Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [KUPANG]     [PL]  [PB] 
 <<  Yudas 1 : 12 >> 

Kupang: Kalo ini orang dong bakumpul deng bosong ko inga Tuhan pung sayang waktu bosong ada makan sama-sama, na, dong sonde tau malu deng dong pung balalas. Jadi bosong musti ati-ati! Te dong sama ke batu piak di laut yang bisa bekin ancor kapal. Dong ke awan itam di atas tana karíng yang sonde kasi jato coba ujan satu titik ju. Dong cuma omong bésar sa, ma sonde bekin apa-apa yang bae. Dong tingka ke pohon yang sonde ada pung guna apa-apa. Kalo dia pung musim babua, dong sonde kasi kaluar satu bua ju; tau-tau te dong su tacabu buang sampe di akar-akar.


AYT: Mereka ini seperti noda dalam perjamuan kasihmu, yang melahap makanan bersamamu tanpa rasa takut, peduli hanya kepada diri sendiri. Mereka seperti awan yang tidak membawa hujan, yang ditiup angin ke sana kemari. Mereka seperti pohon-pohon yang tidak berbuah pada musimnya, mati dua kali, dan dicabut seakar-akarnya.

TB: Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

TL: Maka inilah orang yang menjadi cacat cela di dalam segala perjamuan kasihmu, apabila mereka itu makan jamu bersama kamu, dengan tiada malu, memperdulikan diri sendiri sahaja, laksana awan yang tiada berair dibawa oleh angin; seperti pohon pada akhir musim kemarau, tiada berbuah, yang dua kali mati, dan tercabut dengan akarnya;

MILT: Mereka ini adalah noda dalam perjamuan kasihmu karena turut berjamu tanpa rasa malu dengan mengenyangkan diri mereka sendiri. Bagaikan awan yang tidak berair yang dilayangkan oleh angin, bagaikan pohon yang tak berbuah pada musim gugur, yang telah benar-benar mati, yang tercabut seakar-akarnya.

Shellabear 2010: Mereka bagaikan noda yang menjadi penghalang dalam perjamuan kasihmu. Pada waktu mereka makan dan minum bersama-sama dengan kamu, mereka seperti gembala yang mencari makanan bagi diri mereka sendiri tanpa rasa takut. Mereka seperti awan-awan yang tidak mengandung air dan yang ditiup oleh angin, juga seperti pohon-pohon pada musim kemarau yang tidak berbuah, bahkan tercabut sekaligus dengan akarnya sehingga mengalami dua kali kematian.

KS (Revisi Shellabear 2011): Mereka bagaikan noda yang menjadi penghalang dalam perjamuan kasihmu. Pada waktu mereka makan dan minum bersama-sama dengan kamu, mereka seperti gembala yang mencari makanan bagi diri mereka sendiri tanpa rasa takut. Mereka seperti awan-awan yang tidak mengandung air dan yang ditiup oleh angin, juga seperti pohon-pohon pada musim kemarau yang tidak berbuah, bahkan tercabut sekaligus dengan akarnya sehingga mengalami dua kali kematian.

Shellabear 2000: Mereka bagaikan noda yang menjadi penghalang dalam perjamuan kasihmu. Pada waktu mereka makan dan minum bersama-sama dengan kamu, mereka seperti gembala yang mencari makanan bagi diri mereka sendiri tanpa rasa takut. Mereka seperti awan-awan yang tidak mengandung air dan yang ditiup oleh angin, dan seperti pohon-pohon pada musim kemarau yang tidak berbuah, bahkan tercabut sekaligus dengan akarnya sehingga mengalami dua kali kematian.

KSZI: Mereka ini mencemarkan majlis perjamuan kasihmu, kerana mereka seperti gembala yang mencari makanan bagi diri mereka sendiri tanpa segan silu. Mereka seperti awan yang ditiup angin, maka tidak membawa hujan. Mereka ibarat pokok yang tidak berbuah meskipun pada musim buah. Mereka umpama pohon yang telah dicabut dengan akar umbinya dan mengalami dua kali kematian.

KSKK: Apabila kamu merayakan perjamuan persaudaraan, mereka menodainya karena datang hanya untuk makanan dan tanpa malu mementingkan diri sendiri. Mereka ini laksana awan yang ditiup angin dan tidak pernah menurunkan hujan, laksana pohon-pohon yang tidak berbuah pada akhir musim gugur, yang tercabut dan mati.

WBTC Draft: Dengan berani mereka ikut dalam perjamuan kasihmu, namun mereka hanya mementingkan dirinya sendiri dan mereka mencemarkan perjamuan kasihmu. Mereka seperti awan yang tidak berair, yang berlalu ditiup angin. Mereka seperti pohon-pohon yang tidak menghasilkan buah pada musim buah, yang akar-akarnya dicabut dan akhirnya mati.

VMD: Dengan berani mereka ikut dalam perjamuan kasihmu, namun mereka hanya mementingkan dirinya sendiri dan mencemarkan perjamuan kasihmu. Mereka seperti awan yang tidak berair, yang berlalu ditiup angin. Mereka seperti pohon-pohon yang tidak menghasilkan buah pada musim buah, yang akar-akarnya dicabut dan akhirnya mati.

AMD: Dengan berani mereka ikut perjamuan kasihmu, tetapi mereka makan hanya mementingkan diri mereka sendiri, sehingga mencemarkan perjamuan kasihmu. Mereka seperti awan yang tidak membawa air hujan, yang hanya ditiup angin ke sana ke sini. Mereka seperti pohon-pohon yang tidak berbuah pada musimnya, yang akarnya dicabut, lalu akhirnya mati.

TSI: Dengan berani mereka ikut dalam perjamuan kasih kalian, tetapi mereka hanya mementingkan diri sendiri dengan tidak tahu malu dan mencemarkan perjamuan itu. Mereka adalah orang yang tidak berguna, seperti awan tidak berair yang berlalu ditiup angin. Mereka seperti pohon-pohon yang tidak menghasilkan buah pada musim buah, yang akar-akarnya dicabut hingga akhirnya mati.

BIS: Pada waktu kalian mengadakan pesta makan, sikap orang-orang itu memuakkan di antaramu. Sebab mereka makan dengan rakus tanpa malu-malu, dan hanya mementingkan diri sendiri. Mereka seperti awan yang ditiup oleh angin, tetapi tidak menurunkan hujan. Mereka juga seperti pohon yang tidak menghasilkan buah walaupun musim buah-buahan; pohon-pohon yang telah dicabut akarnya dan sudah mati sama sekali.

TMV: Kehadiran mereka mencemarkan perjumpaan makan bersama dengan saudara-saudara seiman, kerana mereka makan dengan rakus dan hanya mementingkan diri sendiri. Mereka seperti awan yang ditiup angin, tetapi tidak membawa hujan. Mereka juga seperti pokok yang tidak menghasilkan buah walaupun pada musim buah. Mereka seperti pokok yang sudah dicabut dengan akarnya dan mati sama sekali.

BSD: Apabila orang yang melawan Allah itu makan bersama dalam perjamuan kasih dengan kalian, mereka makan dengan rakus. Mereka hanya mengenyangkan perutnya sendiri tanpa mengingat orang lain. Mereka seperti awan ditiup angin tetapi tidak menurunkan hujan. Mereka juga seperti pohon buah yang akarnya sudah dicabut !!-- dan mati, sehingga tidak berbuah pada musimnya.

FAYH: Apabila orang-orang ini turut serta dengan Saudara pada perjamuan kasih di gereja, maka mereka merupakan noda di antara Saudara sekalian, karena mereka bersenang-senang dan bertingkah laku tidak senonoh, mengenyangkan perut sendiri tanpa mengingat orang lain. Mereka bagaikan awan yang berarak di atas tanah kering tanpa mendatangkan hujan, memberi banyak harapan, tetapi tidak menghasilkan apa-apa. Mereka seperti pohon buah yang pada musimnya tidak berbuah. Mereka sama sekali mati, karena sudah tercabut sampai ke akar-akarnya dan siap untuk dibakar.

ENDE: Mereka inilah jang mendjadi noda dalam perdjamuan kasihmu, jang tidak malu-malu turut makan dengan lobanja pohon-pohon musim gugur jang tak menghasilkan buah, jang mati dua kali dan ditjabut sampai akarnja;

Shellabear 1912: Maka yainilah yang menjadi batu karang dalam perjamuan kasihmu, apabila ia berjamu sertamu, seperti gembala yang mencari makan bagi dirinya dengan tidak takut, yaitu seperti awan-awan yang tidak mengandung hujan, dan yang ditumpu angin, dan seperti pohon pada musim kemarau, tidak berbuah, yang dua kali mati, dan terbantun dengan akarnya sekali;

Klinkert 1879: Mareka-itoelah soeatoe tjela dalam segala perdjamoewan kasihmoe, sebab dengan tatakoet mareka-itoe berlebih-lebihan dalam perdjamoewan dengan kamoe. Mareka-itoe saperti awan-awan jang tidak mengandoengkan hoedjan dan jang dilajangkan olih angin berkoeliling; mareka-itoe laksana pohon-pohon kajoe pada achir moesim kemarau, tidak berboewah, doewa kali mati dan terbantoen serta dengan akarnja.

Klinkert 1863: {2Pe 2:13} Maka itoe orang djadi tjatjat dalem segala perdjamoewan tjintamoe, karna dia-orang makan bersama-sama dengan berlebih-lebihan, dan menamboenken dirinja sendiri dengan tidak takoet; maka dia-orang saperti {2Pe 2:17} mega jang tidak mengandong ajer, jang dilajangken olih angin berkoeliling: dia-orang saperti pohon-pohon pada habis moesim panas, tiada berboewah, doewa-kali mati, tertjaboet serta dengan akarnja;

Melayu Baba: Ini smoa-lah yang jadi batu karang yang tersmbunyi dalam kamu punya perjamuan-kaseh, bila dia-orang makan sama-sama kamu, sperti gombala yang knnyangkan diri dia-orang sndiri dngan t'ada takot; ia'itu sperti awan-awan yang t'ada mngandong hujan, yang kna tolak oleh angin; dan sperti pokok pada musim kmarau yang t'ada berbuah, dua kali mati, dan terchabot dngan akar-nya skali;

Ambon Draft: Marika itu ada satu ka-maluwan antara perdjamuwan kamu sudara-bersudara, se-dang marika itu makan sama-sama dengan tijada tahu ma-lu; dan pijarah dija awrang punja dirisadja; awan-awan jang tijada kasi hudjan, jang terputar sini sana awleh ang-in; pohon-pohon jang sudah lalu musim, jang sudah mati duwa kali, jang terputus a-kar-akarnja,

Keasberry 1853: Maka marika itulah chachat adanya dalam sagala purjamuan kasihmu, tutkala iya burjamu dungan kamulah, makan marika itu sundiri dungan tiada takut: maka marika itulah sapurti awan awan yang tiada mungandong ayer, yang dilayangkan ulih angin burkuliling; pohon pohon kayu yang layu buahnya, tiada burbuah, dua kali mati, turchabutlah dungan akarnya;

Keasberry 1866: Maka marika itulah chachat adanya dalam sagala pŭrjamuan kasihmu, tŭtkala iya bŭrjamu dŭngan kamulah makan marika itu sŭndiri dŭngan tiada takot; maka marika itulah spŭrti awan awan yang tiada mŭngandong ayer, yang dilayangkan ulih angin bŭrkliling; pohon pohon kayu yang layu buahnya, tiada bŭrbuah dua kali mati, tŭrchabutlah dŭngan akarnya:

Leydekker Draft: Marika 'ini 'ada tjoring 2 didalam segala perdjamuwanmu kaseh 2 an, dan tatkala 'ija berdjamuw 2 an dengan kamu, maka 'ija makan dan minom meng`isij sendirinja tijada dengan takot: marika 'itu 'ada 'awan 2 jang tijada ber`ajer, jang terhentar kuliling 2 'awleh segala 'angin: marika 'itu 'ada saperij pohon 2 kajuw jang lajuw burokh, jang tijada berbowah, jang duwa kali sudah mati, jang sudah tertjabot 'akarnja:

AVB: Mereka ini mencemarkan majlis perjamuan kasihmu, kerana mereka seperti gembala yang mencari makanan bagi diri mereka sendiri tanpa segan silu. Mereka seperti awan yang ditiup angin, maka tidak membawa hujan. Mereka ibarat pokok yang tidak berbuah meskipun pada musim buah. Mereka umpama pokok yang telah dicabut dengan akar umbinya dan mengalami dua kali kematian.

Iban: Sida tu ngamahka gempuru kita lebuh kita beserumpu makai, laban sida enda nemu malu lebuh sida makai, lalu semina berundingka diri empu aja. Sida nya baka mua hari ti dipuputka ribut, tang nadai ngasuh hari ujan. Sida nya baka kayu ti nadai buah lebuh musin ruruh daun, mati dua kali, lalu dichabut.


TB ITL: Mereka inilah <3778> noda <4694> dalam <1722> perjamuan kasihmu <26>, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan <4165> dirinya sendiri <1438>; mereka bagaikan awan <3507> yang tak berair <504>, yang berlalu ditiup angin <417>; mereka bagaikan pohon-pohon <1186> yang dalam musim gugur <5352> tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya <1610> dan yang mati <599> sama sekali. [<1510> <5216> <4910> <870> <5259> <3911> <175> <1364>]


Jawa: Wong iku padha dadi blentong ana ing bujananing katresnanmu, samangsa melu kepungan, ora duwe isin, melu mbruwah mburu enake dhewe. Wong iku padha kaya mega kan tanpa banyu kang kabur katut ing angin; prasasat wit-witan kang ora metokake woh ing mangsa gogrog godhonge, kaya wit-witan kang sol saoyod-oyode sarta kang mati kaping pindho.

Jawa 2006: Wong iku padha dadi rereged ana ing bujananing katresnanmu, jalaran tanpa nduwèni rasa isin ngentèk-entèkaké sarta mung mentingaké awaké dhéwé. Wong iku padha kaya méga kang tanpa banyu, kang kabur katut ing angin; prasasat wit-witan kang ora metokaké woh ing mangsa gogrog godhongé, kaya wit-witan kang rungkat sarta mati babar pisan.

Jawa 1994: Samangsa padha mèlu mangan ana ing bujana-katresnanmu, wong-wong kuwi mung gawé camahing bujana mau. Awit wong-wong mau enggoné mangan ora duwé isin, mung mikir wetengé dhéwé. Wong-wong kuwi kaya méga tanpa banyu, sing kabur déning angin ora dadi udan. Kaya wit-witan sing ing mangsané ngundhuh ora metokaké woh, iya presasat wit-witan sing rungkad lan wis mati babar-pisan.

Jawa-Suriname: Wong-wong iki namung ngregeti enggonmu pada bebarengan ing sakjeroné kumpulan pésta katrésnan. Awit enggoné pada mangan ora nduwé isin, namung mikir wetengé déwé. Eling-éling wong-wong kuwi kok kaya méga sing katut angin kaé, nanging ora dadi udan, awit ora ènèng banyuné. Kaya wit-witan sing ora metu wohé, senajan wis wayahé, mulané ya mesti bakal ditegor lan dibuwang, awit wis gapuk.

Sunda: Dina dahar ngariung jeung sajamaah ngadon marabok pikageuleuheun, lir kokotor anu namblog dina dahareun. Teu baroga kaera, sararakah dapon ngareunah sorangan. Kalakuanana ibarat mega ditiup angin tapi teu nurunkeun hujan; ibarat tangkal nu tara buahan kajeun keur usum, cara tangkal anu geus rungkad jeung akar-akarna, kawas tangkal paeh.

Sunda Formal: Unggal aranjeun ngayakeun sidekah berjamaah, ku maranehna dikokotor ku kalakuanana anu makmak-mekmek teu boga kaera, dapon baluncir sorangan. Maranehna: Lir mega teu ngandung pihujaneun barang satetes ge, ngan kumalayang wungkul katebak ku angin; lir tangkal anu teu daek buahan, sanajan enggeus usumna; badis tangkal nu geus rungkad jeung paeh ka akar-akarna;

Madura: E bakto sampeyan apesta adhadha’aran, pannengnga reng-oreng ganeka e antarana sampeyan mangalennyer. Sabab reng-oreng ganeka darbaka paneddhana, tadha’ malona, ban pera’ marlowagi aba’na dibi’. Reng-oreng ganeka akadi ondhem se ekebbat angen, nangeng ta’ madhateng ojan. Reng-oreng ganeka jugan akadi ka’-bungka’an se ta’ abuwa maske teppa’na mosemma wa’-buwa’an; ka’-bungka’an se ampon edabu’ ramo’na ban ampon mate.

Bauzi: Labi laha ubu uho im Boehàda Yesus iba deelehat meedaha bake vi ozome vazisi na àlo modem di ame im giomimna vahokedam guru labe iho ahobat neàdi umti deelehat vazisi na àdam meo bak. Labi na àlo modem di lam dam labe uba modi fa vàhàdem bak um vabili uho vahi meedam bak. Abo ke gat vao ad iuba boaedam bak lam kapal labe vabili belu vàhàdem bakti ulohona uho vabili meedam bak. Labi ame guru labe ibi iho lab neàdem bakta ozome àhàlahit geàmu neo vi àdume meedam bak lam ba it ladi iedem vabak. Ba ibi iho vuusdam dam laba ba iademe vou aasu vabiedam vab damat modem bak. Abo di neà faasi bak aotbali modesum di ulo labe abaalem vaba vageme nutabet vou le setem ulo lamti ulohona meedam gurut modem labe uba neha, “Uba im imbona vahokeda tame,” lahame vameadam damat ame bak meedaha vaba gi voedume seddam damat modem bak. Abo na amdi àdam bak fusi ame di labe le aaha ame ut ooalem vabak lamti uloholi ame guru zi labe ibi iho guruledaha bak lam gi ahobat neàdi guruledume ba ame baket meedaha vab damat modem bak. Abo ame ut labe am omnaoti valoi ala faam bake ahoba laba voou aotbali alai setem bakti uloholi meedam damat modem bak. Ame guru zi labe iho amu Ala bake tu vuzehi meedam bak lam vedi fa mu Alati vaitesuhu labe ba ibi iho amu guruledaha bak lam fa meedam vabili vooho damat modem bak.

Bali: Anake punika tan bina sakadi paindikan sane cemer sajeroning perjamuan kasih semetone, santukan ipun tan madue kimud. Ipun wantah pada ngulahang dewekipune niri. Tan bina sakadi guleme sane ampehang angin, nanging tan wenten ngemu sabeh. Tan bina sakadi wit tarune sane tan ngwetuang woh, yadiastu masan woh-wohan, santukan tarune punika mabutan rauhing akah-akahnyane kantos tuh.

Ngaju: Katika keton manampa pesta, ampin hadat dasar oloh te bakajile-jilek intu marak keton. Awi ewen kuman babungo, dia mahamen, tuntang baya mingat arepe kabuat. Ewen sama kilau baunandau ije inamput riwut, tapi jaton mampamohon ujan. Ewen kea sama kilau batang kayu ije jaton mampalembut bua aloh hong wayah bua mamua; kilau kare batang kayu ije jari injawut uhate tuntang jari matei samasinde.

Sasak: Sewaktu side pade ngaraqang rowah, tingkah laku dengan-dengan nike tetu-tetu nyepaqang angen. Sẽngaq ie pade melak ndẽq araq ilaqne, dait ie cume mentingang diriqne mẽsaq. Ie pade maraq awan saq tetiup siq angin, laguq ndẽq nurunang ujan. Ie pade ẽndah maraq lolo saq ndẽq ngasilang buaq timaq lẽq musim buaq; lolo-lolo saq akahne sampun teembot dait tetu-tetu sampun matẽ.

Bugis: Wettummu pakangka pésta manré, kédo-kédona iyaro sining tauwé napéjariwi pappéneddingngé ri yelle’mu. Saba’ manréi mennang sibawa mabuwaja temmasiri, enrengngé banna aléna bawang naéngngerang. Pada-padai mennang ritu ellungngé iya nairié anging, iyakiya dé’ napateppa bosi. Pada-pada towi aju-kajungngé iya dé’é napowassélé’ buwa namuni wettu buwa-buwani; sining pong ngaju iya puraé ribébbu ure’na sibawa maté sisenni.

Makasar: Ri wattunnu assua’-suara’ angnganre, ia ngasemmi anjo tau kammaya anra’massiko. Nasaba’ tena siri’na ke’nanga angnganre siagang sanna’ angngoana; kaparalluang kalennaji bawang najampangi ke’nanga. Sanrapangi ke’nanga rammang nairika anging mingka tena nappaturung bosi. Sanrapang tongi ke’nanga poko’ kayu tenaya na’rappo manna pole nawattu pa’rappoammo; sanrapangi poko’ kayu le’bakamo nibi’bu’ siagang mate taba sikalimi.

Toraja: Tau iamote mai tu umpaattangan mintu’ kakumandean umpotete pa’kaboro’mi, ke kumandekomi sola tau iato mai tae’ naissanni tu siri’, ungkilalai misa bang kalena; butung to gaun tang untambuk uai, nairi’ angin male lao, sia susi garonto’ kayu tang membua ke tampak pealloanni, penduan mate sia tibuak sae lako aka’na;

Duri: Te'da namelo sipa'na tuu lako guru tangtongan. Ia ke kumande kamu' sola lan kasirempunanmi, liwa' maullak tuu lako tau na tangnnissen siri'. Mpangngundaran mesa kalena, te'da naingaranni kumua denpa tau laen. Ia tuu lako tau susii saleu' makase nairi' angin apa te'da nampaden uran. Susi tooigaronto' kaju te'da namembua, moi nawattunnamo la membua. Susi tooi garonto' kaju mangkamo direbu' sintong waka' namate.

Gorontalo: Timongoliyo boti mo'orusa oambuwa lo jama'ati tou monga pe'epe'enta, sababu timongoliyo hepongala wolo udila molito wawu bo hepopouda'awa lo batanga limongoliyo lohihilawo. Timongoliyo odelo hengo u dila o taluhu hehipa lo dupoto. Timongoliyo olo odelo ayu-ayuwala dila lomungo to semboliyo. Timongoliyo odelo ayu-ayuwala u lobunggata wolo wuwa-wuwa'atiyo wawu yila-yilate lomao.

Gorontalo 2006: Tou̒ timongoli mohutu potihunggu lo totamelo, pii̒li lotau-tauwala boito moo̒lonuo̒ to wolotamu. Sababu timongolio helo lamela wolo motula lou̒ diila wolitao̒-wolitao̒, wau bo mopolohuna daa̒ batanga lohihilao. Timongolio debo odelo heengo u hiliipa lodupoto, bo diila mopo tuhutai didi. Timongolio olo debo odelo bungo lo ayu udiila momungo eleponu sembo lou̒ momungo; bubuu-ngowaalo ayu umaa bilunggato waa̒atio wau mailate sama-samaata.

Balantak: Tempo i kuu mangawawau ramean kumaan minginau'kon polingu'na Tumpu na ko'omuu, gau'na minti guru-guru iya'a mampapakamaa'. Gause i raaya'a modoko' tuu', sian poosuri makamaa', ka' tongko' mingimamat waka-wakanamo. Raaya'a koi antong men puuronna mombuul, kasee sian mamalaukon usan. Raaya'a uga' koi kau men mau na tempo kopiwoo'annamo kasee sian niwoo', kau men wakatna nibubutmo ka' nopatemo tuu'.

Bambam: Maka' ma'hempum ongkoa' mangngande anna dioi duka' heem, tä' deem pada sadipa'kasihisam pa'palakoanna. Aka sangngim mangngande ma'poppä'-poppä' anna tä' deem sihi'na, anggam kalena napikki'. Anna tau ia too sihhapam gabum nababa hibu' sapo' tä' di umpatuhum uham. Anna sihhapam toi duka' kaju tä' deem kembua moi anna wattunnai la kembua, anna kaju tibongka' sule lako waka'-aka'na tä'um kembua aka mätte'um.

Kaili Da'a: Tempo komi nasiromu nanggoni mpasanggani-nggani, guru-guru topodawa etu aga nompakaeya mata komi sabana ira aga nompebasa nanggoni ante da'a naeya matana, pade aga nompekiri koro ira mboto. Ira da'a ntoto ria gunana nasimbayu ewa kulimunggapu to da'a najadi uja, aga niburu mpoiri gusa'a guse'i. Pade ira wo'u da'a ria gunana nasimbayu ewa kayu to da'a nowua ri tempona. Kayu etu kana ratowo bo rapekale sampe namate liu-liu.

Mongondow: Ko wakutu i mo'ikow nogaid kon rame nonga'an noyotakin, oaíid in intau mita tatuata inta mokobuí kon sigad monimu. Mosia tumuraí im monga'an takin diaíbií in oyak, bo tongaí morai kong kopontingan monia tontanií. Mosia tua naí doman onda bo goḷom inta dinia in tompot ta'e diaí moko'uyan. Mosia naí doman onda bo pangkoi in ayop inta diaí momomungai umpakah sempo in ayop; pangkoi mita inta ain irabut takin uakatnya bo minatoidon.

Aralle: Naonge anna ma'himpungkoa', ya' inde to pampakuhu ang si ma'loseng-loseng si mande sibaha-bahakoa' sihapang solamu, ampo' mepakasili yato pembabenaii. Si ma'so'bäng-so'bäng ke mandei yato di pa'himpungang anna umpihki' supu kalaena. Sika sinnoa ke malillingngi kalane ampo' dasiang kene' aka' nasau pepahi. Sika sinnoa poang kayu ang puha dilelleng lambi' dang keuhaka': ke lambi'mi tempona keboa, ya' daine' keboa aka' mateng anna malahsong.

Napu: I pogulu-guluami, guru au mepakanawo iti maandehe hihimbela hai ikamu nodo rangami, agayana mepakaea mpuu babehianda. Ane moguluhe hihimbela hai ikamu, mehioro mpuuhe hai mampekiri peahe watanda. Ihira nodo gawu au nawui himburu agayana bara mopaara uda. Ihira nodo kau au bara maroa: ane hawe tempona mowua, bara ara wuana. Ido hai rawuka peami alana bangi.

Sangir: Su tempong i kamene měmpẹ̌sal᷊imbang e, lulun sire e su tal᷊oarang kamene makạdarěnting. Batụu i sire e kai apạewe makakombang mahungkaěnge ringangu tawe měngkamamea, ringangu tumbạeng měngẹ̌ngěnna watangeng hala. I sire e kai tabidạu kere winawa nitiụ u anging, kai tawe makakarasehẹ̌. I sire e mal᷊aing kere kakaluang tawe mẹ̌bawua maning su musungu pẹ̌bawawua, kakaluang kụ hamụe seng niěbụ dingangu selaing nahěgu-hěgu.

Taa: Wali tau etu raporapaka ewa anu to mampakarintang baju, apa sira ojo mampakaja’a kasintuwu ngkomi tempo komi mangika roa mangendo kapate i mPue Yesu. Apa tempo sira mangkoni sindara-ndara pei komi sira taa mea, sira ojo mangkoni bae kojo, pasi ojo mampobuuka koronya ngkalio. Sira raporapaka wo’u ewa limu to ma’i nakeni nu ngoyu pei taa mangkeni uja. Pasi sira raporapaka seja ewa kaju to taa mawua nempo ratamo temponya napowua. Kaju to ewa wetu ewa dua ngkani mate apa uyunya tare wuanya, panewa roo see kaju etu rayali yau pasi kalenya. Wali tau etu mate tonii nsira pasi sira darahuku seja.

Rote: Metema hataholi sila la, la'a lakabubua lo emi, nai emi feta perjamuan susue ma dalek soona, la'a no ta pake bibii-mamaek fa nana, hataholi sila la, maa maolok. Ta lafandele hataholi fe'ek so'on. Hataholi sila la, sama leo ko'a u'da ka, fo ani na fuu ninin mai, tehu u'da na ta mai fa. Hataholi sila la boeo, sama leo ai maboa ka, fo oka na nanafe'a henik, boema maten, de losa fai naboa na te, ta naboa fa.

Galela: Ma orasi ngini o gogobu nia dolomu ma oqo ma rabaka la o Jou Yesus Awi sone nisosininga, de ona magena ibarani yorarame de ikalala poli, sidago lo ma ngale ona magena ngini lo nimaqe de nia ronga ma dorou yogaka. De ona yooqo ilamo poli, ka manga rohe masirete yojaga. Kanaga ona manga manara ma sopo ihiwa, maro o bi lobi qataroka duma o paro isisaika so imuurawa. De lo ona maro o gota isosopowa, de ma ngutu lo imasidarapuka so idadi qatololeka.

Yali, Angguruk: It arimano hit sehelimu siyag angge lombog teg hag toho wereg lit hit ahaluwe naruk sambil ininggareg fahet eneg wenggel haruk lit ininggali eleg angge enebuwap toho naruk. Hina osit elehon homhomowen fu isarukmu linggik-longgo urukon hag toho it arimano wereg. Wiramna li waharuk sambil winon ebe yig atukmu winon arimano me watukon hag toho wereg. E umanggen kinangma pilaptuk elegma ilim atuk hag toho it arimano ilim amuhup.

Tabaru: 'Onau ge'ena yajarangahe 'o Ngodomo 'Itebi-tebinoka; 'ona kayakitopokana de manga mahe koi'iwaka, de ka 'ona yomasimututa.

Karo: Asum kam ras man-man bagi kalak ersenina, kalak enda desken rintep-rintep si melket i tengah-tengahndu. Sabap kalak enda man alu merangap, la meteh mela janah dirina saja ngenca iranakenna. Bali ras embun si iembusken angin, tapi la mereken udan. Bali ras batang kayu si la erbuah aminna gia i bas perudan. Bali ras batang kayu si nggo iruah uratna nggo mate tuhu-tuhu.

Simalungun: Songon tikas do sidea sanggah marsipanganon haholongan nasiam, na so maila hisapan mangan rap pakon nasiam, na pamombur-mombur dirini sandiri, hombun na so marbah, na sinompul ni logou do sidea, hayu na melus, na so marbuah, na dob dua hali matei, na dob mabungkar;

Toba: Angka tihas do nasida, di na marsipanganon na badia hamu, angka na so mabiar gabe donganmuna sapanganan, angka na pamokmokkon dirina, angka ombun na so maraek, na niullus ni alogo, angka hau na rahar, na so marparbue, naung dua hali mate, angka naung maborgat;

Dairi: Mula rebbak mangan kènè dekket kalak i, gabè kememmalu nola ngo kalak i bai ndènè. Mokkus ngo kalak i janah oda ibettoh mèla, janah pellin dirina ngo kessa isarihken. Asa bagè hembun si nisempul angin ngo kalak i, sienggo mberkat dekket uratna, gabè matè mo enggo.

Minangkabau: Pado kutiko angku-angku ma adokan alek makan, kurenah urang-urang tu mamuwakkan di antaro angku-angku. Dek karano, inyo bi makan sabana rakuih, indak maraso malu, hanyo mamantiangkan diri sorang. Inyo bakcando awan nan di ambuih dek angin, tapi indak manurunkan ujan. Inyo bakcando batang nan indak ma asiekan buwah, biyapun di musin buwah-buwahan; Inyo samo jo batang nan lah dibokek ureknyo, sarato lah mati kasadonyo.

Nias: Ba ginõtõ wa'owulo ba wemanga nifaluami, ya'ira andrõ zi tobali da'i ba gotaluami. Manga ira si fao fa'olu'alu'a, ba lõ aila'aila, ba ha ya'ira ni'angeragõra. Si mane lawuo ni oloi'õ nangi ira ba si tebai manga'asogõ teu. Si mane eu ira, si tebai mowua, hew̃a'ae baw̃a wowua. Eu si no mudõni w̃a'a ba si no mate.

Mentawai: Oto mugegelek sita masiitsó galai tubudda ka tetret ai kam mupupunen. Kalulut emúra mukom; bulat beri goisó ailadda, bulat sarat tubudda lé rapasisikeli, lepá. Sia néné, kelé tinobut siboroi rusa, tá ibebeléaké urat. Ialeú et sia néné kelé loiná sitaipububua, kenanen aiailingan tetret pubuaat buat kaju; samba bulat kelé loiná siburau lé sia, pat oi sambat ungatnia, amatteian sia.

Lampung: Waktu keti ngadako pesta mengan, sikap jelma-jelma udi memuakko di hantara niku. Mani tian rakus mengan tanpa liom-liom, rik angkah mementingko diri tenggalan. Tian juga injuk awan sai ditiup ulih angin, kidang mak ngeratongko labung. Tian juga injuk batang sai mak ngehasilko uah walaupun musim uah-uahan, batang-batang sai radu dicabut bakakni rik radu mati sama sekali.

Aceh: Bak watée gata teungoh tapeuna khanuri, sikeub awaknyan biet luwat that-that watée takalon lamkawan gata. Sabab awaknyan jimakheun ngon leuha lumpah na biet hana malée-malée, nyang jipeupeunteng na kheueh droe jih keudroe. Awaknyan lagée awan nyang jiba lé angén, teuma awan nyan hana jipeutreun ujeuen. Meunan cit awaknyan lagée bak kayée nyang hana meuhase jimuboh bah pih watée nyan teungoh musém boh kayée; bak kayée nyang teubot ukeue jih dan ka maté banmandum.

Mamasa: Ianna ma'mesakoa' ummande anna dio duka' reen, tae' dengan pada mekadere'-dere' pa'palakona annu matopoppok-poppok ummande anna tae' naissan makadere', anggami kalena napikki'. Tau iatoo sirapan gaun nabaa bara' sapo tae' umpaturun uran. Sirapan toi kayu tae' dengan kembua moi la attunna opa kembua, anna sirapan kayu songka waka' ta'mo dengan leleanna la tuo.

Berik: Aamei Kristus ijeya tebanaram, aamei jam igalaba betwenaram jam twenfe, angtane afaf-afafa jeiserem jei ga aa ge jalbili, aamei seyafter jebaner ga ima twena. Ane jes jepserem jei kapkaiserem ga enggam ne eyebili: Jei unggwanfer twentwene falmini, ane syefer ga gam nasounanna. Jei aa jes ne eyebilirim jeiserem kabwaksusu, jes gemerserem bubwa ninsini kapka galserem. Jei ga jes ne eyebili ini jelemana unggwan-giri aa gemer ge folbaminirim jam eyebife. Jei jen jena tefner gane egansosnenne seyafter gemerserem jem temawer, jei angtane nafsi jei jam ne egantababisiyen. Jei jam ge seferswebiyen kapkaiserem jam ne eyebife. Jei berek tetena galserem, igi jam falinonyan. Jei omyana galserem, nei omyana negama domsobana unggwanfer, jengga arouwa jam nyenyan, nindaya omyana jeiserem ga gam fonsobana jamer bijausus. Angtane afaf-afafa jeiserem jei tini ese unggwanfer galserem, jengga jei jam telabe tanna jemna fas. Ane jei ga tini seiye galserem jei ga gam kurutini, onnap gam jena.

Manggarai: Ba weki disé so’o pandé luék pucu de méu du lonto hang cama, ai isé longkir kétas, toé ritaks ali nuk kaut weki rud. Isé cama ného rewung hiot wéwét le buru toé cir usang; cama ného haju hiot toé manga cir wuad koném po cekeng wua; ného haju siot poli kebut wakéd agu rengga kéta taungs.

Sabu: Pa awe tao mu lai-tao, ne wue ddau-ddau do na harre do pemengalli dhara ddau pa telora mu. Rowi do nga'a nga lala ro, nga do dho bhule nga lua mekae dhara, jhe molo ta penge ngi'u ro we miha. Hala dho ke ro mii merammu do wi'o ri ngallu he, tapulara adho do pepuru ajjhi. Hala le dho ma ke ro mii ajhu do dho bhule nga wue he maji lema ta pa awe wue woajhu, do mii ajhu-ajhu do alla pebhita amo he ke, jhe do made tu-tu ke.

Abun: Yé gato ben bi suk-i sato yé bok ne, án si nin sum wa git sugit sino sa, án ben nin sino gum ibit mo sukdaret gato án ben ket án í mone sor, tepsu án jam nde án nggwa re, án yo damen dom nde. Án nutbot án dakai sor re, án yo nutbot ye yi nde re, tepsu ye gato mewa suksi, wo án dakai nai sugit wa án dakai sor, án yo syo sugit nai suksi ne nde, wokgan yo dom nde. Án tepsu nyotem gato nofuf sam ma, ndendu, men nut do bere nogi, sarewo nogi yo mo nde. Men nut do, bere án ós men tepsu nogi os men, sarewo suk yo mo nde. Án tepsu kwe gato bi aina tep wa bo, sarewo kwe ne yo bo mo nde. Men nut do, bere án syo suk gato ndo nai men, wo suk yo mo nde. Án tepsu kwe gato yé tik i-brot buk kadit bur re, sane bere kwe ne te re, yo kom o nde it. Án tepsu suk gato men nut do ndo wa ós men, ondewo suk yo mo nde.

Meyah: Noba gij mona ongga iwa int maat morototuma ongga irocunc rot oida idou omokorema, beda Guru-Guru ebireira insa koma rit mat morototuma jera iwa rot rerin rudou ongga erek rourou ojgomu. Noba mojen en rua rot mar ongga rua runtunggom gij mona insa koma jinaga guru. Noba rua rutunggom mar ongga oska ofoukou dokun deika gij mona insa koma tein. Rua bera erek mar ongga ahtaboku ongga eyet meisoufa ongga ebsi komowa ojgomu. Noba rua tein runofij Allah efen rusnok jinaga guru. Jefeda rua bera erek gembala egens ongga onot joug efen domba guru, tina ot joug esinsa ojgomu. Noba rua bera rirek mocgoj ofog ahta ongga mof orkorka ojgomuja. Rusnok rik mocgoj insa koma beda rusujohu rot oida ai juens nou mos ens, tina mos enes jeska jinaga guru. Erek koma tein rusnok rik oida rua bera erek Guru-Guru agama. Jefeda rua rusujohu rot oida Guru-Guru insa koma rumoftuftu rot mar ongga tenten. Tina rua runoftuftu rusnok rot mar ongga tenten egema tein guri. Rua tein bera erek mega egens ongga efen mona ongga emfebi, tina okora jeska mebi fob. Jefeda efen efek egema tein guru. Erek koma tein, mimif minek Guru-Guru insa koma rutunggom mar egema tein nou rusnok enjgineg ongga erek ongkoska jinaga guru. Rua bera erek rusnok ongga ranggos fob jefeda rineita mar ongga oufamofa deika guru.

Uma: Hi poromua-ni, guru to boa' toera ngkoni' moto hangkaa–ngkania hante koi', ntani' hewa doo-ni moto, aga me'eai' lia kehi-ra. Mokalila'-ra-damo ngkoni' hi poromua-ni nakeni kajampa-ra, pai'-ra mpenonoi woto-ra moto-wadi. Hira' toe hewa limu' to motiti aga uma ngkeni uda, apa' waro wae-wadi nawui ngolu'. Hira' hewa kaju to uma mowua' hi tempo-na, toe pai' rawuka lau-mi, alaa-na bangi.

Yawa: Arono anugane wapanunugambe indamu wapisyi tenambe, kuruno angkari wato utantuna wasatavon. Weramu awa ana udave mbe samaneve weye usasokabe anaisye rai inta taune mansamarom. Weramu taune usamane ramu. Kurune wato awa ana udave ngkove meweno mai muno awa ayao wo vatane mansanyao mamo ama ine meweno rai, weti onawamo mamaisyare andoramo mbe maruve jewen, yara ovare po ramawisy ti nto ti rakanive. Muno mamaisyare inyo moto ama mane mewen dai arono anamuke nande. Muno maisyare inyo ama wantantainye rapapatin weti ngkanen anawadive kobe, kurune wato manuga ngkanen maisyare wemaisy.


NETBible: These men are dangerous reefs at your love feasts, feasting without reverence, feeding only themselves. They are waterless clouds, carried along by the winds; autumn trees without fruit – twice dead, uprooted;

NASB: These are the men who are hidden reefs in your love feasts when they feast with you without fear, caring for themselves; clouds without water, carried along by winds; autumn trees without fruit, doubly dead, uprooted;

HCSB: These are the ones who are like dangerous reefs at your love feasts. They feast with you, nurturing only themselves without fear. They are waterless clouds carried along by winds; trees in late autumn--fruitless, twice dead, pulled out by the roots;

LEB: These people are a disgrace at the special meals you share with other believers. They eat with you and don’t feel ashamed. They are shepherds who care only for themselves. They are dry clouds blown around by the winds. They are withered, uprooted trees without any fruit. As a result, they have died twice.

NIV: These men are blemishes at your love feasts, eating with you without the slightest qualm—shepherds who feed only themselves. They are clouds without rain, blown along by the wind; autumn trees, without fruit and uprooted—twice dead.

ESV: These are blemishes on your love feasts, as they feast with you without fear, looking after themselves; waterless clouds, swept along by winds; fruitless trees in late autumn, twice dead, uprooted;

NRSV: These are blemishes on your love-feasts, while they feast with you without fear, feeding themselves. They are waterless clouds carried along by the winds; autumn trees without fruit, twice dead, uprooted;

REB: These people are a danger at your love-feasts with their shameless carousals. They are shepherds who take care only of themselves. They are clouds carried along by a wind without giving rain, trees fruitless in autumn, dead twice over and pulled up by the roots.

NKJV: These are spots in your love feasts, while they feast with you without fear, serving only themselves. They are clouds without water, carried about by the winds; late autumn trees without fruit, twice dead, pulled up by the roots;

KJV: These are spots in your feasts of charity, when they feast with you, feeding themselves without fear: clouds [they are] without water, carried about of winds; trees whose fruit withereth, without fruit, twice dead, plucked up by the roots;

AMP: These are hidden reefs (elements of danger) in your love feasts, where they boldly feast sumptuously [carousing together in your midst], without scruples providing for themselves [alone]. They are clouds without water, swept along by the winds; trees, without fruit at the late autumn gathering time--twice (doubly) dead, [lifeless and] plucked up by the roots;

NLT: When these people join you in fellowship meals celebrating the love of the Lord, they are like dangerous reefs that can shipwreck you. They are shameless in the way they care only about themselves. They are like clouds blowing over dry land without giving rain, promising much but producing nothing. They are like trees without fruit at harvesttime. They are not only dead but doubly dead, for they have been pulled out by the roots.

GNB: With their shameless carousing they are like dirty spots in your fellowship meals. They take care only of themselves. They are like clouds carried along by the wind, but bringing no rain. They are like trees that bear no fruit, even in autumn, trees that have been pulled up by the roots and are completely dead.

ERV: These people are like dirty spots among you—they bring shame to you in the special meals you share together. They eat with you and have no fear. They take care of only themselves. They are like clouds without rain. The wind blows them around. They are like trees that have no fruit at harvest time and are pulled out of the ground. So they are twice dead.

EVD: These people are like dirty spots in the special meals you share together. They eat with you and have no fear. They take care of only themselves. They are clouds without rain. The wind blows them around. They are trees that have no fruit when it is time and are pulled out of the ground. So they are dead two times.

BBE: These men are unseen rocks at your love-feasts, when they take part in them with you, keepers of sheep who without fear take the food of the sheep; clouds without water rushing before the wind, wasted trees without fruit, twice dead, pulled up by the roots,

MSG: These people are warts on your love feasts as you worship and eat together. They're giving you a black eye--carousing shamelessly, grabbing anything that isn't nailed down. They're--Puffs of smoke pushed by gusts of wind; late autumn trees stripped clean of leaf and fruit, Doubly dead, pulled up by the roots;

Phillips NT: These men are blots on the goodfellowship of your feasts, for they eat in your company without reverence, looking after no one but themselves. They are like clouds driven up by the wind, but they bring no rain. They are like trees in autumn without a single fruitdoubly dead for they have been pulled up by the roots.

DEIBLER: Those teachers of false doctrine are as dangerous to you as [MET] …hidden rocks on a reef/rocks underneath the surface of the ocean† are to a boat. When you gather together to eat the meals that help you believers to love each other more and have a closer relationship with each other, they join you and carouse shamelessly, caring only for themselves and not for others. Because they do not do anything to help others [MET], they are as useless as clouds that are blown along by the wind {that the wind blows along} but that do not produce/give any rain. They are as disappointing as [MET] trees that do not produce fruit in the autumn as we expect them to. They are not only spiritually [MET] dead themselves, but they are not able to cause others to be alive spiritually, just like [MET] trees that have been {that someone has} uprooted and as a result are unable to produce any fruit.

GULLAH: Wen oona wa bleebe geda togeda fa nyam fa show oona lob ta one noda, look how dey da nyam de food. Dey ain got no shame, an dey ain eben tink ob oda people. Dey ain wot nottin! Dey like cloud wa kin daak jes like rain wahn fa come, bot dey ain no wata dey an breeze kin blow de cloud way dout no rain. Same way so, dey like tree wa ain beah no fruit, eben een de time wen dey spose fa beah. Dat show dat dem tree done dead, an wen people yank um out by de root, dey dead two time oba.

CEV: These people are filthy minded, and by their shameful and selfish actions they spoil the meals you eat together. They are like clouds blown along by the wind, but never bringing any rain. They are like leafless trees, uprooted and dead, and unable to produce fruit.

CEVUK: These people are filthy minded, and by their shameful and selfish actions they spoil the meals you eat together. They are like clouds blown along by the wind, but never bringing any rain. They are like leafless trees, uprooted and dead, and unable to produce fruit.

GWV: These people are a disgrace at the special meals you share with other believers. They eat with you and don’t feel ashamed. They are shepherds who care only for themselves. They are dry clouds blown around by the winds. They are withered, uprooted trees without any fruit. As a result, they have died twice.


NET [draft] ITL: These men <3778> are <1510> dangerous reefs <4694> at <1722> your <5216> love <26> feasts, feasting <4910> without reverence <870>, feeding <4165> only themselves <1438>. They are waterless <504> clouds <3507>, carried along <3911> by <5259> the winds <417>; autumn <5352> trees <1186> without fruit <175>– twice <1364> dead <599>, uprooted <1610>;



 <<  Yudas 1 : 12 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel