Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [BSD]     [PL]  [PB] 
 <<  Markus 12 : 19 >> 

BSD: Beberapa orang Saduki itu datang kepada Yesus dan berkata, “Bapak Guru, Musa memberikan ajaran ini kepada kita: Kalau seorang laki-laki meninggal, dan ia mempunyai istri tetapi tidak mempunyai anak, maka saudaranya yang laki-laki harus kawin dengan janda yang ditinggalkan itu supaya mereka bisa mempunyai anak. Dan anak itu dianggap sebagai anak dari orang yang sudah meninggal itu.


AYT: “Guru, Musa menulis untuk kita bahwa jika saudara dari saudara laki-lakinya mati dan meninggalkan seorang istri, tetapi tidak ada anak, saudaranya itu harus menikahi janda itu demi melangsungkan keturunan bagi saudaranya.

TB: "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.

TL: "Ya Guru, Musa telah menyuratkan hukum ini bagi kita, bahwa jikalau mati saudara seorang, serta ia meninggal bini, tetapi tiada beranak, hendaklah saudaranya mengambil bininya itu akan menerbitkan benih bagi saudaranya.

MILT: "Guru, Musa telah menulis kepada kami, bahwa jika seorang saudara laki-laki dari seseorang meninggal, dan dia meninggalkan seorang istri dan tidak meninggalkan anak, maka saudaranya itu harus mengambil istrinya, dan dia harus membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.

Shellabear 2010: "Wahai Guru, Musa telah menuliskan bagi kita bahwa jika seorang saudara meninggal dengan meninggalkan istri tetapi tanpa anak, maka saudaranya yang laki-laki harus memperistri janda almarhum itu serta memberi keturunan bagi almarhum.

KS (Revisi Shellabear 2011): "Wahai Guru, Musa telah menuliskan bagi kita bahwa jika seorang saudara meninggal dengan meninggalkan istri tetapi tanpa anak, maka saudaranya yang laki-laki harus memperistri janda almarhum itu serta memberi keturunan bagi almarhum.

Shellabear 2000: “Wahai Guru, Nabi Musa telah menuliskan bagi kita, jika seorang saudara meninggal dengan meninggalkan istri tetapi tanpa anak, hendaklah saudaranya yang laki-laki memperistri janda almarhum itu dan memberi keturunan bagi almarhum.

KSZI: &lsquo;Tuan Guru, Musa menulis untuk kami bahawa jika seseorang lelaki meninggal dunia tanpa anak, saudara lelakinya patutlah mengahwini balunya dan memanjangkan zuriatnya.

KSKK: "Guru, dalam Kitab Suci Musa memberikan kami hukum ini, 'Jika seorang mati dan meninggalkan istri tanpa anak, saudaranya harus menikahi istri itu untuk memberikan keturunan bagi saudaranya yang meninggal itu.

WBTC Draft: "Guru, Musa memberi peraturan kepada kita bahwa jika saudara seseorang meninggal dan meninggalkan istri, tetapi tidak mempunyai anak, orang itu harus mengambil janda itu sebagai istrinya, supaya mendapat anak untuk saudaranya.

VMD: “Guru, Musa memberi peraturan kepada kita bahwa jika saudara seseorang meninggal dan meninggalkan istri, tetapi tidak mempunyai anak, orang itu harus mengambil janda itu sebagai istrinya, supaya mendapat anak untuk saudaranya.

AMD: "Guru, Musa menulis bahwa jika ada seorang laki-laki yang meninggal tanpa mempunyai anak, saudara dari orang itu harus mengambil jandanya sebagai istri supaya ia meneruskan keturunan bagi saudaranya.

TSI: Mereka berkata kepada Yesus, “Guru, Musa menulis peraturan seperti ini: Kalau seorang laki-laki yang sudah beristri meninggal tanpa mempunyai anak, maka saudaranya wajib mengawini jandanya itu untuk meneruskan keturunan bagi saudaranya yang sudah meninggal.

BIS: "Bapak Guru," kata mereka kepada Yesus, "Musa menulis hukum ini untuk kita: 'Kalau seorang laki-laki mati dan ia tidak punya anak, maka saudaranya harus kawin dengan jandanya supaya memberi keturunan kepada orang yang sudah mati itu.'

TMV: "Guru," kata mereka, "Musa memberikan hukum ini kepada kami: ‘Jika seorang lelaki meninggal tanpa mempunyai anak, maka saudara lelakinya harus berkahwin dengan balunya supaya orang yang sudah meninggal itu mendapat keturunan.’

FAYH: "Guru, Musa memberikan hukum kepada kita bahwa apabila seorang laki-laki mati dengan tidak meninggalkan anak, adiknya wajib memperistri janda itu untuk melanjutkan keturunan abangnya.

ENDE: Guru, Moses telah menulis bagi kami: Djika saudara seseorang mati dan meninggalkan isteri tanpa putera, maka wadjiblah orang itu menikahi isteri itu untuk menerbitkan benih bagi saudaranja.

Shellabear 1912: "Hai Guru, sudah tersurat bagi kita oleh Musa, bahwa jikalau mati saudara seseorang, serta ia meninggalkan bini, tetapi tiada meninggalkan anak, hendaklah saudaranya mengambil binihnya itu akan memperanakkan bagi saudaranya itu,

Klinkert 1879: Ja goeroe, bahwa bagai kami disoeratkan olih Moesa, djikalau sa'orang poenja saoedara mati, ditinggalkannja bini, tetapi tidak ditinggalkannja anak, patoetlah saoedaranja mengambil bininja dan menimboelkan benih saoedaranja.

Klinkert 1863: {Ula 25:5,6} Hei Goeroe! nabi Moesa soedah pesen sama kita-orang: kaloe soedaranja satoe orang mati dan meninggalken satoe bini, tetapi tidak meninggalken anak, lantas soedaranja mesti ambil bininja serta djadiken katoeroenan bagi soedaranja.

Melayu Baba: "Guru, Musa sudah tulis sama kita, 'Jikalau satu orang punya sudara dlaki mati, dan tinggalkan bini-nya, dngan t'ada tinggal anak, sudara-nya patut ambil dia punya bini, spaya boleh dapat kturunan kerna sudara-nya.

Ambon Draft: Tuwan Guru, Musa su-dah menjurat pada kami, kalu-kalu satu awrang punja sudara laki-laki mati dan meninggal isterinja dengan tijada barang anak, bagitupawn sudaranja haros mengambil parampu wan itu dan menghidopkan benih pada sudaranja itu.

Keasberry 1853: Guru, bahwa Musa tulah munyuratkan kapada kami, Jikalau saudara sa'orang mati, ada muninggalkan diblakangnya istrinya, dan tiada muninggalkan anak anak, maka patutkah saudaranya itu mungambil istrinya, supaya mumbangkitkan bunih saudaranya?

Keasberry 1866: Guru, bahwa Musa tŭlah mŭnyuratkan kapada kami, jikalau saudara sa’orang mati, dan tiada mŭninggalkan anak anak, maka patutkah saudaranya itu mŭngambil istrinya, supaya mŭmbangkitkan bŭnih saudaranya?

Leydekker Draft: Hej guruw, Musaj sudah menjurat pada kamij, bahuwa, djikalaw mati sudara laki 2 meng`ambil bininja 'itu, dan membangkitkan beneh pada sudaranja 'itu.

AVB: “Guru, Musa menulis untuk kami bahawa jika seseorang lelaki meninggal dunia tanpa anak, saudara lelakinya patutlah berkahwin dengan balunya dan memanjangkan zuriatnya.

Iban: "Pengajar, Moses udah nulis ke kitai, 'enti lelaki mati ninggalka bini, tang nadai anak, menyadi lelaki iya enda tau enda jadi enggau balu nya, ngambika seduai iya bisi anak ngarika menyadi iya.'


TB ITL: "Guru <1320>, Musa <3475> menuliskan <1125> perintah ini untuk kita <2254>: Jika <1437> seorang <5100>, yang mempunyai saudara <80> laki-laki, mati <599> dengan meninggalkan <2641> seorang isteri <1135> tetapi tidak <3361> meninggalkan <863> anak <5043>, saudaranya <80> harus kawin <2983> dengan isterinya <1135> itu dan <2532> membangkitkan <1817> keturunan <4690> bagi saudaranya <80> itu. [<3754> <2532> <2532> <2443> <846> <846>]


Jawa: “Guru, nabi Musa sampun maringi dhawuh dhateng kula sadaya: Manawi wonten tiyang ingkang gadhah sadherek jaler tilar donya, nilar semah boten tilar anak, punika sadherekipun wau kedah ningkah ingkang estri, supados saged gadhah turun kangge sadherekipun ingkang tilar wau.

Jawa 2006: "Guru, Musa sampun nyerat dhawuhipun dhateng kita, manawi wonten tiyang ingkang gadhah sadhèrèk jaler tilar donya, nilar sémah mboten tilar anak, tiyang punika kedah mendhet sémah randhanipun wau punapadéné nuwuhaken turun kanggé sadhèrèkipun ingkang tilar wau.

Jawa 1994: Wong-wong mau padha matur marang Gusti Yésus: "Guru, Nabi Musa sampun damel prenatan kanggé kula sedaya mekaten: Samangsa wonten tiyang jaler ingkang pejah, nilar randha nanging mboten gadhah anak, sedhèrèkipun jaler tiyang ingkang pejah menika kedah mendhet randha wau dados sémahipun, supados nglestantunaken turuné sedhèrèkipun jaler ingkang sampun pejah wau.

Jawa-Suriname: “Guru, nabi Moses wis nggawèkké pernatan kanggo awaké déwé ngéné: ‘Nèk ènèng wong lanang mati ninggal randa tanpa anak, seduluré wong lanang sing mati kuwi kudu ngepèk randa mau dadi bojoné lan nggawèkké turunan kanggo seduluré sing mati.’

Sunda: "Guru," ceuk maranehna, "Musa nyeratkeun hukum kieu lampahkeuneun urang, ‘Salaki anu maotna teu boga anak, dulurna kudu ngawin randana, supaya lamun boga anak, anakna diakukeun ka nu geus maot.’

Sunda Formal: “Guru, parantos aya katangtosan ti Nabi Musa kieu: Upama aya hiji jelema nu boga dulur lalaki, heug manehna maot ninggalkeun pamajikan bari teu gaduh anak; si pamajikanana teh, kedah dikawin ku nu jadi adina, supaya lanceukna aya turunanana.

Madura: Ca’na reng-oreng jareya, "Guru, Mosa noles hokom ka’dhinto’: ‘Mon oreng lalake’ mate, ta’ andhi’ ana’, taretanna kodu ngabine randhana sopaja aberri’ toronan ka oreng se mate jareya.’

Bauzi: “Guru oa, dat ahamda Musat aho toedume fi hasi iba esuhu Im Feàna zi lam im meida nehi toeme fi hasi esuhu bak. ‘Meit am itbaho fatoho vaba elomeam làhà fa ame nam maboe lam am dam zohot fa ve data faasi, “Ame koei labe am data am tame,” laham bak ozome debu bohulalelo ame maboe lam koei labe am vahadat modeo, am dubut modeo, fa vale,’ lahame Musat aham di iube labi toeme fi hasi iba esuhu bak.

Bali: “Inggih Guru, Nabi Musa mapaica pidabdab asapuniki: ‘Yen wenten anak lanang padem ninggal kurenannyane, nanging nenten maderbe pianak, patut nyaman anake padem punika ngambil baluanipune, jaga numbuhang sentana buat sang padem.’

Ngaju: "Bapa Guru," koan ewen dengan Yesus, "Moses manyurat hukum toh akan itah: 'Amon ije oloh hatue matei, tuntang ie jaton dinon anak, maka paharie musti kawin dengan baloe te mangat ie manuron turonan oloh je jari matei te.'

Sasak: "Bapaq Guru, Musa nulis hukum niki tipaq ite: 'Lamun sopoq dengan mame ninggal dait ie ndẽq bedowẽ bije, make semetonne harus merariq kance bebalune adẽq ie bau ngebẽng keturunan tipaq dengan saq sampun ninggal nike.'

Bugis: Nakkeda mennang lao ri Yésus, "Bapa’ Guru, naokii Musa iyaé hukkungngé untu’ idi: ‘Rékko séddié worowané maté sibawa dé’ nappunnai ana’, padaorowanéna harusu’i kawing sibawa jandana kuwammengngi nawéréngngi wija-wijanna tau iya matéénnaro.’

Makasar: Nakanamo ke’nanga ri Isa, "Bapa’ Guru, nia’ atorang natulisi’ Musa untu’ ikatte angkanaya: ‘Punna nia’ sitau bura’ne mate natena ana’na, nania’ sari’battanna bura’ne, anjo sari’battang bura’nena musti nabuntingi anjo le’ba’ bainenna sollanna nia’ sossorang nasareangi anjo tau mateamo.’

Toraja: O Guru, mangkamoki’ nasurasan Musa te pepasan iate, kumua: iake denni siulu’na tau mate, anna den bainena natampe, apa tae’ nakianak, la napobaine siulu’na tu bainena anna pabu’tuanni bati’ tu siulu’na.

Duri: "Oo Guru, mangka napangpangngajaran Nabi Musa susi tee: Ia ke matei to muane, na te'dapa anakkana joo bainena, la nasulle allonanni adinna, dikua napajajianni bati'.

Gorontalo: ”Guru, ti nabi Musa yito loluladeyi parenta ode olanto odiye, ’Wonu ta lolai ngota yilate lolola mao dileliyo bo dila lolola mao walao wawu tiyo o wutata ta lolai, wutatiyo boyito musi monika wolo dileliyo wawu mongohi mao walao ode wutatiyo ta ma yilate boyito.’

Gorontalo 2006: "Paaa̒ Guru," loi̒ya limongolio odeli Isa, "Tei Musa loluladei butoo̒ botie ode olanto: 'Wonu talolai̒ ngota mate wau tio diila owalao̒, yi wutatio musi monika wolo jandalio alihu mongohi mai wali ode taa u mailate boito.

Balantak: “Guru, ai Musa nuntulis ukum koi kani'imari bo ko'onta': Kalu sa'angu' mian moro'one lapus namarerei boroki' men sian anakon, mbaka' utusna moro'one iya'a tio mosuo' tia baluna utusna kada' utusna isian lee'na.

Bambam: “O Tuangguhu, puhangkia' nasuhasam Musa illaam suha' pepaondonganna naua: ‘Maka' deem mesa muane mate anna tä'i deem änä'na, iya indo siam solasubunna la umpobainei indo bainena, anna mala deem pessubunna.’

Kaili Da'a: "Guru, nabi i Musa nantulisi atura e'i ka kita: 'Ane maria samba'a langgai norongo pade da'apa rongona noana namatemo i'a, sampesuwuna mboto kana momporongo baluna etu ala muli ira romba'a majadi muli sampesuwuna to namatena etu.'

Mongondow: Mosia noliboí ko'i Yesus, "Pak Guru, ki Musa nomais kon hukum tana'a ko'inaton: 'Aka tobatuí ḷoḷaki matoi bo diaípa kogadií, daí ki utatnya mustibií mobuḷoi ko'i baḷunya, simbaí mobogoi ing katurunan ko'inia inta ai minatoi tua.'

Aralle: Sika mekutanang naoatee, "O Tuang, puha nauki' Musa inde pahenta pano di kita': Ponna aha mesa muane ang mate dake' hali keänä' bahinena, ampo' ahake' ullu'na yato muane, pahallu la umpobahine sala inde bahinena ullu'na ang mate anna malai aha peänä'anna yato to mate.

Napu: Kahawenda to Saduki iti, mohaokihe kanawoana Yesu, rauliangaa: "Guru, nabi Musa mouki i lalu sura atura agamanta node: ane hadua tobalilo mate agayana bara ara anana, halaluna hangangaa mampotambia bembana, bona ara pemuleana.

Sangir: "Tuang Guru," angkuěng i sire su Mawu Yesus, "I Musa e namohẹ u tita ini waug'i kitẹ: 'Kereu sěngkatau esẹ mate kụ i sie wědang tawẹ anạe su kawinge, ute sěngkatau wọu anạ u sěmbaụ e hinong mamillasẹ̌ su wal᷊une tadeạu makahombangke pal᷊ahite waugu wahakạ e.'

Taa: “Pa’a Guru, ane ewa porenta i Musa resi kita to Yahudi, ane to langkai ia marongo pei roo see ia mate yau taa riana, ane ewa see tukakanya bara tua’inya mangoko wo’u balunya etu. Wali ane sira dua re’e ana, ananya etu darato’oka ana ntau to namate yau etu. Ewa see porenta i Musa.

Rote: Boema lafa'da Yesus lae, "Ama Mesen, Musa sulak fe ita hoholo-lalane ka nde ia nae, 'Metema touk esa maten, te ana ta bongi na fa, soona tolanoo na muse sao na inafalu ndia fo daenga ana bongi fe tolanoo mana maten ndia, tititi-nonosik.'

Galela: "Baba Guru, o bobita o Musa walelefo ma ngale ngone inangoduka, nakoso yanau moi la wosone de o ngopa wamake waasi, bilasu ma nongoruku asa womikawi kali ma ria ma balo muna magena, la o ngopa yamake de o ngopa magena wisikagena imatero de ka ma ria wososone awi buo.

Yali, Angguruk: "Nonowe, Musan suwesingga hahatuk lit, 'Ap ekeyen malik indag ta fug angge uhe tuhum angge lin isalug war atuk halug at ot inowen nowe ubalmangge indag tahuk ulug hilahu,' ulug haharoho imbibag.

Tabaru: 'Ona kayongosekau, "'Aba Guru, 'o Musa wolefo to ngone nanga besesongo naneda: 'Nako 'o nauru wimoi wosongene 'ena wi ngowaka koi'iwa, ge'ena 'awi dodoto salingou womingaamoko 'o bao-bao gumuna la 'o ngowaka yamake de 'o ngowaka ge'ena wisitesongo ma riaka wosonge-songene 'awi waata.'

Karo: Nina man Jesus, "O Guru, man banta nggo isuratken Musa enda, 'Adi sekalak dilaki mate nadingken ndeharana janah la lit pupusna, emaka diberu si mbalu ndai arus ilakomangani senina si mate ndai, gelah ipupusna anak jadi gancih seninana si nggo mate ndai.'

Simalungun: “Ham Guru! Isuratkon si Musa do banta, ʻAnggo matei sada halak, itadingkon parinangonni lang mardakdanak, maningon pagodangon ni anggini do naboru ai, laho pajongjong ginompar bani abangni ai.ʼ

Toba: Gurunami, disurathon si Musa do tu hita: Molo mate halak, ditinggalhon pardihutana, so marianakkon, ingkon dihabia anggina do boruboru i, pajongjongkon pomparan di hahana i.

Dairi: "O Guru," nina kalak idi taba Jesus. "Ipeddahken si Musa banta mula matè daholi menadingken sinibagesna, oda sanga lot dèng dukakna, kennah igelluhi anggina mo daberru simbalu i, lako pecèndekken turunen bai kakana sienggo matè i.

Minangkabau: "Angku Guru," kecek urang-urang tu kabake Isa Almasih, "Nabi Musa, lah manyurekkan paratuaran nan bakcando iko untuak kito: 'Jikok ado surang laki-laki nan mati, tapi inyo indak punyo anak, mako karek-annyo musti mampabini jandonyo tu, supayo buliah mambari katurunan, untuak urang nan lah mati tu.'

Nias: Lamane khõ Yesu, "He Guru, no ibe'e goroisa khõda Moze: 'Na mate samõsa ndra matua irõi ndrongania, ba lõ ono khõra, ba lõ tola lõ ihalõ ndrongania andrõ talifusõnia; ena'õ ifonga'õtõ dalifusõnia andrõ si no mate.'

Mentawai: Kuaddangan ka matat Jesus, "Guru, siripot surukat sinurat'akenen Mose ka sita, kisé: 'Ké ilangó sara simanteu sitá tuppai tubu, buítá sarainania leú et masialá babaliunia, bailiu sikalalepnia, masibaraaké tuppai tubut sarainania simamatei.'

Lampung: "Bapak Guru," ani tian jama Isa, "Musa nulis hukum inji untuk ram: 'Kik sai jelma bakas mati rik ia mak ngedok anak, maka puarini haga kawin jama randani in ngeni keturunan jama ulun sai radu mati udi.'

Aceh: "Bapak Gurée," kheun awaknyan ubak Isa, "Nabi Musa geutuléh huköm nyang lagée nyoe keu geutanyoe: ‘Meunyoe sidroe ureuëng agam maté dan hana meu aneuëk, syedara ureuëng agam nyang maté nyan bah geumeukawen ngon inong balée nyan sibagoe gantoe tika mangat na keuturonan keu ureuëng nyang ka maté nyan.’

Mamasa: “O Tuangguru, mangkamikia' naukisan Musa nakua: ‘Ianna dengan baine bonno' muanena anna tae' dengan anak nasibalii, la napobaine siami sirondongna muanena, indana puppu' pembatisanna.’

Berik: "Guru, Nabi Musa jei hukumu aaiserem nebe enggam tulisulmil: 'Afa angtane ayanaiserem jei wini jam gam gularam, ane jei gamjon gam gam tere, ane jei tanna afa fas jam waliteyen, osona jemnaiserem jei ga saamira wini jeiserem jei gamjon ga jei gam gula, jega ayana aa jei gam tererem jem fwayenfe tanna jep gam eyebafe.'

Manggarai: “Tuang Guru, hi Musa tulis perénta ho’o latang te ité: ‘Émé cengata ata manga asé-ka’én, matay agu legong winan, maik toé manga anakn, asé-ka’én paka lili winan hitu, kudut manga waén hi teriha.

Sabu: "Ama Guru," mina harre ke ne ane ro lang ngu Yesus, "Do bhuke ri Musa ne lidara tu di: 'Ki made heddau momone jhe do adho no do era nga ana, moko ne tuahhu ri no do jhamma ta banga-ammu nga mobanni do bhalu napoanne mita pemure ne kolo loro ngati tuahhu no do made ne.'

Kupang: Dong omong deng Yesus bilang, “Bapa Guru! Baꞌi Musa ada tulis kasi sang kotong, ini adat bilang: kalo ada satu laki-laki mati kasi tenga dia pung bini, ma sonde ada ana, na, itu laki-laki pung adi musti kawin ame itu janda, ko biar kasi turunan sang dia pung kaka yang su mati tu.

Abun: "Yeguru, Musa krom sukduno ré wa men do, ye gato yo ku pa nde do kwop it yo, bere an bi nji waii kra su nggonna ne subere ku pa win an bi nji gato kwop ne.

Meyah: Rua rireni Yesus fogora rijeka gu Ofa reirei oida, "Akeina Guru, sis fob Musa onggu mar egens ongga agot rot oida erek orna egens agos tina onok efesa guru, beda efen mokosa era mokora egema ois moisa koma jeskaseda goga gok egesa egema nou orna ongga anggos fob."

Uma: "Guru, nabi Musa mpo'uki' hi rala buku atura hewa toi: ane hadua tomane mate hiaa' uma-ki ria ana'-na, pudupuhe-na kana mpotobine balu-na bona ria-ki-hawo muli-na.

Yawa: “Injayo Kurune, Musa po ananyao so ratoe wansai pare, ‘Ranivara anya inta kakai, apa arikainye meweno ai, weamo apa rijate inta noamo po apa anamugo kavinije umawe raovan akato indamu ama arikainye inta aenamo nanto teto ajayo anui uma kakaijoe apa tanoane rai jakato.’ Musa apa ananyao no tai maisy.


NETBible: “Teacher, Moses wrote for us: ‘If a mans brother dies and leaves a wife but no children, that man must marry the widow and father children for his brother.’

NASB: "Teacher, Moses wrote for us that IF A MAN’S BROTHER DIES and leaves behind a wife AND LEAVES NO CHILD, HIS BROTHER SHOULD MARRY THE WIFE AND RAISE UP CHILDREN TO HIS BROTHER.

HCSB: "Teacher, Moses wrote for us that if a man's brother dies , leaves his wife behind, and leaves no child, his brother should take the wife and produce offspring for his brother.

LEB: Teacher, Moses wrote for us that if someone’s brother dies and he leaves behind a wife and does not leave a child, that his brother should take the wife and _father_ descendants for his brother.

NIV: "Teacher," they said, "Moses wrote for us that if a man’s brother dies and leaves a wife but no children, the man must marry the widow and have children for his brother.

ESV: "Teacher, Moses wrote for us that if a man's brother dies and leaves a wife, but leaves no child, the man must take the widow and raise up offspring for his brother.

NRSV: "Teacher, Moses wrote for us that ‘if a man’s brother dies, leaving a wife but no child, the man shall marry the widow and raise up children for his brother.’

REB: “Teacher, Moses laid it down for us that if there are brothers, and one dies leaving a wife but no child, then the next should marry the widow and provide an heir for his brother.

NKJV: "Teacher, Moses wrote to us that if a man’s brother dies, and leaves his wife behind, and leaves no children, his brother should take his wife and raise up offspring for his brother.

KJV: Master, Moses wrote unto us, If a man’s brother die, and leave [his] wife [behind him], and leave no children, that his brother should take his wife, and raise up seed unto his brother.

AMP: Teacher, Moses gave us [a law] that if a man's brother died, leaving a wife but no child, the man must marry the widow and raise up offspring for his brother.

NLT: "Teacher, Moses gave us a law that if a man dies, leaving a wife without children, his brother should marry the widow and have a child who will be the brother’s heir.

GNB: “Teacher, Moses wrote this law for us: ‘If a man dies and leaves a wife but no children, that man's brother must marry the widow so that they can have children who will be considered the dead man's children.’

ERV: “Teacher, Moses wrote that if a married man dies and had no children, his brother must marry the woman. Then they will have children for the dead brother.

EVD: They said, “Teacher, Moses wrote that if a married man dies and he had no children, then his brother must marry the woman. Then they will have children for the dead brother.

BBE: Master, in the law Moses says, If a man’s brother comes to his end, and has a wife still living and no child, it is right for his brother to take his wife, and get a family for his brother.

MSG: "Teacher, Moses wrote that if a man dies and leaves a wife but no child, his brother is obligated to marry the widow and have children.

Phillips NT: "Master, Moses instructed us that if a man's brother dies leaving a widow but no child, then the man should marry the woman and raise children for his brother.

DEIBLER: “Teacher, Moses wrote for us Jews that if a man who has no children dies, his brother should marry the dead man’s widow. Then if those two bear children, everyone will consider that those children are the children of the man who died, and in that way the dead man will continue to have descendants.

GULLAH: Dey aks Jedus say, “Teacha, Moses done write we law say, ‘Ef a man broda dead an lef a wife bot ain hab no chullun, de broda wa lef haffa marry de wida ooman. E haffa marry um fa hab chullun fa e broda wa done dead.’

CEV: Teacher, Moses wrote that if a married man dies and has no children, his brother should marry the widow. Their first son would then be thought of as the son of the dead brother.

CEVUK: Teacher, Moses wrote that if a married man dies and has no children, his brother should marry the widow. Their first son would then be thought of as the son of the dead brother.

GWV: "Teacher, Moses wrote for us, ‘If a man dies and leaves a wife but no child, his brother should marry his widow and have children for his brother.’


NET [draft] ITL: “Teacher <1320>, Moses <3475> wrote <1125> for us <2254>: ‘If <1437> a man’s <5100> brother <80> dies <599> and <2532> leaves <2641> a wife <1135> but <2532> no <3361> children <5043>, that <2443> man <80> <846> must marry <2983> the widow <1135> and <2532> father <1817> children <4690> for his <846> brother <80>.’


  Share Facebook  |  Share Twitter

 <<  Markus 12 : 19 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel