Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [HCSB]     [PL]  [PB] 
 <<  Ibrani 7 : 28 >> 

HCSB: For the law appoints as high priests men who are weak, but the promise of the oath, which came after the law, appoints a Son, who has been perfected forever.


AYT: Hukum Musa menetapkan manusia yang penuh kelemahan untuk menjadi imam-imam besar. Akan tetapi, sumpah yang berasal dari Allah, yang datang setelah Hukum Musa, menetapkan Anak-Nya, yang telah dijadikan sempurna sampai selama-lamanya.

TB: Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.

TL: Karena Taurat itu menetapkan orang yang lemah menjadi imam besar, tetapi perkataan sumpah yang kemudian daripada Taurat itu menetapkan seorang Anak, yang sudah jadi sempurna selama-lamanya.

MILT: Sebab torat menetapkan manusia sebagai imam besar yang mempunyai kelemahan, tetapi firman sumpah yang sesudah torat, menetapkan Putra yang menjadikan diri-Nya sempurna sampai selamanya.

Shellabear 2010: Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang mempunyai kelemahan untuk menjadi imam-imam besar, tetapi sebaliknya, sabda yang berupa sumpah, yang diturunkan kemudian setelah hukum Taurat, menetapkan Sang Anak yang telah disempurnakan untuk selama-lamanya.

KS (Revisi Shellabear 2011): Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang mempunyai kelemahan untuk menjadi imam-imam besar, tetapi sebaliknya, sabda yang berupa sumpah, yang diturunkan kemudian setelah hukum Taurat, menetapkan Sang Anak yang telah disempurnakan untuk selama-lamanya.

Shellabear 2000: Kitab Suci Taurat menetapkan orang-orang yang mempunyai kelemahan untuk menjadi imam-imam besar, tetapi sebaliknya, sabda yang berupa sumpah, yang diturunkan kemudian setelah Kitab Suci Taurat, telah menetapkan Sang Anak yang telah disempurnakan untuk selama-lamanya.

KSZI: Hukum melantik manusia biasa dengan segala kelemahannya untuk menjadi Imam Besar. Tetapi firman dan sumpah Allah, yang datang selepas hukum Taurat, melantik Putera yang telah disempurnakan untuk selama-lamanya.

KSKK: Sesungguhnya hukum Taurat telah mengangkat manusia yang lemah menjadi imam agung, tetapi sekarang, sesudah hukum Taurat, sabda Allah telah mengangkat Putra, yang dijadikan sempurna untuk selamanya.

WBTC Draft: Hukum Taurat menentukan manusia yang mempunyai kelemahan menjadi imam besar, tetapi Allah membuat janji sesudah hukum itu. Allah mengatakan janji-Nya dengan sumpah, dan janji itu menjadikan Anak Allah sebagai Imam Besar yang telah disempurnakan untuk selama-lamanya.

VMD: Hukum Taurat menentukan manusia yang mempunyai kelemahan menjadi imam besar, tetapi Allah membuat janji sesudah hukum itu. Allah mengatakan janji-Nya dengan sumpah, dan janji itu menjadikan Anak Allah sebagai Imam Besar yang telah disempurnakan untuk selama-lamanya.

AMD: Hukum Taurat menentukan manusia yang lemah sebagai imam-imam besar. Tetapi, setelah hukum itu, Allah membuat sumpah yang menunjuk Anak-Nya sebagai Imam Besar yang sempurna selama-lamanya.

TSI: Perbedaan itu terjadi karena hukum Taurat mengangkat imam besar dari antara manusia biasa yang mempunyai kelemahan, sedangkan perjanjian Allah yang baru— yang disertai dengan sumpah dan yang diberikan sesudah hukum Taurat— mengangkat Anak Allah sendiri sebagai Imam Agung. Jadi, untuk selama-selamanya Dialah Imam Agung yang sudah dilayakkan dengan sempurna bagi kita!

BIS: Hukum agama Yahudi mengangkat orang yang tidak sempurna menjadi imam agung. Tetapi kemudian dari hukum itu, Allah membuat janji dengan sumpah bahwa Ia mengangkat sebagai Imam Agung, Anak yang sudah dijadikan Penyelamat yang sempurna untuk selama-lamanya.

TMV: Taurat Musa melantik manusia yang tidak sempurna menjadi imam agung. Tetapi janji Allah yang disertai sumpah dan yang datang kemudian daripada Taurat telah menjadikan Anak, Penyelamat yang sempurna selama-lamanya.

BSD: Di dalam hukum yang diberikan melalui Musa, ada peraturan mengenai cara mengangkat orang menjadi Imam Agung. Orang-orang yang diangkat berdasarkan peraturan itu adalah orang-orang yang tidak sempurna. Tetapi, sesudah hukum itu diberikan, Allah membuat satu perjanjian dan Allah memakai sumpah untuk perjanjian itu. Dengan perjanjian itu Allah mengangkat Anak-Nya menjadi Imam Agung. Anak Allah yang diangkat berdasarkan perjanjian itu sudah dijadikan sempurna untuk selama-lamanya.

FAYH: Menurut peraturan lama, bahkan para imam besar pun merupakan orang lemah dan berdosa, yang tidak luput dari kesalahan. Tetapi kemudian, dengan sumpah Allah mengangkat Anak-Nya sebagai Imam Besar yang sempurna sampai selama-lamanya.

ENDE: Mereka jang ditetapkan oleh hukum mendjadi imam-agung, adalah manusia jang diliputi kelemahan; tetapi sumpah, jang diutjapkan kemudian dari hukum, mengenai Putera jang sempurna untuk selama-lamanja.

Shellabear 1912: Karena orang-orang yang lemah tabiatnya ialah yang ditentukan imam oleh Tauret itu, tetapi perkataan sumpah yang kemudian dari pada Tauret itu sudah menentukan seorang Anak, yang disempurnakan sampai selama-lamanya.

Klinkert 1879: Karena torat itoe mendjadikan imam-besar akan orang jang lemah kaadaannja, tetapi sabda jang dengan soempah dan jang kemoedian daripada torat, itoe mendjadikan jang Anak itoe imam, jang disampoernakan bagai salama-lamanja.

Klinkert 1863: Karna itoe toret mendjadiken imam-imam besar sama orang jang lembek adanja, tetapi firman jang dengan soempah, jang djadi habis toret, itoe mendjadiken Anaknja itoe imam, jang disampornaken sampe salama-lamanja.

Melayu Baba: Hukum-taurit itu tntukan orang yang ada klmahan mnjadi kpala-kpala-imam; ttapi perkata'an sumpah yang datang kmdian deri-pada hukum-taurit, tntukan satu Anak, yang sudah di-smpurnakan sampai s-lama-lama-nya.

Ambon Draft: Karana Tawrat itu meng-angkatkan manusija-manusija jang ada dengan kalemahan, akan imam-imam; tetapi perkata; an sompahan itu, jang komedijen deri pada Tawrat, mengangkat Anak laki-laki itu, jang telah desemporna-kan sampe segala kakal.

Keasberry 1853: Kurna tauret itu munjadikan imam imam busar itu orang yang lumah tabiatnya; tutapi purkataan sumpah itu, yang tulah jadi kumdian deripada tauret, munjadikan anak laki laki itu imam, yang disampornakan sampie slama lamanya.

Keasberry 1866: Kŭrna tauret itu mŭnjadikan imam imam bŭsar itu orang yang lŭmah tabiatnya: tŭtapi pŭrkataan sumpah itu, yang tŭlah jadi kumdian deri tauret, mŭnjadikan anak laki laki itu imam, yang disampornakan sampie slama lamanya.

Leydekker Draft: Karana Tawrat 'itu meng`angkat manusija 2 jang berkalemahan mendjadi 'Imam 2 besar: tetapi ferman persompahan jang komedijen deri pada Tawrat 'itu meng`angkat 'Anakh laki 2 jang telah desempornakan pada salama 2 nja.

AVB: Hukum Taurat melantik manusia biasa dengan segala kelemahannya untuk menjadi imam besar. Tetapi firman dan sumpah Allah, yang datang selepas hukum Taurat, melantik Anak yang telah disempurnakan untuk selama-lamanya.

Iban: Adat ngeletak orang ke lemi nyadi imam besai. Tang jaku sumpah, ti datai dudi agi ari Adat, ngeletak Anak, ke udah digaga nyadi pemadu badas belama-lama iya, nyadi Imam Besai.


TB ITL: Sebab <1063> hukum Taurat <3551> menetapkan <2525> orang-orang <444> yang diliputi <2192> kelemahan <769> menjadi Imam Besar <749>, tetapi <1161> sumpah <3728>, yang diucapkan <3056> kemudian <3326> dari pada hukum Taurat <3551>, menetapkan Anak <5207>, yang telah menjadi sempurna <5048> sampai <1519> selama-lamanya <165>.


Jawa: Sabab angger-anggering Toret iku netepake para wong kang nandhang kaapesan dadi imam agung, nanging supaos, kang kalairake sawuse angger-anggering Toret, iku njumenengake Sang Putra, kang wus sampurna ing salawas-lawase.

Jawa 2006: Sabab angger-anggering Torèt iku netepaké para wong kang nandhang kaapesan dadi imam agung, nanging supaos, kang kalairaké sawusé angger-anggering Torét, njumenengaké Sang Putra, kang wis kadadosaké sampurna ing salawas-lawasé.

Jawa 1994: Torèt njumenengaké Imam Agung saka antarané manungsa kang ora sampurna; nanging prajanjiané Allah kang dikanthèni supaos kang tekané sawisé Torèt, kuwi njumenengaké Sang Putra, sing wis kasampurnakaké ing selawasé.

Jawa-Suriname: Imam-imam Gedé sing dipiji miturut wèt-wèté nabi Moses kuwi namung wong urip sing okèh karingkihané. Nanging Imam Gedé miturut prejanjian sing anyar, prejanjian sing tekané sakwisé wèté nabi Moses, sing dipiji karo Gusti Allah nganggo sumpah, kuwi Imam Gedé sing ora ènèng karingkihané lan sing langgeng, kuwi Anaké Gusti Allah déwé.

Sunda: Imam agung anu diangkat nurutkeun katangtuan-katangtuan Hukum Musa, kabehanana oge henteu sampurna. Ari Putra Allah, anu diangkat beh dieueun Hukum eta, diangkatna jadi Imam Agung sanggeus dijadikeun sampurna keur salalanggengna, dikukuhkeun ku jangji Allah anu dikuatan ku sumpah Mantenna.

Sunda Formal: Imam Agung anu diangkatna nurutkeun Toret Musa mah, mahluk anu sipat hengker tea. Tapi Imam Agung sanggeus jaman Toret, dijenengkeunana teh kalawan ikrar sumpah ti Allah, nya Putra Allah tea sampurnaning Imam Agung salalanggengna.

Madura: Hokomma agama Yahudi ngangkat oreng se ta’ samporna epadaddi imam agung. Nangeng saamponna hokom ganeka, Allah abadhi janji se epakowat sareng sompa ja’ Salerana ngangkat Pottrana epadaddi Imam Agung, enggi paneka Pottrana se ampon epadaddi Panyalamet se samporna kaangguy salanjangnga.

Bauzi: Labihàmu iho ozom, im labihasu meedamda lam bisi iba tau Tohedatebolem neàda ulohoda Am am bak. Neham labe labihaha bak. Dat ahamdat Musa labe aho ame Israel dam laba fi me gagu tohedatebolelo modem di lam aho gi ame Alat Aho fet vameadume vàmadi esuhu im amuda laba aame gi ame toehe bak laba ozome ulohodesu meeda. Labi modem labe gi bak damat abo bee damat faina meedam meo dam fi me vame fa gagu tohedateboli modidam bak. Lahana Alat ame fet vameadume vàmadi esuhu im amuda lam Musa bake vameadume vàmadi esuhunàme fa ba veimdi Aba Aho fet vameadume vàmadi esuhu im gàhàda fa faasi modelo modemu Am Adat Yesus bake abo gi labaha bohu neàbodeheda laba gagu faa fegube vàmadi esu Tohedatebolehe bak.

Bali: Torat Dane Musa ngamanggehang anake sane tan sampurna dados Pandita Agung; nanging janjin Ida Sang Hyang Widi Wasa sane kadulurin antuk sumpah, sane rauh sasampun Cakepan Torate punika, ngamanggehang Ida Sang Putra, dados Pandita Agung, santukan Ida sampun kadadosang sampurna salami-laminnya.

Ngaju: Hukum agama ain oloh Yehudi mangkat oloh je dia barasih manjadi imam hai. Tapi rahian limbah hukum te Hatalla manampa janji hapan sumpah Ie mangkat Anak je manjadi Panyalamat te, kilau Imam Hai je tinduh-barasih sampai katatahie.

Sasak: Hukum Taurat netepang dengan saq ndẽq sempurne jari imam agung. Laguq sesampun nike, lẽman hukum nike, Allah miaq janji kadu sumpah bahwe Allah ngangkat jari Imam Agung, Bije saq asalne lẽman Allah saq sampun sempurne selaẽq-laẽqne.

Bugis: Hukkunna agama Yahudié makkai sining tau iya dé’é nasukku mancaji sining imang lompo. Iyakiya rimunri polé ri hukkung-hukkungngéro, mébbui Allataala assijancingeng sibawa tanro makkedaé nakkai selaku Imang Lompo, Ana’ iya puraé mancaji Pappassalama’ iya sukkué lettu mannennungeng.

Makasar: Hukkung agama Yahudia angngangkaki tau tenaya nasukku’ baji’na a’jari imang lompo. Mingka ribokoanganna, battu ri ia anjo hukkung-hukkunga appare’mi janji siagang assumpami Allata’ala angkanaya Naangkaki a’jari Imang Malompo, anjo Ana’ le’ba’ka nipa’jari Tumappasalama’ sukkuka baji’na sa’genna satunggu-tungguna.

Toraja: Belanna iatu Sukaran aluk unturo ta’ba to malamma’ mendadi Tominaa Kapua, apa iatu lise’ sumpa tu undinna, na Sukaran aluk, unturo ta’ba Anak mendadi Tominaa Kapua tu sundun tontong sae lakona.

Duri: Situru' atoranna Nabi Musa ia to tolino biasa diangka' menjaji Imang Lompo moi naden caccana ba'tu kakuranganna. Apa ia to sapah-Na Puang Allataala, to dipau undi na ia to atoranna Nabi Musa, nnangka'i joo Anak to te'da caccana ba'tu te'da kakuranganna menjaji Imang Lompo. Ia joo Anak mangkamo napupenjaji Tomangpasalama' te'da cappa'na.

Gorontalo: Hukum lo Tawurat lominta'a ta polu-polu lo lulupuhu lowali imamu da'a. Bo tou hukum boyito ma lohihewo pona-ponao, Allahuta'ala lojanjiya wolo tadiya deu Tiyo ma mominta'a Imamu da'a, deuwitoyito ti Isa Wala-Iyo ta yilohiya-Liyo mao lotolo mopo'olapata tugasi-Liyo wolo umolimomoto sambe mololayita.

Gorontalo 2006: Butoo̒ agama lo Yahudi momuduo̒ tau udiila wimu-wimumuto tutu daa̒ iimamu molamahu. Bo lapatio mao̒ lobutoo̒ boito, Allahu Taa̒ala lohutu mai danti wolo tadia deu̒ Tio momuduo̒ odelo Iimamu Daa̒, Walao̒ tamaa pilowali Tamoo-poa̒ahua tawimu-wimumuto tutu u ohiheo-hiheolo mao̒.

Balantak: Ukum Torat manganakat mian men sian kalepu bo sida imam moola'. Kasee noko daa ukum Torat iya'a, Alaata'ala nangawawaumo toon tia sumpa' se' i Ia manganakat Anak-Na men talakana bookoi Imam Moola' pataka sidutu.

Bambam: Indo to diäkä' mendadi sando too' situhu' indo pepaondongam illaam peadasanna to Yahudi abana ponnopi ia kamalammaam. Sapo' indo Ia Änä'na Puang Allataala diäkä' mendadi Sando Too'na ma'hupatau situhu' pa'pindana Ambena, tä' Ia deem sassainna sule lako salako-lakona. Puha ham dibeem Musa indo paondom mane diäkä'i indo Änä'na Puang Allataala mendadi Sando Too'.

Kaili Da'a: Jadi nikitata, nantuki Atura-atura agama Yahudi tau to nalente bo nasilaka nionggotaka najadi Balengga Topanggeni Agama. Tapi nggapurina nantuki tesa nu Alatala to niulina ante nojanji, Anana mboto nionggotakana najadi Balengga Topanggeni Agama to da'a ntoto ria kakurana nuapa-nuapa sampe ri kasae-saena.

Mongondow: Hukum agama Yahudi nopobalií imang moḷoben kon intau diaí nosompurna. Ta'e onda intua, nongkon hukum agama tatua inaidan i Allah in dandi inta sinakinan in ibot kom baliíon-Nyabií, Imang Moḷoben ing ki Adií-Nya inta pinomia-Nya mopoposaḷamat inta mosompurna bo inta diaí mato-matoi.

Aralle: Tau ang mendahi handang pongkahana imang yaling di atohanna ada' Yahudi malamma aka' hupatau biasa. Ampo' puhanna atohang ada' Yahudi dibea ungngolai Nabi Musa, Puang Alataala mopinda aka' la ungngängkä' Änä'na mendahi Handang Pongkahana Imang. Anna inde Änä'na dianto To Pepasalama' ang sundung lambi' sapano-panona.

Napu: Tauna au mewali Tadulako Menomba Mahile moula Aturana Musa, tauna au malede, lawi manusia biasahe. Agayana roo Aturana Musa iti, Pue Ala mohowara sumpaNa, hai moula sumpaNa iti, Naangkami AnaNa au haduduaNa mewali Tadulako Menomba Mahile. Hai AnaNa iti mewali Topehompo au bara ara kamakuraNa hai au tuwo liliu duuna kamahae-haea.

Sangir: Torat'u agamang Yahudi e kai mělẹ̌hengkẹ u taumata apang tawe masasukụ ipakakoạ imang mawantugẹ̌. Kaiso samuring toratẹ̌ ene, Mawu Ruata e nẹ̌taingu pẹ̌kakědone apidu nẹ̌salu u i Sie kai měhengkẹ u Ahuse makoạ Imang Mawantugẹ̌, e kụ seng nikoạ Měnanal᷊amatẹ̌ kụ nasukụ baugu sarang karěngụ e.

Taa: Wali porenta i Musa mampakatantu tau damawali to pampue to bae angganya. Pei tau to rapakatantuka etu, tau to mayu’u. Pei karoonya i Pue Allah mangawaika i Musa porenta etu, roo see ratamo temponya Ia mangika parajanji to maroso kojo. Wali parajanjiNya etu mampakatantu Ananya mawali to pampue to bae anggaNya. Wali AnaNya etu mawali to pampue to masilonga kojo rataka ri singkasaenya.

Rote: Agama Yahudi a hoholo-lalanen so'u hataholi fo ta matetu-mandaak da'di imam matua ina. Tehu makabui na, neme hoholo-lalanek ndia mai, de Manetualain tao hehelu-balataak ninik soo-supak nae, Ana so'u Ana na da'dileo Imam Matua Ina, fo nananakadada'di basak da'di Mana Soi-tefa fo matetu-mandaak, losa dodoo na.

Galela: So o nyawa la kanaga maro o bi bobita o Musa wosilelefoka gena yodadi o imam wilalamo, ona magena asa ka o nyawa de manga buturu ikurangi. Duma ma duuruka de o Gikimoi de Awi sasi ma demo so asa ma Ngopa masirete witide la wodadi o Imam Wilalamo de Awi kurangi gena moi lo ihiwa ka sidutu ikakali.

Yali, Angguruk: Musa wene fam werehon hikit toho ap inine elehon arimano imam inap amuhup ulug in eneptuk. Musa awene weregma Allahn sali imbibahon ino hikit toho mondabi fano aruhu ulug Amloho Kristus ino palimu unduhuk fibag.

Tabaru: 'O besesongo gee 'o Musa wositota-totara 'isitatapu 'o nyawa gee koya'akunuwa yadiai yatotomo manga manarama, yodadi 'o 'Imam ma Amoko. Ma ge'enaka de ma Jo'oungu ma Dutu wojaji de wosasi 'ato 'una wigoraka 'awi Ngowaka wodadi 'o 'Imam ma Amoko, gee widiaiokau wonasilaha-laha 'itoto-totomo ma ngale kaisi'ado-'adonika.

Karo: Undang-undang Musa netapken manusia si la serta jadi Imam si Mbelin; tapi padan Dibata si IbahanNa alu sumpah, si pudin reh asangken Undang-undang, netapken Anak e si nggo ibahan Dibata serta seh rasa lalap.

Simalungun: Ai ipabangkit titah in do jolma na galek gabe sintua ni malim, tapi bija, na pudinan humbani titah in do na pabangkitkon Anak in, na dob gabe gokan dear ronsi sadokah ni dokahni.

Toba: Ai dipabangkit patik i do jolma sipargale gabe sintua ni malim; alai dipabangkit hata uari, na umpudi sian patik i, do Anak i, naung gabe rimpas ro di salelenglelengna.

Dairi: Ukum pati-patiin idi, ipebangkit ngo jelma perdosa i gabè imam huntuun. Tapi i podi pati-patiin idi nola, iperbagah-bagah Dèbata ngo merdengan mangmang sada Imam Huntuun, imo Anakna i sienggo sondel merandal soh mi amman sumendah.

Minangkabau: Paratuaran agamo Yahudi, ma angkek urang nan indak samparono manjadi imam basa. Tapi, kudian dari paratuaran tu, Allah mambuwek janji jo sumpah, baraso Baliau ma angkek sabagai Imam Basa, Anak-Nyo nan lah dijadikan Panyalamaik nan samparono untuak salamo-lamonyo.

Nias: Huku agama Yahudi ifataro niha si lõ mo'ahonoa tobali ere Sebua. Ba aefa da'õ moroi ba huku andrõ, Ilau fawu'u li Lowalangi si fao fahõlusa wa Ifataro tobali Ere Sebua Nono si no mo'ahonoa irugi zi lõ aetu.

Mentawai: Ka sia surukat aratda tai Jahudi, iaté masipauddet sia simagulai pueerú, bailiu imam sabeu. Tápoi lepá mitsá sibara ka surukat néné leú et, aigalai palelengannia Taikamanua, sialei suppa, pagalaiat pauuddetna nia mu-Imam Sabeu ka sia Toga, sibailiuakenen nia leú et Sipaarau sipulelelek teret buru-burú.

Lampung: Hukum agama Yahudi ngangkat jelma sai mak sempurna jadi imam agung. Kidang kak raduni jak hukum udi, Allah nyani janji jama sumpah bahwa Ia ngangkat sebagai Imam Agung, Anak sai radu dijadiko Penyelamat sai sempurna untuk selama-lamani.

Aceh: Huköm agama Yahudi teu angkat ureuëng nyang hana sampoereuna jeuet keu imeum agong. Teuma dudoe nibak huköm nyan, Allah geupeugét janji deungon sumpah bahwa Gobnyan geu baiát sibagoe Imeum Agong, Aneuëk nyang ka geupeupeujeuet Peuseulamat nyang sampoereuna keu siumu masa.

Mamasa: Angganna Pongkena Imam to diangka' situru' atoran alukna to Yahudi sangngin to malamma. Sapo mangkanna umpebeen parenta Puang Allata'alla lako Musa, ummangka'mi Anakna mendadi Pongkena Imam situru' pindana. Inde Anaknae tae' dengan sassana sae lako-lakona.

Berik: Angtane imam sanbagirsusfe aa jei gam etamwenaram Hukumu Nabi Musamana aa gam gulum, angtane jeiserem jemna baabeta fas. Hukumu jeiserem je gwananmanaiserem, jepga Uwa Sanbagiri Jei Jena enggam gaarstenanal, Tane Jelemanaiserem Jei se gwena imamfe. Ane Jei ga bunarsusfer gase gwebili awelna Uwa Sanbagirfe jamer abak-abaksus.

Manggarai: Ai Adak Taurat poli téti ata siot toé besikd te ciri Imam Mésé. Maik du poli Adak Taurat, Mori Keraéng reké agu wada te téti AnakN ciri Imam Mésé ata besikn te tédéng lén.

Sabu: Pa uku aigama Yahudi ddau do dho keteme ne do dhede ta jadhi mone tunu-menahu mone-ae. Tapulara we, leto ngati uku do naanne, ta tao ke ri Deo ne lijaji nga pake lihupa ta do ta dhe de ri No mii Mone tunu-menahu Mone-ae, Ana do alle pepejadhe ta Mone-ma'i Mone-golo do keteme lohe la lodho do nami mii ne.

Kupang: Iko baꞌi Musa pung atoran, dong angka manusia biasa ko jadi kapala agama. Ma dong masi ada pung sala-sala. Andia ko Tuhan Allah bekin janji baru bilang, Dia mau angka Dia pung Ana ko jadi kapala agama paling tinggi. Te Dia pung Ana ni, iko tarús-tarús Dia pung mau.

Abun: Suga nyim tuya, yé sibot Musa bi sukduno-i, sane yekwesu gato gum kok wai mo Yefun Allah bi nu, gato ye bes ne, án yo nggiwa ben bi suk-i ri-roi mo nde. Sarewo tepsu suk gato Yefun Allah tom ete syo syim su, gato bor wari kadit Musa bi sukduno-i ne, Yefun Allah bes An bi Gan gum Yekwesu gato gum kok wai mo Yefun Allah bi nu o re. An bi Gan sa, Yekwesu gato ben bi suk-i ne ri-roi sane sor to kapyo mato kapyo.

Meyah: Noba oisouska hukum-hukum Musa bera Allah oncunc efen imam-imam ongga ofoka aksa. Tina rua tein rerin mar ongga oska erek rusnok giskini ojgomu. Erek koma, tina gij mona kahma deika beda Allah agen rot oida Ofa omocunc efen efesa erek imam egens ongga ofoka aksa. Noba ebeibeyaif Ofa bera efena ebah rot odou ongga ebsi komowa ojgomuja.

Uma: Tauna to jadi' Imam Bohe ntuku' Atura Musa, tauna to lente, apa' manusia' biasa-ra-rawo. Aga ngkabokoa' ngkai Atura Musa toe, Alata'ala mpohowa' lolita posumpa-na, pai' hante lolita posumpa-na toe, mpo'ongko' Ana'-na moto-imi jadi' Imam Bohe. Pai' Ana'-na toei jadi' Topetolo' to uma ria kakuraa'-na pai' to tida duu' kahae–hae-na.

Yawa: Arono wusyinoe Amisye po Ananyao Musa raugaje, vatano nanawirati maijasea syeno titi rai onawamo vatan bayave nawa, awa ayao kakaije no mansai. Ananyao Musa ntamija nugoenta rave, umba Amisye po urairijo wanyine raugaje akato, Po raurairive patimuve Apa Kavo ai indamu Po aijaseo syeno titi rai. Wama Syeno Titi Yesus sopamo anakotaro ngkakainoanive meweno Ai, yara Opamo mamai dave noa nuge nuganui.


NETBible: For the law appoints as high priests men subject to weakness, but the word of solemn affirmation that came after the law appoints a son made perfect forever.

NASB: For the Law appoints men as high priests who are weak, but the word of the oath, which came after the Law, appoints a Son, made perfect forever.

LEB: For the law appoints men [as] high priests who have weakness, but the statement of the oath, after the law, [appoints] a Son, who is made perfect _forever_ .

NIV: For the law appoints as high priests men who are weak; but the oath, which came after the law, appointed the Son, who has been made perfect for ever.

ESV: For the law appoints men in their weakness as high priests, but the word of the oath, which came later than the law, appoints a Son who has been made perfect forever.

NRSV: For the law appoints as high priests those who are subject to weakness, but the word of the oath, which came later than the law, appoints a Son who has been made perfect forever.

REB: The high priests appointed by the law are men in all their weakness; but the priest appointed by the words of the oath which supersedes the law is the Son, who has been made perfect for ever.

NKJV: For the law appoints as high priests men who have weakness, but the word of the oath, which came after the law, appoints the Son who has been perfected forever.

KJV: For the law maketh men high priests which have infirmity; but the word of the oath, which was since the law, [maketh] the Son, who is consecrated for evermore.

AMP: For the Law sets up men in their weakness [frail, sinful, dying human beings] as high priests, but the word of [God's] oath, which [was spoken later] after the institution of the Law, [chooses and appoints as priest One Whose appointment is complete and permanent], a Son Who has been made perfect forever.

NLT: Those who were high priests under the law of Moses were limited by human weakness. But after the law was given, God appointed his Son with an oath, and his Son has been made perfect forever.

GNB: The Law of Moses appoints men who are imperfect to be high priests; but God's promise made with the vow, which came later than the Law, appoints the Son, who has been made perfect forever.

ERV: The law chooses high priests who are men and have the same weaknesses that all people have. But after the law, God spoke the oath that made his Son high priest. And that Son, made perfect through suffering, will serve forever.

EVD: The law chooses high priests who are people and have the same weaknesses as people. But God made a promise that came after the law. God spoke those words with a vow (promise), and those words made the Son of God to be the high priest. And that Son has been made perfect forever.

BBE: The law makes high priests of men who are feeble; but the word of the oath, which was made after the law, gives that position to a Son, in whom all good is for ever complete.

MSG: The law appoints as high priests men who are never able to get the job done right. But this intervening command of God, which came later, appoints the Son, who is absolutely, eternally perfect.

Phillips NT: The Law makes for its High Priests men of human weakness. But the word of the oath, which came after the Law, makes for High Priest the Son, who is perfect for ever!

DEIBLER: We need a high priest like him, because Moses wrote in the laws that God gave him [PRS] that the ones who would be appointed to be priests would be men who tended to sin easily. But God solemnly declared [PRS] after he had given his laws to Moses that he would appoint …his Son/the man who is also God† to be a high priest. Now …his Son/the man who is also God†has forever become all that God intends him to be.

GULLAH: Dem head man ob de priest wa Moses Law done pick, dey been man dem wa kin do ting wa ain right. Bot wen God tek a wow an mek de promise wa come atta Moses Law, God pick e Son, wa come fa be de one wa all dat e spose fa be faeba.

CEV: The Law appoints priests who have weaknesses. But God's promise, which came later than the Law, appoints his Son. And he is the perfect high priest forever.

CEVUK: The Law appoints priests who have weaknesses. But God's promise, which came later than the Law, appoints his Son. And he is the perfect high priest for ever.

GWV: Moses’ Teachings designated mortals as chief priests even though they had weaknesses. But God’s promise, which came after Moses’ Teachings, designated the Son who forever accomplished everything that God required.


NET [draft] ITL: For <1063> the law <3551> appoints <2525> as high priests <749> men <444> subject <2192> to weakness <769>, but <1161> the word <3056> of solemn affirmation <3728> that came after <3326> the law <3551> appoints a son <5207> made perfect <5048> forever <165>.



 <<  Ibrani 7 : 28 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel