Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [BALANTAK]     [PL]  [PB] 
 <<  Kisah Para Rasul 25 : 16 >> 

Balantak: Kasee yaku' simbati taengku' samba Roma sian sida mongorookon mian men nirait bo ukumon kalu mian iya'a sianpo poo'tatakaikonon tia mian men nangarait ka' taraion tempo kada' i ia muntundunkon pansalangina wakana na upa men niraitkonna mian na ko'ona.


AYT: Aku menjawab mereka bahwa bukanlah suatu kebiasaan bagi orang Roma untuk menyerahkan seseorang sebelum tertuduh bertemu dengan para penuduhnya, muka dengan muka, dan ia diberi kesempatan untuk membuat pembelaan terhadap tuduhan-tuduhan tersebut.

TB: Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu.

TL: Maka jawab patik kepada mereka itu, bahwa tiada lazim bagi orang Rum menyerahkan barang seorang sebelum diperhadapkan orang yang dituduh dengan orang yang menuduh itu, serta beroleh kesempatan akan memberi jawaban di dalam pendakwaan atasnya.

MILT: Kepada mereka aku telah menjawab, bahwa bukanlah kebiasaan orang-orang Romawi dengan mudah menyerahkan seseorang untuk dihukum sebelum si terdakwa berhadapan muka dengan para pendakwa dan mendapatkan tempat untuk membela diri berkaitan dengan dakwaan itu.

Shellabear 2010: Aku menjawab kepada mereka bahwa bukanlah kebiasaan orang Rum untuk menyerahkan seorang terdakwa, sebelum orang itu berhadapan muka dengan orang-orang yang mendakwanya, dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepadanya.

KS (Revisi Shellabear 2011): Aku menjawab kepada mereka bahwa bukanlah kebiasaan orang Rum untuk menyerahkan seorang terdakwa, sebelum orang itu berhadapan muka dengan orang-orang yang mendakwanya, dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepadanya.

Shellabear 2000: Aku menjawab kepada mereka bahwa bukanlah kebiasaan orang Rum untuk menyerahkan seorang terdakwa, sebelum orang itu berhadapan muka dengan orang-orang yang mendakwanya, dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepadanya.

KSZI: &lsquo;Tetapi aku menjawab bahawa menurut adat orang Rom, seseorang itu tidak boleh diserahkan sebelum berhadapan dengan pendakwanya dan diberi peluang membela diri.

KSKK: Aku mengatakan kepada mereka bahwa orang Roma tidak biasa menyerahkan seorang terdakwa tanpa memberikan kesempatan kepadanya untuk membela diri di hadapan para pendakwanya.

WBTC Draft: Aku mengatakan kepada mereka bahwa orang Roma tidak biasa menyerahkan siapa pun sebelum terdakwa diperhadapkan dengan pendakwanya, dan dia mendapat kesempatan untuk membela diri terhadap dakwaan itu.

VMD: Aku mengatakan kepada mereka bahwa orang Roma tidak biasa menyerahkan siapa pun sebelum terdakwa diperhadapkan dengan pendakwanya, dan dia mendapat kesempatan untuk membela diri terhadap dakwaan itu.

AMD: Tetapi aku berkata kepada mereka bahwa bukan menjadi kebiasaan Roma untuk menyerahkan siapapun sebelum orang yang dituduh bertemu muka dengan yang menuduhnya. Ia harus mendapat kesempatan untuk membela dirinya terhadap tuduhan-tuduhan mereka.'

TSI: Tetapi saya menjawab mereka bahwa menurut hukum Romawi, seorang tertuduh tidak bisa sembarangan dihukum mati. Sebelumnya dia harus diberi kesempatan untuk membela diri di hadapan para penuduhnya.

BIS: Tetapi saya menjawab bahwa orang Roma tidak bisa menyerahkan begitu saja seorang tertuduh untuk dihukum, kalau tertuduh itu belum berhadapan dengan pendakwa-pendakwanya dan diberi kesempatan membela diri.

TMV: Tetapi patik memberitahu mereka bahawa bukan kebiasaan orang Roma menyerahkan seseorang, sebelum orang itu berhadapan dengan para pendakwanya dan berpeluang membela diri.

BSD: Tetapi, saya menjawab bahwa menurut peraturan Roma seseorang yang dituduh bersalah tidak bisa diserahkan begitu saja untuk dihukum. Ia harus terlebih dulu berhadapan dengan orang-orang yang menuduh dia dan diberi kesempatan membuktikan bahwa ia tidak bersalah.

FAYH: Tentu saja dengan segera saya jelaskan kepada mereka bahwa hukum Romawi tidak membolehkan seseorang dihukum sebelum diadili. Ia diberi kesempatan untuk membela diri di hadapan para pendakwa.

ENDE: Saja djawab kepada mereka: Orang Roma tidak biasa menjerahkan seorang terdakwa, sebelum dia dihadapkan dengan para pendakwanja dan diberi kesempatan untuk membela dirinja terhadap tuduhan.

Shellabear 1912: Maka jawab hamba kepadanya, bahwa tiada 'adat orang Rum menyerahkan barang seorang jikalau sebelum orang yang dituduh itu berhadapan dengan orang yang menuduh dia, pada hal dapat ia memberi jawab akan perkara yang dida'wa atasnya.

Klinkert 1879: Maka sahoet beta kapada mareka-itoe: Tiada adat orang Roem dari kasih sadja menjerahkan barang sa'orang akan mati diboenoeh, sabelom orang jang ditoedoeh itoe berhadapan dengan orang jang menoedoeh dia dan mendapat idzin akan memberi djawab akan perkara perdawaannja.

Klinkert 1863: Maka saja menjaoet sama dia-orang: Tiada adat orang Roem dari soeka sadja menjerahken {Ula 17:4} salah satoe orang akan diboenoh, sabelomnja orang jang ditoedoeh itoe berhadepan sama orang jang menoedoeh, serta mendapet idzin akan menjaoet dari toedoehannja.

Melayu Baba: Dan sahya jawab sama dia-orang, yang bukan adat orang Rom srahkan siapa pun, kalau blum itu orang yang kna d'awa s-muka sama orang yang d'awa dia, dan ada smpat kasi jawab deri-hal d'awa'an-nya.

Ambon Draft: Pada sijapa b/eta sudah kasi menjahut; jang awrang-awrang Rawmawi tijada bija-sa, akan kasi djuga barang sa; awrang manusija akan da-pat terbunoh, melajinkan aw-rang jang kena pengadohan berhadap muka dengan mu-ka dengan segala penudoh-nja, dan mendapat senang a-kan membawa dija punja pe-njahutan.

Keasberry 1853: Maka sahutku kapada marika itu, Tiada adat orang Rom munyurohkan barang orang yang akan dibunuh itu, dahulu deripada orang yang ditudohi itu burhadapan dungan orang orang yang munudoh, surta mundapat izin mumbri jawab akan hal purdawaannya itu.

Keasberry 1866: Maka sahutku kapada marika itu, Tiada adat orang Rom mŭnyurohkan barang orang yang akan dibunoh itu dahulu deripada yang ditudohi itu bŭrhadapan dŭngan orang orang yang mŭnudoh, sŭrta mŭndapat izin mŭmbri jawab akan hal pŭrdawaannya itu.

Leydekker Draft: Pada sijapa 'aku sudah menjahut, bahuwa bukan 'ada xadet pada 'awrang Rawmawij sarahkan barang sa`awrang dengan sakaseh 2 'akan debunoh, dihulu deri pada 'awrang jang detudoh 'itu sudah mendapat segala panudohnja berhadapan dengan dija, dan sudah ber`awleh tampat xudzur 'akan hhal daxwanja.

AVB: Tetapi aku menjawab bahawa menurut adat orang Romawi, seseorang itu tidak boleh diserahkan sebelum berhadapan dengan pendakwanya dan diberi peluang membela diri.

Iban: Aku madah ngagai sida, kami orang Rome nadai adat nyerahka orang ke kena dawa, sebedau iya betemu betunga mua enggau orang ke bedawaka iya, lalu apin diberi peluang bejaku ngarika diri empu ngelaban dawa nya.


TB ITL: Aku menjawab <611> mereka, bahwa <3754> bukanlah <3756> kebiasaan <1485> pada orang-orang Roma <4514> untuk menyerahkan <5483> <0> seorang <5100> <444> terdakwa sebagai suatu anugerah <0> <5483> sebelum <4250> ia dihadapkan <4383> dengan orang-orang <2725> yang menuduhnya <2723> dan <5037> diberi <2983> kesempatan <5117> untuk membela diri <627> terhadap <4012> tuduhan <1462> itu. [<4314> <3739> <1510> <2228> <2596> <2192>]


Jawa: Kula mangsuli, bilih tiyang Rum boten gadhah adat masrahaken dakwa kadosdene ganjaran, saderengipun ajeng-ajengan kaliyan ingkang sami ndakwa saha dipun lilani ngaturaken panjawab tumrap gigatanipun.

Jawa 2006: Kula mangsuli, bilih tiyang Roma mboten gadhah adat masrahaken dakwa, sadèrèngipun dipun aben-ajengaken kaliyan ingkang sami ndakwa saha dipun lilani ngaturaken panjawab tumrap gigatanipun.

Jawa 1994: Nanging tiyang-tiyang wau sami kawula wangsuli, bilih sanès caranipun tiyang Rum nampèni pandakwa, menawi tiyang wau dèrèng dipun purih aben-ajeng kaliyan ingkang ndakwa, sarta angsal wewengan nyukani penjawab.

Jawa-Suriname: Nanging wong-wong tak sauri nèk tyarané wong Rum kuwi séjé lan ora nampa kelahané wong, tanpa wong sing disalahké dikèki kelunggaran adep-adepan karo sing ngelahké lan mbales kelahané.

Sunda: Sanggem sim kuring, urang Rum tara mikeun jalmi sangkan dihukum, upami anu ditudingna teu acan padu hareupan sareng anu nuding, sareng teu acan dipaparin kasempetan ngabela.

Sunda Formal: Sanggem simkuring, bangsa Rum henteu biasa masrahkeun atanapi ngahadiahkeun sakitan kitu bae, nya kedah lawung heula sareng anu ngadakwana tur kedah dipaparin kasempetan ngabela diri.

Madura: Namong abdidalem ngoca’ ja’ oreng Roma ta’ bisa motos ngokom oreng, manabi oreng se eparkara’agi gapaneka gi’ ta’ epadhep-adhebban sareng reng-oreng se agugat sareng gi’ ta’ eparenge kasempadan abillai aba’na.

Bauzi: Lahana ame Yahudi dam labe eba labi gagohemu eho dam laba neha, ‘Kaisarleheda labe aho vuusdam dam ahebu labiham biem bak. Meia nasi iademe uloome aime neàdehe vabna meit meia ub lom vabiem bak. Amu dam na im vàluhuda zi lam gagome vahe vaheme neàdi afoezobe ba ame damat vàluhuda lam neo gagome vou duzu afoezobe ot aasuiame vameadam labe aho veibadào? Veibadam vabao? Laham bak aame ozobohudem labe làhà gagomta neàte,’ lahame eho ame Yahudi dam laba vameadaha bak.

Bali: Nanging tiang nerangang ring paraanak Yahudine punika, mungguing manut kabiasaan anak Romane, tan dados nyerahang anak sane wau kadalih ngamargiang kacorahan, sadurung anake punika polih ngwekasang dewekipune ring arepan sang sane nalih, ngeniang ring dedalihane punika.

Ngaju: Tapi koangku tombah, oloh Roma dia tau manyarah kalote bewei ije biti oloh je kana dawa uka ihukum, amon oloh je buah dawa te hindai hataharep dengan kare oloh je mandawa ie, tuntang akae inenga katika uka mambela arepe.

Sasak: Laguq jawab tiang bahwe dengan Roma ndẽq kanggo nyerahang maraq nike doang sopoq dengan saq tetuduh jari tehukum, lamun saq tetuduh ndẽqman tepade arepan kance penuntut-penuntutne dait tebẽng kesempatan bẽle diriq.

Bugis: Iyakiya mappébalika makkedaé tau Romaé dé’ nabiyasa mabbéréyang makkuwaro bawang séddié tau riteppu untu’ rihukkung, rékko iyaro tau riteppué dé’pa nasiyolong sibawa sining tau iya teppuéngngi sibawa riwéréng kasempatang untu’ bélai aléna.

Makasar: Mingka appialima’ ri ke’nanga angkanaya tabiasayai tu Romaya ampassareang bawang-bawangi nihukkung se’rea tu nitudu, punna tenapa nanipasidallekangi siagang balinna, kammayatompa punna tenapa nisarei wattu anjo tu nitudua a’bicara ampakasingaraki kalenna.

Toraja: Kukuami mebali lako tu tau kumua tae’ biasanna to Roma umpa’kamasean misa’ tau’ ke tae’pi nadipasitingayo tu to diparapa’ na to ma’parapa’ sia dilo’bangan umpebalii tu kadiparapasanna.

Duri: Apa kukua mpebalii kumua, ianna to-Roma, te'da ia mesa' tomane' diparapa' bang ta'pa la disessa, ke te'dapi nadipasioloan to tomparapa'i, nadiben toopa ia wattu mpangkadanan kalena.

Gorontalo: Watiya lolametao ode olimongoliyo odiye, ’Biyasaliyo aturangi lo tawu lo Roma wonu woluwo tawu ngota ta pilodulohuliyo, tiyo dipo mowali wuduwola peihukumani. Wonu tiyo dipo pilopotaluwo wolo ta lopodulohu oliyo, tiyo musi wohiya mao hiyango mopodulu lo batangaliyo.

Gorontalo 2006: Bo watia lolametao̒ deu̒ taulo Roma diila mowali mohudu odito wambai̒o ngotaalio lo tapilo tuludelio u hukuu-maniyola, wonu tapilo tuludelio boito diipo lotaalua wolo tahelo dau̒wa olio wau yilohia wakutu mopodulua lobatanga.

Bambam: Sapo' kuuaam: ‘Setonganna taia kabiasaanna to ma'pahenta Roma la dipebeem bäbä mesa tau ke tä'i dipahessa yolo kasalaanna dio olona to untanda'i anna mala untula' ia duka' kamaloloanna.’

Kaili Da'a: Tapi aku nombasono ira, 'Nantuki atura kami to Roma, samba'a tau to nipangadu kana mosintingayo ante tau to nompangadu i'a, pade rawai loga mombabali tesa ntau to nompangadu i'a etu. Ane da'apa najadi iwetu da'apa mamala i'a rawai wa'amo.'

Mongondow: Ta'e aku'oi in noguman ko'i monia, kon intau in Rum diaíbií mota'au im moposarahkan makow natua kon intau inta sinangka kotaḷaí sin hukumon, aka intau inta sinangka tatua diaípa noyogintayow in intau mita inta noponapud ko'inia bo ogoian ing kasampatan mosingog kon onu im pomayownya.

Aralle: Ampo' kutimba' kuoaintee, 'Setonganna tadia kabiasaanna to ma'pahenta Roma la dipebea tomande'ing supu mesa tau ke dake' aha dipahehsa dolu kasalaanna di olona tau ang mantanda' anna malai natula' katahpa'anna.'

Napu: Kuhanaihe: moula aturanda to Roma, tauna au rasalai bara peisa unga pea rahuhu i iwalina. Ia hangangaa rapohuda-hudaa mombelindo hai iwalina, hai hangangaa rawei tempo mopahawe notona.

Sangir: Kai iạ e simimbang u tau Roma e tawe wotonge měngkate měnarakang kerene sěngkatau lẹ̌ěnsilang e pakihukung, kereu i sie bědaweng tawe nětẹ̌těngon měngangalakẹ̌ i sie ringangu onggotangu l᷊oahe maul᷊ị u hinone.

Taa: Pei aku manganto’oka sira si’a ada nto Roma ojo mansaka mangahuku tau to rapakasala. Ane ewa ada nto Roma, tau to rapakasala etu darawaika ruyu temponya mampotango tau to mampakasala ia pasi rawaika seja temponya damanganto’o notonya. Etu semo to kuto’oka to Yahudi etu.

Rote: Tehu au ataa ae, hataholi Roma la ta fe sila hataholi nanakalaan esa fo hukun leondiak mesa kana fa, metema hataholi nanakalaak ndia beita nadede'a no hataholi mana kalaa kana, ma beita fe hataholi ndia loak soaneu nasala'e ao na fa.

Galela: Duma ngohi totemo onaka idadiwa, sababu ngomi o Kaisar Roma ma bobareta gena mia biasa bilasu o nyawa moi de kiaka o nyawa yokokalaki ona magena imatekerisima kasi la ma ngale manga galaki magena una wasinako itiai, qaboloka de asa aku wifanggali.

Yali, Angguruk: Heng naptusama anden hiyag isaruk lit, 'Ap winonen ap eke fam unggum ubam emberuk halug alem yami ruruk lit siyag ane turuk ahun ino kapal ha fug anggeyen nit Roma ninaben unggum kong tuk fug teg lahe. At siyag ane turuk ahun ino kapal harukmu inggareg fahet hebeloho uk fug angge weregma ap winon enehiyehap enebul ulug ware fisiyek uk fug teg lahe,' irikik.

Tabaru: Ma ngoi tosango 'ato 'o Roma ma nyawa gee yakika-kalaki koidadiwa kapakisisarakaniou ma ngale pakihukumu, nako koyakisikataariwasi de yoka-kalaki de 'o 'orasi koyakikulawasi yomariwo.

Karo: Tapi kukataken man bana maka kalak Roma labo biasa erbahan ukumen man sekalak si iaduken adi langa kin ia ipejumpaken ras si ngaduken ia guna mereken kesempaten man bana mbela dirina.

Simalungun: Jadi ningku ma mambalosi sidea, ʻSeng adat ai bani halak Rom mangondoskon sada halak, anggo lang palobei mardumpar bohi nabahen na niaduhon ampa sipangadu, anjaha nabere panorang mangapiti dirini dompak pangaduan ai.ʼ

Toba: Jadi ningku ma mangalusi nasida: Ndang adat i di halak Rom, pasahaton sada halak, ia so jolo pinatumpol na tartuhas dohot angka pangalu, asa haalusansa pangaluan i.

Dairi: Tapi ningku ngo mengaloi kalak i, Oda hukum i bai kalak Rom, mula bagi sambing mèter ihukum sada kalak sitertukas, ukum makdèng hadep sitertukas i dekket sipenukas, janah iberrèken kesempaten bana membèla dirina.

Minangkabau: Tapi ambo katokan, urang Roma indak bisa doh manyarahkan urang, nan dikadukan bakcando itu sajo, untuak ka di ukun, jikok urang tu alun ba adok-an jo urang-urang nan manuduahnyo, baitu pulo jikok inyo alun di agiah kasampatan untuak mambela diri.

Nias: Ba umane wanema li, tebai tebe'e manõ tehuku niha ba zi to'õlõ niha Roma, fatua lõ falukha bawa ira nihuku faoma sangadugõ ya'ia, ba tebe'e ginõtõ khõnia wobelegõ ya'ia.

Mentawai: Tápoi akukua lé ka sia, ka tai Roma tá matukle tusegéaké sara sirimanua ituukum'aké kalulut pasuk-sungan aigalai apa pá, ké sia suk-sungen néné tápei apatuggut sia mata sambadda sipasisusuk-suk, samba tukau leú et ka tubunia oggak ipoiliat sele, elé taimasele nia sigalainia.

Lampung: Kidang nyak ngejawab bahwa jelma Roma mak dapok nyerahko injuk reno gaoh sai jelma tetuduh untuk dihukum, kik tetuduh ano makkung behadapan jama pendakwa-pendakwani rik dikeni kesempatan ngebela diri.

Aceh: Teuma ulôn jaweueb bahwa ureuëng Roma hana jeuet teuseurah meunan mantong sidroe ureuëng teutudoh keu teuhuköm, meunyoe nyang teutudoh nyan gohlom meuhadab keue ngon ureuëng-ureuëng nyang peudakwa gobnyan dan teubri watée keu jibila droe.

Mamasa: Sapo' kutimba' kukua: ‘Tangngia kabeasaanna to ma'parenta Roma tokke' la umpabambanni sangka' mesa tau ke ta'pa dibisara annu la dibengampi attu umpa'timpasan kalena dio tingngayona balinna.’

Berik: Jengga ai enggam ga gununt, angtane Romamana jei enggam ne eyebuwena, angtane ane angtane ula kapkaiserem aa jei gane nasbilirim jem temawer, jei seyafter gangge dorwebili enggalfe gangge nasbawef mwona angtane jep teneba-tenebawelaiserem jebe, jega angtane aa jes gane tebanaram jei jener waakenfer gam nasbif jelem temawer. Angtane Romamana jei angtane jam ne geryan afa gwanan jei daamfennaber jam ne nasbiyeneye.

Manggarai: Aku walé agu isé, toé laséngd ata Roma te téi cengata ata bicar bebolon hia cumang agu isét baro hia agu paka téi leson te kambé weki run latang te baro hitu.

Sabu: Tapulara bhale ri ya pa ro, ki do Roma adho do nara ta jhula mina harre he we heddau do taha tu ta wolo, ki do dho pelolo dae no nga ddau-ddau do penaja nga no, jhe hari lema do ta wie ko ne awe pa no ta pemola-anni.

Kupang: Ma beta kasi tau sang dong bilang, ‘Iko pamarenta Roma pung atoran, beta musti pareksa dolo itu parkara, baru kasi turun dia pung hukuman. Orang yang baparkara dong musti bamangada dolo. Beta mau dengar bosong kasi sala apa sang dia. Deng dia ju musti dapa kans ko bela diri. Baru beta bisa putus itu parkara, deng kasi jato hukuman apa sang dia.’

Abun: Ji ki nai ye Yahudi bi yekwesu bok ne do, men ye Roma yo syogat ye gu nje kwop mo suk gato ye ndak an mone nde tó, men kibot sino et. Yé gato ndak ye ne ki bi sukdu-i ne, or o ye ne waii ki bi sukdu-i gwawa an dakai o. Men kibot sino digane, orete men nai sukjimnut mone.

Meyah: Tina didif dagot gu rua oida memef ongga mofij raja Kaisar bera menaha mar okum keingg rusnok ebeirens erek koma guru. Tina sismeni bera memef mohoturu rua ongga rucunc osnok egens erek oska. Beda memef mejeka osnok egens koma tein jeskaseda ofa esinsa oroun rot mar ongga rua runcunc rot fog ojgomu.

Uma: Kutompoi'-ra: ntuku' atura to Roma, tauna to rapakilu uma ma'ala hangaa ratonu hi bali'-na ane ko'ia-i rapopohirua' hante bali'-na, pai' ko'ia-i rapalogai mpo'uli' noa'-na.

Yawa: Weramu syo raura nanto mai syare, ‘Maneai! Wapare syo vatane so aunande wasaneme uga rai vayave, weramu mamaisyo ananyao Roma raije ramu. Yara vatano Roma reamamo reamo varore raugaje vatane ai wusyimbe rati indamu tet no vatano wanaikebe aije mansamun indamu po ayaowe rasakinavo mansai.’


NETBible: I answered them that it was not the custom of the Romans to hand over anyone before the accused had met his accusers face to face and had been given an opportunity to make a defense against the accusation.

NASB: "I answered them that it is not the custom of the Romans to hand over any man before the accused meets his accusers face to face and has an opportunity to make his defense against the charges.

HCSB: I answered them that it's not the Romans' custom to give any man up before the accused confronts the accusers face to face and has an opportunity to give a defense concerning the charge.

LEB: To _them_ I replied that it was not the custom of the Romans to give up any man before the one who had been accused met [his] accusers face to [face] and received an opportunity for a defense concerning the accusation.

NIV: "I told them that it is not the Roman custom to hand over any man before he has faced his accusers and has had an opportunity to defend himself against their charges.

ESV: I answered them that it was not the custom of the Romans to give up anyone before the accused met the accusers face to face and had opportunity to make his defense concerning the charge laid against him.

NRSV: I told them that it was not the custom of the Romans to hand over anyone before the accused had met the accusers face to face and had been given an opportunity to make a defense against the charge.

REB: I replied that it was not Roman practice to hand a man over before he had been confronted with his accusers and given an opportunity of answering the charge.

NKJV: "To them I answered, ‘It is not the custom of the Romans to deliver any man to destruction before the accused meets the accusers face to face, and has opportunity to answer for himself concerning the charge against him.’

KJV: To whom I answered, It is not the manner of the Romans to deliver any man to die, before that he which is accused have the accusers face to face, and have licence to answer for himself concerning the crime laid against him.

AMP: But I replied to them that it was not the custom of the Romans to give up freely any man for punishment before the accused had met the accusers face to face and had opportunity to defend himself concerning the charge brought against him.

NLT: Of course, I quickly pointed out to them that Roman law does not convict people without a trial. They are given an opportunity to defend themselves face to face with their accusers.

GNB: But I told them that we Romans are not in the habit of handing over any who are accused of a crime before they have met their accusers face-to-face and have had the chance of defending themselves against the accusation.

ERV: But I told them, ‘When a man is accused of doing something wrong, Romans don’t hand him over for others to judge. First, he must face the people accusing him. And then he must be allowed to defend himself against their charges.’

EVD: But I answered, ‘When a man is accused of doing something wrong, Romans don’t give the man to other people to judge. First, the man must face the people that are accusing him. And he must be allowed to defend himself against their charges.’

BBE: To whom I gave answer that it is not the Roman way to give a man up, till he has been face to face with those who are attacking him, and has had a chance to give an answer to the statements made against him.

MSG: I told them that wasn't the way we Romans did things. Just because a man is accused, we don't throw him out to the dogs. We make sure the accused has a chance to face his accusers and defend himself of the charges.

Phillips NT: I told them that the Romans were not in the habit of giving anybody up to please anyone, until the accused had had the chance of facing his accusers personally and been given the opportunity of defending himself on the charges made against him.

DEIBLER: But I told them that when someone has been accused of a crime, we Romans do not immediately …condemn that person/declare that person to be guilty†. First, we command him to stand before the people who are accusing him and to say whether or not he has done those things. After that, the judge will decide what to do with him.

GULLAH: Bot A tell um dat de Roman dem ain beena do like dat. We ain jedge nobdy fo we gim de chance fa meet wid um dat cuse um an leh um ansa um bout wa dey say e done.

CEV: I told them that it isn't the Roman custom to hand a man over to people who are bringing charges against him. He must first have the chance to meet them face to face and to defend himself against their charges.

CEVUK: I told them that it isn't the Roman custom to hand a man over to people who are bringing charges against him. He must first have the chance to meet them face to face and to defend himself against their charges.

GWV: "I replied to them, ‘That’s not the Roman way of doing things. A person can’t be sentenced as a favor. Before he is sentenced, he must face his accusers and have a chance to defend himself against their accusation.’


NET [draft] ITL: I answered <611> them that <3754> it was <1510> not <3756> the custom <1485> of the Romans <4514> to hand over <5483> anyone <5100> <444> before <4250> the accused <2723> had met his accusers <2725> face to face <2596> <4383> and had <2192> been given an opportunity <5117> to make a defense <627> against <4012> the accusation <1462>.



 <<  Kisah Para Rasul 25 : 16 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel