him, “Teacher, Moses wrote for us Jews that if a man who has a wife but no children dies, his brother should marry the dead man’s widow so that she can have a child by him. Peoplewill consider that the child is the descendant of the man who died, and in that way the dead man will have descendants.

GULLAH: Dey aks Jedus say, “Teacha, Moses write law fa we say, ‘Ef a man dead an lef e wife an ain hab no chullun, de man broda mus marry de wida-ooman. De broda gwine do dat fa hab chullun een de name ob de man wa done pass oba.’

CEV: and said: Teacher, Moses wrote that if a married man dies and has no children, his brother should marry the widow. Their first son would then be thought of as the son of the dead brother.

CEVUK: and said: Teacher, Moses wrote that if a married man dies and has no children, his brother should marry the widow. Their first son would then be thought of as the son of the dead brother.

GWV: "Teacher, Moses wrote for us, ‘If a married man dies and has no children, his brother should marry his widow and have children for his brother.’


NET [draft] ITL: They asked <3004> him, “Teacher <1320>, Moses <3475> wrote <1125> for us <2254> that if <1437> a man’s <5100> brother <80> dies <599> leaving <2192> a wife <1135> but <3778> no children <815>, that man <1510> must marry <2983> the widow <80> <846> <1135> and <2532> father <1817> children <4690> for his <846> brother <80>.



 <<  Lukas 20 : 28 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel