Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [KS2011]     [PL]  [PB] 
 <<  1 Korintus 14 : 2 >> 

KS (Revisi Shellabear 2011): Karena orang yang berbicara dalam bahasa karunia Ruh, bukan berbicara kepada manusia, melainkan kepada Allah. Lagi pula, tidak ada seorang pun yang mengerti bahasa itu, sebab ia mengatakan hal-hal yang rahasia dengan ruhnya.


AYT: Sebab, siapa yang berbicara dalam bahasa lidah, tidak berbicara kepada manusia, tetapi kepada Allah; karena tidak ada orang yang mengerti, tetapi ia mengatakan hal-hal yang rahasia dalam roh.

TB: Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.

TL: Karena orang yang berkata-kata dengan karunia lidah itu, bukannya berkata kepada manusia, melainkan kepada Allah, karena tiada seorang pun mengerti, melainkan dengan Roh ia mengatakan rahasia.

MILT: Sebab, siapa yang berbicara dengan bahasa lidah, dia tidak berbicara kepada manusia, melainkan kepada Allah (Elohim - 2316), karena tidak seorang pun yang mendengarkannya, tetapi dia berbicara rahasia dalam Roh.

Shellabear 2010: Karena orang yang berbicara dalam bahasa karunia Ruh, bukan berbicara kepada manusia, melainkan kepada Allah. Lagi pula, tidak ada seorang pun yang mengerti bahasa itu, sebab ia mengatakan hal-hal yang rahasia dengan ruhnya.

Shellabear 2000: Karena orang yang berbicara dalam suatu bahasa yang tidak dikenal oleh jemaah, bukan berbicara kepada manusia, melainkan kepada Allah. Lagi pula, tidak ada seorang pun yang mengerti bahasa itu, sebab ia mengatakan hal-hal yang rahasia dengan ruhnya.

KSZI: Apabila seseorang bertutur dalam lidah, dia bukanlah bercakap kepada sesama manusia tetapi kepada Allah; dia bertutur tentang hal-hal rahsia dengan rohnya.

KSKK: Orang yang berbicara dalam bahasa-bahasa roh, tidak berbicara kepada manusia, tetapi kepada Allah, sebab tak seorang pun yang memahaminya; Roh membuat dia mengucapkan hal-hal yang tidak dapat dimengerti.

WBTC Draft: Aku akan menjelaskan alasannya: Orang yang mempunyai karunia berkata-kata dalam bahasa Roh, ia tidak berbicara dengan manusia. Ia berbicara dengan Allah. Tidak ada yang mengertinya sebab oleh Roh ia membicarakan yang rahasia.

VMD: Aku akan menjelaskan alasannya: Orang yang mempunyai karunia berkata-kata dalam bahasa Roh, ia tidak berbicara dengan manusia. Ia berbicara dengan Allah. Tidak ada yang mengertinya sebab oleh Roh ia membicarakan yang rahasia.

AMD: Karena, orang yang menerima karunia berbicara dalam bahasa lidah tidak berbicara kepada manusia, melainkan kepada Allah. Tidak ada seorang pun yang mengerti perkataannya karena dengan rohnya, ia mengatakan hal-hal tidak dimengerti siapapun.

TSI: Saya berkata begitu karena orang-orang yang mempunyai kemampuan rohani untuk berbicara dalam bahasa lain biasanya tidak menyampaikan sesuatu yang bisa dimengerti orang lain. Melalui Roh Kudus, mereka hanya berbicara kepada Allah tentang hal-hal yang dimengerti oleh Allah saja.

BIS: Orang yang berbicara dalam bahasa yang ajaib, orang itu bukannya berbicara kepada manusia; ia berbicara kepada Allah. Tidak ada orang yang mengerti apa yang ia katakan, sebab Roh Allah yang menyebabkan ia mengucapkan hal-hal yang hanya diketahui Allah.

TMV: Orang yang bercakap dalam bahasa yang ajaib, tidak bercakap dengan manusia, tetapi mereka bercakap dengan Allah. Tidak seorang pun dapat memahami apa yang dikatakan oleh mereka, kerana Roh Allah menyebabkan mereka berkata-kata tentang hal-hal yang hanya diketahui oleh Allah.

BSD: Ada orang yang berbicara dalam bahasa yang ajaib; orang itu bukan berbicara kepada manusia, melainkan kepada Allah. Tidak ada orang yang mengerti apa yang dikatakannya, sebab ia mengucapkan rahasia-rahasia yang hanya dimengerti Roh Allah.

FAYH: Kalau karunia yang Saudara miliki adalah karunia "berbahasa asing", yaitu berbicara dalam bahasa yang belum pernah dipelajari, maka Saudara berbicara kepada Allah dan bukan kepada manusia, sebab orang tidak dapat memahami Saudara. Saudara berbicara oleh kuasa Roh, tetapi semua itu merupakan rahasia.

ENDE: Karena siapa berbahasa gaib, tidak berkata kepada manusia melainkan kepada Allah. Tidak seorangpun mengerti bahasanja; ia mengutjapkan dalam roh kata-kata rahasia sadja.

Shellabear 1912: Karena orang yang berkata dengan sesuatu bahasa, maka bukannya kepada manusia ia berkata itu, melainkan kepada Allah; karena seorangpun tiada mengerti: maka dalam rohnya ia mengatakan rahasia.

Klinkert 1879: Karena orang jang berkata-kata dengan behasa lain, ija berkata itoe boekan kapada manoesia, melainkan kapada Allah, karena sa'orang pon tiada jang mengerti katanja; maka olih Roh dikatakannja rahasia.

Klinkert 1863: Karna orang jang berkata dengan lain bahasa, boekan dia berkata sama manoesia, melainken sama Allah, karna trada satoe orang mengarti sama dia; maka dengan Roh dia mengataken bebrapa rahasia.

Melayu Baba: Kerna orang yang berchakap dngan satu bhasa, dia itu bukan-nya berchakap k-pada manusia, ttapi k-pada Allah; kerna satu orang pun ta'mngerti; ttapi dalam roh-nya dia chakapkan ruhsia.

Ambon Draft: Karana barang sijapa ka-takan dengan lidah, tijada ka-takan bagi manusija-manusija tetapi pada Allah djuga; karana sa; awrang pawn tija-da mengarti itu, tetapi awleh Roch ija katakan rahasija-rahasija.

Keasberry 1853: Kurna barang sa'orang yang burtutur dungan bahsa yang tiada dikutaui itu, maka iya itu orang bukannya burtutur kapada manusia, mulainkan kapada Allah: ulih kurna sa'orang pun tiada mungurti akan dia; tutapi dalam itupun dungan ilham roh adalah iya mungatakan bubrapa rahsia.

Keasberry 1866: Kŭrna barang sa’orang yang bŭrtutor dŭngan bahsa yang tiada dikŭtahui itu, maka iya bŭrtutor bukannya kapada manusia, mŭlainkan kapada Allah: kŭrna sa’orang pun tiada mŭngarti akan dia; tŭtapi dŭngan ilham roh adalah iya mŭnutor sagala rahsia.

Leydekker Draft: Karana sijapa jang meng`atakan bahasa lajin, tijada 'ija meng`atakan bagi manusija 2, hanja bagi 'Allah djuga. Karana sa`awrang pawn tijada meng`arti 'itu, tetapi 'awleh rohh 'ija meng`atakan babarapa rahasija.

AVB: Apabila seseorang bertutur dalam lidah, dia bukanlah bercakap kepada sesama manusia tetapi kepada Allah; dia bertutur tentang hal-hal rahsia dengan Roh.

Iban: Laban orang ke bejaku ngena jaku ti nyelai, ukai bejaku ngagai mensia, tang bejaku ngagai Allah Taala; laban nadai orang meretika utai ti disebut iya, laban iya nyebut utai ti enda ditemu reti ngena jaku Roh.


TB ITL: Siapa yang berkata-kata <2980> dengan bahasa roh <1100>, tidak <3756> berkata-kata <2980> kepada manusia <444>, tetapi <235> kepada Allah <2316>. Sebab <1063> tidak ada seorangpun <3762> yang mengerti <191> bahasanya; oleh Roh <4151> ia mengucapkan <2980> hal-hal yang rahasia <3466>. [<1063> <1161>]


Jawa: Sapa kang ngucapake basa-roh, iku pangucape ora tumuju marang manungsa nanging marang Gusti Allah. Sabab ora ana wong kang mangreti basane; wong iku pangucape bab-bab kang winadi, marga saka Sang Roh.

Jawa 2006: Sapa kang ngucapaké basa roh, iku pangucapé ora tumuju marang manungsa nanging marang Allah. Sabab ora ana wong kang ngerti basané, déning Roh wong iku ngucapaké bab-bab kang winadi.

Jawa 1994: Wong-wong sing padha caturan nganggo basa roh, kuwi ora caturan karo manungsa, nanging karo Gusti Allah, sebab manungsa rak ora ngerti basa roh mau. Wong mau ngandhakaké prekara-prekara sing winadi srana pangwasané Sang Roh Suci.

Jawa-Suriname: Para sedulur, sedulur sing ngetokké basa kasukman kuwi ora ngetokké tembung kanggo manungsa, nanging sedulur kuwi omong-omongan karo Gusti Allah. Manungsa ora bisa dunung tembungé sedulur kuwi, awit dèkné ngetokké basa kasukman sangka karepé Roh Sutyi. Tembung kuwi manungsa ora bisa dunung, awit kuwi prekara-prekara wewadi.

Sunda: Anu ngomong ku basa anu ajaib, basa Roh, ngomongna lain ka manusa tapi ka Allah, da manusa mah teu aya anu ngartieun kana omonganana. Anu diucapkeunana ngan Allah anu uninga, ngucapkeunana oge lantaran kajurung ku Roh Allah.

Sunda Formal: Sing saha anu ngomong ku basa ajaib, ngomongna teh ka Allah, lain ka jelema; da jelema mah, moal aya nu ngartieun. Anu diomongkeunana ge, hal-hal anu masih keneh rasiah, meunang kereteg ti Ruh.

Madura: Oreng se acaca ngangguy basa se ajib, oreng ganeka ta’ acaca ka manossa; oreng ganeka tor-mator ka Allah. Tadha’ oreng se ngarte ponapa se ekacaca oreng ganeka, sabab Errohna Allah se daddi sababba oreng ganeka ngoca’agi pa-ponapa se pera’ ekaonenge Allah dibi’.

Bauzi: Eho gi neham bak ozome uba labi gagoho bak. Meit Alam Aha Nutabe Neàna labe aba modi vizi teudi aho naedat it aim biem dae vameadam di lam ba dam bake im vameadam vabak. Gi Ala bake vameadam bak. Neham bak. Meit ba ame dae lam aim di ba vi ozobohudem vabak. Alam Aha Nutabe Neàna labe ame da laba modi vizehe labe Am gi Alat Ahamo modi vastehe im am aha labe futodam bak. Labiha labe meit ame dae lam aim di ba vi ozome ozobohudem vabak.

Bali: Anake sane mabaos nganggen basa sane tawah-tawah punika, ipun boya mabaos ring manusa, nanging ipun matur ring Ida Sang Hyang Widi Wasa, santukan tan wenten anak sane mrasidayang ngresep basa sane tawah-tawah punika. Malantaran antuk kuasan Roh Ida Sang Hyang Widi Wasa, ipun maosang kasujatian-kasujatian sane pingit.

Ngaju: Oloh ije hakotak huang basa je bakahera-heran, oloh te dia hakotak dengan olon; ie hakotak dengan Hatalla. Jaton oloh je harati taloh je ingotake, awi Roh Hatalla te je mawi ie mangotak kare hal je baya ingatawan awi Hatalla.

Sasak: Dengan saq ngeraos kadu base-base saq ajaip, ie ndẽqne ngeraos tipaq manusie laguq tipaq Allah. Ndẽq araq dengan saq ngerti napi saq ie raosang, sẽngaq Roh Allah saq miaq ie ngucapang hal-hal saq rahasie nike.

Bugis: Tau iya mabbicaraé ri laleng basa iya makalallaingngé, iyaro tauwé dé’ nabbicara lao ri tolinoé; mabbicarai lao ri Allataala. Dé’gaga tau iya pahangngéngngi aga napowadaé, saba’ Rohna Allataala nassabariwi nanapowadai-adai gau’-gau’ iya bannaé Allataala missengngi.

Makasar: Inai-nai a’bicara siagang bicara appakalannasa’, teai rupataua napa’bicarai, mingka Allata’ala. Tenanniakka tau ampahangi anjo apa napaua, nasaba’ RohNa Allata’ala assarei pakkulle untu’ ampaui anjo bicara Allata’alaya bawang ampahangi.

Toraja: Belanna iatu to ma’kada susitu pa’kamase diona ma’rupa-rupa basa, tangia umpa’kadan tolino, sangadinna Napomala’bi’na Puang Matua, apa tae’ misa’ tau unnissanni, sangadinna tete dio Penaa anna pokada tang paanna.

Duri: Ia to tomangkada mpake basa mejangngaran, te'da namangkada lako tolino, apa lakora Puang Allataala. Na te'da tau mpahangngi to apa napau, sanga Roh Allataala mbenni to kada napau, na Puang Allataala manda mpahangngi.

Gorontalo: Ta hemobisala to delomo baha-bahasala deli, dila hemobisala wolo manusiya, bo hemobisala wolo Allahuta'ala. Diyaluwo ngota mao ta mongarati lo u hebisalaliyo, sababu wolo Roh lo Allahuta'ala tiyo hemopotunggulayi lo pasa-pasaliyala u rahasiya.

Gorontalo 2006: Taa u mobisala todelomo bahasa u moo̒linggolabe, tau boito diila mobisala tomanusia; tio mobisala to Allahu Taa̒ala. Diaaluo taa mongalati wolo u yiloi̒yaalio, sababu Rohullah tamoo̒ sababu olio moloi̒ya susuu-aliyaalo u bo otaawa lo Allahu Taa̒ala.

Balantak: Mian men momorobukon wurung men kobangang, ia taasi'po morobu na mian, kasee morobu na Alaata'ala. Sianta mian men minginti'i upa men tundunonna, gause Alus Molinas a men minsidakon i ia mengeneengkon upa-upa men tongko' Alaata'ala a ninginti'i.

Bambam: Aka indo to dimana' ma'tula' umpake ma'hupa-hupa basa memängä-mängä pa'palosainna Penaba Maseho, tau ia too tä' ma'tula' lako hupatau, sapo' ma'tula' längäm Puang Allataala. Mannassa ma'tula' längäm, aka indo tula'na tä' ia nalambam pikkihanna hupatau. Pengkähängannam too Penaba Maseho illaam kalena nasuhum untula' kada tää'na mala napähäm hupatau.

Kaili Da'a: Ane samba'a tau notesa basa-basa to nopu'u nggari ja'i Nosa Nagasai'a notesa ka Alatala da'a ka manusia, sabana da'a ria tau to namalamangginjani batua tesana. Ante pekeniaka Nosa Nagasa i'a notesa anuda'apa ninjani manusia.

Mongondow: Intau inta mosingog mopomakeí im bahasa inta mokoherang, de'emanbií in sia moyosingog in intau, ta'e moyosingogbií i Allah. Sin diaíbií komangalean intau onu in siningognya tua. Lantaran Rohobií i Allah in nosingog bo noguman kon soaáḷ mita inta tongaí doman ki Allah in nonota'au.

Aralle: Aka' ponna mesa tau ma'kuasa ma'kara yaling di ma'kahupa-hupa basa ang nabea Inaha Masero, ya' tadia hupatau ang si napa'karai, ampo' Puang Alataalaetee'. Yato solana ang nasibahaing dai si nainsang aka' ma'kara ang dai si napähäng hupatau, situhu' ang naoa Inaha Masero tama di inahanna.

Napu: Lawi tauna au mololita i lalu basa au hangko i Inao Malelaha, barahe mololita i ranganda, mololitarihe i Pue Ala. Lawi ranganda barahe moisa apa au rauli. Anti peninina Inao Malelaha, mampololitahe apa au bara raisa tauna.

Sangir: Taumata kụ mẹ̌bẹ̌bisaram bawera makạdalinaụ e, taumata ene wal᷊inewe měbẹ̌bisara ringangu taumata, i sie měbẹ̌bisara ringangu Mawu Ruata. Tawẹ apa taumata makaěnna apan niwerane, watuụ Rohkẹ̌ u Ruata e makạdiadin sie makạberang kal᷊awọu apang kětạeng su kasingkạ u Ruata.

Taa: Apa i semasema to magombo ri raya basa to yusa, tau etu si’a yununya napogomboka, i Pue Allah semo, apa tare yununya to mangansani gombonya etu. Tau etu yako ri kuasa i Nosa Mapasing naka pei magombo mangkonong anu to taa nansani nto lino.

Rote: Hataholi manakokolak nalelak dede'a matabeu ka, hataholi ndia ana ta kokolak soaneu hataholi daebafak fa; te ana kokolak soaneu Manetualain. Ta hapu hataholi fo nalelak hata fo ana kokola kana fa, nana Manetualain Dula Dale na nde tao nan ana kokolak dede'ak fo ka'da Manetualain mesa kana nde bubulu kana.

Galela: Sababu o nyawa nakoso kanaga yosibicara o bi bahasa irupa-rupa o Gurumi Qatetebino, de ona magena yobicara o nyawaka qasowo, duma ka o Gikimoika iwibicara. Ka cawali de o Gurumi Qatetebi ma kuasa so o kia naga o nyawa yananako waasi gena, ona aku yosibicara.

Yali, Angguruk: Ele alem haloho uk fug angge uruk ahun inowen ap unubam ele uruk eleg, Allah ubam ele uruk. Ap unubam imin peruk angge famen ap misihen oho holuk fug teg, Allahn eneg holtuk. Allah hime fanowon inowen at hiyag utukmu alem hirako werehon eneg uruk.

Tabaru: 'O nyawa gee yobi-bicara de 'o demo 'ihera-herangi, ge'ena ma dumutu ko 'o nyawakawa. 'Ona yobicara ma Jo'oungu ma Dutuka. Komoiwa yasahe 'okia naga gee 'ona yongose-ngose, sababu ka 'o Ngomasa 'Itebi-tebini so 'ona yobi-bicara 'okia naga gee ka ma Jo'oungu ma Dutu duga wanako.

Karo: Kalak si ngerana i bas cakap Kesah labo man manusia ia ngerana tapi man Dibata, sabap manusia la ngangka cakap e, erkiteken secara pertendin ibelaskenna perkara-perkara si rahasia.

Simalungun: Ia na marhata na legan, sedo jolma na pinarsahapkonni, tapi Naibata do. Ise pe lang na mangarusi, ai rusia do ihatahon ibagas tonduy.

Toba: Ai na marhata na leban ndada dongan jolma dipanghulingi, Debata do; ai ndang dapot antusan i, hahomion do dihatahon di bagasan tondina i.

Dairi: Ai ukum kepandèen merkata sidèban, oda ngo jelma nipermongkamina; tapi mengerrana mi Dèbata ngo, oda lot jelma mengantusi siniruapkenna, ai Tendi Dèbata ngo makin asa iruapken kata i, pellin Dèbata ngo kessa memettohsa.

Minangkabau: Urang nan mangecek jo bahaso-bahaso nan ganjie, inyo tu indak mangecek kabake manusia doh tu; tapi inyo mangecek kapado Allah. Indak ado doh tu urang nan mangarati, apo nan inyo katokan, dek karano Roh Allah nan manyababkan inyo mangatokan sasuatu, hanyo Allah sajolah nan mangatawui.

Nias: Si fahuhuo ba ngawalõ li sahõlihõli dõdõ andrõ, tenga ba niha fahuhuo ia; no khõ Lowalangi fahuhuo ia. Lõ saboto ba dõdõ hadia niw̃a'õnia, bõrõ me Eheha Lowalangi zangabõlõ'õ ya'ia wanguma'õ si ha sinangea Lowalangi zangila.

Mentawai: Aipoí ka sia sitiboaké nga-nga simakisei ka bagatta, tá te sirimanua rapatitiboaké, tápoi Taikamanua lé. Bulat beri sia sara siagai kuanennia, aipoí kalulut Ketsat Sipunenan lé aioi ititibboaké pagalaiat sangamberi sitaiaagaiet nenda, sarat Taikamanua lé iagai nia, lepá.

Lampung: Jelma sai cawa delom bahasa sai aneh, jelma udi lain hak cawa jama manusia; ia cawa jama Allah. Mak ngedok jelma sai ngerti api sai ia cawako, mani Ruh-Ni Allah sai nyebabko ia ngucakko hal-hal sai angkah dipandai Allah.

Aceh: Ureuëng nyang meututoe lam basa nyang ajaéb, ureuëng nyan kon jimeututoe bak manusia; teuma jimarit ngon Po teu Allah. Hana ureuëng nyang muphom peue nyang jipeugah, sabab Roh Allah kheueh nyang jeuet keusabab jipeugah hai-hai nyang teuma geuteupeue lé Po teu Allah.

Mamasa: Annu benna-benna mantula' umpake basa memangnga-mangnga, tangngia ma'rupa tau napantula'i sapo Puang Allata'alla. Tae' dengan tau umpekalembasanni tula'na. Penawa Masero mengkarang illalan kalena napolalan untula' tae'na naissan napekalembasan ma'rupa tau.

Berik: Afa aamei nafis olem jam igam nasounaram, ula aamei iner ijam towaswebiyeneiserem, aamei angtanefar ijam ge nasoweyan, jengga aamei Uwa Sanbagirfar igangge nasowena, aam temawer angtane afa fas ula nafsi aamei jem igam nasounaram is jei saribefe. Mafnana Uwa Sanbagirmana Jei aamei is gam gwebana, taterisi Uwa Sanbagiri Jenfentowai aa jes gam towaswebilirim aamei jeiserem igam nasbili.

Manggarai: Céing ata manga mu’u luju agu lema emasn, toé curup agu manusiay, maik agu Mori Keraéngy. Ai toé cengatan ata pecingn betuan, maik ali Nai Nggeluk hitu, tara hia ngancéng curup ata pété cehad.

Sabu: Ddau do pedai lii pa dhara lipedai do madalae ddau napoanne adho pedai lii nga ddau raiwawa, tapulara no pedai lii nga Deo. Bhule dho ddau do tada ne nga ne do pale ri no, rowi Henga Deo ne do lii pa nota pale ne lai-lai do toi ri Deo we.

Kupang: Te kalo orang ada pung karunya ko omong pake bahasa laen, Tuhan pung Roh ada kasi dia kuasa ko kasi tau hal yang balóm jalás. Ma dia sonde omong deng orang laen, te dia cuma omong deng Tuhan sa. Sonde ada orang yang bakumpul di situ, yang mangarti itu orang pung omong tu.

Abun: Ye gato Yefun Allah Gen ben nggiwa ki suk su a yi gato ye ne jam nde, ye ne ki sukdu nai yetu nde, wo ye ne ki sukdu ne nai Yefun Allah dakai sor. Men yetu jam nde sukdu ne bi sukjimnut ware, we Yefun Allah Gen ben ye ne ki sukdu gato Yefun Allah sor ete jam.

Meyah: Jeska rusnok ongga risma owesa efek jeskaseda rifesij mar gij oga egens ongga rua risinsa rinejginaga rot enesi bera rinefesij rot mar koma gu rusnok guru. Tina rua rifesij rot mar koma gu Allah ojgomu ros. Koma bera, oga egens insa koma efen ofou ah jejema jeska rusnok ongga ringg rot mar koma ojgomu, jeska rudou enebriyi gij oga insa koma guru. Efena Ebsi Allah bera oncunc mar koma gu rusnok insa koma ongga ranggot rot oga egens koma ojgomu.

Uma: Apa' tauna to mololita hante basa to ngkai Inoha' Tomoroli', uma-i mpololitai hingka manusia'-na. Mpololitai Alata'ala-i-wadi. Apa' doo-na uma mpo'incai ba napa to na'uli', mololita-i ngkai petete' Inoha' Tomoroli', mpotompo'wiwi anu to uma ra'incai manusia'.

Yawa: Are pirati po ayao antatukambe raije obo raura, opamo payao nanto vatane mansai ramu weye vatane wo ranaune kakai, yara payao nanto Amisye ai weye Obo pi po ranaun. Vatane wato pamo Anawayo Vambunine mo vambunine raugaje ai indamu po Amisye apa ayao ngkokaibe raura, weramu vatane inta nanto rai jewen bayave.


NETBible: For the one speaking in a tongue does not speak to people but to God, for no one understands; he is speaking mysteries by the Spirit.

NASB: For one who speaks in a tongue does not speak to men but to God; for no one understands, but in his spirit he speaks mysteries.

HCSB: For the person who speaks in another language is not speaking to men but to God, since no one understands him; however, he speaks mysteries in the Spirit.

LEB: For the one who speaks in a tongue does not speak to people but to God, because no one understands, but by the Spirit he speaks mysteries.

NIV: For anyone who speaks in a tongue does not speak to men but to God. Indeed, no-one understands him; he utters mysteries with his spirit.

ESV: For one who speaks in a tongue speaks not to men but to God; for no one understands him, but he utters mysteries in the Spirit.

NRSV: For those who speak in a tongue do not speak to other people but to God; for nobody understands them, since they are speaking mysteries in the Spirit.

REB: If anyone speaks in tongues he is talking with God, not with men and women; no one understands him, for he speaks divine mysteries in the Spirit.

NKJV: For he who speaks in a tongue does not speak to men but to God, for no one understands him ; however, in the spirit he speaks mysteries.

KJV: For he that speaketh in an [unknown] tongue speaketh not unto men, but unto God: for no man understandeth [him]; howbeit in the spirit he speaketh mysteries.

AMP: For one who speaks in an [unknown] tongue speaks not to men but to God, for no one understands {or} catches his meaning, because in the [Holy] Spirit he utters secret truths {and} hidden things [not obvious to the understanding].

NLT: For if your gift is the ability to speak in tongues, you will be talking to God but not to people, since they won’t be able to understand you. You will be speaking by the power of the Spirit, but it will all be mysterious.

GNB: Those who speak in strange tongues do not speak to others but to God, because no one understands them. They are speaking secret truths by the power of the Spirit.

ERV: I will explain why. Those who have the gift of speaking in a different language are not speaking to people. They are speaking to God. No one understands them—they are speaking secret things through the Spirit.

EVD: I will explain why: A person {that has the gift of} speaking in a {different} language is not speaking to people. He is speaking to God. No one understands that person—he is speaking secret things through the Spirit.

BBE: For he who makes use of tongues is not talking to men but to God; because no one has the sense of what he is saying; but in the Spirit he is talking of secret things.

MSG: If you praise him in the private language of tongues, God understands you but no one else does, for you are sharing intimacies just between you and him.

Phillips NT: The man who speaks in a "tongue" addresses not men (for no one understands a word he says) but God: and only in his spirit is he speaking spiritual secrets.

DEIBLER: I say that because those who speak messages that come directly from God are speaking in languages that they and the other believers in the congregation know, and thus they are able to strengthen them spiritually and to encourage and comfort them. But those who speak in languages [MTY] that they have not learned are not speaking to people. Instead, they are only speaking to God. No one understands them. By the power/guidance of God’s Spirit (OR, From within their own spirit) they speak things that others do not know.

GULLAH: Cause de one wa got de gif fa taak een diffunt kind ob language, e ain da taak ta people. E da taak ta God, cause fa true, ain nobody ondastan um. Wid de powa wa God Sperit gim, e da say ting dat oda people ain know.

CEV: If you speak languages that others don't know, God will understand what you are saying, though no one else will know what you mean. You will be talking about mysteries that only the Spirit understands.

CEVUK: If you speak languages that others don't know, God will understand what you are saying, though no one else will know what you mean. You will be talking about mysteries that only the Spirit understands.

GWV: When a person speaks in another language, he doesn’t speak to people but to God. No one understands him. His spirit is speaking mysteries.


NET [draft] ITL: For <1063> the one speaking <2980> in a tongue <1100> does <2980> not <3756> speak <2980> to people <444> but <235> to God <2316>, for <1063> no one <3762> understands <191>; he is speaking <2980> mysteries <3466> by the Spirit <4151>.



 <<  1 Korintus 14 : 2 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel