Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [LAMPUNG]     [PL]  [PB] 
 <<  Wahyu 5 : 6 >> 

Lampung: Kak raduni nyak ngeliak sai Anak Biri-biri cecok di tengah-tengah takhta udi, dikelilingi ulih keepak makhluk rik sunyin jelma sai mimpin udi. Anak Biri-biri udi keliakanni injuk radu ditikol. Ia ngedok pitu tungkah rik pitu mata: yakdo pitu ruh jak Allah sai radu diutus mik seluruh dunia.


AYT: Dan, aku melihat di tengah-tengah takhta dan 4 makhluk tadi, dan di tengah-tengah para tua-tua itu seekor Anak Domba berdiri, seperti telah disembelih, yang memiliki tujuh tanduk dan tujuh mata, yaitu tujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

TB: Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

TL: Maka aku tampak di tengah-tengah arasy, di antara keempat zat yang hidup, dan di tengah segala ketua-ketua itu terdirilah seekor anak domba seperti sudah tersembelih rupanya, yang bertanduk tujuh, dan bermata tujuh, yaitu ketujuh Roh Allah, yang sudah disuruhkan ke seluruh bumi ini.

MILT: Dan aku melihat, dan lihatlah, di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk hidup itu dan di tengah-tengah para tua-tua itu, ada Anak Domba yang berdiri seperti yang telah disembelih, yang memiliki tujuh tanduk dan tujuh mata, yang adalah tujuh Roh Allah (Elohim - 2316) yang telah diutus ke seluruh bumi.

Shellabear 2010: Di tengah-tengah arasy yang dikelilingi keempat makhluk dan tua-tua itu, kulihat seekor Anak Domba yang rupanya seperti sudah disembelih, dengan tujuh tanduk dan tujuh mata. Ketujuh mata itu ialah ketujuh Ruh Allah yang telah diutus ke seluruh bumi.

KS (Revisi Shellabear 2011): Di tengah-tengah arasy yang dikelilingi keempat makhluk dan tua-tua itu, kulihat seekor Anak Domba yang rupanya seperti sudah disembelih, dengan tujuh tanduk dan tujuh mata. Ketujuh mata itu ialah ketujuh Ruh Allah yang telah diutus ke seluruh bumi.

Shellabear 2000: Di tengah-tengah arasy yang dikelilingi keempat makhluk dan tua-tua itu, kulihat seekor Anak Domba yang rupanya seperti sudah disembelih, dengan tujuh tanduk dan tujuh mata. Ketujuh mata itu ialah ketujuh Ruh Allah yang telah diutus ke seluruh bumi.

KSZI: Selepas itu kulihat Anak Domba berdiri di tengah-tengah takhta itu, dikelilingi oleh keempat-empat makhluk dan para tua-tua. Anak Domba itu, yang kelihatan sudah disembelih, mempunyai tujuh tanduk dan tujuh mata, iaitu tujuh Roh Allah yang telah dihantar ke seluruh dunia.

KSKK: Dan aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah tempat kedua puluh empat tua-tua berdiri seekor Anak Domba, seperti telah disembelih. Aku melihat dia bertanduk tujuh dan bermata tujuh. Itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh dunia.

WBTC Draft: Kemudian aku melihat Anak Domba berdiri di antara takhta dan keempat makhluk hidup itu. Tua-tua itu juga mengelilingi Anak Domba itu. Anak Domba itu tampaknya seperti yang telah dibunuh. Ia mempunyai tujuh tanduk dan tujuh mata. Itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh dunia.

VMD: Kemudian aku melihat Anak Domba berdiri di antara takhta dan keempat makhluk hidup itu. Tua-tua itu juga mengelilingi Anak Domba, yang tampaknya seperti yang telah dibunuh. Ia mempunyai tujuh tanduk dan tujuh mata. Itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh dunia.

AMD: Kemudian, aku melihat Anak Domba berdiri di tengah-tengah takhta yang dikelilingi empat makhluk dan tua-tua tadi. Anak Domba itu kelihatan seperti telah disembelih. Dia mempunyai tujuh tanduk dan tujuh mata. Ketujuh tanduk dan mata itu adalah tujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh dunia.

TSI: Kemudian saya melihat seekor Anak Domba berdiri di dekat takhta besar itu dikelilingi oleh keempat makhluk dan pemimpin-pemimpin tadi. Anak Domba itu kelihatan seperti sudah pernah dibunuh. Dia juga mempunyai tujuh tanduk dan tujuh mata yang menggambarkan seluruh kekuatan Roh Allah yang diutus ke seluruh dunia.

BIS: Kemudian saya melihat seekor Anak Domba berdiri di tengah-tengah takhta itu, dikelilingi oleh keempat makhluk dan semua pemimpin itu. Anak Domba itu nampaknya seperti sudah disembelih. Ia mempunyai tujuh tanduk dan tujuh mata: yaitu tujuh roh dari Allah yang sudah diutus ke seluruh dunia.

TMV: Kemudian aku nampak seekor Anak Domba berdiri di tengah-tengah takhta itu, dikelilingi oleh empat makhluk dan semua pemimpin itu. Anak Domba itu nampaknya sudah disembelih. Anak Domba itu mempunyai tujuh buah tanduk dan tujuh biji mata, iaitu tujuh Roh Allah yang telah diutus ke seluruh dunia.

BSD: Sesudah itu, saya melihat Anak Domba berdiri di tengah-tengah kursi pemerintahan itu, yang dikelilingi oleh keempat makhluk dan para pemimpin itu. Anak Domba itu seperti sudah disembelih. Ia memiliki tujuh tanduk dan tujuh mata, yaitu tujuh Roh Allah yang sudah diutus ke seluruh dunia.

FAYH: Maka tampaklah kepada saya seekor Anak Domba berdiri di hadapan kedua puluh empat Penatua dan di hadapan takhta dan keempat Makhluk Hidup. Pada Anak Domba itu terdapat luka-luka yang dahulu telah menyebabkan kematian-Nya. Ia mempunyai tujuh tanduk dan tujuh mata, yang melambangkan ketujuh Roh Allah yang diutus ke segala penjuru dunia.

ENDE: Lalu tampaklah kepadaku diantara singgasana dengan keempat binatang itu dan para Orang-Tua-tua itu Anak Domba berdiri, bagaikan tersembelih, dan mempunjai tudjuh tanduk dan tudjuh mata - itulah tudjuh roh Allah jang diutus keseluruh dunia.

Shellabear 1912: Maka kulihat pula diantara 'arasy dengan keempat hidup-hidupan itu dan diantara segala ketua itu terdirilah seekor anak-domba seperti sudah disembelih rupanya, yang bertanduk tujuh dan bermata tujuh, adapun matanya itu ketujuh Roh Allah yang telah disuruhkan pada seluruh bumi ini.

Klinkert 1879: Maka koelihat sasoenggoehnja ditengah arasj dan ditengah kaempat ekoer binatang dan ditengah segala toewa-toewa itoe ada berdiri sa'ekoer Anak-domba, roepanja bagai tersembeleh, jang bertandoek toedjoeh, ija-itoelah katoedjoeh arwah Allah, jang disoeroehkan kapada saloeroeh boemi.

Klinkert 1863: Maka akoe lihat, heiran, ditengah itoe krosi karadjaan dan ditengah itoe ampat binatang, dan ditengah itoe orang toewa-toewa, ada satoe Anak-Domba terdiri, roepanja saperti tersembeleh, jang ada tandoeknja toedjoeh, dan {Zak 3:9; 4:10} matanja toedjoeh, ija-itoe {Wah 4:5} toedjoeh Roh Allah jang disoeroehken kapada saloeroh boemi.

Melayu Baba: Dan sahya tengok pula di antara itu takhta dngan itu ampat hidop-hidopan, dan di antara itu ktua-ktua, ada satu Anak-domba berdiri, sperti sudah kna smbleh rupa-nya, dngan tujoh tandok dan tujoh mata; dan itu mata ia'itu tujoh Roh Allah itu, yang sudah di-hantarkan k-pada sluroh bumi ini.

Ambon Draft: Maka pada sama-tengah tachta dan ka; ampat ka; ada; an machluk itu, dan pada sama-tengah segala penatuwa b/eta dapat lihat berdiri satu anak domba, jang adalah sa; awleh-awleh itu telah terpotong, pada jang mana adalah tudjoh tandok dan tudjoh mata, jang ada katudjoh Roch Allah, jang dapat tersuroh atas salu-roh muka bumi.

Keasberry 1853: Maka kulihat, heiran, ditungah arash itu, dan ditungah ampat binatang itu, dan ditungah orang tuah tuah itu, sa'ekor anak Domba turdiri rupanya sapurti tursamblih, yang ada burtandok tujoh dan burmata tujoh, iya itulah tujoh Aruah Allah yang disurohkan pada sluruh bumi.

Keasberry 1866: Maka kulihat, hieran, ditŭngah arash itu, dan ditŭngah ampat binatang itu, dan ditŭngah orang tua tua itu, sa’ekor anak Domba tŭrdiri rupanya spŭrti tŭrsŭmblih, yang ada bŭrtandok tujoh dan bŭrmata tujoh, iya itulah tujoh Arwah Allah yang disurohkan pada sluruh bumi.

Leydekker Draft: SJahdan sudah kulihat, maka bahuwa sasonggohnja ditengah 2 xarsj, dan ka`ampat hhajwan 'itu, dan ditengah 2 segala Penatuwah 'itu 'adalah sawatu 'Anakh domba berdirij, jang sudah terbantej rupanja, pada sijapa 'adalah tudjoh tandokh, dan tudjoh mata: jang 'ada katudjoh 'Arwahh 'Allah 'itu, jang ter`utus kapada tijap 2 tanah.

AVB: Selepas itu kulihat Anak Domba berdiri di tengah-tengah takhta itu, dikelilingi oleh keempat-empat makhluk dan para tua-tua. Anak Domba itu, yang kelihatan sudah disembelih, mempunyai tujuh tanduk dan tujuh mata, iaitu tujuh Roh Allah yang telah dihantar ke seluruh dunia.

Iban: Lalu ba entara kerusi diraja enggau empat iku utai ti idup, enggau ba tengah-tengah bala tuai nya aku tepedaka siku Anak Domba bediri. Iya baka ke udah disayat. Iya bisi tujuh iti tanduk enggau tujuh igi mata, iya nya tujuh iku roh ari Allah Taala, ti dikirumka ngagai dunya.


TB ITL: Maka <2532> aku melihat <1492> di <1722> tengah-tengah <3319> takhta <2362> dan <2532> keempat <5064> makhluk <2226> itu dan <2532> di <1722> tengah-tengah <3319> tua-tua <4245> itu berdiri <2476> seekor Anak Domba <721> seperti <5613> telah disembelih <4969>, bertanduk <2192> <2768> tujuh <2033> dan <2532> bermata <3788> tujuh <2033>: itulah <3739> <1510> ketujuh <2033> Roh <4151> Allah <2316> yang diutus <649> ke <1519> seluruh <3956> bumi <1093>.


Jawa: Aku banjur sumurup ing satengahe dhampar lan makluk papat iku tuwin ing satengahe para pinituwa mau ana Cempe jumeneng katone kaya wus kasembeleh, singate pitu lan tingale pitu: yaiku Rohe Allah pepitu kang kautus menyang ing salumahing bumi.

Jawa 2006: Aku banjur ndeleng ing satengahé dhampar lan makluk papat iku tuwin ing satengahé para pinituwa mau ana Cempé jumeneng katoné kaya wis kasembelèh, singaté pitu lan tingalé pitu: yaiku Rohé Allah pepitu kang kautus menyang salumahing bumi.

Jawa 1994: Aku banjur weruh ing satengahé dhampar lan makluk papat, sarta ing satengahé para pinituwa mau ana Cempé ngadeg, katoné kaya tilas disembelèh. Cempé mau sunguné pitu lan mripaté pitu: yakuwi Rohé Allah pepitu, kang kautus menyang ing salumahing bumi.

Jawa-Suriname: Aku terus weruh Tyempé ngadek nang sak tengahé dampar lan kauripan papat lan para pinituwa. Tyempé mau kétoké kaya wis dibelèh. Tyempé mau sunguné pitu lan matané pitu, yakuwi rohé Gusti Allah pitu sing dikongkon budal nang sak lumahé bumi.

Sunda: Breh di tengah-tengah tahta anu dikurilingan ku opat mahluk hirup jeung ku para sepuh teh aya Anak Domba, dina beuheungna aya ceda kawas tapak meuncit. Eta Anak Domba tandukna tujuh panonna tujuh, nya eta tujuh Roh Allah anu diutus ka sakuliah dunya.

Sunda Formal: Breh bae di tengah-tengah, hareupeun singgasana anu dikawal ku opat mahluk jeung sesepuh teh, aya Anak Domba anu jiga urut tapak dipeuncit. Tandukna, eta Anak Domba teh, aya tujuh; panonna ge kitu, aya tujuh; tah eta teh, roh-Na Allah anu tujuh tea, anu diutus ka sakuliah dunya.

Madura: Saamponna ganeka kaula nengale Cacempe ngadek e nga’-tengnga’anna tahta gella’, egaribbung bi’ mahlok se pa’-empa’ sarta sadajana pamimpin gella’. Cacempe ganeka katonna ampon esambelli. Tandhu’na papetto’, socana papetto’: enggi paneka errohna Allah se papetto’ se ampon eotos ka saantero dunnya.

Bauzi: Labi vameadume neàdi eho neo vi aaha ame Boehàdat zisi Nusumnabu labe modesu avaesdam laba Domba Adat laba doudam bak eho ab aaham. Abo ame na ohemna ahia lamti labi meia im gagu modiam dam dua puluh empat zi lamti Am obe laba vabousda. Ame Domba Adat lam damat gi amu oteme Ala bake lohona but baeba ehena ààmomna fa ahedehenat moz. Labi Am dogoi labe futoho mobu abo tujuh ehet. Labi fako laha tujuh ehet. Ame na fako tujuh lam gi Alam Aha Nutabe Neàna labe Aho feà bak mei feà bak mei tujuhlehena vuusdam labe feà Datebolehe bake vouhohona am bak.

Bali: Irika raris kantenang tiang wenten Panak Biri-biri ngadeg ring basa tengah singasanane punika, tur kiter antuk satone patpat miwah parapanglingsire sane patlikur punika. Panak Biri-birine punika pakantenannyane sakadi naenin matampah. Panak Biri-birine punika matanduk pepitu tur madue pangaksian taler pepitu, inggih punika Roh Ida Sang Hyang Widi Wasa sane pepitu, sane sampun kutus ka sakuub jagate.

Ngaju: Limbah te aku mite ije kongan Anak Tabiri mendeng intu bentok padadusan te, ingaliling awi epat taloh belom tuntang kakare pamimpin te. Anak Tabiri te ampie kilau je jari inyambalih. Ayue aton uju tandok uju mate: iete uju roh bara Hatalla je inyoho akan hapus kalunen.

Sasak: Beterus tiang serioq, sopoq Anak Dombe nganjeng lẽq tengaq-tengaq tahte nike, tekeliningin siq keempat mahluk dait selapuq pemimpin nike. Anak Dombe nike ruene maraq sampun tesembelẽh. Ie bedowẽ pituq tanggẽq dait pituq mate: Nike pituq Roh Allah saq sampun teutus ojok seantẽro dunie.

Bugis: Nainappa uwita séddi Ana’ Bimbala’ tettong ri tengnga-tengngana kadéra arajangngéro, riyattulilingi ri iya eppa mahlu’é enrengngé sininna pamimpingngéro. Iyaro Ana’ Bimbala’é samanna purani rigéré. Mappunnaiwi pitu tanru’ sibawa pitu mata: iyanaritu pitu roh polé ri Allataala iya puraé risuro lao ri sininna linoé.

Makasar: Nampa nia’ kucini’ sikayu Ana’ Gimbala’ ammenteng ri tangnga-tangngana anjo empoang kala’biranga nikulilingi ri anjo appaka anu attallasa’ siagang sikontu anjo pamimpinga. Anjo Ana’ Gimbalaka sangkammai le’ba’ nisamballe nicini’. Nia’ tuju tanru’na siagang tuju matanna: iamintu tujua roh battu ri Allata’ala, nisuroa battu mange ri sikontu linoa.

Toraja: Kutiromi lan tangnga-tangnga isungan kapayungan sia a’pa’ a’gan kepenaa sia lan tangnga-tangngana mintu’ penatua ke’de’ misa’ Anak domba, butung to mangkamo direre’, pitu tandukna, sia pitu matanna, iamotu pitu PenaanNa Puang Matua, tu mangka disua lako mintu’ lili’na’ lino.

Duri: Ngkita pole' omo' cadokkoan mala'bih naguririkki a'pa' olok-olok. Ia joo duang pulo a'pa' tomatua-tua ngguririkkii joo cadokkoan sola a'pa' olok-olok. Na ia to Anak Bembala' ke'deh jio olona joo cadokkoan. Ia joo Anak Bembala' susi to mangka digere'. Den pitu tandukkuna na pitu matanna, iamo joo to pitu roh-Na Puang Allataala, to mangka disua male llingkai lino.

Gorontalo: Lapatao wau lo'onto mota to tili lo arasi boyito, to hungiyo lo mahaluku moheluwopato wawu to hungiyo lo mongotauwa boyito, woluwo tihu-tihulo Walao Himba tuwawu odelo u ma yilapato iloloto. Himba boyito o tunge mohelupitu wawu o mato mohelupitu; u'uwitolo Roh lo Allahuta'ala mohelupitu u ilahula lo Allahuta'ala ode ngoyilanggubu duniya.

Gorontalo 2006: Lapatao̒ watia loo̒onto mola Walao̒ Himba tuwau tihutihula tohuungo tambati huhuloa̒ li olongia boito, pilalito lo opato mahaluku wau ngoa̒amila tau̒wa boito. Walao̒ Himba boito oontonga debo odelo mai̒loloto. Tio o tunge pitu wau pitu mato: deu̒ito-yito pitu rohu lonto Allahu Taa̒ala u mailawo ode ngoilanggubu dunia.

Balantak: Kasi yaku' nimiile' sa'angu' Anak Domba kere-kerer karani' tanga'na oruangan kobalaki'an iya'a, ia tikumi papaat siinsiing ka' giigii' tanaas. Anak Domba iya'a koi se' nikoyo'mo, tandukan pipitu' ka' mataan pipitu'. Mata men pipitu' iya'a a pipitu' Alusna Alaata'ala men niposuu' na longkop tano' balaki'.

Bambam: Mane kuita polei mesa Änä' Domba ke'de' dio ampe'na indo okkosam kahajaam napaitängä-tängä indo appa' to ma'penaba sola ingganna indo to pebaba. Indo Änä' Domba anggasanna puham dihehe' diita. Pitu tandu'na anna pitu matanna, iam too indo pitu penaba si dio olona Puang Allataala to puha disua tama lino.

Kaili Da'a: Naopu etu nikitaku saongu Ana Bimba nenggore ri tatongo pekatoko magau bo patamba'a anu to natuwuna nitatiku totu'a-totu'a etu. Ri korona nikitaku walea baka, belana tempo I'a nipatesi nggaolu. Ri balenggana naria papitu tanduna bo matana wo'u pituongu. Pituongu matana etu batuana papitu nosa nu Alatala to nipakauna malau mpaka ri njumaongu dunia.

Mongondow: No'iduduimai bui kon tua aku'oi noko'ontong kon tobatuí ki Adií in Domba sinimindog kon yuaí-yuaík in tampat pomomarenta'an tatua bo ilibu im mahaḷuk opat bo bayongan itoi tatua. Ki Adií in Domba tatua naídon onda bo ain irataí. Pitu in tungoi-Nya bo pitu doman i mata-Nya. Tuata in Roho i Allah inta aim pinotabaí-Nya kom bayongan dunia na'a.

Aralle: Ungngita bumä' mesa Änä' Domba ke'de' sitehe yato ohko'ang tomaraya ang nakulimboi yato uhpa' hupanna ang menanaha anna ingkänna yato to dipakeangka'. Yato Änä' Domba noaranne' ang puhang dikehe'. Pitu tandi'na anna pitu matanna dianto yato pitu inaha ang puha nasuo Puang Alataala tama di lino.

Napu: Roo indo, kuita i olo pohudaa datu hai pinatuwo au iba hai totosae iti, meangkami hambaa Ana Dimba. I wataNa, kuita lari pesambaleaNa. TanduNa pitu mbuana, hai pitu mbuana wori mataNa. MataNa au pitu iti, lempona Inaona Pue Ala au pitu au Natudu lao i humalele dunia.

Sangir: Bọu ene iạ e nakasilo Ahusu Domba sěmbaụ dụdarisị sutal᷊oarang kaderang kararatuange, lẹ̌liwungang u riadikang biahẹ̌ ěpạ e ringangu kěbị pangahạ ene. Ahusu Domba ene kakěllaěng al᷊ingkai kere seng bọu nipotọ. I Sie piạ sungene pitu ringangu matane pitu: kụ kai rohkẹ̌ arẹ̌gam pitu wọu Mawu Ruata kụ seng nirolohẹ̌ sol᷊ong kạguwạu dunia.

Taa: Wali aku mangalo’aka yau ri gadera Makole pasi anu to tuwu to opo etu pasi ketua-ketua to dua mpuyu pei opo etu, panewa aku mangkita samba’a Ana nu Domba makore nja’u oyonya. Ana nu Domba etu ta’aNya ewa roomo rasimbale. Ia pitu tonduNya pasi pitu seja mataNya. Wali mataNya pitu etu tondong pitu nosa i mPue Allah to napokau yau ri sambawo lino.

Rote: Basa boema au ita Bi'ilopo Ana esa napadeik nai kandela manek ndia tala'daheon, ma mahahae kaha kala ma lasi-lasik sila la okofefeo lan. Bi'ilopo Ana ndia meten soona sama leo nanado'do basa ka so. Susulan hitu ma matan hitu: fo nde Manetualain Dula Dale kahitun fo nadenus leu leo basa daebafa ka ala'ena.

Galela: De ato tomaginano Una maro o Duba ma Goho moi kanaga womaokoye. Una magena womaokoye o pareta ma kursi ma dateka gena wisigilolino o bi dodadi iooho ngai iha de lo o roriri yamonahalo de yaruha. Una o Duba ma Goho gena koloko witola qaboloka. De Una lo Awi tadu ngai tumudingi. Una de Awi lako ngai tumudingili, ena gena o Gikimoi Awi gurumi qaloloha ngai tumudingi wasulo itagi sidago o dunia ma ngoguka.

Yali, Angguruk: Yet harukmen hur atuk angge men lebe ruruk angge uhan welatuson itano men iniknisi rohon arimano men it sehelimu wam domba umalik misig senggelehon hahon welatisi. Andimbuk sabiren il sabiren teg latisi. Sabiren angge ari Allah hime fanowon kinang atogman atogma mon eneptukon wilibig latisi.

Tabaru: Ge'enaka de tamake 'o Domba ma Ngowaka 'o ngai moi 'ima'okode 'o koana ma go-gogere ma dateoka, yosigilolitino 'o barangi 'i'ahu-'ahu 'o ngai soata de gee yopa-pareta yoodumu. Ma Domba ma Ngowaka ge'ena tamakeka 'isoka ma sira yato'omakau. To 'ena ma taduku ngai tumudiingoka de ma ako ngai tumudiingoka ge'ena la 'o ngomasa ngai tumudiingi gee ma Jo'oungu ma Dutu wasuloko 'itagi 'o duniaka yakiloliti.

Karo: Jenari kuidah sada Anak Biri-biri tedis i tengah-tengah kursi kinirajan e, ikeleweti mahluk si empat, ras pertua-pertua e. Anak Biri-biri e tempa nggo igeleh. Pitu tandukna ras pitu matana e me pitu Kesah Dibata si nggo isuruh Dibata ku belang-belang doni enda.

Simalungun: Anjaha huidah ma i tongah-tongah ni paratas ai pakon pargoluh na ompat ai ampa sintua ai jongjong sada Anak ni biribiri, songon na dob isambolih, pitu do tandukni anjaha pitu do matani, ai ma na pitu Tonduy ni Naibata, na dob isuruh hu sab tanoh on.

Toba: Jadi di parsitongaan ni habangsa i, di tongatonga ni na opat parngolu dohot angka sintua i, huida jongjong sada Birubiru, songon naung tarbunu, pitu do tandukna jala pitu matana, i ma na pitu Tondi ni Debata, na sinuruna tu liat tano on.

Dairi: Nai kuidah ma mo sada Anak Biri-biri cènder i tengah-tengah tahta i, ikulilingi pernggelluh siempat i bak karina pengendeng pè. Ukum Anak Biri-biri i, enggo bagè cara tersembellih kin. Pitu ngo tandukna janah pitu matana, imo tendi sipitu sienggo iutus mi suberri dunia èn.

Minangkabau: Kudian ambo maliyek sikua Anak Domba, tagak di tangah-tangah kurisi tu, di kuliliangi dek ka ampek mukaluak, sarato jo kasadonyo pamimpin tu. Anak Domba tu nampaknyo bakcando lah sudah badabiah. Inyo mampunyoi tujuah tanduak, sarato jo tujuah mato: iyolah tujuah Roh nan dari Allah, nan lah di utuih ka ateh dunia ko.

Nias: Aefa da'õ ba u'ila sageu Nono Mbiribiri si zizio ba gotalua dadaoma andrõ, nifasui zi õfa nga'eu saliw̃aliw̃a ba danõ ba fefu zalaw̃a sondrõnia'õ andrõ. Ono mbiribiri andrõ fa'oroma-Nia hulõ zi no mutaba. So fitu dandru ba fitu hõrõ: ya'ia Geheha, Lowalangi andrõ si fitu si no mufatenge ba gulidanõ ma'asagõrõ.

Mentawai: Lepá itsókungan sangamuneng Togat Biri-biri ai nia muririó ka talagat uddenan purimataat, airabobokkó nia samakluk siepat samba sangamberi tai bajá. Ituitsó ka sia Togat Biri-biri nenda, kéan lé atujá-jáan. Sibara pitu ban samba pitu mata: iaté pitu ketsat Taikamanua sikoiniakenennia mei ka sangaliot polak.

Aceh: Óh lheueh nyan laju lôn kalon saboh Aneuëk Bubiri teudong diteungoh-teungoh takhta nyan, jikeulileng lé peuet boh makhlok dan mandum peumimpén nyan. Aneuëk Bubiri nyan deuh jih lagée ka teusie. Bak jih na tujoh boh lungkée dan tujoh boh mata: na kheueh tujoh roh nibak Allah nyang ka geukirém bansigom donya.

Mamasa: Siaraiko, ummitamokkao Anak Domba, ke'de' illaan alla'-alla'na appa' penatuo dio sa'dena inde tongkonan layukke, naliling tama angganna perepi'. Inde Anak Dombae susi to mangkamo direre'. Pitu tandukna anna pitu matanna. Inde pitu matae iamo pitu penawanna Puang Allata'alla to mangka disua lao ussambai padang illalan lino.

Berik: Ane jepjon ai Domba Tane ga ai damtana. Jei ga taman nwini sanbagiri jeiserem ga jem tarnap fina. Ane malaikata nawer-naura galserem igsusu, ane angtane sanbak seyafter jeiserem, jei Domba Tane jeiserem ga Jes ne isinbaasnenne. Domba Tane jeiserem ga enggalem sokotini, jam ne munbolo gamserem. Jemna tanduku tuju ane nwena tuju, jeiserem ga mafnana tuju Uwa Sanbagirmana aa jes baafulurum ogiri seyafter gemerserem jebe.

Manggarai: Itug kali ita laku ca Anak Jimbal hesé oné bahi-réha seriga hitut léok le patd kaka agu sanggéd tu’a. Anak Jimbal hitu lélon laku néhot poli mbelén, pitud ranggan agu pitud kolé matan: Hitus pitud nai de Mori Keraéng ata poli wuat nggere-oné temu tana lino.

Sabu: Ta alla pemina harre ta ngadde ke ri ya hengi'u Ana Ki'i Jhawa do titu pa telora kedera do na harre, do pekehero ri hari appa ngi'u bhada he nga ri hari-hari kattu do na harre. Ne Ana Ki'i Jhawa do naanne mii do alle pekehabbhe he ke. Pa No do era pidu bhangngu tadu nga pidu bhue namada: na harre wala dho ke ngati pidu Henga Deo do alla pepepu la hari hewue raiwawa dhe.

Kupang: Dengar bagitu, ju beta dapa lia satu Domba Ana badiri di teng-tenga itu 4 binatang luar biasa tu, deng itu 24 katua yang dudu kuliling itu korsi parenta. Itu Domba Ana tu, tingka ke su parná kaná bunu. Dia pung tandok ada tuju, deng Dia pung mata ada tuju. Dia pung tuju mata biji tu, sama ke Dia pung Roh yang ada pung tuju sisi, yang Dia su kirim pi anteru dunya.

Abun: Orete ji sokme Domba Gan ge dik yo ti mo yekwesu bi kursi mwa ne miten. Yefun bi pakwerut ge at mo gu gato ka sato suge at si yenggras ge musyu we sop at ne ti wairi wa Domba Gan ne si kursi ne. Domba Gan ka sato suge gato ye gu kwop wa som Yefun su ne. Domba Gan suti mufit mó, An gro gan mufit mó. An gro gan tepsu Yefun Allah Gen mufit gato Yefun Allah syogat mubot bur ré iwedewe.

Meyah: Beda didif dik domba efer egens jera efen efera ofamosma jeska rusnok ongga ranggob Ofa sis fob. Ofa ot deismos desi kursi eteb egens insa koma. Noba mar ongga efena ebah tohkuru insa koma jera ebirfager setka egeka noba tohkuru insa koma tein bera rut rejrej domba efer egens insa koma. Noba domba efer insa koma bera efen oubukum cinja erfeka. Noba efen eiteij cinja erfeka tein. Noba mar insa koma bera orocunc rot Allah efen efena cinja erfeka ongga Ofa ombk gu mebif.

Uma: Oti toe, kunaa hi laintongo' Pohuraa pai' anu tuwu' pai' totu'a toera, kuhilo-kuwo, etu-mi mai mokore hama'a Ana' Bima. Hi woto-na kuhilo rari' sumalea'-na owi. Tonu'-na pitu meha', pai' pitu meha' wo'o mata-na. Mata-na to pitu toe mpobatuai Inoha' Alata'ala to Pitu to nahubui hilou hi humalili' dunia'.

Yawa: Arono naije syo inta raen dijati akato, maero Domba Tuvane te no kursijo titi umawe ama yasyine rai. Muno ana akokoe Amisye po manari yano mambisy umawe wo akianiri muno vatano ube akarive mansano tenam eane mambisy we mansautan tenambe. Domba Tuvane umaso maisyare aotar aubai to. Apa korodoai ntatipu Ai omamo kaururum. Amije kaururum ntavon, wemamo Amisye apa anawayo vambunine kaururumo wemije, Po ratutir nde mine so rai tenambe to.


NETBible: Then I saw standing in the middle of the throne and of the four living creatures, and in the middle of the elders, a Lamb that appeared to have been killed. He had seven horns and seven eyes, which are the seven spirits of God sent out into all the earth.

NASB: And I saw between the throne (with the four living creatures) and the elders a Lamb standing, as if slain, having seven horns and seven eyes, which are the seven Spirits of God, sent out into all the earth.

HCSB: Then I saw one like a slaughtered lamb standing between the throne and the four living creatures and among the elders. He had seven horns and seven eyes, which are the seven spirits of God sent into all the earth.

LEB: And I saw in the midst of the throne and of the four living creatures and in the midst of the elders a Lamb standing as though slaughtered, having seven horns and seven eyes, which are the seven spirits of God sent into all the earth.

NIV: Then I saw a Lamb, looking as if it had been slain, standing in the centre of the throne, encircled by the four living creatures and the elders. He had seven horns and seven eyes, which are the seven spirits of God sent out into all the earth.

ESV: And between the throne and the four living creatures and among the elders I saw a Lamb standing, as though it had been slain, with seven horns and with seven eyes, which are the seven spirits of God sent out into all the earth.

NRSV: Then I saw between the throne and the four living creatures and among the elders a Lamb standing as if it had been slaughtered, having seven horns and seven eyes, which are the seven spirits of God sent out into all the earth.

REB: Then I saw a Lamb with the marks of sacrifice on him, standing with the four living creatures between the throne and the elders. He had seven horns and seven eyes, the eyes which are the seven spirits of God sent to every part of the world.

NKJV: And I looked, and behold, in the midst of the throne and of the four living creatures, and in the midst of the elders, stood a Lamb as though it had been slain, having seven horns and seven eyes, which are the seven Spirits of God sent out into all the earth.

KJV: And I beheld, and, lo, in the midst of the throne and of the four beasts, and in the midst of the elders, stood a Lamb as it had been slain, having seven horns and seven eyes, which are the seven Spirits of God sent forth into all the earth.

AMP: And there between the throne and the four living creatures (beings) and among the elders [of the heavenly Sanhedrin] I saw a Lamb standing, as though it had been slain, with seven horns and with seven eyes, which are the seven Spirits of God [the sevenfold Holy Spirit] Who have been sent [on duty far and wide] into all the earth.

NLT: I looked and I saw a Lamb that had been killed but was now standing between the throne and the four living beings and among the twenty–four elders. He had seven horns and seven eyes, which are the seven spirits of God that are sent out into every part of the earth.

GNB: Then I saw a Lamb standing in the center of the throne, surrounded by the four living creatures and the elders. The Lamb appeared to have been killed. It had seven horns and seven eyes, which are the seven spirits of God that have been sent through the whole earth.

ERV: Then I saw a Lamb standing in the center near the throne with the four living beings around it. The elders were also around the Lamb. The Lamb looked as if it had been killed. It had seven horns and seven eyes, which are the seven spirits of God that were sent into all the world.

EVD: Then I saw a Lamb standing in the center of the throne with the four living things around it. The elders were also around the Lamb. The Lamb looked like it had been killed. It had seven horns and seven eyes. These are the seven spirits of God that were sent into all the world.

BBE: And I saw in the middle of the high seat and of the four beasts, and in the middle of the rulers, a Lamb in his place, which seemed as if it had been put to death, having seven horns and seven eyes, which are the seven Spirits of God, sent out into all the earth.

MSG: So I looked, and there, surrounded by Throne, Animals, and Elders, was a Lamb, slaughtered but standing tall. Seven horns he had, and seven eyes, the Seven Spirits of God sent into all the earth.

Phillips NT: Then, standing in the very centre of the throne and of the four living creatures and of the elders, I saw a Lamb that seemed to have been slaughtered. He had seven horns and seven eyes, which are the seven Spirits of God and are sent out into every corner of the earth.

DEIBLER: Then I saw Jesus, the one who is like a [MET] sacrificial lamb, standing there. He stood near the throne, in the midst of the four living creatures and the elders. It appeared that he had been killed {that people had killed him}, but he was alive again. He had seven horns, and he had seven eyes that symbolize the Spirit of God who has all kinds of power (OR, who is also symbolized as seven spirits). He sends God’s Spirit out into all the earth.

GULLAH: Den A see one Lamb da stan op een de middle ob dat great trone. De fo ting dem wa got life an de elda dem da stanop roun um. Dat Lamb look like people done been kill um. An E got seben hon een e head an seben eye. Dem eye God seben Sperit wa e sen out all oba de wol.

CEV: Then I looked and saw a Lamb standing in the center of the throne that was surrounded by the four living creatures and the elders. The Lamb looked as if it had once been killed. It had seven horns and seven eyes, which are the seven spirits of God, sent out to all the earth.

CEVUK: Then I looked and saw a Lamb standing in the centre of the throne that was surrounded by the four living creatures and the elders. The Lamb looked as if it had once been killed. It had seven horns and seven eyes, which are the seven spirits of God, sent out to all the earth.

GWV: I saw a lamb standing in the center near the throne with the four living creatures and the leaders. The lamb looked like he had been slaughtered. He had seven horns and seven eyes, which are the seven spirits of God sent all over the world.


NET [draft] ITL: Then <2532> I saw <1492> standing <2476> in <1722> the middle <3319> of the throne <2362> and <2532> of the four <5064> living creatures <2226>, and <2532> in <1722> the middle <3319> of the elders <4245>, a Lamb <721> that appeared to have been killed <4969>. He had <2192> seven <2033> horns <2768> and <2532> seven <2033> eyes <3788>, which <3739> are <1510> the seven <2033> spirits <4151> of God <2316> sent out <649> into <1519> all <3956> the earth <1093>.


  Share Facebook  |  Share Twitter

 <<  Wahyu 5 : 6 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel