Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [TB]     [PL]  [PB] 
 <<  Markus 12 : 14 >> 

TB: Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?"


AYT: Mereka datang dan berkata kepada Yesus, “Guru, kami tahu bahwa Engkau adalah orang yang benar dan tidak peduli apa pendapat orang lain. Sebab, Engkau tidak memandang orang, tetapi mengajarkan jalan Allah sesuai dengan kebenaran. Apakah melanggar hukum membayar pajak kepada kaisar? Atau, tidak?”

TL: Maka datanglah mereka itu kepada Yesus, lalu berkata kepada-Nya, "Ya Guru, kami tahu, bahwa Guru seorang yang benar, serta tiada mengindahkan seorang jua pun, karena Guru tiada menilik rupa orang, melainkan jalan Allah Tuan ajarkan dengan sebenarnya. Patutkah membayar uang upeti kepada Kaisar atau tiada? Harus kami beri atau tiadakah?"

MILT: Dan setelah datang, mereka berkata kepada-Nya, "Guru, kami mengetahui bahwa Engkau seorang yang benar dan perihal siapa pun tidak peduli bagi-Mu, karena Engkau tidak memandang muka orang, sebaliknya Engkau mengajarkan jalan Allah (Elohim - 2316) atas dasar kebenaran. Apakah sah untuk membayar pajak kepada kaisar atau tidak?

Shellabear 2010: Mereka berkata kepada-Nya, "Wahai Guru, kami tahu Engkau orang yang jujur. Engkau tidak merasa takut kepada siapa pun karena Engkau tidak pandang muka, dan Engkau mengajarkan Jalan Allah dengan jujur. Bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kita membayarnya atau tidak?"

KS (Revisi Shellabear 2011): Mereka berkata kepada-Nya, "Wahai Guru, kami tahu Engkau orang yang jujur. Engkau tidak merasa takut kepada siapa pun karena Engkau tidak pandang muka, dan Engkau mengajarkan Jalan Allah dengan jujur. Bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kita membayarnya atau tidak?"

Shellabear 2000: Mereka berkata kepada-Nya, “Wahai Guru, kami tahu Engkau adalah orang yang jujur. Engkau tidak merasa takut kepada siapa pun karena Engkau tidak pandang muka, dan Engkau mengajarkan Jalan Allah dengan jujur. Bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kita membayarnya atau tidak?”

KSZI: Orang yang dihantar itu berkata kepada-Nya, &lsquo;Tuan Guru, kami tahu bahawa Engkau jujur, tidak peduli akan pendapat orang, hanya mengajar jalan Allah dengan mengatakan apa yang benar. Wajarkah kita membayar cukai kepada Kaisar Rom, atau tidak?

KSKK: Mereka datang dan berkata kepada Yesus, "Guru, kami tahu bahwa Engkau jujur; Engkau tidak dipengaruhi oleh siapa pun dan jawabanmu tidak tergantung pada siapa pendengar-Mu tetapi Engkau sungguh mengajar jalan Allah. Katakanlah kepada kami, apakah membayar pajak kepada kaisar melawan Hukum? Wajibkah kami membayar atau tidak?"

WBTC Draft: Orang Farisi dan orang Herodian itu datang dan mengatakan kepada-Nya, "Guru, kami tahu Engkau jujur. Engkau tidak peduli terhadap pikiran orang lain dan terhadap kedudukan orang. Engkau mengajar jalan Allah sesuai dengan kebenaran. Apakah boleh membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Kami membayar pajak atau tidak?"

VMD: Orang Farisi dan orang Herodian itu datang dan mengatakan kepada-Nya, “Guru, kami tahu Engkau jujur. Engkau tidak peduli terhadap pikiran orang lain dan terhadap kedudukan orang. Engkau mengajar jalan Allah sesuai dengan kebenaran. Apakah boleh membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Kami membayar pajak atau tidak?”

AMD: Maka, mereka pun berkata kepada-Nya, "Guru, kami tahu Engkau adalah orang yang jujur dan tidak peduli terhadap penilaian orang lain. Engkau juga tidak memandang kedudukan seseorang, tetapi mengajarkan jalan Tuhan dalam kebenaran. Jadi sekarang, katakanlah kepada kami, bolehkah kami membayar pajak kepada Kaisar?"

TSI: Ketika bertemu Yesus mereka bertanya, “Guru, kami tahu engkau adalah orang jujur. Engkau tidak takut pada pendapat siapa pun karena engkau mengajarkan kehendak Allah tanpa memandang kedudukan orang. Jadi kami mau bertanya: Menurut hukum Taurat, boleh atau tidak kita membayar pajak kepada pemerintah Romawi?”

BIS: Mereka datang kepada Yesus dan berkata, "Bapak Guru, kami tahu Bapak jujur dan tidak menghiraukan pendapat siapa pun. Bapak mengajar dengan terus terang mengenai kehendak Allah untuk manusia, sebab Bapak tidak pandang orang. Nah, cobalah Bapak katakan kepada kami, 'Menurut peraturan agama kita, bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kita membayar pajak itu, atau tidak?'"

TMV: Mereka datang kepada Yesus dan berkata, "Guru, kami tahu bahawa guru jujur dan tidak menghiraukan pendapat orang lain. Guru tidak memandang kedudukan orang, tetapi guru mengajar kehendak Allah bagi manusia dengan terus terang. Katakanlah, menurut Taurat bolehkah kita membayar cukai kepada Kaisar Roma? Haruskah kita membayarnya atau tidak?"

BSD: Maka mereka datang kepada-Nya dan berkata, “Bapak Guru, kami tahu Bapak jujur. Bapak mengajar dengan terus terang tentang kehendak Allah untuk manusia. Dan Bapak tidak peduli apa yang dipikir oleh orang lain, sebab Bapak tidak pandang muka. Nah, sekarang kami mau bertanya, ‘Menurut hukum agama kita, bolehkah kita membayar pajak kepada raja kerajaan Roma atau tidak?’”

FAYH: "Guru," kata mereka, "kami tahu bahwa Guru selalu menyatakan yang benar, tidak terpengaruh oleh pendapat atau keinginan manusia, tetapi sungguh-sungguh mengajarkan ajaran Allah. Katakanlah kepada kami, patutkah kita membayar pajak kepada Kaisar Romawi atau tidak?"

ENDE: Mereka datang dan berkata kepadaNja: Hai Guru, kami tahu bahwa Tuan djudjur hati, tidak takut kepada siapapun djuga, karena Tuan tidak memandang muka, melainkan mengadjarkan djalan Allah dalam segala kebenaran. Halal atau tidakkah membajar padjak kepada kaisar? Wadjibkah kami bajar atau tidak?

Shellabear 1912: Maka datanglah mereka itu, lalu berkata kepadanya, "Hai Guru, kami tahu bahwa tuan seorang yang benar, serta tiada hina seorang pun; karena tiada tuan padang memandang muka orang, melainkan jalan Allah itu tuan ajarkan dengan benar: maka hapallah membayar cokai kepada kaisar, atau tiada? Hendakkah kami beri atau jangan?"

Klinkert 1879: Maka datanglah mareka-itoe kapada Isa seraja katanja: Ja goeroe, tahoelah kami bahwa toewanlah benar dan akan sa'orang djoea pon tidak toewan perdoeli, karena tidak toewan memandang roepa orangnja, melainkan toewan mengadjarkan djalan Allah dengan sabenarnja. Adakah patoet dipersembahkan oepeti kapada Kaisar, ataw tidak? Patoetkah kami persembahkan, ataw tidak?

Klinkert 1863: Maka itoe orang dateng dan berkata sama Toehan: Hei Goeroe! kita-orang taoe jang angkau betoel, serta tidak angkau perdoeli sama satoe orang; karna angkau tidak pandeng sama roepanja orang, melainken angkau mengadjar djalan Allah dengan sabetoelnja: Apa bolih bajar beja sama radja, atawa tidak? Bolih kita-orang bajar atawa tidak?

Melayu Baba: Bila sudah datang, dia-orang kata sama dia, "Guru, kita tahu yang guru satu orang bnar, dan t'ada pdulikan siapa pun: kerna guru t'ada tengok-tengok muka orang, ttapi btul ajarkan jalan Allah: ada-kah halal bayer chukai sama Kaisar atau tidak?

Ambon Draft: Maka berdatanglah ma-rika itu kata padanja: Tu-wan Guru! kami tahu jang Angkaw ada betul, dan tijada cling awrang, dan tijada lagi tahu angkat muka barang sa-awrang, tetapi beradjar djalan Allah dengan kabenaran: ada-kah patut, bajar harga kapala kapada Kaisar, bekan ataw bukan? Haroskah kami bajar ataw tijada bajar?

Keasberry 1853: Maka apabila datanglah marika itu, maka katanya kapada Isa, Guru, bahwa kami kutaui angkau bunar, dan tiada indahkan sa'orang pun: kurna angkau tiada mumandang muka manusia, mulainkan mungajar jalan Allah dungan yang bunar: Adakah patut mumbri chukie kapada Kiesar, atau tidak?

Keasberry 1866: Maka apabila datanglah marika itu, maka katanya kapada Isa, Guru, bahwa kami kŭtahui angkau bŭnar, dan tiada indahkan sa’orang pun, kŭrna angkau tiada mŭmandang muka manusia, mŭlainkan mŭngajar jalan Allah dŭngan yang bŭnar. Adakah halal mŭmbri chukie kapada Kiesar atau tidak?

Leydekker Draft: 'Adapawn datanglah marika 'ini, dan katalah padanja: hej guruw, kamij tahu bahuwa 'angkaw 'ada benar, dan tijada 'indah 'akan barang sa`awrang, karana tijada 'angkaw menilikh muka barang manusija 2, tetapi meng`adjar djalan 'Allah dengan sabenarnja: hhalalkah memberij 'upetij pada KHajtsar, 'ataw tijadakah? haroskah kamij memberij, 'ataw tijadakah memberij?

AVB: Orang yang dihantar itu berkata kepada-Nya, “Guru, kami tahu bahawa Engkau ikhlas. Engkau tidak takut kepada sesiapa pun kerana Engkau tidak pilih kasih, hanya mengajar cara Allah berdasarkan yang benar. Wajarkah membayar cukai kepada Kaisar atau tidak? Patutkah kami bayar, ataupun tidak?”

Iban: Sida datai lalu bejaku enggau Iya, "Pengajar, kami nemu Nuan endang madahka utai ti bendar, lalu enda bedulika orang; laban Nuan enda bepilih mua mata, tang ngajar utai ti bendar pasal jalai Allah Taala nitihka pemendar. Padahka ngagai kami, kati kitai ngelaban Adat tauka enda enti kitai mayar chukai ngagai Raja Besai?


TB ITL: Orang-orang itu datang <2064> dan berkata <3004> kepada-Nya: "Guru <1320>, kami tahu <1492>, Engkau adalah seorang yang jujur <227>, dan <2532> Engkau tidak <3756> takut <3199> kepada siapapun <3762> juga, sebab Engkau tidak <3756> mencari muka <4383>, melainkan <235> dengan jujur <225> mengajar <1321> jalan <3598> Allah <2316> dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan <1832> membayar <1325> pajak <2778> kepada Kaisar <2541> atau <2228> <0> tidak? Haruskah kami bayar atau <0> <2228> tidak <3756>?" [<2532> <846> <3754> <1510> <4671> <4012> <1063> <991> <1519> <444> <1909>]


Jawa: Kongkonan mau padha ngadhep lan matur: “Guru, kula sami sumerep, bilih Panjenengan punika jujur, tuwin boten ajrih dhateng sinten kemawon, amargi Panjenengan boten mawang tiyang, nanging mulangaken bab margining Allah ing saleresipun. Caos paos dhateng Sang Nata Agung punika punapa dipun kengingaken? Kula kedah nyaosi punapa boten?”

Jawa 2006: Kongkonan mau padha sowan lan matur, "Guru, kula sami sumerep bilih Panjenengan punika jujur, tuwin mboten ajrih dhateng sinten kémawon, amargi Panjenengan mboten mawang tiyang, nanging kanthi leres mulangaken bab marginipun Allah. Ingkang punika, mbayar pajeg dhateng Kaisar punika kénging punapa mboten? Kula sami kedah mbayar punapa mboten?"

Jawa 1994: Ana ing ngarsané Gusti Yésus wong-wong mau banjur padha matur: "Guru, kula sami mangertos, bilih Panjenengan menika tiyang ingkang jujur, mboten mreduli dhateng penganggepipun tiyang-tiyang. Panjenengan memulang bab kersanipun Gusti Allah menapa wontenipun, lan mboten saged dipun pengaruhi déning sinten kémawon. Samenika pitakènan kula: Miturut prenataning agami kita, mbayar pajeg dhateng Kaisar Rum, menika kénging menapa mboten?"

Jawa-Suriname: Kadung wis tekan nggoné Gusti Yésus wong-wong mau ngomong: “Guru, awaké déwé ngerti nèk piwulangmu kuwi bener tenan. Karomenèh Kowé ora wedi sapa-sapa. Kowé nèk mulangi bab dalané Gusti Allah bener lan ènèng wujuté, awit Kowé ora perduli karo sapa-sapa. Mulané awaké déwé kepéngin takon marang Kowé. Nèk miturut agamané awaké déwé kepriyé? Kudu mbayar belasting marang ratuné apa ora?”

Sunda: Maranehna daratang ka Yesus, tuluy ngaromong kieu, "Guru, kaula terang yen Guru nyaurkeun anu bener, kalawan teu salempang ku anggapan nu sejen. Guru ngajarkeun anu bener hal pangersa Allah ka manusa kalawan teu mandang harkat jalma. Ku margi kitu cobi saurkeun nu sayaktosna, upami urang mayar pajeg ka Prabu Rum ngarempak Hukum Agama urang atanapi henteu? Kedah mayar atanapi henteu?"

Sunda Formal: Sadatangna, pok naranya kieu, “Guru, simkuring terang, Anjeun teh jujur sareng henteu aya nu dipikasieun; sabab Anjeun mah sanes pangarahan, estu seja ngawulang perkara jalan-jalanna hirup anu dipikarido ku Pangeran. Hoyong terang: Ari urang kedah mayar pajeg ka Prabu atanapi henteu? Naha eta teh wajib atanapi henteu?”

Madura: Reng-oreng jareya entar ka Isa laju atanya, "Guru, kaula oneng ja’ Sampeyan paneka jujur sareng ta’ parduli ka pamanggina pasera’a saos. Panjennengngan ta’ parduli ka pangkadda oreng, rang-terrangan morok parkara ponapa se daddi kasokanna Allah monggu ka manossa sabab Panjennengngan ta’ le-mele oreng. Kadi ponapa pamanggina Panjennengngan, ‘Menorot agama ponapa ta’ kalero manabi majar pajek ka Kaisar? Ponapa kaula kodu majar pajek gapaneka, ponapa bunten?’"

Bauzi: Labi le Yesus bake ab gagoham. “Guru oa, Oho lab meedam bak lam im ahebu ozobohu bak. Om abo im vamdesu meedamda Om am bak. Labi Alat ozo, ‘Dam bakda nehasu meedase,’ lahame Aba Aho ozoho im lam Oho dam bake im vahokedam di Om laha gi im vamdesu imbona vahokedam bak. Om ba neham bak modem vabak. ‘Da lam ee feàda Eba im gagohe? Làhà Em aime tuse.’ Laham vab di, ‘Da lam ee vabda Eba im gagohe? Làhà Em aime tum bak mose,’ lahame ba dam fahedam vabak. Labiham labe damat Oba ozomsu gagom di Om ba ame im lam aime iedi vuzehem vabak. Om labiham dàt modemu iho nehi Oba gagu vi ailo modem bak. Im Yahudi dam ihimo dat ahamda Musat toedume fi hasi esuhu Im Feàna zi lam iho tu vuzehi meedam labe Oho ozom, pemerintah iba vuusu meedam bak gohali lodam doi pajak lam iho ame doi lam fa Kaisarleheda laba lodam neào? Ame Im Feàna zi labet iba maleheo? Akatihà?” Lahame labi gagoha Yesusat ame dam labe Aba vàlulo ahit keobaedume fi bovai vi ailo modem bak lam Ahamo ozobohudi fa ab gagoham. “Um gi ahobat neàdi Eba li vameadam damat modem bak. Uho akati, ‘Eho git gagose,’ lahame ahit Eba li gagu vi ailo meedà? Uho ame pajak abo gi vi tau lodam doi oona perakat modehena lam Eba fi male.”

Bali: Sasampun dane rauh, irika raris dane matur: “Inggih Guru, titiang sami pada uning, mungguing Guru puniki maraga polos tur sadu; maliha tan ajerih ring sapasira jua tur tan mapilih asih, nanging setata ngurukang pakarsan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sane mangkin titiang sami nunasang: Punapike patut yening titiang naur pajeg ring Ida Sang Nata Ratu ring Roma? Patut titiang naur, punapi tan?”

Ngaju: Ewen dumah manalih Yesus tuntang hamauh, "Bapa Guru, ikei toh katawan Bapa toh bujur atei tuntang dia paduli tirok eweh bewei. Bapa majar tarus-tarang tahiu kahandak Hatalla akan olon, awi Bapa dia mite ampin oloh. Nah, coba ih Bapa mansanan akan ikei, 'Manumon atoran agaman itah, en tau mambayar pajak akan kaisar atawa dia? En itah musti mambayar pajak te atawa dia?'"

Sasak: Ie pade parek ojok Deside Isa dait matur, "Bapaq Guru, tiang pade nenaoq Pelungguh jujur dait nẽnten takut lẽq sai juaq. Pelungguh ngajahang secare terus terang mengenai langan saq kenaq tipaq Allah. Sẽngaq Pelungguh nẽnten pilẽq kasih. Silaq Pelungguh bemanik lẽq tiang pade, 'Menurut aturan agamente, kanggo napi nẽnten bayah pajek lẽq kaisar? Napi pajek nike harus ite bayah atao nẽnten?'"

Bugis: Laoni mennang ri Yésus nanakkeda, "Bapa’ Guru, irisseng makkedaé malempui Bapa’, sibawa dé’na najampangiwi pallolongenna niga-niga. Terus terangngi nappagguruwang Bapa’ élona Allataala lao ri tolinoé, saba’ Bapa’ dé’ napasilaingengngi tauwé. Nah, coba Bapa’ powadakki, ‘Manuru’ pallolongenna agamata, weddikki’ga makkamaja sima lao ri Kaisar iyaré’ga dé’? Harusu’ki’ga wajai iyaro simaé iyaré’ga dé’?’"

Makasar: Battumi ke’nanga mae ri Isa nakkuta’nang angkana, "Bapa’ Guru, naassengi kambe angkanaya iKatte tau lambusukKi’, siagang manna inai tena Kijampangi panggappana. Punna angngajarakKi’ Kipaui silambusu’na apa ero’Na Allata’ala mae ri rupataua. Tena kimmile-mile tau. Jari Kipau sabeki ri kambe, ‘Manuru’ ri atoranna agamata, maka akkulleji taua a’bayara’ sima mae ri Karaenga yareka tena? Apaka musti nibayaraki anjo simaya yareka tena?’"

Toraja: Saemi tinde tau, nakua lako: O Guru kiissan kumua to manappa’Komi sia tae’ tau Milaenan, belanna tae’ Mimentiro lindo lako tau, sangadinna lalanna tongan bang Puang Matua Mipa’pangadaran. Sipaturaka disorong tu sima lako datu kapua, tae’raka? La kisorongraka, tae’raka?

Duri: Ratumi ngkutanai nakua, "Oo Guru, kiissen kumua maruruhki' mpangpangngajaran pakkaeloran-Na Puang Allataala lako tobuda, nasaba' te'da tau tapasilaenan. Iamo joo la mekutanakan, 'Ianna situru' atoran agamanta', wa'dingriki'ka mbajah sima lako Tomaraja Roma, ba'tu te'daraka?'"

Gorontalo: Tawu-tawuwala boyito lonao mota ode li Isa wawu loloiya odiye, ”Guru, otawa lamiyatiya Ito boti ta o hilawo motulidu, sababu ti Guru dila hemopobedawo lo tawu, bo ti Guru hemongajari to tawu tomimbihu dalala motulidu ode Allahuta'ala. Amiyatiya mohintu oli Guru: Moturuti mao aturangi lo agama, mowali momayari hasili ode oli kayisar olongiya lo Roma meyalo dila? Ito botiya musi momayari hasili meyalo dila?”

Gorontalo 2006: Timongolio lonao̒ mai odeli Isa wau loloi̒ya, "Paaa̒ Guru, otaawa lamiaatia deu̒ ti Paaa̒ juujulu wau diila paduli boli huhama lo tatoonu. Ti Paaa̒ helo ngaajali wolo juujulu pasali kahandaki lo Allahu Taa̒ala ode manusia, sababu ti Paaa̒ diila momilohe tau. Naa, nte polelea mai li Paaa̒ olamiaatia, 'Modudua̒ wuu̒du lo agamanto, tingga mowali momayali beya odeli Kaisali meaalo diila? Wolo ito musi momayali beya boito, meaalo diila?'"

Balantak: Raaya'a notakamo ni Yesus ka' nobapikirawar, taena, “Guru, kai inti'i i Kuu sian muntundun upa men kosian, ka' mau i ime, sian kolayaon-Muu, gause i Kuu sian momposasala'kon mian. Kasee i Kuu mimisiso'kon pingkira'na Alaata'ala men tuutuu'na. Kalu na aturanna agamanta, daa patalaion a mambayar pajak bona Kaisar kabai sian? Tiodaa i kai mambayar pajak kabai sian?”

Bambam: Iya umpellambi'im Puang Yesus indo to disua anna natede-tedei naua: “O Tuangguhu, kiissam kiua mesako to umpake tappa' anna sindoho anna moi menna tala ungkahea'i. Aka Iko to umpapada-pada bäbäko hupatau, anna anggako umpepa'guhuam ulalanna Puang Allataala sola undu' lollä.” Anna mekutanai naua: “Situhu' peadasam, sipäto' dakika' umbaja' sima lako tomahaja dio Roma, tä' daka?”

Kaili Da'a: Sangga naratapa ira ri ja'i Yesus nangulimo ira, "Guru, ninjani kami Komi samba'a tau to nanoana. Komi da'a ntoto naeka ka isema-sema sabana Komi da'a nompoposisala manusia. Komi batena nompatuduki ante nanoto pokainggu nuapa to masipato riara mpanggita Alatala. Jadi tulungi ulimo ka kami nantuki Atura-atura agama masipato mombabayari balasitee ka Magau Kaisar bara da'a?

Mongondow: Mosia namangoi bo noliboí ko'i-Nia, "Pak Guru, kinota'auan nami ki Pak Guru mojujur bo diaí mo'ondok kon singog i inekabií. Taran-tarangan ki Pak Guru i motunduí kon soaáḷ inta kino'ibog i Allah aidan in intau, sing ki Pak Guru in diaíbií mopoyoposi intau. Daí tuamai pogumankah ko'inami, 'Aka podudui atorang agama naton, mota'au degaí moguboli kom pajak ko'i Kaisar andeka diaí? Musti moguboli kom pajak ing kita mongo diaí?'"

Aralle: Nase'de', naoatee, "O Tuang, kiinsang dio mesa to maroho inaha anna dao aha mahea' pano di tau senga' moinnakatoo ang dipakeangka'. Dao aha umpasisenga'-senga' tau, ampo' mampakuhuo sitonda katahpa'ang didiona lalang ang nakärä'i Puang Alataala. La malaraka la tabaya'a' sima pano di to ma'pahentana Kaisar, daraka?

Napu: Kahawenda i Yesu, rauliangaa: "Guru, kiisa kaOyona tauna au manoto. MepaturoKo i katou-touana moula peundeana Pue Ala. Bara Nupeulai ba hema pea, lawi baraKo mampopontani tauna. Ido hai kipekuneKo: moula atura agamanta, ba hangangaa mobayarike asele i Kaisar, ba bara?"

Sangir: I sire riměnta su anum Mawu Yesus kụ němpẹ̌bera, "Tuang Guru, i kami e masingkạ u i Tuang kawe matul᷊idẹ̌ dingangu lai tawe mẹ̌sasěmpị kapulun sai-sai. I Tuang mạněntirowe ringangu mal᷊ahẹ mạanung kapulun Duata su taumata, batụu i Tuang e tawe měmamamile ghatin taumata. Ho, kěnangko i Tuang pẹ̌bera si kami, 'Tuhụ ator'u agamang kitẹ e, botonge mamaehẹ̌ pajakẹ̌ su Kaisarẹ̌ arau tala? Harusẹ̌ i kitẹ mamaehẹ̌ pajakẹ̌ arau tala?'"

Taa: Rata resi Ia sira manganto’o, “Pa’a Guru, kami kunsani Komi tau to monso gomboMu. Pasi tempo Komi mampotundeka tau pamporani i mPue Allah, tempo etu ojo anu to monso to nuto’o ngKomi. Komi taa ojo mangamomis tau, ojo rani mampakasanang raya nsira. Wali manasa resi kami Komi taa mangampilis tau. Wali see naka kami rani Komi manganto’oka kami ewa wimba pampobuukaMo. Apa i Kaisar, makole nto Roma, ia mampakasaaka kita to Yahudi see kita mangabayar asele, pei palaong to etu bara taa matao raika ane ewa porenta i mPue Allah. Wali kami mampotanaka resi Komi, wimba ane ewa pampobuukaMo, bara singkonong pei porenta i Musa ane kita mangabayar asele resi makole nto Roma etu, bara taa?” Wali etu semo pampotanaka nsira rani mangakal i Yesu. Pei i Yesu Ia mangansani tau etu ojo gombonya to manoto. See naka Ia manganto’o, “Maka pei komi ojo rani mangakal Aku? Poraoka Aku sangkomba doi pera.”

Rote: Ala mai boema lafa'da Yesus lae, "Ama Mesen, ami bubuluk Ama manatao ndoos, ma Ama ta paluu pake hataholi hahapun fa. Ama manoli no mangale'dok la'eneu Manetualain hihii-nanaun neu hataholi daebafa ka, nana Ama ta mete matak fa. Naa, so'ba Ama mafa'da su'dik fe ami, 'Tunga ita agama na nakanenete na soona, ade bole bae bea leo Kese la neu do ta? Ita muse bae bea do ta?'"

Galela: So ona magena yahino de itemo Unaka, "Baba Guru, ngomi mininako Ngona o nyawa nototiai moi, de Ngona namodowa nagoona bato. Ngaroko ona magena o nyawa yalalago, Ngona de Ani sininga igogou nasidoto maro o kia o Gikimoi Awi dupa bilasu paaka. Komagena so hika nomisingangasu, ka qaloha o balastengi pofangu ma Kolano Wilalamo ma Kaisarka, eko upa. Bilasu ngomi mifangu eko upa."

Yali, Angguruk: Mon enepfagma Ambeg watfareg, "Nonowe, Hat hele wirik toho uruk lahen. Hat ap fahet Hakol eleg toho hiyag isaruk lahen. Ap tu fanowon tu siyahon ulug onorohole kim enebuk fug anggeyen Allah undaman peruk ane hikit toho wirik toho ap hiyag isaruk lahen. Misig kapal Huyulon fahet hiyag nisamihin: Kaisar ap suwon inowen uang heng neneptikim og um teg ano, og um fug teg ano, og umuhuk ano, og umuhuk fug ano?" ulug umung hibag.

Tabaru: 'Ona yoboa 'o Yesusika de kayongosekau, "'Aba Guru, ngomi mianako ngona 'o nyawa 'iloa-loa moi, de ngona konosigisenuwa nago'ona bato manga di-dibangi. Ma ngona 'Aba nodotoko kanositi-tiaikau ma ngale ma Jo'oungu ma Dutu 'awi mau 'o nyawaka, sababu ngona konosikairi-irikuwa 'o nyawa. So bika nosidemo ngomino. Moteke to ngone nanga 'agama ma besesongo, kaidadi 'o balasitengi pofangu 'o Kaisarika bolo koidadiwa? Salingou pofangu 'o pajaki ge'ena bolo koidadiwa?"

Karo: Emaka idahi kalak ndai Jesus nina, "O Guru, ieteh kami maka kerina si IkatakenNdu e tuhu. La erpilihen TemanNdu ngerana: La IpernehenNdu pangkat manusia, IajarkenNdu pe kerna kai si ngena ate Dibata idalanken manusia. Kataken dage man kami: La kin ngelanggar Undang-undang agamanta adi igalari pajak man Kepala Pemerentah Roma? Arus kin igalari kami ntah lang?"

Simalungun: Jadi roh ma sidea mangkatahon hu Bani, “Ham Guru, ibotoh hanami, pintor do Ham, seng mabiar age bani ise, ai seng sitonggor jumbak Ham, anjaha sintong-sintong do ipodahkon Ham dalan ni Naibata. Ai patut do bereon balasting bani kesar atap lang?”

Toba: Jadi ro ma nasida mandok tu Ibana: Gurunami, huboto hami na tigor Ho jala ndang dihabiari Ho agia ise, ai so siida bohi ni jolma Ho; sintongsintong dipodahon Ho dalan ni Debata. Na jadi do lehonon guguan tu Kesar i, manang na so jadi? Lehononta do, manang ndang?

Dairi: Roh mo kalak idi mendahi Jesus nina mo, "O Guru, kubettoh kami, kono sada kalak perrukur sènteng janah oda pella isarihken kono bakunè pemmikiren ndèba terrèngèt kono. Iajarken kono ngo terrèngèt lemmo atè Dèbata imo merdengan kebennaren sambing, kerna oda mengidahidah abè kono. Nai bakunè dok atèmu, bagahken mo bai nami, 'Mula sigarar belasting taba Kèsar Rom, mengelanggar hatoren agama ngo i barang oda? Kennah sigarar ngo idi barang oda?'"

Minangkabau: Inyo bi tibo kabake Isa Almasih sambia bakato, "Angku Guru, kami tawu baraso Angku adolah urang nan luruih, sarato indak tapangaruah jo pandapek siya-siyanyo. Angku ma aja sacaro taruih tarang, tantang apo nan katuju dek Allah, nan musti dikarajokan dek manusia, dek karano Angku indak mamandang ka urang. Nah, cubolah Angku katokan kabake kami, 'Manuruik paratuaran agamo kito, layi ko buliah kito mambayie pajak kabake Kaisar atau indak? Paralu koh kito mambayie pajak tu, atau indak?'"

Nias: Mõi ira khõ-Nia ba lamane, "He Guru, ma'ila wa niha satulõ tõdõ Ndra'ugõ ba lõ ba dõdõ-U mbua gera'era niha gofu haniha ia. Õfahaõ zindruhu somasi Lowalangi ba niha, bõrõ me lõ Õfaigi mbawa niha. Tandraigõ w̃a'õ khõma, 'Na tabu'a mbeo khõ Razo ba Roma, hadia lõ itegu amakhoita agamada? Hadia si lõ tola lõ'õ tabu'a mbeo andrõ, ma zui lõ'õ?'"

Mentawai: Ei sia ka tubut Jesus, kuaddangan ka matania, "Guru, kuagai kai roipot bagam, samba taimarérénu ka sipinaatudda kasei pá. Bulat tá poí nugigígí nungantoman'aké apa siobat bagat Taikamanua, sibailiu puuktunganda sirimanua. Aipoí tá nurarasei sirimanuania. Oto kauan, kua peité ka matamai, 'Siripot surukat ka aratta, momoi leú pá, tabaya kam pajá kai Kaisar, elé tá? Bulat takakau pajá, elé tá?'"

Lampung: Tian ratong jama Isa rik cawa, "Bapak Guru, sekam pandai Bapak jujor rik mak ngehirauko pendapat sapa pun. Bapak ngajar terus terang mengenai kehaga Allah untuk manusia, mani Bapak mak pandang jelma. Nah, cubado Bapak cawako jama sekam, 'Nutuk atoran agama neram, ngasi mak ngebayar pajak jama Kaisar atau mawat? Haga kedo ram ngebayar pajak ano, atau mawat?'"

Aceh: Awaknyan jijak laju ubak Isa sira jipeugah lagée nyoe, "Bapak Gurée, kamoe meuteupeue bahwa bapak na kheueh ureuëng jujoe dan hana neupakoe peundapat soe mantong. Bapak purunoe troh trang keuhai keuheundak Allah ubak manusia, sabab Bapak hana neungieng soe ureuëng nyan. Jinoe, ci kheueh Bapak peugah ubak kamoe, ‘Meunurot peuratoran agama geutanyoe, peu kheueh jeuet tabayeue cukée ubak Kaisar atawa hana? Peu kheueh harôh tabayeue cukée nyan atawa bék?’"

Mamasa: Lao tongammi umpellambi'i Puang Yesus anna kuanni: “O Tuangguru, kiissanan kumua to maloloko anna tae' dengan tau mukarea', umpapada-padako tau, anna simuundu' lollong untetteran lalan-lalan situru'na pa'kuanna Puang Allata'alla.” Anna mane mekutana nakua: “Situru' atoran alukta, malarika tau umbaya' sima lako tomaraya dio Roma, ta'raka? Manggi'rika kibaya', ta'raka?”

Berik: Angtane jeiserem Yesusminip ga aa ge forobitye, ane ga aa ge gubili, "Guru, ai amsa towaswena Aamei taterisi bunarsusfer Im nasbili. Aamei angtane afa Ijam erebeyen. Aamei taterisi daamfennaiserem ga Ijeter nasipminenne angtane igsususerem jebe, ane angtane igyeneiserem jep jegme taterisi jeiserem Ijeter nasipminenne, nafis-nafismer Ijam nasipmineneyen. Aamei taterisi Uwa Sanbagiri aa jes bilirim, Aamei bunarsusfer ga jetefener Im nasipminenne angtane seyafter gemerserem jebe. Sya, gwanan asIm towastababi, Hukumu Nabi Musa aa jes tulistababilim fomfom gunu? Ke samfer pajak doini Kaisar Romamanaiserem jes gane armanulu, afa safnant? Ai pajak doini jeiserem, ke asa armantababili, afa fas?"

Manggarai: Sanggéd ata situ mais agu réi Hias: “Tuang Guru, pecing lami, Ité cengata ata molor, agu Ité toé manga rantang agu céing kaut, ai Ité toé manga pilé atad, maik laing molor toing salang de Mori Keraéng. Ngancéng ko toé te bajar taki agu Kaisér? Paka bajars lami ko toé?”

Sabu: Ta kako ke ro la nga Yesus jhe lii, "Ama Guru, do toi ri jhi ta Ama heddau do mola jhe do adho do pedhu li nga lii nadu we. Ajha ri Ama nga dhai teleo, ne jhara lua ddhei Deo tu ddau raiwawa, rowi Ama adho do ketarri worawwu ddau. Nah, hakko ko ri Ama ta peteleo pa jhi, 'Pedutu nga uku aigama di, ie marra ta ma'i bhea pa Kehe we adho? Do jhamma ke di ta ma'i bhea do naanne we adho?'"

Kupang: Ais dong datang, ju basoꞌal deng Dia bilang, “Bapa Guru! Botong samua tau kalo Bapa pung hati lurus, deng sonde tau putar-balek. Bapa lia orang pung hati sa. Bapa ju kasi tau Tuhan Allah pung mau deng tarús-taráng, tagal Bapa sonde pandang muka. Naa! Sakarang botong mau tanya satu hal. Iko kotong pung atoran agama Yahudi, kira-kira kotong ni musti bayar bea kasi sang pamarenta Roma pung raja bésar, ko sonde?”

Abun: Yé bok ne mu ku Yefun Yesus, ete án ki do, "Yeguru, men jam do, Nan sa, Nan anato ye gato ben bi suk-i ri roi. Men jam do, Nan kibot Yefun Allah bi sukdu ne yo, kapre yepasye ke, ye gato gum wok ke, Nan duno men sino su Yefun Allah bi sukdu-i ne rer sor, Nan duno yé mwa ne sino tepsu yu. Nan yo brek nden we mo sukdu gato Nan ki ne nde. Sane, men iwa men jam Nan bi sukjimnut subot sukdu ré et, sare do, 'Pemerintah bi yekwesu gato gum do Kaisar syogat men bi sugum pajak nai an, sane men ye Yahudi bi sukduno-i ki suma ne? Men bi sugum pajak anato ndo tepsu sukduno ne bado, siri kadit e? Nan nut do Yefun Allah iwa men bi sugum nai Kaisar, bado, An yo iwa nde e?' "

Meyah: Rua rin skoita Ofa noba ragot oida, "Akeina Guru, memef mejginaga rot oida Bua bera bagot rot mar ongga tenten ojgomu, noba bua bunororu rusnok ongga rufoka aksa ongga rusos budou efesi rot mar egema tein guru. Tina Bua buftuftu mar ongga Allah ondou os rot tenten ojgomuja. Jefeda Akeina bagot gu memef oida, erek memef moh pajak gu raja Kaisar, beda koma bera erek tenten ei? Memef moh pajak insa koma gu Ofa ei era gurei?" Tina Yesus ejginaga rot oida mar ongga rua rinjeka gu Ofa rot insa koma bera onororu meidu ongga rindemdemi gij rudou efesi fob guru. Jefeda Ofa agot gu rua oida, "Teinefa fogora iwa ireneni Didif jeskaseda dagot mar ongga oska fogora yagei Didif rot erek komo." Beda Ofa agot deika oida, "Iwa ita fifi gu Didif jeskaseda dik ai juens fog."

Uma: Karata-ra hi Yesus, ra'uli'-ki: "Guru, ki'inca Guru tau monoa'. Metudui'-ko hante kalonto'–lonto'-na mpo'uli' napa konoa Alata'ala hi manusia'. Uma nupengkorui ba hema–hema, apa' uma-ko mpelence tauna. Toe pai' kipekune'-ko: ntuku' atura agama-ta, ba ma'ala moto-ta mpobayari paja' hi Kaisar, ba uma-di? Kana tabayari, ba uma mingki' tabayari?"

Yawa: Weti ude no Yesusa nui umba wo raura ware, “Injayo Kurune, reamo naenamo Nyo ayao tugae obo raura. Nyo vatane masyanive ramu muno Nyo vatane inta mansamamaribe ramu, yara Nyo Amisye apa bekere raura tugaive vatane mai. Weti reamare Nyo raura reansai: Mamaisyo wama ananyao raijamo wamo pajak ravae dako jewena e? Wamo doije raunanto Akarijo Titi Roma Kaisar ai rako jewen kaije?”


NETBible: When they came they said to him, “Teacher, we know that you are truthful and do not court anyone’s favor, because you show no partiality but teach the way of God in accordance with the truth. Is it right to pay taxes to Caesar or not? Should we pay or shouldn’t we?”

NASB: They *came and *said to Him, "Teacher, we know that You are truthful and defer to no one; for You are not partial to any, but teach the way of God in truth. Is it lawful to pay a poll-tax to Caesar, or not?

HCSB: When they came, they said to Him, "Teacher, we know You are truthful and defer to no one, for You don't show partiality but teach truthfully the way of God. Is it lawful to pay taxes to Caesar or not?

LEB: And [when they] came, they said to him, "Teacher, we know that you are truthful and _you do not care what anyone thinks_, _because you do not regard the opinion of people_ but teach the way of God in truth. Is it permitted to pay taxes to Caesar or not? Should we pay or should we not pay?

NIV: They came to him and said, "Teacher, we know you are a man of integrity. You aren’t swayed by men, because you pay no attention to who they are; but you teach the way of God in accordance with the truth. Is it right to pay taxes to Caesar or not?

ESV: And they came and said to him, "Teacher, we know that you are true and do not care about anyone's opinion. For you are not swayed by appearances, but truly teach the way of God. Is it lawful to pay taxes to Caesar, or not? Should we pay them, or should we not?"

NRSV: And they came and said to him, "Teacher, we know that you are sincere, and show deference to no one; for you do not regard people with partiality, but teach the way of God in accordance with truth. Is it lawful to pay taxes to the emperor, or not?

REB: They came and said, “Teacher, we know you are a sincere man and court no one's favour, whoever he may be; you teach in all sincerity the way of life that God requires. Are we or are we not permitted to pay taxes to the Roman emperor?

NKJV: When they had come, they said to Him, "Teacher, we know that You are true, and care about no one; for You do not regard the person of men, but teach the way of God in truth. Is it lawful to pay taxes to Caesar, or not?

KJV: And when they were come, they say unto him, Master, we know that thou art true, and carest for no man: for thou regardest not the person of men, but teachest the way of God in truth: Is it lawful to give tribute to Caesar, or not?

AMP: And they came up and said to Him, Teacher, we know that You are sincere {and} what You profess to be, that You cannot lie, {and} that You have no personal bias for anyone; for You are not influenced by partiality {and} have no regard for anyone's external condition {or} position, but in [and on the basis of] truth You teach the way of God. Is it lawful (permissible and right) to give tribute (poll taxes) to Caesar or not?

NLT: "Teacher," these men said, "we know how honest you are. You are impartial and don’t play favorites. You sincerely teach the ways of God. Now tell us––is it right to pay taxes to the Roman government or not?

GNB: They came to him and said, “Teacher, we know that you tell the truth, without worrying about what people think. You pay no attention to anyone's status, but teach the truth about God's will for people. Tell us, is it against our Law to pay taxes to the Roman Emperor? Should we pay them or not?”

ERV: They went to Jesus and said, “Teacher, we know that you are an honest man. When you speak, you don‘t worry about what others might think. It doesn‘t matter to you who is listening, you always teach the truth about God’s way. Tell us, is it right to pay taxes to Caesar? Should we pay them or not?”

EVD: The Pharisees and Herodians went to Jesus and said, “Teacher, we know that you are an honest man. You are not afraid of what other people think about you. All men are the same to you. And you teach the truth about God’s way. Tell us: Is it right to pay taxes to Caesar? Yes or no? Should we pay taxes, or should we not pay taxes?”

BBE: And when they had come, they said to him, Master, we are certain that you are true, and have no fear of anyone: you have no respect for a man’s position, but you are teaching the true way of God: Is it right to give taxes to Caesar or not?

MSG: They came up and said, "Teacher, we know you have integrity, that you are indifferent to public opinion, don't pander to your students, and teach the way of God accurately. Tell us: Is it lawful to pay taxes to Caesar or not?"

Phillips NT: They came up and said to him, "Master, we know that you are an honest man and that you are not swayed by men's opinion of you. Obviously you don't care for human approval but teach the way of God with the strictest regard for truthis it right to pay tribute to Caesar or not:

DEIBLER: After they arrived, they said to him deceivingly, “Teacher, we know that you teach the truth. We also know that you are not concerned about what people say about you, even if an important person does not like what you say. Instead, you teach truthfully what God wants us to do. So tell us what you think about this matter: Is it right that we pay taxes to the Roman government, or not [MTY]? Should we pay the taxes, or should we not pay them?”

GULLAH: Dey come ta Jedus say, “Teacha, we know ya da taak true an ya ain gwine change wa ya say jes cause people wahn ya fa change. Cause ya ain pay tention ta poson fa study bout ef e rich o ef e ain hab nottin. Ya da laan we de way God wahn people fa go fa true. Bot leh we aks ya one queshon. E right, coddin ta we Law, fa pay tax ta de Roman rula Caesar? Tell we ef we oughta pay um o ef we ain oughta pay um.”

CEV: They went to him and said, "Teacher, we know that you are honest. You treat everyone with the same respect, no matter who they are. And you teach the truth about what God wants people to do. Tell us, should we pay taxes to the Emperor or not?"

CEVUK: They went to him and said, “Teacher, we know that you are honest. You treat everyone with the same respect, no matter who they are. And you teach the truth about what God wants people to do. Tell us, should we pay taxes to the Emperor or not?”

GWV: When they came to him, they said, "Teacher, we know that you tell the truth. You don’t favor individuals because of who they are. Rather, you teach the way of God truthfully. Is it right to pay taxes to the emperor or not? Should we pay taxes or not?"


NET [draft] ITL: When <2532> they came <2064> they said <3004> to him <846>, “Teacher <1320>, we know <1492> that <3754> you are <1510> truthful <227> and <2532> do <3199> not <3756> court <3199> anyone’s favor, because <1063> you show <991> no <3756> partiality <1519> <4383> <444> but <235> teach <1321> the way <3598> of God <2316> in accordance with the truth <225>. Is it right <1832> to pay <1325> taxes <2778> to Caesar <2541> or <2228> not <3756>? Should we pay or shouldn’t we?”


  Share Facebook  |  Share Twitter

Studi lengkap, lihat: Alkitab SABDA.

 <<  Markus 12 : 14 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel