Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [MAMASA]     [PL]  [PB] 
 <<  Matius 22 : 25 >> 

Mamasa: Pissan attu dengan pitu muane ma'sirondong. Kebainemi randan kakanna, sapo tae' dengan anak nasibalii bainena anna bonno'mo, napolalan adinna umpobainei bainena.


AYT: Sekarang, ada tujuh bersaudara di antara kami. Yang pertama menikah, dan mati tanpa mempunyai anak, dan meninggalkan istrinya bagi saudaranya.

TB: Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.

TL: Adalah dengan kami tujuh orang bersaudara laki-laki; maka yang pertama itu berbini lalu mati; dan sebab tiada beranak, tinggallah bininya bagi saudaranya.

MILT: Dan pada kami ada tujuh bersaudara. Dan yang pertama, sesudah kawin dia mati tanpa mempunyai keturunan juga, dia meninggalkan istrinya kepada saudaranya.

Shellabear 2010: Di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Saudara yang pertama meninggal setelah menikah. Karena ia tidak mempunyai keturunan, maka janda almarhum itu dinikahi oleh saudaranya.

KS (Revisi Shellabear 2011): Di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Saudara yang pertama meninggal setelah menikah. Karena ia tidak mempunyai keturunan, maka janda almarhum itu dinikahi oleh saudaranya.

Shellabear 2000: Di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Saudara yang pertama meninggal setelah menikah. Karena ia tidak mempunyai keturunan, maka janda almarhum itu dinikahi oleh saudaranya.

KSZI: Dahulu ada tujuh orang adik-beradik tinggal di sini. Yang sulung berkahwin, kemudian meninggal dunia tanpa anak. Jadi, saudara yang kedua pun berkahwin dengan balunya.

KSKK: Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama mengambil istri, lalu mati. Karena Ia tidak mempunyai anak, maka istrinya itu diberikan kepada saudaranya.

WBTC Draft: Pernah ada tujuh bersaudara di antara kami. Anak yang tertua kawin dan kemudian meninggal. Karena ia tidak mempunyai anak lalu saudaranya yang kedua mengawini istrinya.

VMD: Pernah ada tujuh bersaudara di antara kami. Anak yang tertua kawin dan kemudian meninggal. Karena ia tidak mempunyai anak lalu saudaranya yang kedua mengawini istrinya.

AMD: Ada tujuh bersaudara di antara kami. Saudara yang pertama menikah, lalu meninggal. Karena tidak mempunyai anak, maka saudaranya yang kedua harus menikahi perempuan itu.

TSI: Pernah ada tujuh orang bersaudara di antara kami. Laki-laki yang pertama menikah dengan seorang perempuan, lalu meninggal. Karena dia tidak mempunyai anak, maka laki-laki yang kedua mengawini janda kakaknya itu.

BIS: Pernah ada tujuh orang bersaudara yang tinggal di sini. Yang sulung kawin lalu mati tanpa mempunyai anak. Maka jandanya ditinggalkan untuk saudaranya.

TMV: Dahulu ada tujuh orang adik-beradik tinggal di sini. Yang sulung berkahwin lalu meninggal tanpa mempunyai anak. Oleh itu, saudara yang kedua berkahwin dengan balunya.

BSD: Pernah ada tujuh orang bersaudara. Yang sulung kawin, lalu meninggal tanpa mempunyai anak. Karena itu, adiknya yang pertama kawin dengan janda yang ditinggalkan.

FAYH: Nah, di antara kami ada tujuh orang bersaudara, semua laki-laki. Saudara yang tertua menikah, tetapi ia mati tanpa meninggalkan anak. Oleh karena itu, jandanya menjadi istri saudara yang kedua.

ENDE: Tetapi diantara kami ada tudjuh orang bersaudara. Jang sulung kawin, lalu meninggal dan sebab tidak berputera ia meninggalkan isterinja bagi saudaranja.

Shellabear 1912: Maka telah ada diantara kami tujuh orang bersaudara: maka berkawinlah yang pertama lalu mati, dan sebab tiada ia beranak, tinggallah bininya bagi saudaranya;

Klinkert 1879: Maka dehoeloe adalah dengan kami toedjoeh orang bersaoedara; maka jang pertama itoe berbini, kemoedian matilah ija, tetapi sebab tidak meninggalkan benih, ditinggalkannja bininja kapada saoedaranja.

Klinkert 1863: Maka dhoeloe ada sama kita-orang toedjoeh orang soedara laki-laki; jang sakali kawin, lantas mati, dan sebab trada poenja katoeroenan, dia tinggalken bininja sama soedaranja.

Melayu Baba: Antara kita ada tujoh adek-beradek: dan yang sulong sudah kahwin, dan mati, dan sbab dia tidak ada anak, sudah tinggalkan dia punya bini sama adek-nya;

Ambon Draft: Maka sakarangpawn su-dah ada di antara kami tu-djoh sudara laki-laki. Dan jang pertama itu kawinlah lalu mati; maka deri sebab tijada barang anak padanja, bertinggallah ija bininja pada sudaranja.

Keasberry 1853: Bahwa disini adalah tujoh orang bursaudara laki laki, maka yang purtama sutlah sudah iya kahwen, maka matilah iya, tutapi tiada iya muninggalkan baka, maka ditinggalkannya bininya itu kapada saudaranya.

Keasberry 1866: Bahwa disini adalah tujoh orang bŭrsaudara laki laki, maka yang pŭrtama sŭtlah sudah iya kahwen, maka matilah iya, tŭtapi tiada iya mŭninggalkan baka, maka ditinggalkannya bininya itu kapada saudaranya.

Leydekker Draft: 'Adapawn 'adalah sama kamij tudjoh 'awrang sudara laki 2, maka matilah jang pertama komedijen deri pada kahawinnja, dan sedang bukan 'adalah padanja barang beneh, detinggalkannja bininja 'itu kapada sudaranja 'itu.

AVB: Ada tujuh orang adik-beradik lelaki dalam kalangan kami. Yang sulung berkahwin, kemudian meninggal dunia tanpa anak. Jadi, saudara yang kedua pun berkahwin dengan balunya.

Iban: Nyadi sekali ba bala kami bisi tujuh iku orang diri menyadi. Iya ke tuai bebini, lalu mati nadai anak, lalu ninggalka balu iya ke menyadi lelaki iya.


TB ITL: Tetapi <1161> di antara <3844> kami <2254> ada tujuh <2033> orang bersaudara <80>. Yang pertama <4413> kawin <1060>, tetapi kemudian mati <5053>. Dan <2532> karena ia tidak <3361> mempunyai <2192> keturunan <4690>, ia meninggalkan <863> isterinya <1135> <846> itu bagi saudaranya <80> <846>. [<1510> <2532>]


Jawa: Kalampahan panunggilan kula wonten sadherek jaler pitu. Ingkang kapisan emah-emah, namung kemawon lajeng pejah. Sarehning boten nilar anak, dados ingkang estri katilaraken dhateng sadherekipun.

Jawa 2006: Kelampahan ing satengah kula sadaya wonten sadhèrèk jaler pitu; lan ingkang kapisan sasampunipun émah-émah lajeng pejah. Sarèhné mboten nilar anak, dados nilaraken wulanjaripun dhateng sadhèrèkipun.

Jawa 1994: Nanging naté kelampahan ing ngriki, wonten tiyang pitu sasedhèrèk. Ingkang mbajeng kawin, lajeng pejah, tanpa gadhah anak. Dados randhanipun katilaraken dhateng sedhèrèkipun.

Jawa-Suriname: Lah saiki ènèng sedulur pitu. Sing mbarep kawin, nanging terus mati tanpa ninggal anak. Bojoné terus diepèk karo adiké sing mati.

Sunda: Kapungkur di dieu kantos aya tujuh jalmi adi lanceuk. Nu cikal kawin tuluy maot, urut bojona dikawin ku nu kadua.

Sunda Formal: Ayeuna, aya lalaki tujuh padudulur. Nu kahiji kawin, geletuk maot. Ku margi teu ninggalan anak, randana dikawin ku dulurna.

Madura: E ka’dhinto’ gi’ dhimen badha oreng lalake’ kapetto sataretan. Se wa’-towa’an araji, namong ta’ gadhuwan pottra, laju adinggal omor. Daddi randhaepon edinggallagi ka taretanna.

Bauzi: Ne lahana iho etei vouholo modem im nim Oho nasi aimale. Amu di iube ame dam tujuh ehet. Datahida ame. Labi donida auoholehena ame. Labi domuàda ame. Labihasu ame dam tujuh labe dat datahida nam ab vaham. Labi ve modeha ame nam lam data faaha vabna dat ab eloham. Labi ame maboe lam ame koei laba vi tusuhu dàt fa neo ab vaham.

Bali: Sane riin ring pantaran titiange wenten anak manyama sareng pepitu. Sane pinih keliha ngambil anak eluh. Tan sue, raris anake lanang punika padem. Santukan durung wenten sentana, baluannyane kambil antuk adinipune.

Ngaju: Puji aton uju biti oloh hampahari je melai hong hetoh. Je bakas kawin palus matei jaton dinon anak. Maka baloe te ilihie akan paharie.

Sasak: Laguq lẽq antare tiang pade araq pituq dengan besemetonan. Saq sengake merariq, terus ninggal ndẽq bedowẽ bije, beterus bebalune tebait siq semetonne.

Bugis: Engka naengka pitu tau mappadaorowané iya monroé kuwaé. Kawingngi iya macowaé, namaté dé’ nappunnai ana’. Naiyaro jandana ritarongenni padaorowanéna.

Makasar: Le’baki nia’ tau tuju assari’battang ammantang anrinni ri pa’rasanganga. A’buntimmi anjo kaminang toaya, namate, natena ana’na. Anjo bainenna nabokoia, nibuntingimi ri sari’battanna.

Toraja: Denmo solaki pitui muane massiulu’; kebainemi tu pa’bunga’na anna mate; na belanna tae’ nakeanak, natampeammi siulu’na tu bainena.

Duri: Nasaba' den lan kampongki' pitu muane massile'to. Ia to pamungah kebainemi, apa te'dapa anakkana namatemo. Napubainemi adinna joo bainena.

Gorontalo: Guru, to wolota lamiyatiya woluwo ta mohutata pitulota. Ta mohuhula lonika lapatao yilate wawu dila lo'otapu walao. Dileliyo boyito nilika lo wutatiyo.

Gorontalo 2006: Pee̒enta woluo tamohutato pitu lota tahi biluloa̒wa teewe. Tamohuhula lonika, tulusi yilate diila ilowalao̒. Yi jandalio tilolaalio mao̒ duo̒lo wutatio.

Balantak: Kasee na ko'omai isian pitu' moro'one moto'utus. Men balaki'na nosuo', kasee komburi'na lapus. Gause i ia sian no'anakon, mbaka' ia posuo'imo utusna.

Bambam: Iya la maakam ia susi indee, aka pissam wattu deem pitu muane ma'solasubum. Uhuna kebaine indo handam ulua. Sapo' tä'pi deem änä' nasibalii indo bainena anna matem indo muane, nasuhum napembala' huntunna umpobaine indo baine.

Kaili Da'a: Naria ri tatongo kami ira nosampesuwu pitumba'a langgai bayangi. Ulumbuana norongomo tapi da'apa ira njamboko noana namatemo i'a. Naopu etu baluna etu niporongo tua'ina.

Mongondow: Pernahdon nobalí nana'a: Oyúon pitu mogutat, komintan ḷoḷaki. Inta guya-guyang nobuḷoi, ta'e diá no'onggot bo minatoi. Bo lantaran diápa ing katurunannya dá kibaḷunya tatua pinoki pobuḷoinya ko'i utatnya.

Aralle: Ampo' puhang dahi dinne noa indee: Dolu aha pitu to siullu' ang tohho yaling inde di bohto. Yato ang ulua kebahine, ampo' mate dake' keänä'. Dahi yato bahinena napobahine sala ullu'na ang kaderuanna anna malai umpaaha peänä'ang pano di kakana ang puha mate.

Napu: Mewali, arahe pitu topohalalu, ope-opehe tobalilo. Au towutu, motambi. Bara mani woya ara anana, matemi. Bembana naposambokoa adina.

Sangir: Nạung piạ i sire pitu tamahuari kụ němpẹ̌tanạ sini. Ene kaiakanenge nẹ̌kawing kụ bọu ene nate tawẹ anạe. Tangu wal᷊une nitěntang baug'u anạ u sěngkataune.

Taa: Wali wimba ane ewa sarita si’i. Re’e pitu mba’a tau langkai to sintua’i to maroo ri oyo mami seore. Wali re’e seo to tu’anginya ia marongo panewa ia mate yau taa riana. See naka tua’inya to tondanya mangoko yau balunya etu.

Rote: Hapu hataholi hitu ka'a-fa'di kala. Ala leo hai leme ia so. Ana ulu ka saoana boema maten, tehu ana ta bongi anak fa. Boema tolanoo kadua, muse sao na inafalu ndia.

Galela: Kanaga idadika ona magena o gianongoru yatumudingika. Woriria wokawi qabolo duma awi ngopa ihiwasi de wosoneka. So ma ria ma balo muna magena asa mowikawi kali ma nongoruku una magena.

Yali, Angguruk: "Inikni misihen ondohowon ap sabiren nit sehelimu welatusa. Onowe wandabon ino hiyap hilarisireg weregman war atisi. Ubalmangge eke endebuk fug anggeyen war atisimu uhe ino ot fahet lin teberisi.

Tabaru: Ne'enaka naga ngomioka 'o 'esa moi yatumudiingoka. 'O riaka wongaamokino, duga wi ngowaka koi'iwa de wosongenokau. So 'awi bao gumuna wi dodotuku widamada.

Karo: Lit me nai i jenda ringan pitu kalak dilaki, pituna ia sembuyak. Empo si ntua, jenari mate ia. Janah perbahan la lit pupusna emaka ilako-mangani si nomor dua diberu e.

Simalungun: Jadi adong ma bannami pitu halak na marsanina; mompo ma sikahanan ai, dob ai matei lang martinading, gabe bani tinodohkonni ai ma parinangon ni ai.

Toba: Jadi adong ma di hami pitu halak na marhahamaranggi; mangoli ma sihahaan, dung i mate ma ibana so martinading, ditinggalhon ma jolmana i di tinodohonna.

Dairi: Asa, lot mo pitu kalak sibeltek. Kabin mo situaan i, nai mènter matè oda dèng sanga lot dukakna, nai igelluhi anggina i mo daberru simengkebaluken idi.

Minangkabau: Panah tajadi dulu, ado tujuah urang laki-laki nan badunsanak tingga disiko. Nan paliang tuwo babini, alun talakik lai baranak, inyolah mati. Mako manyiliahkan lapiaklah adiaknyo nan kaduwo ka jandonyo tu.

Nias: So dafitu zi fatalifusõ si torõi ba da'e. Mangowalu zia'a ba aefa da'õ mate ia lõ ono. Torõi ndrongania khõ dalifusõnia.

Mentawai: Oto ai amuaili sené pitu sia sipusasaraina. Iageti putalimounangan sikebbukat, tápoi lepá langónangan nia sitá tuppai tubu. Iageti kaddiuakénangan nia sipulumang'akenennia néné, bulé italimouaké nia sarainania.

Lampung: Pernah wat pitu jelma muari sai tinggal di dija. Sai tuha kawin raduni mati tanpa ngedok anak. Maka randani ditinggalko untuk puarini.

Aceh: Ka lheueh na tujoh droe ureuëng meusyedara tinggai di sinoe. Nyang tuha meukawen óh lheueh nyan meuninggai donya ngon hana geutinggai aneuëk. Teuma balée ureuëng nyan geutinggai keu syedara gobnyan.

Berik: Taterisi jeiserem jem temawer ai taterisi aaiserem Is ajama nasibef Ibe, ane ai Aamei Is ajama tenebaf taterisi aaiserem jem temawer. Angtane ayen oson tetena tuju ga gemer naawena am nenennabe. Ayansususerem jei gwanan wini ga jei gula. Abakefyan jei gam tere, jei tanna fas. Jega jem temawer osona jemnaiserem jei ga gam gula saamira wini jeiserem.

Manggarai: Mangag de pitu taus asé-ka’é, hiat ngaso kawingy, maik poli hitu matay. Landing le toé manga na’a waén, ledong winan hitu te lili le asé-ka’én.

Sabu: Ngaddi ta era do piddau do pea'a-ari do pee pa dhe. Ta banga-ammu ke ne mone a'a ne, jhe made nga do dho ngaddi ana. Ne ihi-ammu do made ne ta aggo ke ri tuahhu no do kedhue ne,

Kupang: Memang, dolu baꞌi Musa ajar bagitu, ma sakarang botong ada mau tanya bagini: ada tuju laki-laki basodara. Yang partama kawin, ma dia mati, deng sonde kasi tenga ana. Ju dia pung adi yang iko sang dia, kawin bale itu janda.

Abun: Sane pa yedik ge mufit kem more mó re. Pa dofutmo kra su nggon dik yo, orete an kwop, an yo ku pa nde. Sane pa kedowe waii kra su nggonna ne o.

Meyah: Sis fob runer rufok cinja erfeka ongga rumokosema bera riker jah sif. Orna egens ongga osumbohka oskotu arja. Tina gij mona ongga ofa anggos bera ofa onok efesa guru. Beda mokosa ongga egeka ois moisa koma deika.

Uma: Jadi', ria pitu to ntali ompi' paka' tomane. To ulumua' motobinei, mate-i uma ria ana'-na. Balu-na napotobine tu'ai-na.

Yawa: Weti vatano una no reama yasyin mano kaururum ube arakobe. Awa anuije baunam, umba kakai, apa arikainye meweno ai. Weti apa anamugo kavinije mamo apa rijato no akaje aije po raovan akato.


NETBible: Now there were seven brothers among us. The first one married and died, and since he had no children he left his wife to his brother.

NASB: "Now there were seven brothers with us; and the first married and died, and having no children left his wife to his brother;

HCSB: Now there were seven brothers among us. The first got married and died. Having no offspring, he left his wife to his brother.

LEB: Now there were seven brothers with us. And the first died [after] getting married, and [because he] did not have descendants, he left his wife to his brother.

NIV: Now there were seven brothers among us. The first one married and died, and since he had no children, he left his wife to his brother.

ESV: Now there were seven brothers among us. The first married and died, and having no children left his wife to his brother.

NRSV: Now there were seven brothers among us; the first married, and died childless, leaving the widow to his brother.

REB: We know a case involving seven brothers. The first married and died, and as he was without issue his wife was left to his brother.

NKJV: "Now there were with us seven brothers. The first died after he had married, and having no offspring, left his wife to his brother.

KJV: Now there were with us seven brethren: and the first, when he had married a wife, deceased, and, having no issue, left his wife unto his brother:

AMP: Now there were seven brothers among us; the first married and died, and, having no children, left his wife to his brother.

NLT: Well, there were seven brothers. The oldest married and then died without children, so the second brother married the widow.

GNB: Now, there were seven brothers who used to live here. The oldest got married and died without having children, so he left his widow to his brother.

ERV: There were seven brothers among us. The first brother married but died. He had no children. So his brother married the woman.

EVD: There were seven brothers among us. The first one married but died. He had no children. So his brother married the woman.

BBE: Now there were among us seven brothers; and the first was married and at his death, having no seed, gave his wife to his brother;

MSG: Here's a case where there were seven brothers. The first brother married and died, leaving no child, and his wife passed to his brother.

Phillips NT: Now, we had a case of seven brothers. The first one married and died, and since he had no family he left his wife to his brother.

DEIBLER: Well, there were seven boys in a familyliving near us. The oldest one married someone. He and his wife did not have any children, and he died. So the second brother married the widow. But he also died without having a child.

GULLAH: Now den, dey been seben broda wa nyusta lib yah mongst we. De fus one marry an e dead. Bot cause e ain hab no chullun, e lef e wife ta e nex broda.

CEV: Once there were seven brothers who lived here. The first one married, but died without having any children. So his wife was left to his brother.

CEVUK: Once there were seven brothers who lived here. The first one married, but died without having any children. So his wife was left to his brother.

GWV: There were seven brothers among us. The first married and died. Since he had no children, he left his widow to his brother.


NET [draft] ITL: Now there were <1510> seven <2033> brothers <80> among <3844> us <2254>. The first one <4413> married <1060> and <2532> died <5053>, and <2532> since he had <2192> no <3361> children <4690> he left <863> his <846> wife <1135> to his <846> brother <80>.


  Share Facebook  |  Share Twitter

 <<  Matius 22 : 25 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel