Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [JAWA2]     [PL]  [PB] 
 <<  Roma 1 : 21 >> 

Jawa 1994: Manungsa ngerti, nanging Gusti Allah ora padha disaosi pakurmatan, lan padha ora saos sukur marang Panjenengané. Kosokbaliné sing dipikir malah prekara-prekara sing tanpa guna. Budiné dadi peteng lelimengan.


AYT: Sebab, sekalipun mereka mengetahui Allah, mereka tidak memuliakan-Nya sebagai Allah atau bersyukur kepada-Nya; sebaliknya, mereka menjadi tidak berguna dalam pemikiran mereka dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.

TB: Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.

TL: karena sungguhpun mereka itu mengenal Allah, tetapi mereka itu tiada memuliakan Dia seperti Allah atau mengucap syukur kepada-Nya, melainkan mereka itu sudah menjadi sia-sia di dalam pikirannya, dan hati mereka itu yang bebal itu menjadi gelap.

MILT: Sebab, sekalipun telah mengenal Allah (Elohim - 2316), mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah (Elohim - 2316) atau mengucap syukur, sebaliknya mereka diserahkan kepada kesia-siaan oleh pikiran-pikiran mereka, dan hati mereka yang tanpa pengertian telah digelapkan.

Shellabear 2010: Mereka tahu bahwa Yang Ilahi itu ada, tetapi mereka tidak juga memuliakan Dia sebagaimana layaknya Yang Ilahi atau mengucap syukur kepada-Nya, malah pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.

KS (Revisi Shellabear 2011): Mereka tahu bahwa Yang Ilahi itu ada, tetapi mereka tidak juga memuliakan Dia sebagaimana layaknya Yang Ilahi atau mengucap syukur kepada-Nya, malah pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.

Shellabear 2000: Karena sekalipun mereka mengetahui bahwa Yang Ilahi itu ada, mereka tidak juga mempermuliakan-Nya sebagaimana layaknya Yang Ilahi atau mengucap syukur kepada-Nya, malah pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.

KSZI: Walaupun mereka telah mengenal Allah, tetapi mereka tidak memuliakan-Nya dan tidak memuji-Nya dengan syukur, sebaliknya mereka memikirkan yang sia-sia dan jiwa mereka yang tolol diliputi kegelapan.

KSKK: sebab mereka mengenal Allah, tetapi tidak memuliakan Dia sebagaimana mestinya, dan tidak pula bersyukur kepada-Nya. Sebaliknya pemikiran mereka telah sesat dan kegelapan meliputi budi mereka.

WBTC Draft: Mereka mengenal Allah, tetapi mereka tidak memuliakan-Nya selaku Allah dan tidak bersyukur kepada-Nya. Pikirannya menjadi sia-sia. Pikirannya yang bodoh penuh dengan kegelapan.

VMD: Mereka mengenal Allah, tetapi mereka tidak memuliakan-Nya selaku Allah dan tidak bersyukur kepada-Nya. Pikirannya menjadi sia-sia. Pikirannya yang bodoh penuh dengan kegelapan.

AMD: Jadi, walaupun manusia mengenal Allah, mereka tidak menghormati Dia sebagai Allah atau bersyukur kepada-Nya. Pikiran mereka malah menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.

TSI: Namun, meskipun mereka mengetahui tentang Dia, mereka tidak memuliakan-Nya sebagai Allah dan tidak bersyukur kepada-Nya. Sebaliknya, mereka memikirkan hal-hal yang sia-sia dan bodoh, sehingga pikiran mereka penuh dengan kegelapan.

BIS: Manusia mengenal Allah, tetapi manusia tidak menghormati Dia sebagai Allah dan tidak juga berterima kasih kepada-Nya. Sebaliknya manusia memikirkan yang bukan-bukan; hati mereka sudah menjadi gelap.

TMV: Mereka mengenal Allah, tetapi mereka tidak menghormati Dia sebagai Allah. Mereka tidak bersyukur kepada-Nya. Sebaliknya mereka memikirkan perkara yang bukan-bukan, dan fikiran mereka dipenuhi kegelapan.

BSD: Manusia tahu siapa Allah, tetapi mereka tidak mau menghormati Dia: Mereka tidak berkata kepada-Nya, “Engkau sungguh-sungguh Allah.” Di dalam hati mereka, mereka juga tidak merasa berterima kasih atas apa yang telah dilakukan oleh Allah. Sebaliknya, apa yang mereka pikirkan tidak ada artinya sama sekali. Dan karena pikiran mereka kosong, apa yang selalu mereka pikirkan adalah hal-hal yang salah, yang tidak baik.

FAYH: Memang mereka mengetahui tentang Allah, tetapi mereka tidak mau mengakui-Nya dan tidak mau menyembah Dia atau mengucap syukur kepada-Nya atas segala pemeliharaan-Nya dari hari ke hari. Kemudian mereka pun mulailah memikirkan hal-hal yang bodoh mengenai rupa Allah serta kehendak-Nya. Akibatnya, pikiran mereka yang picik menjadi gelap dan kacau.

ENDE: Karena meskipun mereka tahu tentangNja, namun mereka tidak memuliakanNja sebagai Allah, dan tidak mengutjap sjukur kepadaNja, melainkan mendjadi bebal dalam segala pemikirannja, dan hati mereka jang tidak mau mengerti itu mendjadi gelap.

Shellabear 1912: karena sungguhpun diketahuinya akan Allah, maka tiada juga dipermuliakannya akan dia sekadar ketuhanannya, dan tiada juga mereka itu memberi syukur kepadanya; melainkan pikirannya sia-sia dan hatinya yang bebal itu menjadi gelap.

Klinkert 1879: Karena djikalau diketahoei olih mareka-itoe bahwa ada Allah sakalipon, maka tidak djoega mareka-itoe memoeliakan Dia saperti Allah, dan tidak djoega mengoetjap sjoekoer kapadanja, melainkan mareka-itoe telah mendjadi sia-sia dengan kapikiran hatinja dan hatinja jang bodoh itoepon digelapkan;

Klinkert 1863: Karna maski dia-orang taoe jang ada Allah, tiada djoega dia-orang mengoetjap soekoer sama Dia; {Ula 28:28} melainken dia-orang djadi sia-sia dengan ingetan dirinja, dan hatinja jang bodoh itoe soedah digelapken;

Melayu Baba: kerna mski-pun dia-orang tahu sama Allah, dia-orang t'ada juga muliakan dia s-kdar ktuhanan-nya, dan dia-orang t'ada pula balas trima kaseh; ttapi dia-orang punya fikiran jadi sia-sia, dan dia-orang punya hati yang sdia bbal jadi glap.

Ambon Draft: Karana welakin marika itu sudah mengenal Allah, dija awrang sudah tijada ton-djok hormat dan tijada meng-utjap sukur padanja, sabagi-mana ada patut akan menon-djok pada Allah; tetapi ma-rika itu sudah djadi sija-sija dalam dija awrang punja bitjara-bitjara; dan hatinja jang bodoh sudah djadi galap.

Keasberry 1853: Kurna apabila dikutaui ulih marika itu bahwa ada Allah, maka tiada juga marika itu mumuliakan dia sapurti Allah, dan tiada juga marika itu mumbri shukor; mulainkan iya jadi bubal dungan sangka dirinya, dan hatinya yang bodoh itupun diglapkannyalah.

Keasberry 1866: Kŭrna apabila dikŭtahui ulih marika itu, bahwa ada Allah, maka tiada juga marika itu mŭmuliakan dia spŭrti Allah, dan tiada juga marika itu mŭmbri shukor, mŭlainkan iya jadi bŭbal dŭngan sangka sangkanya, dan hatinya yang bodoh itu pun digŭlapkannyalah.

Leydekker Draft: Sebab marika 'itu, jang meng`enal 'Allah, sudah tijada memulijakan dija 'ataw meng`utjap sjukur padanja sapatut 2 dengan 'Allah: hanja marika 'itu sudah desija 2 kan dalam khijas 2 nja, dan hatinja jang djahil 'itu sudah dekalamkan.

AVB: Walaupun mereka telah mengenal Allah, mereka tidak memuliakan-Nya sebagai Allah dan tidak bersyukur kepada-Nya. Sebaliknya mereka memikirkan yang sia-sia dan hati mereka yang tolol diliputi kegelapan.

Iban: laban taja pen sida nemu Allah Taala, tang sida enda ngemesaika Iya nyadika Allah Taala sida, tauka meri terima kasih ngagai Iya, tang sida berundingka utai ti nadai guna, lalu runding sida mapap sereta penuh laban pemetang.


TB ITL: Sebab <1360> sekalipun mereka mengenal <1097> Allah <2316>, mereka <1392> <0> tidak <3756> memuliakan <0> <1392> Dia sebagai <5613> Allah <2316> atau <2228> mengucap syukur <2168> kepada-Nya. Sebaliknya <235> pikiran <1261> mereka menjadi sia-sia <3154> dan <2532> hati <2588> mereka <846> yang bodoh <801> menjadi gelap <4654>. [<1722> <846>]


Jawa: Amarga sanadyan padha wanuh marang Gusti Allah, ewadene ora padha ngluhurake Panjenengane kang jumeneng Gusti Allah, utawa ora saos sokur marang Panjenengane. Nanging pangangen-angene dadi tanpa guna, lan atine kang bodho dadi peteng.

Jawa 2006: Amarga sanadyan padha mangerti marang Allah, wong-wong mau ora padha ngluhuraké Panjenengané kang jumeneng Allah, utawa ora padha saos sokur marang Panjenengané. Nanging pangangen-angené dadi padha tanpa guna, lan atiné kang bodho padha dadi peteng.

Jawa-Suriname: Karomenèh para sedulur, senajan manungsa ngerti nèk Gusti Allah kuwi langgeng kwasané, nanging ora pada gelem memuji lan maturkesuwun marang Dèkné. Malah pada mblarah ora nggenah pikirané, marakké pada bingung karepé, awit peteng atiné.

Sunda: Maranehna nyarahoeun ka Allah, tapi ka Mantenna henteu ngahormat sakumaha ka Allah, jeung tara nganuhunkeun ka Mantenna. Malah sabalikna, anu dipalikiranana teh perkara anu tanpa guna, pikiranana anu kosong jadi poek.

Sunda Formal: Tapi sakitu maranehna nyaho, yen Allah teh aya; maranehna, keukeuh mungkiran Anjeunna; boro-boro daek muji nganuhunkeun kana padamelana-Na. Tangtu bae, ari kitu mah, sagala kalakuanana teh manjing kana sia-sia; hatena ge, beuki mintul jeung beuki poekkeun bae.

Madura: Manossa oneng ka Allah tape ta’ ahormadi Salerana menangka Allah ban jugan ta’ asakalangkong ka Salerana. Sabaligga manossa mekkere se ne-banne; atena ampon petteng.

Bauzi: “Ala akatihasu meedam Alat modela?” laham bak lam dam bakda ahebu ozobohunàme ba, “Imbote. Om abo Ala bisi feàda am tame,” lahame ba ahu adat iedi vou baedam kaio. Ba, “Oho iba neà bak modehe bak abo neàte,” lahame ba vou baedam kaio. Vedi ibi iho ozom bak lam ostame faasi Ala bake vàlu la gagoi le gagoidume vanamai mu voom im meeda. Labi im ahu aibuna ozohomu ba ame im imbona lam ozobohudem bi ab vabileham bak.

Bali: Yadianja ipun uning ring Ida Sang Hyang Widi Wasa, nanging ipun tan nyak ngluihang Ida sakadi patutipun, wiadin ipun tan nyak matur panyuksma ring Ida. Tungkalikanipun, pepinehipune sampun tan paguna, maliha manahipune sane puyung sampun kaliput antuk peteng.

Ngaju: Olon mangasene Hatalla, tapi olon dia mahormat Ie kilau Hatalla tuntang dia kea manarimakasih Akae. Huang katambalike olon manirok taloh je mia-mias; atei ewen manjadi kaput.

Sasak: Manusie nenaoq Allah, laguq manusie ndẽq mulieang Ie sebagẽ Allah, dait ndẽqne ẽndah besyukur tipaq Allah. Sebalikne, atẽ ie pade saq bodo sampun jari peteng.

Bugis: Rupa tauwé naissengngi Allataala, iyakiya rupa tauwé dé’ napakalebbii selaku Allataala sibawa dé’to natarima kasi ri Aléna. Sibalé’na mappikkiri’i rupa tauwé iya tessiratangngé; mapettanni atinna mennang.

Makasar: Naassengi rupataua Allata’ala, mingka taerokai rupataua ampakala’biriki salaku Allata’ala, siagang tena todong nappala’ sukkuru’ ri Ia. Ba’lalo apa-apa tenayaji matu-matunna nanawa-nawa rupataua; a’jari sassammi nawa-nawanna ke’nanga.

Toraja: belanna moi natandai tu Puang Matua, apa tae’ nabilang Puang Matuai sia tae’ nama’kurre sumanga’ lako, sangadinna tae’mo patunna tu tangnga’na sia dipamalillin tu penaa baganna.

Duri: Moi naissen to Puang Allataala, te'da napakala'bihhi na te'da too namadoang mangkurru sumanga' lako. Kannori to tangparallunna napikkiri', na te'damo napahangngi to pangngajaran tongan.

Gorontalo: Manusiya motota lo Allahuta'ala, bo timongoliyo dila helomuji o-Liyo wawu dila heposukuruwa ode o-Liyo, tunggulo pikirangi limongoliyo ma pilito'o, hila limongoliyo ma lototoheta odelo botu wawu timongoliyo ma lebe helapalo mao.

Gorontalo 2006: Manusia moo̒onuhe lo Allahu Taa̒ala, bo manusia diila mohulumati o-Lio odelo Allahu Taa̒ala wau diila olo mosukuru mola to o-Lio. Bolii̒o mao̒ manusia bo hemo mikiilangi udiila ota-otaa mao̒; hilaa limongolio malowali lodio̒lomo.

Balantak: Mau mian ninginti'imo Alaata'ala, kasee mian bude' mangangga'i i Ia bookoi Alaata'ala men tio angga'ion ka' uga' bude' basukuur na Ko'ona. Raaya'a tongko' niminoakon men sian mingkaliangan, pataka noana i raaya'a sianmo minginti'i men kana' ka' nombiotmo.

Bambam: Moi anna naissam siam hupatau naua: “Deem Puang Allataala,” sapo' tä' punala deem la naaku napa'kasallei anna napenombai anna tä' toi deem la ma'kuhhu' sumanga' dio olona. Sapo' buta hi pikkihanna anna anggam napikki' tää'na deem gunana.

Kaili Da'a: Sabana naupa ira nangginjani Alatala, ira da'a nombabila I'a ewa Alatala, pade ira da'a wo'u nosukuru ri ja'ina. Tapi ira aga nompekiri anu da'a ria gunana bo rara nta'i ira najadi narumau.

Mongondow: Intau nonota'au bidon ko'i Allah, ta'e diaíbií i hormat monia in Sia saḷaku Allah bo mosia doií doman mosukur ko'i-Nia. Sin soaáḷbií mita inta diaí im mangalenya im pikiron monia; nosindipdon gina monia.

Aralle: Sika nainsang siang naoate aha Puang Alataala, ampo' dai sika napakeangka' anna dai napa'kuhhu'sumanga'i. Pihki'naii tuhtuang sikahaoang Puang Alataala, nasuhung mendahi malillimmi inahannaii, lambi' dang sika ungnginsang pepakuhu ang tahpa'.

Napu: Moisa mpuuhe kaarana Pue Ala, agayana barahe mengkoru i Pue Ala hai barahe moisa manguli ngkaya kamaroana Iria. Pekirinda kakakaraoaari hangko i Pue Ala, alana makaindi lalunda.

Sangir: Taumata e masingkạu Mawu Ruata katewe taumata e tawe měngangadat'i Sie kawe sěngkatau Ruata ringangu tawe makitatarimakasẹ si Sie. Ral᷊iune taumata e měmpạngěnnawe apan tạ kěhase; u sipirang i sire seng něngkarěndung.

Taa: Taa kojo masipato sira manganto’o ewa wetu apa sira mangansani kojo mangkonong i Pue Allah, pei sira bo’onya mampakabae Ia, bo’onya manganto’o, “Komi monso pu’u i Pue Allah.” Pasi bo’onya seja manganto’oka ia, “Tarima matao.” Kasimbalinya yako etu, sira mangandolika tangonya yako resi i Pue Allah see naka pampobuuka nsira tamo re’e batuanginya pasi raya nsira to madoyo mawali mawuri, batuanginya sira tamo mangansani anu to monso.

Rote: Hataholi daebafa ka nalelak Manetualain, tehu hataholi daebafa ka ta nau fe ha'da-holomata neu fan, da'dileo Manetualain, ma ala ta nau loke makasi neu fan. Te hataholi daebafa ka dudu'a-dodoo ka'da dede'a manda'di ta kala; nana dale nala makahatuk so.

Galela: Ona o Yahudika yasowo gena, nakoso o Gikimoi manga dorou wafanggali de o dorou magena igogou de itiai, sababu ngaroko igogou ona Una iwinakoka, duma ona gena iwisimuliawa de lo manga sukuru Unaka yatidewa. Duma ona manga sininga ma rabaka he itiai kawa so Una gena wisihoda yaakuwa, maro o nyawa de itagi o bubutu ma rabaka.

Yali, Angguruk: Allah fahet onoluk teg angge famen At ubam Ninikni uruk lit wel turuk latusa fug. Amu angge fahet fano angge peruk lit inindi sohu roho wereg lit mondabi hik atisi.

Tabaru: De ngaro winako ma Jo'oungu ma Dutu, ma kowihoromatiwa de mita koyo'amalahawa 'unaka, 'ipulutu so yatibangi gee koyadae-daenikawa, 'ona yohaga-haga so koyomasinakowau matero ka 'o darusoka.

Karo: Itandai manusia e nge Dibata, tapi la ipehagana Dibata e bagi Dibata; bage pe la ia ngataken bujur man Dibata. Tapi perukurenna kerna si sia-sia saja, janah pusuh peratenna si batu-batun e ikuasai si gelap.

Simalungun: Halani age pe ibotoh sidea adong Naibata, seng ipasangap sidea Ia songon Naibata, anjaha seng ipuji, gabe ipaoto-oto pingkiranni ma sidea, anjaha golap ma pingkiran ni sidea na so marpangarusion ai.

Toba: Ai atik pe diboto nasida Debata, ndang dipasangap Ibana songon na tama di Debata, jala ndang dipuji, gabe dipaotooto angka pingkiranna do nasida, jala mangkolom ma rohanasida na so mangarti i.

Dairi: Ai tukasi pè itandai jelma i Dèbata, tapi oda ngo ipessangap jelma Dèbata janah oda uè mendokken mejalo metangkup tabaSa, gabè ioto-otoi pikirenna ngo tupèh jelma i janah gellap bulita.

Minangkabau: Manusia tawu jo Allah, tapi manusia indak ma aromaik-i Baliau sabagai Allah, sarato indak pulo batarimo kasih kabake Baliau. Malah sabaliaknyo manusia mamikiekan nan indak-indak; atinyo lah tatutuik.

Nias: Aboto ba dõdõ niha Lowalangi, ba hiza i lõ lafosumange Ia si no Lowalangi, ba lõ gõi la'andrõ saohagõlõ khõ-Nia. La'angeragõ niha zi lõ boto; no tobali ogõmigõmi dõdõra.

Mentawai: Araagaian nia sirimanua ka sia Taikamanua, tápoi bulat beri hormatidda nia siripot pu-Tataikamanua nia, sambat bulat beri kuadda surá ka tubunia. Tápoi bagei lé rapaaatu, samba paatuatda amagep-gep'an.

Lampung: Manusia kenal jama Allah, kidang manusia mak ngehormati Ia sebagai Allah rik mak juga beterima kasih jama Ia. Sebalikni manusia mikerko sai bareh-bareh; hati tian radu jadi kelam.

Aceh: Manusia jituri Allah, teuma lé manusia nyan hana jihoreumat Gobnyan sibagoe Allah dan hana teuma jilakée teurimong gaséh ubak Gobnyan. Seubalek jih manusia nyang jipike yang hana-hana; até awaknyan ka jeuet keuseupôt.

Mamasa: Sapo moi anna ummissanan Puang Allata'alla ma'rupa tau nenne' tae' naaku napomatande susi la sipato'na anna tae' toi naaku ma'kurru' sumanga' langngan. Sapo tama'gunannaria napikki' napolalan tae' dengan aka naissan anna buta penawa.

Berik: Jei tousa Uwa Sanbagirem temawer, jengga jei Uwa Sanbagiri enggam jam ne balyan, "Aamei bunarsusfer ba Uwa Sanbagirsam." Ane jei enggam jam ne balyan, "Uwa Sanbagiri, ase samfer golmini." Jengga enggam, jemna duka mes ge etamwebaipmini igi fas, ane ini jemna mes ge gwin-gwinswebaipmini.

Manggarai: Ai koném po isé pecing Mori Keraéng, isé toé bong Hia ného Mori Keraéng ko, wali di’a agu Hia. Ngot nuk disé oké bod agu nai disé hitut bodok ciri nendep.

Sabu: Deo do tade ma ri ddau raiwawa, tapulara takke dho Deo pekerihe ta mii Deo he, jhe i'a le dho ma ta wie kolo lii ie pa No. Do wala ri ne do tao ri ddau raiwawa, wata ke ddhei ta penge ne lai-lai do dho bhule nga pejhara we; ne ade ro do ke rabba ke.

Kupang: Jadi, biar dong tau soꞌal Tuhan, ma dong sonde mau mangaku sang Dia bilang, “Tuhan tu, kotong pung Allah!” Dong ju sonde mau minta tarima kasi sang Dia. Ais dong pung pikiran jadi kaco, sampe dong sonde mangarti apa yang batúl lai. Dong jadi bingung deng karang-karang macam-macam soꞌal Tuhan pung diri. Deng dong pung hati jadi galáp.

Abun: Men yetu da jam sukdu subot Yefun Allah, sarewo men yo bes An gum kok tepsu men bi yenggras mo gu gato jom men nde. Men yo un An gum mo sukndo gato An ben ne dom nde. Wo men brek ma, ete men bi sukjimnut sye kem mo sukdaret sor, ben sato men bi sukjimnut ne kwop re.

Meyah: Rua rijginaga rot Allah fob, tina rua runougif gu Ofa rot efen ofoka ongga aksa guru. Noba rua runois oufamofa eteb gu Ofa tein guru. Tina rua ringkikif jeska Ofa, noba rua rusujohu mar rot Ofa ongga erek rourou ojgomu. Noba rua bera rirek rusnok ongga rudou osumsumu ojgomu ongga ringker gij motkobah ojgomuja.

Uma: Ra'inca moto karia-na Alata'ala, tapi' uma-ra mpobila'-i hewa to masipato' hi Alata'ala, pai' uma ra'uli' tarima kasi hi Hi'a. Wori' pekiri-ra to uma ria kalaua-na, alaa-na mobengi-mi nono-ra, uma-pi ra'incai tudui' to makono.

Yawa: Vatane wo Amisye aen no ivae, weramu wonae wo aura Opamo Amisyo tugae pije. Wo ararimbe ramu muno wo kove raura seo Ai tavone ramu. Onawamo wantatukambe rave weye awa ana wo ratantona mamo ama ine meweno rai muno manuga mamo ngkaumudi kobe.


NETBible: For although they knew God, they did not glorify him as God or give him thanks, but they became futile in their thoughts and their senseless hearts were darkened.

NASB: For even though they knew God, they did not honor Him as God or give thanks, but they became futile in their speculations, and their foolish heart was darkened.

HCSB: For though they knew God, they did not glorify Him as God or show gratitude. Instead, their thinking became nonsense, and their senseless minds were darkened.

LEB: For [although they] knew God, they did not honor [him] as God or give thanks, but they became futile in their reasoning, and their senseless hearts were darkened.

NIV: For although they knew God, they neither glorified him as God nor gave thanks to him, but their thinking became futile and their foolish hearts were darkened.

ESV: For although they knew God, they did not honor him as God or give thanks to him, but they became futile in their thinking, and their foolish hearts were darkened.

NRSV: for though they knew God, they did not honor him as God or give thanks to him, but they became futile in their thinking, and their senseless minds were darkened.

REB: knowing God, they have refused to honour him as God, or to render him thanks. Hence all their thinking has ended in futility, and their misguided minds are plunged in darkness.

NKJV: because, although they knew God, they did not glorify Him as God, nor were thankful, but became futile in their thoughts, and their foolish hearts were darkened.

KJV: Because that, when they knew God, they glorified [him] not as God, neither were thankful; but became vain in their imaginations, and their foolish heart was darkened.

AMP: Because when they knew {and} recognized Him as God, they did not honor {and} glorify Him as God or give Him thanks. But instead they became futile {and} godless in their thinking [with vain imaginings, foolish reasoning, and stupid speculations] and their senseless minds were darkened.

NLT: Yes, they knew God, but they wouldn’t worship him as God or even give him thanks. And they began to think up foolish ideas of what God was like. The result was that their minds became dark and confused.

GNB: They know God, but they do not give him the honor that belongs to him, nor do they thank him. Instead, their thoughts have become complete nonsense, and their empty minds are filled with darkness.

ERV: People knew God, but they did not honor him as God, and they did not thank him. Their ideas were all useless. There was not one good thought left in their foolish minds.

EVD: People knew God. But they did not give glory to God, and they did not thank him. Their ideas were all useless. There was not one good thought left in their foolish minds.

BBE: Because, having the knowledge of God, they did not give glory to God as God, and did not give praise, but their minds were full of foolish things, and their hearts, being without sense, were made dark.

MSG: What happened was this: People knew God perfectly well, but when they didn't treat him like God, refusing to worship him, they trivialized themselves into silliness and confusion so that there was neither sense nor direction left in their lives.

Phillips NT: They knew all the time that there is a God, yet they refused to acknowledge him as such, or to thank him for what he is or does. Thus they became famous in their argumentations, and plunged their silly minds still further into the dark.

DEIBLER: Although the non-Jews knew what God is like, they did not honor him as God, nor did they thank him for what he had done. But instead, they began to think foolish things about him, and they became unable to understand [MET] what he wanted them to know.

GULLAH: Dey know God, bot dey ain gim de hona dat dey oughta gii ta God, an dey ain tank um fa wa e da do. Steada dat, dey ain got a bit ob sense. Dey beena git all mix op een dey head til dey ain know wa right fa do.

CEV: They know about God, but they don't honor him or even thank him. Their thoughts are useless, and their stupid minds are in the dark.

CEVUK: They know about God, but they don't honour him or even thank him. Their thoughts are useless, and their stupid minds are in the dark.

GWV: They knew God but did not praise and thank him for being God. Instead, their thoughts were pointless, and their misguided minds were plunged into darkness.


NET [draft] ITL: For <1360> although they knew <1097> God <2316>, they did <1392> not <3756> glorify <1392> him as <5613> God <2316> or <2228> give <2168> him thanks <2168>, but <235> they became futile <3154> in <1722> their <846> thoughts <1261> and <2532> their <846> senseless <801> hearts <2588> were darkened <4654>.


  Share Facebook  |  Share Twitter

 <<  Roma 1 : 21 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel