Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [GALELA]     [PL]  [PB] 
 <<  1 Korintus 7 : 34 >> 

Galela: so awi sininga gena asa ngai sinotoka. Komagena lo o ngopeqeka moi nakoso kanaga momoqoka waasi eko mojojojarusi, muna magena modupa mosininga cawali o Jou Awi manara gena idodooha aku ami rohe de ami sininga lo ka ma ngale o Jou Awi dupa gena maaka. Duma o ngopeqeka moi la kanaga momoqokaka, muna magena bilasu mosininga ami oho o dunia manena ma rabaka gena idodooha aku ma roka mowisisanangi.


AYT: dan perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak menikah dan para gadis mengkhawatirkan hal-hal mengenai Tuhan supaya ia menjadi kudus, baik tubuh maupun rohnya. Namun, perempuan yang menikah mengkhawatirkan hal-hal dunia ini, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.

TB: dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.

TL: dan hatinya bercabang dua. Maka perempuan yang tiada bersuami itu dan perawan sangat ingat akan perkara daripada Tuhan, supaya ia kudus, baik tubuh baik rohnya. Tetapi perempuan yang bersuami itu sangat ingat akan perkara dunia, yaitu bagaimana ia dapat membuat suaminya berkenan akan dia.

MILT: Seorang istri dan seorang gadis itu terbedakan: seorang yang tidak menikah memikirkan perkara-perkara yang dari Tuhan, supaya dia menjadi kudus baik tubuh maupun rohnya; tetapi seorang yang menikah memikirkan perkara-perkara duniawi, bagaimana menyenangkan suaminya.

Shellabear 2010: Dengan demikian, perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak menikah atau para gadis mengarahkan perhatian mereka pada hal-hal mengenai Tuhan, supaya tubuh maupun ruh mereka suci. Tetapi perempuan yang bersuami mengarahkan perhatiannya pada hal-hal dunia ini, yaitu bagaimana ia menyenangkan suaminya.

KS (Revisi Shellabear 2011): Dengan demikian, perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak menikah atau para gadis mengarahkan perhatian mereka pada hal-hal mengenai Tuhan, supaya tubuh maupun ruh mereka suci. Tetapi perempuan yang bersuami mengarahkan perhatiannya pada hal-hal dunia ini, yaitu bagaimana ia menyenangkan suaminya.

Shellabear 2000: Dengan demikian, perhatiannya akan terbagi-bagi. Perempuan yang tidak menikah atau para gadis akan menujukan perhatian mereka pada perkara-perkara Tuhan, supaya mereka menjadi suci baik tubuh maupun ruh. Tetapi perempuan yang bersuami akan menujukan perhatiannya pada perkara-perkara dunia ini, yaitu bagaimana ia menyenangkan suaminya.

KSZI: Dengan demikian perasaannya berbelah-bagi. Seorang wanita atau gadis yang tidak bersuami menumpukan minatnya kepada hal-hal ketuhanan kerana ingin mengabdikan seluruh dirinya kepada Tuhan. Tetapi seorang wanita yang telah bersuami akan memusatkan perhatian kepada hal-hal duniawi untuk menyukakan hati suaminya.

KSKK: Demikian juga perempuan yang tidak kawin dan seorang perawan akan menaruh perhatian pada pelayanan Tuhan, bagaimana menguduskan tubuh dan jiwa mereka. Sedang perempuan yang bersuami disibukkan oleh perkara-perkara duniawi dan bagaimana menyenangkan suaminya.

WBTC Draft: Ia harus memikirkan dua hal menyenangkan istrinya dan menyenangkan Tuhan. Perempuan yang tidak menikah atau gadis yang tidak akan menikah, sibuk dengan pekerjaan Tuhan. Dia ingin memberikan dirinya sepenuhnya, baik tubuh maupun rohnya kepada Tuhan, tetapi perempuan yang menikah akan sibuk dengan hal-hal dunia ini. Ia berusaha menyenangkan suaminya.

VMD: Ia harus memikirkan dua hal — menyenangkan istrinya dan menyenangkan Tuhan. Perempuan yang tidak menikah atau gadis yang tidak akan menikah, sibuk dengan pekerjaan Tuhan. Dia ingin memberikan dirinya sepenuhnya, baik tubuh maupun rohnya kepada Tuhan, tetapi perempuan yang menikah akan sibuk dengan hal-hal dunia ini untuk berusaha menyenangkan suaminya.

AMD: Perhatiannya akan terbagi-bagi. Seorang perempuan yang tidak menikah atau gadis yang belum menikah dapat menyibukkan diri dengan pekerjaan Tuhan, sehingga tubuh dan rohnya kudus. Tetapi, perempuan yang menikah sibuk dengan urusan-urusan duniawi, bagaimana ia bisa menyenangkan suaminya.

TSI: sehingga perhatianmu terbagi antara menyenangkan istri dan menyenangkan TUHAN. Begitu juga bagi para perempuan. Kalau kamu tidak menikah, kamu bisa memusatkan perhatian sepenuhnya untuk pekerjaan Tuhan. Jadi kamu hanya berusaha untuk menyenangkan Tuhan Yesus, baik dalam kehidupan jasmani maupun rohani. Tetapi kalau kamu menikah, kamu akan sibuk dengan hal-hal duniawi, yaitu berusaha menyenangkan suamimu.

BIS: akibatnya perhatiannya terbagi-bagi. Seorang wanita yang tidak bersuami, atau seorang anak gadis, akan banyak memikirkan hal-hal mengenai Tuhan, sebab ia ingin supaya jiwa raganya menjadi milik Allah. Tetapi seorang wanita yang sudah bersuami, memusatkan pikirannya pada hal-hal dunia ini, sebab ia ingin menyenangkan hati suaminya.

TMV: Akibatnya, hatinya berbelah bagi. Seorang wanita yang tidak bersuami, atau seorang gadis yang tidak berkahwin menumpukan perhatian kepada hal-hal Tuhan, kerana dia ingin mengabdikan seluruh jiwa raga kepada Tuhan. Tetapi seorang wanita yang sudah bersuami menumpukan perhatian kepada hal-hal dunia ini, kerana dia ingin menyenangkan hati suaminya.

BSD: jadi perhatiannya terbagi-bagi. Seorang perempuan yang tidak bersuami, atau seorang gadis, akan menggunakan waktunya untuk melakukan pekerjaan yang menyenangkan Allah, sebab ia mau melayani Allah dengan seluruh jiwa dan raganya. Sebaliknya, seorang perempuan yang bersuami harus memikirkan hal-hal duniawi, sebab ia ingin menyenangkan hati suaminya.

FAYH: Perhatiannya terbagi-bagi. Demikian juga halnya dengan wanita yang bersuami. Ia menghadapi persoalan yang sama. Gadis yang tidak menikah berhasrat menyenangkan Tuhan dengan seluruh pribadinya dan dengan segala yang dilakukannya. Tetapi wanita yang bersuami harus memikirkan hal-hal lain seperti mengurus rumah tangga dan bagaimana ia menyenangkan suaminya.

ENDE: Dan wanita jang tidak bersuami dan para perawan memperhatikan kepentingan-kepentingan Tuhan, supaja kudus tubuh dan djiwanja. Tetapi jang bersuami memperhatikan kepentingan-kepentingan dunia, bagaimana ia dapat menjenangkan suaminja.

Shellabear 1912: Berlainan pula bini orang dengan anak dara. Maka perempuan yang tidak berlaki itu kuatir akan perkara Tuhan, supaya ia menjadi kudus, baik badan baik rohnya: tetapi perempuan yang berlaki kuatir ia akan perkara dunia bagaimana ia hendak memperkenankan lakinya.

Klinkert 1879: Maka adalah kalainannja antara bini dengan anak-dara. Adapon orang jang belom berlaki itoe bertjintakan perkara jang daripada Toehan, soepaja bolih soetji kadoewanja, baik badan, baik djiwanja, tetapi orang jang soedah berlaki itoe bertjintakan perkara doenia, bagaimana bolih ija berkenan kapada lakinja.

Klinkert 1863: Maka adalah bedanja di-antara bini dengan anak-dara. Bahoewa perampoewan jang belom kawin itoe mengendahken perkara Toehan, sopaja dia bolih soetji baik badan baik djiwa; tetapi perampoean jang soedah kawin itoe mengendahken perkara doenia, bagimana dia bolih menjoekaken lakinja.

Melayu Baba: Dan ada juga sliseh antara satu bini orang dan satu anak-dara. Prempuan yang t'ada kahwin ada khuatir fasal perkara Tuhan, ia'itu spaya dia boleh mnjadi kudus, baik badan baik roh: ttapi prempuan yang sudah kahwin ada khuatir fasal perkara dunia, ia'itu bagimana-kah dia boleh berknan sama laki-nya.

Ambon Draft: Bagitu lagi, satu bini ada lajin deri satu anak parampuwan muda. Dija itu jang sudah tijada kawin, ija dja-ga ingat barang jang punja maha Tuhan akan ada sutji, bajik menurut tuboh, bajik menurut roch; tetapi jang su-dah kawin, ija djaga ingat barang jang punja dunja, ba-gimana ija akan bowat kasu-ka; an laki itu.

Keasberry 1853: Maka adalah kulainannya diantara bini dungan anak dara itu. Bahwa prumpuan yang bulom kahwin itu mungindahkan akan purkara Tuhan, supaya iya bulih suchi kaduanya, iya itu tuboh dan jiwa: tutapi prumpuan yang sudah kahwin itu iya mungindahkan akan purkara dunia, bagimanalah iya bulih munyukakan lakinya.

Keasberry 1866: Maka adalah kŭlainannya diantara istri dŭngan anak darah itu. Bahwa pŭrampuan yang bŭlom kahwen itu mŭngindahkan akan pŭrkara Tuhan, supaya iya bulih mŭnjadi suchi kaduanya, iya itu tuboh dan jiwa; tŭtapi pŭrampuan yang sudah kahwen itu, iya mŭngindahkan akan pŭrkara dunia, bagimanakah iya bulih mŭnyukakan lakinya.

Leydekker Draft: Bini dan 'anakh dara 'itu berlajin 2 an. Parampuwan budjang bertjinta 'akan segala perkara maha Tuhan, sopaja khudus 'adanja, bajik pada tuboh, bajik pada njawa: tetapi parampuwan kahawin 'itu bertjinta 'akan segala perkara dunja, sabaimana perij 'ija 'akan berkenan pada laki 2.

AVB: Dengan demikian perasaannya berbelah bagi. Seorang wanita atau gadis yang tidak bersuami menumpukan minatnya kepada hal-hal Tuhan kerana ingin mengabdikan seluruh jiwa raganya kepada Tuhan. Tetapi seorang wanita yang telah bersuami akan memusatkan perhatian kepada hal-hal duniawi untuk menyukakan hati suaminya.

Iban: lalu iya bebagi ati. Lalu indu ke enda belaki, tauka dara bungas, deka irauka pasal pekara Tuhan, irauka baka ni ku jalai ngaga diri tuchi tubuh tuchi roh, tang indu ke bisi laki deka irauka pekara dunya, irauka baka ni ku jalai ngelantangka ati laki iya.


TB ITL: dan <2532> dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi <3307>. Perempuan <1135> yang tidak bersuami <22> dan <2532> anak-anak gadis <3933> memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan <2962>, supaya <2443> tubuh <4983> dan <2532> jiwa mereka kudus <40>. Tetapi <1161> perempuan yang bersuami <1060> memusatkan perhatiannya <3309> pada perkara duniawi <2889>, bagaimana <4459> ia dapat menyenangkan <700> suaminya <435>. [<2532> <3309> <1510> <2532> <4151>]


Jawa: lan marga saka mangkono pikirane banjur kabage-bage. Wong wadon kang ora bebojoan, sarta para prawan, padha ngelengake kang mungguh ing Gusti, supaya jiwa-ragane dadi suci. Nanging wong wadon kang bebojoan ngelengake prakara kadonyan, kapriye bisane gawe senenge kang lanang.

Jawa 2006: lan marga saka mangkono pikirané banjur kabagé-bagé. Wong wadon kang ora sesomahan, sarta para prawan, padha tansah nggatèkaké prakara-prakara kang mungguh ing Gusti, supaya jiwa-ragané dadi suci. Nanging wong wadon kang sesomahan tansah nggatèkaké prakara-prakara kadonyan, kepriyé bisané gawé senengé sing lanang.

Jawa 1994: Merga mengkono pikirané mrana-mréné. Lan wong wadon sing ora omah-omah utawa para prawan, bisa nggelengaké pikirané kanggo pakaryané Gusti, merga arep masrahaké saranduning jiwa lan ragané. Nanging wong wadon sing omah-omah mikiraké prekara-prekara kadonyan, merga kepéngin gawé senenging atiné sing lanang.

Jawa-Suriname: Lah wong wédok sing wis ora nduwé bojo menèh lan botyah wédok prawan sing durung nduwé bojo bisa mikirké bab penggawéané Gusti lan bisa masrahké nyawa-ragané kanggo ngladèni Gusti. Nanging wong wédok sing nduwé bojo mikirké prekara-prekara kadonyaan, awit kepéngin nuruti senengé atiné sing lanang.

Sunda: pikiranana jadi ngarancabang. Awewe anu teu kawin atawa parawan, bisa laluasa ngawulakeun diri ka Gusti, ngabaktikeun jiwa ragana. Ari boga salaki mah tangtu moal kaur kitu, repot ku urusan rumah tanggana, malar kapake ku salakina.

Sunda Formal: perhatianana kabagi-bagi. Awewe anu teu kawin, kitu deui parawan, bisa laluasa ngalampahkeun pagawean pikeun Gusti; nya ngabaktikeun jiwa ragana ka Anjeunna. Ari boga salaki mah, tangtu teu kaur; lantaran repot ku urusan rumah tangga, malar kapake ku salakina.

Madura: daddi pekkeranna oca-pecca. Babine’ se ta’ alake, otabana paraban, bakal bannya’a mekkere ra-parkara se badha hubunganna ban Pangeran, sabab babine’ ganeka terro sopaja badan sareng sokmana daddi kaagunganna Allah. Nangeng babine’ se ampon alake, pekkeranna masettong ka sabarang parkara dunnya paneka, sabab aba’epon terro masennengnga atena lakena.

Bauzi: Labi lahi laha. Dat ba vam vab nam modeo, nam soaona damat modehe vaba alimda modeo, amait gi im Boehàda Yesus labe Aba Aho gagoho im lam, “Bisi im feàda am bak,” lahame tu vuzehi gi im lada lamota fi hasi meedam bak. Abo, “Im Boehàda Yesus iba fà deelese,” lahame gi im Abadata ahu vàmadi fi hasi meedam bak. Lahana lahi dat eheda labe ba labiham bili vedi gi bak niba modealahana zi abo iba modi neàdemna feà laba tu vi ozodam meo bak. Abo, “Am dat labe aba fà deelese,” lahame ozom im lamota bisi deeli meedam bak. Abo gi ahu faheme sediebali fi goaitoi gi im am dàt gagohodata bisi tombuli im Alabada gi totobe vooho bak.

Bali: Pamuputipun, pepinehipune macanggah. Anak istri sane tan marabian, wiadin anak sane kantun daa, ipun ngulengang kenehnyane ring pakaryan Ida Sang Panembahan, santukan dewek miwah jiwannyane teleb. Nanging parawanita sane marabian, ipun ngulengang pepinehnyane ring paindikan-paindikan sane sekala, mangda ipun tansah mrasidayang ngae liang manah somahipune.

Ngaju: kajariae tiroke tabagi-bagi. Ije biti oloh bawi je dia kawin, atawa ije biti anak bawi bujang, are manirok kare hal tahiu Tuhan, awi ie mipen uka biti-bereng tuntang hambaruae manjadi ain Tuhan. Tapi oloh bawi je jari kawin, mambulat tiroke akan kare hal kalunen jetoh, awi ie mipen manyanang atei banae.

Sasak: akibatne perhatianne tebagi-bagi. Sopoq dengan nine saq ndẽq bedowẽ semame, atao sopoq dedare gen luwẽq mikirang hal-hal mengenai Tuhan, sẽngaq ie melẽt adẽq awak dait rohne jari dowẽn Tuhan. Laguq sopoq dengan nine saq sampun bedowẽ semame, hususang pikiranne lẽq hal-hal dunie niki, sẽngaq ie melẽt nyenengang semamene.

Bugis: addimonrinna tabbagé-bagéi matu pikkiranna. Séddié makkunrai iya dé’é nallakkai, iyaré’ga séddié ana’dara, maégai matu napikkiri passalenna Puwangngé, nasaba macinnai kuwammengngi nyawa tubunna mancajiwi appunnangenna Allataala. Iyakiya séddié makkunrai iya mallakkaiyénna, napattujui pikkiranna ri gau’-gau’ linoéwé, nasaba macinnai sennangiwi atinna lakkainna.

Makasar: kale’bakkanna ta’bagemi pikkiranna. Baine tenaya na’bura’ne, yareka se’rea tulolo, lala’bi jaiangammi ero’Na Batara napikkiri’, lanri ero’na napassareang sikontu katallassanna a’jari Allata’ala pata. Mingka baine niakamo bura’nenna, napasse’remi pikkiranna mae ri passala’ pakkalinoanga, lanri eroki napakasannang nyawana bura’nenna.

Toraja: sia mentangke patomali tu penaanna. Iatu baine tang kemuane sia anak dara ungkaritutui ParentaNa Puang kumua anna masero, la kalena la penaanna. Apa iatu baine kemuane ungkaritutui apa lan lino, kumua umba la napakuanni anna porai muanena.

Duri: naarannai sitawa-tawa to penawanna. Ia to baine te'damo muanena sola to anakdara Puang manda napikkiri', nasaba' madoangngi mpassompan kalena lako Puang. Apa ia to baine kemuanemo mpangmesa lakomo apa lan tee lino to penawanna, nasaba' madoangngi mpamasannang muanena.

Gorontalo: Wolo uodito, hilaliyo hetaya-tayade. Mongobuwa ta dila o hiyalo wawu mongodulahu pikirangiliyo bo ode oli Isa Eya, sababu batanga wawu nyawaliyo haku lo Allahuta'ala. Bo mongobuwa ta ma o hiyalo pikirangiliyo ode parakara lo duniya boti, deuwitoyito wololo tiyo moposanangi lo hiyaliyo.

Gorontalo 2006: akibatilio polotuotio hitaya-tayade. Taabua ngota tadiila odile, meaalo tadulahu ngota, mamo mikiilangi dadaata susuu-aliyalo tomimbihu Eeya, sababu tio ohilaa alihu batanga wau nyawalio mowali miliki lo Allahu Taa̒ala. Bo taabua ngota tamaa odile, mopo dulungo pikiilangilio ode susuu-aliyaala lodunia botie, sababu tio ohilaa mopo sanangi hilaa lodilelio.

Balantak: Mbali' noana ko'obo-obosmo. Sa'angu' wiwine men sian langkai'an, kabai se' sa'angu' anak wiwine laandue', bo mongononoai biai' upa na palimangonna Tumpu, gause kikira'na kada' waka tia noana sida tombonoionna Tumpu. Kasee sa'angu' wiwine men langkai'anmo mongononoai palimangon na dunia kani'i, gause ia mingkira' mongololoikon pingkira'na langkai'na.

Bambam: ma'katampasanna illaam ia too ma'dua penaba. To balu baine ia battu haka änä' daha, anggam ia pengkähänganna Debata napasatutui pikkihanna, aka napemulu ke naampuanni Puang Allataala mengkalao bätä puntinna sule lako sungnga'na. Sapo' indo ia baine to kemuanem, si lu lako ia kaha-kaha lino pikkihanna, aka naua: “Anna mala masannam penabanna muaneku.”

Kaili Da'a: sampe pekirina matibagi-bagi. Besi-besi to mana norongo borandoo-randoo nompakasaungga pekiri ira ka i Pue. Ira nompekiri iwenukoro bo pekiri rara nta'i ira mamala magasa riara mpanggita Alatala. Tapi besi-besi to norongomo kana mompekiri mpengele-ngele ri dunia e'i. Ira kana mompekiri iwenu mompakadamba rara rongona langgai.

Mongondow: tuamai diaí motantuí in raiannya. Bobay inta diaí kobuḷoi, andeka inta mongdeagapa, moaíntoí in raiannya kon soaáḷ ki Tuhan. Sin ibogonnya ing kobiagannya tua ing komintandon posarahkan ko'i Tuhan. Ta'e bobay inta kobuḷoidon, umuranbií in sia morai kon soaáḷ mita in dunia na'a, sim mo'ibog in sia moposanang ing gina i buḷoinya.

Aralle: lambi' pihki'na tipereduang. Noa tunne' bahine ang dang kemuane bahtu' ang dake' kemuane mala umpihki' supu pengkähängang di mendehatanna, lambi' la pemala supu tuho umpamasannang Dehata. Ampo' yatone' bahine ang kemuane pahallu tunne' umpihki' kapahalluang di mentolinona anna umba noa umpamasannang muanena.

Napu: Ido hai morompenga lalunda. Nodo wori, towawine au bara motambi, peisahe mampopolumao liliu bagona Pue, hai peisahe mampekiri liliu apa peundeana Pue irihira bona malelaha katuwonda i lindona Pue. Agayana towawine au motambimi, hangangaa mampekiri worihe katuwonda i dunia ide, lawi mampeinaohe mopakatana laluna tobalilonda.

Sangir: kụ pul᷊ise ute naunge kai mạpahiạ. Sěngkatau wawine tạ kawinge arau sěngkatau mahuala e, měngkai sarung mẹ̌sẹ̌sěmpị hal᷊ẹ̌ u Mawu e, u i sie měngkai lẹ̌lahimpuluangu wadange ore lai rohkẹ̌ e makoạ tataghuanengu Ruata. Kai arawe sěngkatau wawine kụ seng nẹ̌kawinge, ute kai mạsasuagẹ̌ tiněnnane su hal᷊ẹ̌ u dunia ini, u i sie mapulu mapakal᷊uasu naung u kawinge.

Taa: Pasi ewa see seja pasisalanya tau we’a to re’emo rongonya pasi tau we’a to tawa re’e nepenya to langkai. Apa ane tau we’a etu, ia ojo mampobuuka palaong i mPue, bara ewa wimba raika see koronya pasi toniinya ojo i Pue Allah Puenya. Pei ane tau we’a to re’emo rongonya, ia ojo mampobuuka katuwunya ri lino si’i, bara ewa wimba raika mampakasanang rongonya.

Rote: mate'e na, ana ta bubuluk tao bee ela bee a fa. Inak esa saotoun ta, do anafe'oanak esa, neukose ana dudu'a-dodoo dede'ak ba'u ka la'eneu Lamatua ka, nana ana hii fo ela ao paa samanen dadi Manetualain nuun. Tehu inak esa masaotouk soona, ana tao basa dudu'a-aafin neu dede'a daebafak ia la, nana ana hii tao namahoko saotou na dale na.

Yali, Angguruk: indi piren wenggel haruk lit wereg. Hiyap yu werehon men hilani malik menen nenebe oho ninindi oho Allah apma welamuhuk ulug Allah wene inindi pulmu wenggel haruk lit wereg. Hiyap ap ohowon inowen oho kinangma wereg angge indi pulmu wenggel haruk lit nahun ahiyehap timin peruk lit wereg.

Tabaru: Ma duanguku manga di-dibangi 'ikapula-pula. 'O ngeweka gee koyomodokawa, bolo 'o mosolese, dua 'ikudai yatibangi ma ngale ma Jou, sababu 'ona yomau manga 'ahu 'iodumu yokula ma Jo'oungu ma Dutuka. Ma 'o ngeweka gee de manga rokatoka, dua manga di-dibangi yosilamo-lamo ka 'o dunia ne'ena ma rongamoi, sababu 'ona yomau yosisanangi manga rokata manga singina.

Karo: Enda erbahanca ukurna ertupang. Diberu si la lit perbulangenna ntah pe singuda-nguda, iukurina kerna Tuhan ras DahinNa, sabap atena tendi ras kulana khusus jadi sikerajangen Tuhan. Tapi diberu si lit perbulangenna iukurina kerna keperlun doni enda, sabap atena ndalanken si ngena ate perbulangenna.

Simalungun: Anjaha puang-puang na so marparamangon pakon anak boru isarihon do na porlu bani Tuhan in, ai ma sonaha ase pansing sidea bani angkula age bani tonduy. Tapi na dob marparamangon isarihon do na porlu i dunia on, sonaha ase boi ia mambuat uhur ni paramangonni.

Toba: Nang boruboru na so marhamulian, nang na marbaju, na ringkot di Tuhan i do disarihon, asa badia dagingna nang tondina; alai naung marbagas i sumarihon angka na di tano on, naeng halomoan ni hamulianna.

Dairi: dungna gabè merdua ukur nola mo ia. Sada kalak daberru siso sijahè, barang pè sada simerbaju, siperlu bai Tuhan i mo ipikiri, asa bolet tendina bak dagingna gabè milik Tuhan i. Tapi ukum daberru sienggo sijahè, dak ipikiri ngo siperlu i tanoh èn, kerna naing ngo ia pesennangken ukur sinibalèna.

Minangkabau: akibaiknyo paratiannyo lah tabagi-bagi. Surang padusi nan indak balaki, atau surang anak gadih, mako inyo ka banyak mamikiekan parkaro-parkaro tantang Tuhan, dek karano, inyo niyo supayo jiwa jo tubuahnyo manjadi miliak Allah. Tapi, surang padusi nan lah balaki, pangananyo tatuju ka parkaro-parkaro dunia, dek karano inyo niyo manyanangkan ati lakinyo.

Nias: lualuania mangeraha dõdõnia. Ira alawe si lõ fo'omo ba ma ono alawe, tola abõlõ i'angeragõ ngawalõ zanandrõsa khõ Zo'aya, me omasi ia na tobali okhõta Lowalangi mboto ba nosonia. Ba hiza, ira alawe si so fo'omo, abõlõ i'angeragõ ngawalõ hadia ia ba gulidanõ andre, me omasi ia i'omusoi'õ dõdõ wo'omonia.

Mentawai: Kalulut néné parubeinangan pupaatuanannia. Sia geti tainanalep sitá simanteu, elé sara siokkó, maigi ipaatu siorak ka pu-Tuhanan, aipoí ibesíaké bulé ibakkati nia Taikamanua tubu sambat ketsatda néné. Tápoi sinanalep sibara simanteu geti, masimuinéaké paatuat siorak ka pupolangan lé igagalai, ibesíaké imangká bagat simanteunia.

Lampung: akibatni perhatianni tebagi-bagi. Sai jelma bebai sai mak ngedok kajong, atau sai anak muli, haga lamon mikerko hal-hal tentang Tuhan, mani ia mirak in jiwa ragani jadi kedau-Ni Allah. Kidang sai jelma bebai sai radu wat kajong, memusatko pikeranni pada hal-hal dunia inji, mani ia mirak nyenangko hati kajongni.

Aceh: ngon lagée nyan, peuratian ureuëng nyan ka teuweuek-weuek. Sidroe ureuëng inong nyang hana meulakoe, atawa sidroe aneuëk dara, teuma jai that jipike keu hai Tuhan, sabab jihnyan meuharab that mangat jeuet jiwaraga jih keu milék Allah. Teuma sidroe ureuëng inong nyang ka meulakoe, jipeusaho pikeran jih ubak hai-hai donya, sabab jih nyan jikeuneuk peumangat até lakoe jih.

Mamasa: napolalan titawa pikki'na. Susi duka' baine balu battu anak dara, anggami pengkaranganna Dewata napatutui pikki'na, annu napemulu angganna kamatoroanna anna sangkalebu pikki'na lu lako asan Dewata. Sapo lako baine kemuanemo, anggami kara-kara lino napikki' umba la nakua umpomasannang penawanna muanena.

Berik: Jega jem temawer anggwana Kristen winibereiserem ini jemna ga naura gam nulabana: jei awelna Tuhanmanaiserem jes gweyibef, ane wini jelemanaiserem ini jemna jes saaser-saasertaabif. Nawersamer jeiserem ini jemna ga jei gangge dektebene. Yafonsiwiri yo wini anggwanabaraiserem jeime gemer jes gemerserem. Yafonsiwir Kristen jei awelna Tuhanmanaiserem ini jepfener gam falbili enggalfe, tifni yo mafnana, gwela jemna jeiserem seyaftersus gam kitulbof Tuhanfe. Jengga wini Kristen anggwanabaraiserem, ini jemna unggwan-giri gam falbili gwela ogirmanaiserem jem temawer enggalfe, jei anggwana jelemanaiserem ini jemna gam saaser-saasertabaf.

Manggarai: agu ali hitu pati-péar nukd. Iné-wai ata toé manga ronad agu anak molas, renom nukd oné gori latang te Mori Keraéng, kudut weki agu wakar disé nggeluks. Maik inéwai ata manga ronad, renom nukd oné apa-kaut latang te gori de lino ho’o, ai isé te pandé cembes nai de ronad.

Sabu: jhe pedakka ne penge no do pebhage-bhage ke. Heddau mobanni do adho do era nga ddau pa hedhapa, kiadho heddau ana mobanni do ngarru, do medae ta ae ne penge ne lai-lai do pedu nga Muri, rowi do ddhei no ne ngi'u nga hemanga no ta unu ri Deo. Tapulara heddau mobanni do nga ddau pa hedhapa, do petuje ri no ne lua penge no pa lai-lai raiwawa, rowi do ddhei no ta pemengallo dhara ne ddau pa hedhapa no ne.

Kupang: (7:33)

Abun: Sane yekra ne iwa ben suk tepsu an bi nggon mit. An iwa ben suk tepsu Yefun Allah mit dom anato ben an bi sukjimnut we mone. Nggon gato kra nde, mom bi sukjimnut sye mo Yefun bi suk-i. Mom iwa mom bi nggwa mo Yefun Allah wa ben Yefun bi suk-i sisu mom mit dik si mom onyar dik sor. Sarewo nggon gato kra it yo, mom bi sukjimnut sye mo suk mwa mo bur ré, we mom iwa mom ben bi suk-i tepsu mom bi ya mit.

Meyah: Jefeda mar ongga angh gu mebif bera eita rudou eremesesma jera mar ongga erek ofoufem skoita Allah ojgomu. Noba rujager ongga rinahi igers guru, era rujower ongga rinahi igers enesi bera rudou osujohu rot mar ongga ofoufem skoita Allah ojgomuja. Jeska rua rudou os rutunggom mar rot rudou ongkasmos ongga ereita Tuhan odou eskeiramera rot ojgomu. Tina rujager ongga ranghi igers fob bera rusujohu rot mar ongga mebif efen ojgomu, jeska rua rudou os rutunggom mar ongga ereita rahiner rudou eskeiramera rot ojgomu.

Uma: alaa-na mopenga nono-na. Wae wo'o posisalaa tobine to motomanei pai' to uma motomanei. Tobine to uma motomanei ba toronaa ntora mpenonoi Pue'-i-wadi, apa' konoa-na bona katuwu'-na pahalolia hi Pue'-wadi. Aga tobine to motomanei, mpenonoi wo'o-i dunia' tohe'i, doko' mpakagoe' nono tomane-na.

Yawa: Maisyare wemaisy, weti apa ana po ratantona manui, nanto nande anakotaro mine so rai. Wanya mbauname jewen muno wanya ngkamuramo mansae wenawamo manuga no irati anakotaro Amisye rai. Weti ubeker tutir indamu awa ana udave muno awa ana wo ratantona mo anayanambe raugavo Amisye ai. Yara wanya mbaunam to omamo ranuga no irati anakotaro mine so rai. Muno ama ana mo ratantona mamo mare, “Animaisye mi syo rave indamu sya anya anayanambe?”


NETBible: and he is divided. An unmarried woman or a virgin is concerned about the things of the Lord, to be holy both in body and spirit. But a married woman is concerned about the things of the world, how to please her husband.

NASB: and his interests are divided. The woman who is unmarried, and the virgin, is concerned about the things of the Lord, that she may be holy both in body and spirit; but one who is married is concerned about the things of the world, how she may please her husband.

HCSB: and he is divided. An unmarried woman or a virgin is concerned about the things of the Lord, so that she may be holy both in body and in spirit. But a married woman is concerned about the things of the world--how she may please her husband.

LEB: and he is divided. And the unmarried woman or the virgin cares for the things of the Lord, in order that she may be holy both in body and in spirit. But the married woman cares for the things of the world, how she may please her husband.

NIV: and his interests are divided. An unmarried woman or virgin is concerned about the Lord’s affairs: Her aim is to be devoted to the Lord in both body and spirit. But a married woman is concerned about the affairs of this world—how she can please her husband.

ESV: and his interests are divided. And the unmarried or betrothed woman is anxious about the things of the Lord, how to be holy in body and spirit. But the married woman is anxious about worldly things, how to please her husband.

NRSV: and his interests are divided. And the unmarried woman and the virgin are anxious about the affairs of the Lord, so that they may be holy in body and spirit; but the married woman is anxious about the affairs of the world, how to please her husband.

REB: and he is pulled in two directions. The unmarried woman or girl is concerned with the Lord's business; her aim is to be dedicated to him in body as in spirit. But the married woman is concerned with worldly affairs; her aim is to please her husband.

NKJV: There is a difference between a wife and a virgin. The unmarried woman cares about the things of the Lord, that she may be holy both in body and in spirit. But she who is married cares about the things of the world––how she may please her husband.

KJV: There is difference [also] between a wife and a virgin. The unmarried woman careth for the things of the Lord, that she may be holy both in body and in spirit: but she that is married careth for the things of the world, how she may please [her] husband.

AMP: And he is drawn in diverging directions [his interests are divided {and} he is distracted from his devotion to God]. And the unmarried woman or girl is concerned {and} anxious about the matters of the Lord, how to be wholly separated {and} set apart in body and spirit; but the married woman has her cares [centered] in earthly affairs--how she may please her husband.

NLT: His interests are divided. In the same way, a woman who is no longer married or has never been married can be more devoted to the Lord in body and in spirit, while the married woman must be concerned about her earthly responsibilities and how to please her husband.

GNB: and so he is pulled in two directions. An unmarried woman or a virgin concerns herself with the Lord's work, because she wants to be dedicated both in body and spirit; but a married woman concerns herself with worldly matters, because she wants to please her husband.

ERV: He must think about two things—pleasing his wife and pleasing the Lord. A woman who is not married or a girl who has never married is busy with the Lord’s work. She wants to give herself fully—body and spirit—to the Lord. But a married woman is busy with things of the world. She is trying to please her husband.

EVD: He must think about two things—{pleasing his wife and pleasing the Lord}. A woman who is not married or a girl who has never married is busy with the Lord’s work. She wants to give herself fully—body and soul—to the Lord. But a married woman is busy with things of the world. She is trying to please her husband.

BBE: And the wife is not the same as the virgin. The virgin gives her mind to the things of the Lord, so that she may be holy in body and in spirit: but the married woman takes thought for the things of the world, how she may give pleasure to her husband.

MSG: leading to so many more demands on your attention. The time and energy that married people spend on caring for and nurturing each other, the unmarried can spend in becoming whole and holy instruments of God.

Phillips NT: You find the same difference in the case of the unmarried and the married woman. The unmarried concerns herself with the Lord's affairs, and her aim in life is to make herself holy, in body and in spirit. But the married woman must concern herself with the things of this world, and her aim will be please her husband.

DEIBLER: So their thinking is divided. Unmarried women are able to be concerned about serving the Lord. They want to set apart their minds and their bodies for the Lord. But married women are often concerned about the affairs of this life. Specifically, they are concerned about how to please their husbands.

GULLAH: So e hab two ting dat consaan um all de time. A widda ooman o a ooman wa ain neba know no man, dey consaan wid de Lawd wok, cause dey wahn fa mek all wa dey do an all wa dey tink be fa God. Bot a marry ooman consaan wid ting ob dis wol, how e kin please e husban.

CEV: So he is pulled in two directions. Unmarried women and women who have never been married worry only about pleasing the Lord, and they keep their bodies and minds pure. But a married woman worries about the things of this world, because she wants to please her husband.

CEVUK: So he is pulled in two directions. Unmarried women and women who have never been married worry only about pleasing the Lord, and they keep their bodies and minds pure. But a married woman worries about the things of this world, because she wants to please her husband.

GWV: His attention is divided. An unmarried woman or a virgin is concerned about the Lord’s things so that she may be holy in body and in spirit. But the married woman is concerned about earthly things, that is, about how she can please her husband.


NET [draft] ITL: and <2532> he is divided <3307>. An unmarried <22> woman <1135> or <2532> a virgin <3933> is concerned <3309> about the things of the Lord <2962>, to be holy <40> both <2532> in body <4983> and <2532> spirit <4151>. But <1161> a married woman <1060> is concerned <3309> about the things of the <3588> world <2889>, how <4459> to please <700> her husband <435>.



 <<  1 Korintus 7 : 34 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel