Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [AVB]     [PL]  [PB] 
 <<  Wahyu 18 : 16 >> 

AVB: Mereka akan berkata, “Aduhai, sengsaranya, kota yang agung itu, yang memakai kain linen halus, kain ungu dan kain kesumba, serta dihiasi emas permata dan mutiara!


AYT: Mereka berkata, “Celaka! Celakalah kota besar itu, yang berpakaian linen halus; yang memakai kain ungu dan kain kirmizi, dan berhiaskan emas, batu-batu permata, dan mutiara!

TB: mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."

TL: katanya: Wai, wai negeri besar, yang berhias dengan kain kasa dan kain ungu dan kain merah kirmizi, dan bersalut dengan emas dan permata dan mutiara!

MILT: dan seraya mengatakan, "Celaka, celakalah kota besar yang berpakaian linen halus dan kain ungu dan kain merah tua dan yang mendandani diri dengan emas dan batu permata dan mutiara,

Shellabear 2010: katanya, "‘Celaka, celakalah kota besar yang memakai kain lenan halus, kain ungu, dan kain merah, kota yang berhiaskan emas, permata, dan mutiara. Dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa.’"

KS (Revisi Shellabear 2011): katanya, "Celaka, celakalah kota besar yang memakai kain lenan halus, kain ungu, dan kain merah, kota yang berhiaskan emas, permata, dan mutiara. Dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."

Shellabear 2000: katanya, ‘Celaka, celakalah kota besar yang memakai kain lenan halus, kain ungu, dan kain merah, kota yang berhiaskan emas, permata, dan mutiara. Dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa.’

KSZI: Mereka akan berkata, &lsquo;&ldquo;Aduhai, sengsaranya, kota yang agung itu, yang memakai kain khasah, kain ungu dan kain kesumba, serta dihiasi emas permata dan mutiara!

KSKK: mereka akan berseru: "Celakalah, celakalah kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi dan yang dihiasi dengan emas dan mutiara, segala perhiasanmu, sebab celakalah kekayaanmu yang amat besar akan dibinasakan dalam sejam!"

WBTC Draft: Mereka akan berkata, "Mengerikan. Betapa mengerikan kota besar itu. Ia telah berpakaian lenan halus, memakai kain ungu dan kain kirmizi. Ia berhiaskan emas, permata, dan mutiara.

VMD: mereka mengatakan, “Mengerikan! Betapa mengerikan kota besar itu. Ia telah berpakaian lenan halus, memakai kain ungu dan kain kirmizi. Ia berhiaskan emas, permata, dan mutiara.

AMD: Mereka akan berkata, “Mengerikan! Sungguh mengerikan keadaan kota besar itu. Padahal, ia dulu berpakaian linen halus. Dulu, ia memakai kain ungu dan kain merah tua. Dulu, ia memakai perhiasan emas, permata, dan mutiara!

TSI: serta berkata, “Aduh, sungguh mengerikan! Betapa hebat bencana yang menimpa ibukota yang besar itu! Kasihan sekali! Dulu penduduk kota itu selalu berpakaian kain linen halus, kain ungu dan kain kirmizi. Setiap hari mereka berdandan dengan perhiasan emas, batu permata, dan mutiara.

BIS: lalu berkata, "Aduh, bukan main celakanya kota yang termashyur ini! Biasanya ia memakai pakaian lenan, kain ungu dan kain merah tua; biasanya ia penuh dengan perhiasan emas, permata, dan mutiara!

TMV: serta berkata, "Alangkah malangnya kota yang agung itu! Biasanya Babel berpakaian kain linen, kain ungu, dan kain merah tua; biasanya Babel memakai perhiasan emas, permata, dan mutiara!

BSD: Mereka berkata, “Alangkah malangnya kota Babel yang terkenal itu. Biasanya ia memakai pakaian dari lenan, kain ungu dan kain merah tua, dan memakai perhiasan emas, permata, dan mutiara.

FAYH: "Wahai, kota besar yang indah -- seperti seorang perempuan berpakaian kain lenan terhalus warna ungu dan merah tua, bertaburkan emas, permata, dan mutiara!

ENDE: katanja: "Wahai, wahai Kota agung: engkau jang berpakaikan kain kasa, beludru, dan kirmizi, dan berhiaskan emas, serba permata dan mutiara!

Shellabear 1912: katanya, 'susah, susah negeri yang besar, yang memakai kain khasah dan kain ungu, dan merah warnanya, serta berperhiasan mas dan permata dan mutiara!

Klinkert 1879: Katanja: Wai, wai, negari besar, jang berpakaikan kain rami haloes dan kain oengoe dan merah kirmizi dan jang beperhiasan emas dan permata jang endah-endah dan moetiara, karena kakajaan bagitoe besar dibinasakan dalam sadjam djoea lamanja.

Klinkert 1863: Serta katanja: Tjilaka, tjilaka itoe negari jang besar! {Wah 17:4} jang memake kain khasa haloes, dan kain woengoe, dan merah-toewa, dan jang terhias dengan mas, dan permata dan moetiara, karna dalem sadjam djoega kakajaan jang sebagitoe besar soedah hilang.

Melayu Baba: dan kata, 'Susah, susah, negri yang bsar itu, yang pakai kain khasah halus, dan kain ungu dan merah, dan berrias dngan mas dan permata dan mutiara!

Ambon Draft: Dan marika itu berka-ta: Wah-tjelaka! wah-tjelaka! negeri besar itu, jang telah terpake dengan kajin sutra dan purpur, dan kajin halus merah, dan jang terbongkus dengan amas, dengan batu intan dan mutijara-mutijara; karana sawatu kakaja; an jang demikijen besar, sudah djadi rusak di dalam sawatu djuga djam lamanja.

Keasberry 1853: Surta burkata, Wahi, wahi! bagie nugri yang busar itu, yang tulah mumakie kain kahsa halus, dan kain ungu, dan merah tuah, dan yang turbias dungan mas, dan purmata yang indah indah, dan mutiara mutiara!

Keasberry 1866: Sŭrta bŭrkata, Wahi, wahi! bagie nŭgri yang bŭsar itu, yang tŭlah mŭmakie kain kahsa halus, dan kain ungu, dan merah tua, dan yang tŭrhias dŭngan mas, dan pŭrmata yang indah indah, dan mutiara mutiara.

Leydekker Draft: 'Akan katanja: wa`j, wa`j bagi negerij besar 'itu, jang 'adalah terkena dengan sondus, dan kajin jang 'unguw dan khirmizij warnanja, dan terhijas dengan 'amas, dan permata jang 'indah, dan mutijara! karana dalam sasaxat djuga kakaja`an jang sakijen besar 'ini sudah derusakhkan.

Iban: Ku sida, "Naka meh pemalat penusah nya! Naka meh pemalat penusah nengeri ti besai nya ti ngena kain linin, kain ungu, kain ti mirah-redam, ti diias ngena perengka emas, batu ti berega enggau batu mutiara!


TB ITL: mereka berkata <3004>: "Celaka <3759>, celaka <3759>, kota <4172> besar <3173>, yang berpakaian <4016> lenan halus <1039>, dan <2532> kain ungu <4210> dan <2532> kain kirmizi <2847>, dan <2532> yang dihiasi <5558> dengan <1722> emas <5553>, dan <2532> permata <3037> <5093> dan <2532> mutiara <3135>, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."


Jawa: pangucape: “Cilaka, cilaka kutha gedhe, kang manganggo mori alus tuwin jarit wungu lan jingga, sarta nganggo pasren mas lan sesotya tuwin mutyara iku, dene sajrone sajam bae kasugihan kang samono iku wus rusak.”

Jawa 2006: pangucapé, "Cilaka, cilaka kutha gedhé, kang manganggo mori alus, tuwin kain wungu lan jingga, sarta nganggo rerenggan emas, lan sesotya tuwin mutiyara iku, amarga sajroné sajam baé kasugihan kang samono iku wus lebur."

Jawa 1994: tembungé: "Adhuh iba cilakané kutha sing misuwur kuwi! Lumrahé menganggo mori alus, lawon wungu lan lawon jingga, sarta nganggo rerenggan emas, lan sesotya mutiara!

Jawa-Suriname: “Aduh, kaya ngapa tyilakané kuta gedé sing kesuwur kuwi. Lumrahé nganggo mori alus, mori purper, mori abang lan nganggo emas, watu larang lan parel.

Sunda: jeung ngaromong kieu, "Matak sieun kabina-bina! Hebat kabina-bina cilakana kota anu sakitu gedena teh! Biasana mah sok ngadangdanan maneh make lawon linen, make nu wungu jeung nu beureum kolot, awakna katutup ku perhiasan-perhiasan tina emas, batu-batu adi, jeung mutiara!

Sunda Formal: Aromongna deui: “Nya pohara! Cilaka kabina-bina eta kota anu sakitu gedena! Urut midang saban poe ku pakean nu harade, tina lenen, lawon wungu reujeung sakelat, jeung reuceum ku perhiasan emas inten jeung mutiara!

Madura: pas ngoca’, "Adhu, calaka’ onggu kottha se kasohor reya! Biyasana akalambi linen, kaen bungo terrong ban kaen mera towa; biyasana ngarempeng ban pareyasan dhari emmas, mamatan ban motteyara!

Bauzi: (18:15)

Bali: sapuniki baosne: “Aduh sengkala pesan ragane ih kota gede, kota ane nganggo kamben alus, kamben tangi muah barak, ane mapayas aji mas-masan, sesocan lan mutiara!

Ngaju: palus hamauh, "Hakayah, lalehan calaka mawi lewu je batarong hayak basewut toh! Bahut ie mahapan pakaian lena, benang ungu tuntang benang bahandang batue; bahut ie kontep awi perhiasan amas, batu barega tuntang mutiara!

Sasak: terus bebase, "Aduh, celake gati kote saq kesohor niki! Biasene ie ngengadu kelambi lẽnen, lakar warne lempok lomaq dait lakar warne bẽaq toaq; biasene ie penoq siq periasan emas, permate, dait mutiare!

Bugis: nainappa makkeda, "Aduh, tenniya pato acilakanna kota iya tassebbo’éwé! Biyasana pakéi pakéyang lénang, kaing colli pao sibawa kaing cella cowa; biyasana pennoi sibawa paréwa ulaweng, paramata, sibawa mutiyara!

Makasar: nampa angkana, "Adudu, teai sipato’ cilakana anne kota masahoroka! Biasana ammakei kaeng lenang, kaeng lango-lango siagang kaeng eja a’rinraya tanja’na; biasana rassi kalenna belo-belo bulaeng, paramata siagang mutiara!

Toraja: nakua: A’a, a’a tondok kapua, tu umpobelo sampin kasa, sia sampin lango-lango sia sampin karamisi, sia nasapu’ bulaan sia parimata sia mattiara!

Duri: Anna mbussanan penawanna namangkada nakua, "Huu, liwa' ia cilakanna tee kota kaissenan. Tuli mangpakean kaen lenan, kaen ungu, na kaen malea anggoro', na ia to kalena naballo-balloi bulawan, batu paramata na mutiara.

Gorontalo: Timongoliyo hepoloiyawa odiye, ”Matilopotala, matilopotala kota damanga boyito u odelo tabuwa pake-pake lo kayini moaruti, kayini ungu, kayini kirmizi wawu hihiyasi lo hulawa, pormata wawu mutiyara.

Gorontalo 2006: lapatao̒ moloi̒ya, "Aduu, malo odie topotalalio kota umasa-masahulu botie! Biasaalio tio kakaingi lolenani, kaingi lailoumu wau kaingi meela mohulango; biasaalio tio polupolu wolo pake hulawa, poliyoto wau mutiara.

Balantak: kasi norobu taena, “Silaka'! Silaka'mo tuu' a kota men tolele kani'i! Mansanda' i ia mopake lenang molusa', ka' toik kakamumu' ka' toik memea', ka' mopake mosoni, watu men umangga', ka' mutiara. Kasee tongko' sa'angu' jaam, nopenta'mo a giigii' kupangna iya'a.”

Bambam: ma'kada naua: “Tettekede, sägä punalam issinna Babel kota kasalle. Si umpake sampim mapia susinna sampim millo', sampim mellolo pao, anna sampim malellä. Anna si umpake poheba bulabam, batu masuli', anna mutiara!

Kaili Da'a: Ira kana mongare-ngare, "Owe! Owe! Nandasa mpu'umo ngata bete etu! Pue ngata Babel nabiasa nompake pakea to nipowia nggari kae to nalusu mpu'u, pade nggari kae nakamumu bo nalei to niparika ramba-ramba bulawa, watu-watu sinji to nasulina bo mutiara.

Mongondow: poḷat mosingog, "Adodoi ka'asiaí, totokdon moḷoben im bodito ing kotaí inta moḷoben tana'a! Biasamai sia mogiḷambung nongkon kaeng inta moaḷus, kaeng nopars, bo kaeng nopura inta noguyang; biasamai sia nopuling in hiasan buḷawan, permata, bo mutiara!

Aralle: laona siang ma'kara naoatee, "Bendo' bulangngete' katallanganna indo bohto mahoa' ang kainsangang! Si mekaya' palansinang, kaing malahtu anna malea. Si napunnoi belo-belo bulahang ang kebelo masuli' anna malehke' noanna mutiara.

Napu: rauli: "Meahi-ahi! Meahi-ahi kota au mahile! Hangkoya to Babeli mopake hampi au maluha, au bula hai au malei maleleintoro. Moparewahe hai bulawa, paramata hai mutiara.

Sangir: mase mẹ̌bera ungkuěng: "Pirua, sigěsạbe kasaria su soa timeleng ini e! Tiniạ i sie mělẹ̌luheng pakeange leneng, hekạ kamumụ dingangu hekạ l᷊aka mahunggurang; tiniạ i sie mạpenẹu ral᷊ěgahe wul᷊aeng, paramata ringangu mutiara!

Taa: O Gete! Masesa kota to bae! Apa kota etu tempo ruyu ia mangampake kain lena to magaya pasi kain to makamumu pasi to mawaa, pasi mangampake seja weyawa, watu to masuli olinya, pasi mutiara.

Rote: boema lae, "Awii, susa-soen ba'una seli ba'eneu kota nananita nalelak ia! Biasa na ana pake bualo'a fula mangadilak, tema pila balanggeok, ma tema pila sangadelak. Biasa na ao na henuk no lilopilas, poemata ma mutiara!

Galela: De imatoore itemo kali, 'O bodito! O bodito! Kodo! O Babel gena o kota ilalamo de qapoputuru. Iqoqoma o baju o baro lenan qaloloha, de lo o baro qauungu de qasosawala nimasipake, de lo nimasisao o bi jojora o guraci, o paramata, de lo o mutiara.

Yali, Angguruk: It enele uruk lit, "Yihi, yihi, o pumbuk suwon ino sum il wiyihon wan teg lit sum il polu hahon mut hahon men wan teg latisi. Ili ruruk angge helep anggen ilembani umbagpag turukon lahabeg lit

Tabaru: de kayongosekau, "Tei sioko! 'Itorouoka 'o kota ma amoko ne'ena! Ma kotaka ge'ena biasa yomasinoa 'o baju 'isure-sure, ge'ena la 'o baju 'ileto-letongo, 'i'alu-'alusu, de 'o mosa 'i'ungu-'ungu de yate-tereboko 'isi'osa-'osaka. De biasa yomasipake-pake 'o guraci, de 'o teto 'isure-sure de 'ihali-hali gee ma ronga permata de 'o mustika.

Karo: janah nina, "Cilaka! Cilaka kal kuta si mbelin e! Biasana ipakena kain putih, uis ungu, bage pe uis megara metua, janah ipakena barang-barang emas, batu permata ras mutiara!

Simalungun: “Aih, aih, huta na banggal in, na marhiou hiou putih, saholat ampa hasumba, nilampis bani omas, mata intan pakon mutiara! Ibagas sajam do mahansur habayakon na sonai!”

Toba: Ninna nasida ma: Na marjea, na marjea do ho, huta na balga, na marabithon abit na bontar dohot na rara dohot hasumba, na nilampisan dohot sere nang mata intan ro di mutiha, ai di bagasan sajom do gabe suda hamoraon na songon i!

Dairi: nina ngo, "Nong ngalè nang, cilakana i kuta sitermurmur i! Ncemmal kin ngo ko merpakèen linen janah meroles mbara mbèrèng, dakdak kin ngo kono memakè emmas, intan bak mutiara pè!

Minangkabau: mako inyo ka bi bakato, "Aduah, indak tangguang-tangguang cilakonyo kota nan tamusaua ko! Biasonyo inyo manganakkan pakaian lenan, kain kulabu bungo taruang, sarato jo kain sirah tuwo; biasonyo inyo panuah jo pariyasan ameh, parmato, sarato jo mutiara!

Nias: ba lamane, "Alai, abõlõbõlõ sibai wanguhuku mbanua si tehõngõ andre! Si to'õlõnia ifake nukha lena, nukha sobowo doru, ba nukha soyo; ba si to'õlõnia ba afõnu ia gamagama ana'a, kara sebua bõli, ba manimani!

Mentawai: pelé nga-nganda, "Ale, apanganté kopet kataínia pangoringannia laggai simaerú katuareman néné! Simarei-rei leppeinia komang lenan, komang simasuan laiket, samba simasuan onam; simarei-rei sut lé ka tubunia pulaingeat emas, permata, sambat mutiara!

Lampung: raduni cawa, "Adui, bukan main celakani kota sai temasyhur inji! Biasani ia makai kain linen, kain ungu rik kain suluh tuha; biasani ia latap jama perhiasan emas, permata, rik mutiara!

Aceh: laju jipeugah, "Hana wayang, biet ceulaka that banda nyang meugah ngon meusyeuhu nyoe! Lazem jih jihnyan jingui peukayan ija lineun, ija ungu dan ija mirah tuha; lazem jih jihnyan peunoh ngon piasan méuh, peumata, dan mutiara!

Mamasa: nakua: ‘Sanggang tongammi issinna Babel kota kamai, to siumpake sampin pakkillo'-killo', sampin mellolo pao rupanna, anna sampin malellang. Anna to sima'porewa bulawan, batu masulli', anna mutiara!

Berik: ane ga sege gwarenbisi, "Nesik, kapka unggwandusa gasa etamwemisi kotana unggwan-giri aaiserem jebe! Angtane jepmana jei gwanan fen waakensus mes ne kabwabilint numu sinsini, numu anggur galserem, yo berbersusu, ane mes ne bunulwili jigala emasawer aa jes ne eyebaabilirim, ane tuna mahalsusu, ane mutyara mese!

Manggarai: “Copél, Copél hau ge, oé béndar mésé, ata paké towé lénan hemél, towé lango, towé wara kuntem hitut rimbi-roék le emas, luju agu mutiara, ai ca jam kanang bora do situ mora-meres taungs.”

Sabu: jhe lii ro, "Bhote eh, do dhai tarra ke ne apa nga kedhaha ne rae do keto ngara do nadhe! Do pa tima ro do pake bhalla lenan, bhalla do kelere mea nga do mea adu, pa tima no do tobo bhara nnau nga tenge ngati mela-lara, wowadu-wowadu nnau do gaa nga merake nga mutiara!

Kupang: Ais dong omong bilang, ‘Aduu! Kasian Babel, é! Aduu! Kasian kota hebat, ó! Dolu lu pung orang pake pakean alus yang warna mera, ko ungu, dari kaen yang paling mahal. Dolu lu pung orang barias deng mas, mutiara, deng batu mangkilat yang paling mahal.

Abun: ete án ki do, "Kamapa! Yé mo kota Babel gato ye bes gum kok ku sukye ndo nde! Yé mone it san kwo ndo gato ye kendo gum do lenan. Án it san te si san er gato bi sugum sye. Yé mbrau án nggwa su emas e, jok gato bi sugum sye sisu mutiara.

Meyah: Rua ribisa eteb rot fogora ragerir oida, 'Ayo, ayo, rot iwa ongga kota Babel ongga efen ofoka eiskiskma eteb. Sis fob iwa bera ongga irgi meifeti ongga erek ongkoska noba eirirbi eteb. Iwa bera ongga rira mar ongga eirirbi erek emas jera mamu ongga efera osok jera siriow efej tein ruroumna tumu yeyin meifeti.

Uma: ra'uli': "Mpe'ahii'! Mpe'ahii' ngata to bohe toe mai! Biasa-ra to Babel mpohea pohea to moluha', to bula, to molei jore' pai' to mo'awu hewa mara–ntaipa. Biasa-na mowarui'-ra hante bulawa, mata hinci pai' mutiara.

Yawa: Naije ugwain ware, “Wakoe! Munijo akoe Babel mandami to! Wusyinoe vatano utantuna no naije awa ansune udamavuna ama mangke nseo, maisyare ansuno mpoper, ansuno nsintair, muno ansuno nijam. Mo emasije rave rayanyave, muno ana ntuntumbe maisyare oramo mamani muno oramo ngkenav ntuna no mayan tavon.


NETBible: saying, “Woe, woe, O great city – dressed in fine linen, purple and scarlet clothing, and adorned with gold, precious stones, and pearls –

NASB: saying, ‘Woe, woe, the great city, she who was clothed in fine linen and purple and scarlet, and adorned with gold and precious stones and pearls;

HCSB: saying: Woe, woe, the great city, clothed in fine linen, purple, and scarlet, adorned with gold, precious stones, and pearls;

LEB: saying, "Woe, woe, the great city, dressed in fine linen and purple cloth and scarlet cloth, and adorned with gold and precious stones and pearls,

NIV: and cry out: "‘Woe! Woe, O great city, dressed in fine linen, purple and scarlet, and glittering with gold, precious stones and pearls!

ESV: "Alas, alas, for the great city that was clothed in fine linen, in purple and scarlet, adorned with gold, with jewels, and with pearls!

NRSV: "Alas, alas, the great city, clothed in fine linen, in purple and scarlet, adorned with gold, with jewels, and with pearls!

REB: they will say: “Alas, alas for the great city that was clothed in fine linen and purple and scarlet, decked out with gold and precious stones and pearls!

NKJV: "and saying, ‘Alas, alas, that great city that was clothed in fine linen, purple, and scarlet, and adorned with gold and precious stones and pearls!

KJV: And saying, Alas, alas, that great city, that was clothed in fine linen, and purple, and scarlet, and decked with gold, and precious stones, and pearls!

AMP: Alas, alas for the great city that was robed in fine linen, in purple and scarlet, bedecked {and} glittering with gold, with precious stones, and with pearls!

NLT: "How terrible, how terrible for that great city! She was so beautiful––like a woman clothed in finest purple and scarlet linens, decked out with gold and precious stones and pearls!

GNB: and say, “How terrible! How awful for the great city! She used to dress herself in linen, purple, and scarlet, and cover herself with gold ornaments, precious stones, and pearls!

ERV: They will say, ‘Terrible! How terrible for the great city! She was dressed in fine linen; she wore purple and scarlet cloth. She was shining with gold, jewels, and pearls!

EVD: They will say: ‘ Terrible! How terrible for the great city! She was dressed in fine linen; she wore purple and scarlet cloth. She was shining with gold, jewels, and pearls!

BBE: Saying, Sorrow, sorrow for the great town, she who was clothed in delicate linen, and purple, and red; with ornaments of gold and stones of great price and jewels!

MSG: Doom, doom, the great city doomed! Dressed in the latest fashions, adorned with the finest jewels,

Phillips NT: and saying, "Alas, alas for the great city that was dressed in fine linen, purple and scarlet, and was bedecked with gold and jewels and pearls

DEIBLER: and they will say, “Terrible things [DOU] have happened to the awesome/great [MET] cities! They were like queens who dressed themselves in clothes made of [MTY] fine linen cloth and expensive cloth dyed purple and crimson, and who were adorned with gold, precious stones, and pearls.

GULLAH: Dey gwine cry out say, “Woe! E a haad time fa true fa dat city dey wa done been git big powa. E nyuse fa be like ooman wa dress wid real fine linen, an purple an bright red cloes. E been dress op fine wid gole an shinin stone an pearl bead.

CEV: Then they shouted, "Pity the great city of Babylon! She dressed in fine linen and wore purple and scarlet cloth. She had jewelry made of gold and precious stones and pearls.

CEVUK: Then they shouted, “Pity the great city of Babylon! She dressed in fine linen and wore purple and scarlet cloth. She had jewellery made of gold and precious stones and pearls.

GWV: saying, ‘How horrible, how horrible for that important city which was wearing fine linen, purple clothes, bright red clothes, gold jewelry, gems, and pearls.


NET [draft] ITL: saying <3004>, “Woe <3759>, woe <3759>, O great <3173> city <4172>– dressed in <4016> fine linen <1039>, purple <4210> and <2532> scarlet clothing <2847>, and <2532> adorned <5558> with <1722> gold <5553>, precious <5093> stones <3037>, and <2532> pearls <3135>–



 <<  Wahyu 18 : 16 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel