Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [TB]     [PL]  [PB] 
 <<  Matius 18 : 28 >> 

TB: Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!


AYT: Akan tetapi, ketika hamba itu keluar dan bertemu dengan hamba lain yang berutang 100 dinar kepadanya, ia menangkap serta mencekik hamba itu, dan berkata, ‘Bayar kembali uang yang kamu pinjam dariku!’

TL: Tetapi apabila hamba itu keluar, bertemulah ia dengan seorang kawannya yang berutang padanya seratus dinar; maka dipegangkannya dia serta dicekikkannya lehernya, katanya: Bayarlah utangmu kepadaku.

MILT: Namun ketika keluar, hamba itu menemui seorang dari para sesama hamba yang berhutang kepadanya seratus dinar. Dan seraya menangkap, ia mencekiknya sambil berkata, "Bayarlah kepadaku apa yang engkau pinjam!"

Shellabear 2010: Tetapi ketika hamba itu keluar dan bertemu dengan kawannya yang berutang kepadanya sebanyak seratus dinar, ia menangkap dan mencekik kawannya itu serta berkata, ‘Bayarlah utangmu!’

KS (Revisi Shellabear 2011): Tetapi ketika hamba itu keluar dan bertemu dengan kawannya yang berutang kepadanya sebanyak seratus dinar, ia menangkap dan mencekik kawannya itu serta berkata, Bayarlah utangmu!

Shellabear 2000: Tetapi ketika hamba itu keluar dan bertemu dengan kawannya yang berutang kepadanya sebanyak seratus keping uang perak, ia menangkap dan mencekik kawannya itu serta berkata, ‘Bayarlah utangmu!’

KSZI: &lsquo;Tetapi ketika hamba itu keluar, dia menemui seorang hamba lain yang berhutang seratus keping wang perak kepadanya. Dia menangkap dan hendak mencekik rakannya itu sambil berkata, &ldquo;Bayar semua hutangmu.&rdquo;

KSKK: Ketika pegawai itu keluar dari hadapan raja bertemulah ia dengan seorang rekannya, yang berutang kepadanya seratus keping perak. Ia menangkap orang itu lalu mencekiknya dan berteriak, "Bayarlah utangmu kepadaku!"

WBTC Draft: "Sesudah itu, hamba yang telah dihapuskan utangnya itu bertemu dengan hamba lain yang berutang 100 keping uang perak kepadanya. Ia menangkap serta mencekik orang yang berutang itu dan berkata, 'Bayar utangmu.'

VMD: Sesudah itu hamba yang telah dihapuskan utangnya itu bertemu dengan hamba lain yang berutang 100 keping uang perak kepadanya. Ia menangkap serta mencekik orang yang berutang itu dan berkata, ‘Bayar utangmu.’

AMD: Tetapi, setelah itu pelayan yang telah dihapuskan utangnya bertemu dengan pelayan lain yang berutang 100 dinar kepadanya. Ia menangkap serta mencekik orang itu dan berkata, ‘Bayar utangmu sekarang!’

TSI: “Lalu apa yang terjadi dengan pegawai yang hutangnya sudah dihapuskan itu? Dia pergi keluar dan bertemu dengan salah seorang temannya sesama pegawai kerajaan yang berhutang hanya seratus keping uang perak kepadanya. Dia menangkapnya dan mencekiknya sambil berkata, ‘Bayar hutangmu!’

BIS: Ketika hamba itu keluar, ia berjumpa dengan kawannya, seorang hamba juga, yang berutang kepadanya beberapa ribu. Ia menangkap kawannya itu, mencekiknya, dan berkata, 'Bayarlah semua utangmu!'

TMV: Tetapi apabila pegawai itu keluar, dia berjumpa dengan seorang pegawai lain yang berhutang wang beberapa ratus sahaja kepadanya. Dia menangkap rakannya, lalu mencekiknya dan berkata, ‘Lunaskan semua hutangmu.’

BSD: Setelah hamba itu keluar, ia berjumpa dengan seorang kawannya yang sama-sama hamba seperti dia. Kawannya itu berutang beberapa ribu kepadanya. Ketika hamba yang pertama itu melihat kawannya yang berutang kepadanya, ia menangkap kawannya itu, mencekiknya dan berkata, ‘Bayar utangmu!’

FAYH: "Tetapi setelah pergi dari hadapan raja, orang itu mendatangi seseorang yang berutang hanya beberapa ribu rupiah (100 dinar) kepadanya. Ia mencekik leher orang itu dan menuntut agar utangnya segera dibayar.

ENDE: Ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang kawannja, jang berutang kepadanja seratus dinar. Ia memegang dan mentjekik kawannja itu serta berkata: bajar utangmu.

Shellabear 1912: Tetapi apabila hamba itu keluar, maka bertemulah ia dengan seorang kawannya yang berhutang padanya seratus dinar; maka ditangkapnya akan dia, serta dicekikannya lehernya, serta berkata, 'Bayarlah hutangmu.'

Klinkert 1879: Tetapi kaloewarlah orang itoe laloe bertemoe dengan sa'orang kawannja, jang berhoetang kapadanja saratoes dinar; maka ditangkapnja dan ditjekekkannja lehernja, katanja: Bajarlah hoetangmoe kapadakoe!

Klinkert 1863: Tetapi baroe itoe hamba habis kaloewar, dia dapet sama satoe dari dia-poenja temen hamba, jang berhoetang sama dia saratoes dinar; lantas dia tangkap sama dia dan tjekek lehernja, serta katanja: bajarlah hoetangmoe sama akoe.

Melayu Baba: Ttapi itu hamba pula kluar, dan berjumpa lain satu hamba, yang ada hutang sama dia s-ratus dinar. Dan dia tangkap sama kawan-nya, dan chkekkan dia punya lehir, serta kata, 'Bayer angkau punya hutang.'

Ambon Draft: Maka sedang kaluwar-lah hamba itu djuga men-dapatlah ija sawatu deri pada sama-hambanja, jang berhu-tang padanja saratus dinaria; maka ija menangkaplah tja-kah dija, kata: Bajar pada-ku apatah angkaw berhutang padaku.

Keasberry 1853: Hata kluarlah orang itu, lalu burtumulah iya dungan sa'orang kawannya yang stuan dungan dia, yang ada burhutang padanya suratus dinar: maka ditangkapnya akan dia, surta dichukekkannya lehernya, katanya, Bayarlah hutangmu.

Keasberry 1866: Hata kluarlah orang itu, lalu bŭrtŭmulah iya dŭngan sa’orang kawannya yang sa’tuan dŭngan dia, yang ada bŭrhutang padanya sratus dinar; maka ditangkapnya akan dia, sŭrta dichŭkekkannya lehirnya, katanya, Bayarlah hutangmu.

Leydekker Draft: Tetapi kaluwarlah pagawej 'itu djuga, dan mendapatlah sa`awrang deri pada segala sama pagawejnja jang berhutang padanja saratus dinar, maka 'ija pawn menangkap dija mentjakakh lejhernja, 'udjarnja: bajarlah padaku barang jang 'angkaw berhutang.

AVB: Tetapi ketika hamba itu keluar, dia menemui seorang hamba lain yang berhutang seratus keping wang dinar kepadanya. Dia menangkap dan hendak mencekik rakannya itu sambil berkata, ‘Bayar semua hutangmu.’

Iban: Tang lebuh ulun nya pansut, iya betemu enggau orang siku ke sama ulun baka iya empu, ke berutang semina mimit aja ba iya. Iya nyekal orang nya, lalu bejaku, 'Bayar utang nuan!'


TB ITL: Tetapi <1161> ketika hamba <1401> itu <1565> keluar <1831>, ia bertemu <2147> dengan seorang <1520> hamba lain <4889> yang <3739> berhutang <3784> seratus <1540> dinar <1220> kepadanya <846>. Ia menangkap <2902> dan mencekik <4155> kawannya itu <846>, katanya <3004>: Bayar <591> hutangmu <3784>! [<846> <2532> <1487> <5100>]


Jawa: Nanging saundure abdi mau banjur kapethuk karo abdi liyane kang utang marang dheweke satus dinar, tumuli dicekel lan ditekak gulune, calathune: Sauren utangmu!

Jawa 2006: Nanging saunduré abdi mau banjur kepethuk karo kanca abdi liyané kang utang marang abdi iku satus dinar, tumuli dicekel lan ditekak guluné, calathuné: Utangmu sauren!

Jawa 1994: Nanging saunduré saka kono, abdi mau kepethuk karo kancané padha abdi, sing duwé utang marang dhèwèké sawetara èwu. Kancané mau nuli dicekel lan ditekak guluné, karo muni: ‘Sauren utangmu!’

Jawa-Suriname: “Nanging sak lungané sangka kono, peladèn mau kepetuk karo kantyané tunggal peladèn, sing nduwé utang setitik marang dèkné. Kantyané mau terus dityekel lan ditekek guluné karo ngomong: ‘Bayaren utangmu!’

Sunda: Ari geus di luar, eta badega teh amprok jeung badega deui anu boga hutang ka manehna rerebuan. Ku manehna ditongtak terus dicekek jeung disentak, ‘Bayar hutang maneh!’

Sunda Formal: Gandek nu geus dibebaskeun tina hutangna tea, balik; di jalan amprok jeung batur papada gandek, anu boga hutang ka manehna ukur rerebuan bae. Ku manehna dicerek, terus ditagih jeung dicarekan, pokna, ‘Hayoh, bayar hutang teh!’

Madura: E bakto kabula jareya kalowar, pas atemmo ban kancana, padha kabulana rato keya, se andhi’ otang pera’ pan-barampan ebu. Bi’ kabula gella’ kancana jareya pas epega’, sarta ecekkel, laju ngoca’, "Mara lonase otangnga ba’na!’

Bauzi: Labi ame am na meedamda labe aho usai boehàda labe am num labe futoi le aaha amti vahi ame boehàda labe am na meedamda meida ab ot tàhiaham. Ame da labe amu doi abada gi koena bonleheda ab ot tàhiaham. Ot tàhiame ame da bio si biogadam labe im vameada. ‘Oho amu eba bonlehe bake taho etei alihi ot aaiaha di nibe ame baleà vouhou neàdele.’

Bali: Nanging sasubane parekane ento teked di jaba, ia matemu teken timpalne ane mutang teken ia makudang-kudang rupiah. Ditu ia sahasa ngisiang timpalne ento, baongne cekuka tur kene munyinne: ‘Bayah utang caine jani!’

Ngaju: Katika jipen te balua, ie hasondau dengan kare sobate, sama-sama jipen kea, je butang pire-pire koyan dengae. Ie manawan sobate te, mahekak uyate, tuntang hamauh, 'Bayar palepah utangm!'

Sasak: Sewaktu hambe nike sugul, ie bedait kance baturne pade pade jari hambe ẽndah saq berutang lẽq ie araq pire iyu luwẽqne. Baune baturne nike, pekokne dait ie bebase, 'Bayah selapuq utangde!'

Bugis: Wettunna massu iyaro ataé, siruntu’ni sellaona, séddié atato, iya makkinrengngé ri aléna siyagangngaré sebbunna. Natikkenni iyaro sellaona, nanrekké’i nanakkeda, ‘Wajani sininna inremmu!’

Makasar: Ri wattunna assulu’mo anjo taua, sibuntulammi paranna ata, kainranganga ri ia pirassa’bu are jaina. Nata’gala’mi anjo aganna nanaaccekang kallonna nampa nakana, ‘Bayara’ ngasengi inrannu!’

Toraja: Apa iatonna sun tinde tau, sitammumi misa’ solana, tu kaindanan lako kalena saratu’ dinar; nala’ka’imi anna kalessekki, nakua: Baya’i tu indanmu lako kaleku.

Duri: Ia tonna messunmo lan mai bolana raja joo kaunan, sitammumi padanna kaunan to napaindanni saratuhra dinar. Natoemi natekkei joo solana nakuanni, 'Bajah ngasanni to indanmu!'

Gorontalo: Bo tou wato boyito ma lolola mao tambati boyito, tiyo lodudunggaya wolo wato ngota tamaniliyo ta o biloli tanu bo ngololihu ode oliyo. Tiyo loheupayi tamaniliyo boyito wawu tilontoliyo to bulo'o wawu loloiya odiye, ’Bayari mayi bilolimu!’

Gorontalo 2006: Tou̒ wato boito yilumualao̒, ilodunggaalio tio wolo sahabatilio, wato ngota olo, tao̒biloli to olio dengolo lihu. Tio malo heu̒pa sahabatilio boito, tilingoloi̒o, wau loloi̒ya mao̒, 'Bayalia mai ngoa̒amila bilolimu!'

Balantak: Sarataa no'umuar a tutulungi iya'a, ia nopootuungmo tia simbaya'na men uga' tutulungi. Simbaya'na iya'a samayaon sa'atu doi' dinar na ko'ona. Ia rakopmo a simbaya'na men samayaon iya'a ka' nipegot, kasi norobu taena, ‘Bontori a giigii' samayaam na ingku'!’

Bambam: Tappana umpellei indo banuanna tomahaja, iya sitammum solana to dipake duka' illaam kahajaam. Sapo' ma'paindam ia indo to dilappasam ingngena' lako indo solana sapulo bidä. Iya tappa nahopäi siaham anna natekkei napasindum naua: ‘Baja' siaham temo indo indammu!’

Kaili Da'a: Tempo batua etu nesuwu ri sawalikuna i'a nosintomu ante roana to noinda ri ja'ina bara sakuya atu njobu rupia. Nisokona tambolo roana etu pade nikojena ante nanguli, 'Bayari puramo indamu ri ja'iku!'

Mongondow: Tongá naonda in simpaḷnya tatua iḷumuai bo noyodungkuḷ in sia in simpaḷ ibanea inta koboli doman ko'inia ta'e tongá pulúan ribu. Dinomok bo binongkugnya in yobayatnya tatua, bo poḷat noguman, 'Uboliai im bolimu!'

Aralle: Ampo' tahpana sohong yaling mai di ongeang pampahehsaang yato sabua' ang mane puha napa'daiing indanna tomaraya, ya' sitammung mesa sabua' ang senga' ang keindang pano yato di kalaena ampo' sai'di' supu. Ya' unsahkang yato solana anna natehkei lella' siang naoaintee, 'Baya'o indammu, leä!'

Napu: Laomi hawi iti, mampohidupaa hadua hangka hawina au moinda iria i sabuna pea. Ia liliu mohaka rangana iti, naime hai nauliangaa: 'Nubayari ope-ope indamu!'

Sangir: Arakutẹu ěllang ene nasẹ̌bangke, i sie nẹ̌sombangkeng hapịe, mal᷊aing sěngkatau ěllang, kụ piạ utange manga pira hiwu. I sie měngkatewe něhěgo hapịe ene, nikěllọe kapẹ̌bẹ̌berane, 'Baeheko kěbị utangu e!'

Taa: “Pei ojo pasuwu ngkai etu yako ri tango makole, ia mangarata samba’a yununya to papolaong makole seja. Yununya etu re’e inda resi ia. Indanya etu sewaju ewa saro ntau satu eo mapalaong. Wali ojo parata ngkai etu yununya to kainda resi ia etu, ia mangansoko pei mangangkoko ia, to’onya, ‘Bayar muni indamu resi aku!’

Rote: Lelek fo ata ndia ana fali ne'un boema, natongo no nonoon esa bei ata ndia boe, fo nahutan ka'da lifun de'u bee. Boema ana ho'u na nonoon ndia de ana ki'du nan ma nafa'dan nae, 'Bae ketu o huta mala leona!'

Galela: Qaboloka, de o gilalo magena wosupu de una imakamake de awi dodiao moi ka wogogilaloli, awi nagi unaka cawali o pipi o cala muruo naga. De una awi dodiao gena witago de wigohore, de lo witemo, 'Ce! Ani nagi qangodu bilasu nofangu!'

Yali, Angguruk: Lamihin irisimu ap ino wilip atisireg larukmen are eke uang inggila misig paleg latisiyon ino men kema salkal urusa. Salkal urusareg are ino sen harisireg anggolop pete haruk lit, 'Nanggengge paleg lahenon ari og nimin,' irisi.

Tabaru: Gedagee 'o ro-riwo gu'una wosupuokau ma Koanoka so wotagika, de yomakadaene de wimoi ka 'o ro-riwoli mita gee wonagimoka 'unaka 'o caana muruo naga. Ge'enaka de wico'okoko wonagi-nagimi wi tomaroko, de wongose, 'Kone'enasi nofangunou!'

Karo: Asum juak-juak e erdalan mulih, jumpa ia ras sekalak juak-juak si deban si rutang man bana piga-piga ribu. Itangkapna dingen icekakna temanna e, jenari nina, 'Galari utangndu.'

Simalungun: Tapi sanggah na luar juakjuak ai, jumpahsi ma hasomanni juakjuak sahalak, na marutang hubani saratus dinar, gabe itangkap ma ia anjaha isongkik, nini ma, ʻGalar utangmu ondi!ʼ

Toba: Alai laho tu balian naposo ondeng, tongon ma dapotsa donganna naposo sahalak, na marutang tu ibana saratus hupang, gabe ditangkup ma i jala dipongkihi, ninna ma: Garar ma utangmi!

Dairi: Tapi karuar kessa mo naposo ndai, pesimbak mo ia dekket sada kalak denganna naposo simerutang bana barang piga-piga ribu. Itangkup mo dengana i, mènter ipokkik mo, 'Garar karina utangmu i bangku!'

Minangkabau: Kutiko budak tu ka kaluwa, basoboklah inyo jo kantinyo, surang budak pulo, nan ba utang pulo kabake inyo, tapi indak bara ribu doh. Mako inyo tangkok, inyo cakiak mariah kantinyo tu, sambia bakato, 'Bayielah utang wa-ang kasadonyo!'

Nias: Me mõi baero zawuyu andrõ, ba falukha ia nawõnia sawuyu. So gõmõ nawõnia andrõ khõnia mato ha'uga ribu. Ira'u nawõnia da'õ, itõgi mbagi ba imane, 'Bu'a fefu gõmõu khõgu!'

Mentawai: Tápoi kelé aibela pagugulet néné ka gerat, ailinangan sara alei nia, pasasambadda sapagugulet, sipuuutak ka tubunia piga ngaribu ngaropia lé pá iginia. Iageti labánangan nia aleinia néné, petsutnangan lolokkatnia, kuanangan ka matania, 'Buítá nubaya sangamberinia utaknu ka tubukku!'

Lampung: Waktu jelma sai ngebantu udi luah, ia betungga jama kantikni, sai jelma sai ngebantu juga, sai wat utang jama ia pira-pira ribu. Ia nangkok kantikni udi, nyekikni, rik cawa, 'Bayardo sunyinni utangmu!'

Aceh: Watée namiet nyan jiteubiet u luwa, laju meurumpok ngon rakan jih, rakan jih nyan sidroe namiet cit, nyang meu-utang nibak gobnyan kira-kira na meupadub ribée. Namiet nyan laju jidrob rakan jih nyan dan ji ceukak bak takue, sira jipeugah, ‘Bayeue laju bandum utang gata!’

Mamasa: Suunni illalan mai banuanna tomaraya inde taue, sitammumi solana ma'dama to napaindanni saratu' dinar. Naanda'i siami kollongna napasiolaan ma'kada nakua: ‘Baya'i indammu.’

Berik: Jepga angtane jeiserem ga totintye, ane jelem afelna awelna rajaminip aa jebar ne gweyibuwenaram ga damtana. Jelem afelna jeiserem jei gwanan doini bastantowaifer nomkef tebana angtane jeiserem jemniwer. Angtane raja bona aa jemna gam borolbanaram, jei jelem afelna jeiserem ga tebana botonabe, ane ga bala, 'Doini bastantowaifer aamei amniwer nomkef ijes tebanaram, doini jeiserem gamjon as jas wartaba abe!'

Manggarai: Landing du kolén mendi hitu nitu main hia cumang agu cengata mendi bana, ata manga raung ceratus dinar kanang oné hia. Mai hia deko agu hajel bokakn agu mai taén bajars raungm ga!

Sabu: Ta dhai ta mahhu-anni ke ne naannu do naanne, ta peabu ke no nga ihi-anga no, heddau naannu lema, do nga kallu pa no parri tabbha we. Ta kappe ke ri no ne ihi-anga no do naanne, jhe gharro pa koko ne, jhe lii no, 'Ma'i marri-ai hari-hari ne kallu au he pa ya!'

Kupang: Ma waktu itu pagawe kaluar, ju dia nae katumu deng dia pung tamán satu yang ada baꞌutang doi sadiki sang dia. Tarús dia tangkap dia pung tamán, ko ceke dia pung batang leher deng masparak bilang, ‘Weh! Bayar lu pung utang sakarang ju!’

Abun: Pa ne syesyar kadit yenggras bi nu saresa, pa ne ku pakwerut dik yo o. Pa we wok ré bi bon wokgan kom mo ribu bok yo, sarewo pa we sye but pa we wok ete sorom pa ne syidem sane sor bergan pa we wok yo tik mas ndo o nde, ete pa we sye ki do, 'Nan bi ji bi bon mo ji kekro et.'

Meyah: Erek koma beda oforoka egens koma eja noba orodosu efen mohuj egens ongga era ofa efen fifi erek oskiyai sis fob. Beda ofa agei efen mohuj egens insa koma rot ahais beda ois gu ofa oida, 'Bua bidaga dedin fifi sons ebeibeyaif ojgomu!'

Uma: "Palai-na batua toei, napohirua'-ki hadua hingka batua-na to mo'inta hi hi'a hi ncobu-na-wadi. Napentoe doo-na toei, nabaga' pai' na'uli'-ki: 'Bayari omea-mi inta-nu!'

Yawa: Umba vatane umaso puje kobe, poroto nanto irati vatano panapatambe kaijinta ai. Apa arakove umaso pamo po doi ribuge inta raugav no ai no wusyinoe. Umba vatano panapatambe manasyin po apa arakove umaso apa isyisye raijananto, po raura pare, ‘Nyo sya doijo ndaugave ranigwan!’


NETBible: After he went out, that same slave found one of his fellow slaves who owed him one hundred silver coins. So he grabbed him by the throat and started to choke him, saying, ‘Pay back what you owe me!’

NASB: "But that slave went out and found one of his fellow slaves who owed him a hundred denarii; and he seized him and began to choke him, saying, ‘Pay back what you owe.’

HCSB: "But that slave went out and found one of his fellow slaves who owed him 100 denarii. He grabbed him, started choking him, and said, 'Pay what you owe!'

LEB: But that slave went out [and] found one of his fellow slaves who owed him a hundred denarii, and taking hold of him, he began to choke [him], saying, ‘Pay back everything that you owe!’

NIV: "But when that servant went out, he found one of his fellow-servants who owed him a hundred denarii. He grabbed him and began to choke him. ‘Pay back what you owe me!’ he demanded.

ESV: But when that same servant went out, he found one of his fellow servants who owed him a hundred denarii, and seizing him, he began to choke him, saying, 'Pay what you owe.'

NRSV: But that same slave, as he went out, came upon one of his fellow slaves who owed him a hundred denarii; and seizing him by the throat, he said, ‘Pay what you owe.’

REB: But no sooner had the man gone out than he met a fellow-servant who owed him a hundred denarii; he took hold of him, seizing him by the throat, and said, ‘Pay me what you owe.’

NKJV: "But that servant went out and found one of his fellow servants who owed him a hundred denarii; and he laid hands on him and took him by the throat, saying, ‘Pay me what you owe!’

KJV: But the same servant went out, and found one of his fellowservants, which owed him an hundred pence: and he laid hands on him, and took [him] by the throat, saying, Pay me that thou owest.

AMP: But that same attendant, as he went out, found one of his fellow attendants who owed him a hundred denarii [about twenty dollars]; and he caught him by the throat and said, Pay what you owe!

NLT: "But when the man left the king, he went to a fellow servant who owed him a few thousand dollars. He grabbed him by the throat and demanded instant payment.

GNB: “Then the man went out and met one of his fellow servants who owed him a few dollars. He grabbed him and started choking him. ‘Pay back what you owe me!’ he said.

ERV: “Later, that same servant found another servant who owed him a hundred silver coins. He grabbed him around the neck and said, ‘Pay me the money you owe me!’

EVD: “Later, that same servant found another servant that owed him a few dollars’ worth of silver. The servant grabbed the other servant around the neck and said, ‘Pay me the money you owe me!’

BBE: But that servant went out, and meeting one of the other servants, who was in debt to him for one hundred pence, he took him by the throat, saying, Make payment of your debt.

MSG: "The servant was no sooner out of the room when he came upon one of his fellow servants who owed him ten dollars. He seized him by the throat and demanded, 'Pay up. Now!'

Phillips NT: "But when this same servant had left his master's presence, he found one of his fellowservants who owed him a few shillings. He grabbed him and seized him by the throat, crying, 'Pay up what you owe me!'

DEIBLER: Then this official went to another one of the king’s officials who owed him a bit less than a year’s wages. He grabbed him by the throat, started choking him, and said to him, ‘Pay back what you owe me!’

GULLAH: “Bot wen dat saabant done gone, e meet one ob de oda saabant dem wa been owe um a leetle bit ob money. E grab hole ob um by e troat an staat fa choke um, an chaage um say, ‘Ya mus pay me all wa ya owe me!’

CEV: As the official was leaving, he happened to meet another official, who owed him a hundred silver coins. So he grabbed the man by the throat. He started choking him and said, "Pay me what you owe!"

CEVUK: As the official was leaving, he happened to meet another official, who owed him a hundred silver coins. So he grabbed the man by the throat. He started choking him and said, “Pay me what you owe!”

GWV: But when that servant went away, he found a servant who owed him hundreds of dollars. He grabbed the servant he found and began to choke him. ‘Pay what you owe!’ he said.


NET [draft] ITL: After <1831> he went out <1831>, that <1565> same slave <1401> found <2147> one <1520> of his <846> fellow slaves <4889> who <3739> owed <3784> him <846> one hundred <1540> silver coins <1220>. So <2532> he grabbed <2902> him <846> by the throat and started to choke <4155> him, saying <3004>, ‘Pay back <591> what <1487> <5100> you owe <3784> me!’


  Share Facebook  |  Share Twitter

Studi lengkap, lihat: Alkitab SABDA.

 <<  Matius 18 : 28 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel