Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [MADURA]     [PL]  [PB] 
 <<  Pengkhotbah 4 : 8 >> 

Madura: Badha oreng se odhi’ karathongtheng, ta’ andhi’ ana’ otaba taretan. Maske kantha jareya, oreng jareya terros alako berra’, ban atena gi’ arassa korang malolo, maske la bannya’ artana. Ebagiya ka sapa arta ollena makalowar pello koneng ban nolak kasennengngan jareya? Jareya parcoma keya, pera’ nyare sangsara e dhalem odhi’na.


AYT: Ada seseorang tanpa orang kedua. Dia pun tidak memiliki anak laki-laki ataupun saudara laki-laki. Namun, segala kerja kerasnya tidak ada akhirnya, dan matanya pun tidak pernah puas dengan kekayaan. “Untuk siapa aku bekerja keras dan menghilangkan kesenangan diri sendiri?” Ini pun kesia-siaan, dan ini adalah pekerjaan yang menyulitkan.

TB: ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanyapun tidak puas dengan kekayaan; --untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? --Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.

TL: yaitu: seorang yang berasing, yang tiada kawannya, lagipun tiada padanya anak atau saudara, kendatilah demikian, tiada juga berkesudahan segala pekerjaannya, dan matanyapun tiada puas melihat segala kekayaannya; maka tiada ia berkata demikian: Entah karena siapa gerangan aku bekerja dan kubiarkan diriku kekurangan perkara yang baik? Maka ini lagi sia-sia adanya dan percintaan yang amat syugul.

MILT: Ada yang sendirian dan tidak berdua, anak dan saudara pun tidak ada padanya, namun tiada henti dalam segala jerih lelah, bahkan matanya pun tidak puas dengan kekayaan, lalu, "Untuk siapakah aku berjerih lelah dan membuat jiwaku kekurangan akan apa yang menyenangkan?" Ini pun kefanaan dan inilah tugas yang menyedihkan.

Shellabear 2010: Ada seorang yang hidup sendirian, tidak memiliki orang lain. Baik anak maupun saudara tidak ada padanya. Tetapi ia tidak habis-habisnya berjerih lelah, dan matanya pun tidak puas dengan kekayaan. Tanyanya, “Untuk siapa aku berjerih lelah dan mengurangi kesenangan diri?” Ini pun kesia-siaan dan pekerjaan yang menyusahkan.

KS (Revisi Shellabear 2011): Ada seorang yang hidup sendirian, tidak memiliki orang lain. Baik anak maupun saudara tidak ada padanya. Tetapi ia tidak habis-habisnya berjerih lelah, dan matanya pun tidak puas dengan kekayaan. Tanyanya, "Untuk siapa aku berjerih lelah dan mengurangi kesenangan diri?" Ini pun kesia-siaan dan pekerjaan yang menyusahkan.

KSKK: Seorang sendirian, tanpa anak atau saudara, bekerja tak henti-hentinya, ketamakannya tak pernah dipuaskan dengan kekayaan: "Untuk siapakah aku bekerja dan menahan diri dari kenikmatan?" Ini juga kesia-siaan dan usaha yang keliru.

VMD: Seseorang mungkin tidak mempunyai keluarga. Ia mungkin tidak mempunyai anak atau saudara, tetapi dia akan terus bekerja keras. Ia tidak pernah puas dengan miliknya. Dan dia bekerja begitu keras dan tidak pernah berhenti dan bertanya kepada dirinya, “Untuk siapa aku bekerja begitu keras? Mengapa aku tidak membiarkan diriku menikmati hidupku? Ini juga sangat buruk dan tidak berarti.”

TSI: Ada orang yang hidup sendiri tanpa anak dan saudara. Tanpa hentinya dia bekerja keras dan tidak pernah puas dengan hartanya. Orang itu berkata dalam hatinya, “Untuk apa aku tidak bersenang-senang dengan hasil jerih payahku? Waktu aku mati, tidak ada keluarga dekat yang akan mewarisi semua kekayaanku ini!” Betapa sia-sianya kehidupan itu! Sangat menyedihkan!

BIS: Ada orang yang hidup sebatang kara tanpa anak, atau pun saudara. Meskipun begitu, ia bekerja keras terus-menerus dan hatinya tak pernah puas dengan hartanya. Untuk siapakah ia memeras keringat dan menolak segala kesenangan? Itu pun sia-sia, dan suatu cara hidup yang sengsara.

TMV: Ada orang yang hidup seorang diri tanpa anak ataupun saudara. Namun, dia tidak berhenti-henti bekerja. Dia tidak puas hati dengan harta yang dimilikinya. Bagi siapakah dia membanting tulang serta menolak segala kesenangan? Bukankah itu sia-sia, dan satu cara hidup yang menyedihkan?

FAYH: Ada orang yang hidup seorang diri saja, tanpa anak ataupun saudara, namun ia membanting tulang untuk terus-menerus mengumpulkan kekayaan. "Kepada siapakah semuanya itu akan kutinggalkan?" tanyanya. "Untuk apa aku mengorbankan begitu banyak kesenangan?" Semua itu sia-sia dan sungguh-sungguh menyedihkan.

ENDE: Ada seseorang sendirian dan tiada lain padanja, baik anak maupun saudara. Namun demikian usahanja tidak ada habis2nja, matanjapun tak puas2nja dengan kekajaan. "Untuk siapa gerangan aku berusaha dan berpantang dari barang2 jang baik?" Inipun kesia-siaan dan kesibukan malang!

Shellabear 1912: Maka adalah seorang yang tunggal tiada padanya orang lain bahkan tiada ia beranak atau bersaudara tetapi tiada habis segala kelelahannya dan matanya tiada puas melihat segala kekayaannya. Maka katanya entah karena siapa gerangan aku berlelah serta mengurangkan kebajikan diriku. Adapun perkara ini juga sia-sia adanya bahkan suatu kelelahan yang sukar.

Leydekker Draft: 'Ada sa`awrang 'asa, dan tijada barang kufuw, lagi barang 'anakh 'ataw barang sudara tijada padanja: tetapi pada sakalijen 'usahanja tijada barang hudjong, lagi matanja tijada djadi powas dengan kakaja`an, dan tijada 'ija berkata; 'antah 'akan sijapa garang 'aku 'ada bersusah, dan djadikan djiwaku berkakurangan deri pada kabajikan? 'itulah lagi kasija-sijaan, dan ljughol jang moljkil 'adanja.

AVB: Ada seorang yang hidup bersendirian, yang tiada anak lelaki atau saudara lelaki. Biarpun dia tidak henti-henti berusaha dengan jerih lelah, namun matanya tetap tidak puas dengan kekayaan; lalu bertanyalah dia: “Untuk siapakah aku berjerih lelah dan menolak kesenangan ini?” Itu pun kesia-siaan dan perkara yang teruk.


TB ITL: ada <03426> seorang <0259> sendirian, ia tidak mempunyai <0369> anak laki-laki <01121> atau saudara laki-laki <0251>, dan tidak <0369> henti-hentinya <07093> ia berlelah-lelah <05999>, matanyapun <05869> tidak <03808> puas <07646> dengan kekayaan <06239>; -- untuk siapa <04310> aku <0589> berlelah-lelah <06001> dan menolak <02637> kesenangan <02896>? -- Inipun <02088> <01571> kesia-siaan <01892> dan hal <06045> yang menyusahkan <07451>. [<08145> <01571> <0369> <03605> <01571> <05315> <01931>]


Jawa: ana wong kang mung ijen, ora duwe anak lanang utawa sadulur lanang, lan ora leren-leren anggone nglakoni kangelan, mripate iya ora bisa wareg ndeleng kasugihan; -- kanggo sapa anggonku nglakoni kangelan lan nampik kasenengan? -- Iku uga bab kang tanpa paedah lan kang marakake susah.

Jawa 1994: Ana wong sing urip ijèn. Ora duwé anak lanang, lan ora duwé sedulur lanang. Éwasemono wong mau nyambut-gawé sakatogé, durung marem karo kasugihané. Wong kuwi nyambut-gawé kanggo sapa, lan apa paédahé gawé rekasa awaké, nyingkiri kepénaké awak? Apa kuwi ora tanpa guna lan nyiksa awak?

Sunda: Aya jelema anu hirupna nyorangan, teu anak teu dulur tapi teu eureun-eureun barang gawe, teu kalis ku enggeus beunghar. Na keur saha usaha popohoan kitu nepi ka poho ka diri sorangan teh? Ieu oge mubadir, hirup teh nepi ka nyiksa maneh.

Bali: Wenten anak muani padidian ipun kewanten. Ipun tan maderbe pianak tur tan maderbe nyama, nanging ipun setata makarya, tur nenten naenin lega ring kasugihan sane derbeang ipun. Buat sirake ipun makarya berat pisan, saha ngeret kaliangan manahipune? Indike puniki taler nenten wenten gunanipun, sajabaning ngawinang uripe puniki meweh.

Bugis: Engka tau tuwo alé-aléna temmappunnai ana’, iyaré’ga silessureng. Namuni makkuwaro, majjama ladde’i matteru-teru sibawa atinna dé’ naengka nacau sibawa waramparanna. Untu’ niga napara’i puse’na sibawa sampéyangngi sininna asennangengngé? Iyaro siya-siyato, sibawa séuwa cara atuwong iya manrasa-rasaé.

Makasar: Nia’ tau attallasa’ kale-kale, tena ana’na yareka sari’battanna. Mingka manna nakamma, tulusu’ anjama terasa’na siagang tenale’bakai sukku’ ri barang-baranna. Untu’ inaika napammattikang tojeng songo’ siagang natolla’ sikontu kasannanganga? Anjo sia-sia todong, siagang se’re cara atallasa’ sessa.

Toraja: iamotu misa’ tau tae’ solana, moi anakna ba’tu siulu’na tae’ duka, apa moi susito tae’ duka upu’na tu mintu’ sara’na; sia tae’ namangingngi’ tu matanna untiroi tu mintu’ kasugiranna; – mindara la umpomaupa’i angku mara’ta’ bangra sia tang unneloran kaleku umperasai tu melona? Ia duka tu iannato tae’ gai’na sia misa’ apa kadake.

Karo: Lit kalak nggeluh sisada-sisada, la lit anak la lit seninana. Tapi aminna bage pe, latih kal iakapna erdahin dingen la pernah puas pusuhna ngenen ertana. Guna ise kin ia erdahin alu curcur panasna, janah itulakna kerina kesenangen? E pe sia-sia nge, dingen kalak si bage me si nggeluh i bas kiniseran.

Simalungun: Adong ma sada halak na tarpunjung, na so marniombah, na so marsanina, hape ipukpuk do marhorja, anjaha matani seng marnasombuh mangidah habayakon, dobni sungkun-sungkun bani dirini, “Ai ise do na huhopkop ase lang marsonang-sonang ahu?” On pe sisoya-soya do, anjaha hangaluton na masambor.

Toba: Adong do sada halak punjung, ndang mardongan, anakna so adong, marhahamaranggi pe soada, hape ndang marpansadian ia ulaonna, matana pe ndang olo marnasombu mida hamoraon. Dung i ninna rohana ma: Pasarisari ise tahe ahu umbahen hutaonhon marngalutan, pola raparon tondingku so marnida na denggan? Jea do hape nang i, jala hinamago godang!


NETBible: A man who is all alone with no companion, he has no children nor siblings; yet there is no end to all his toil, and he is never satisfied with riches. He laments, “For whom am I toiling and depriving myself of pleasure?” This also is futile and a burdensome task!

NASB: There was a certain man without a dependent, having neither a son nor a brother, yet there was no end to all his labor. Indeed, his eyes were not satisfied with riches and he never asked, "And for whom am I laboring and depriving myself of pleasure?" This too is vanity and it is a grievous task.

HCSB: There is a person without a companion, without even a son or brother, and though there is no end to all his struggles, his eyes are still not content with riches. "So who am I struggling for," he asks, "and depriving myself from good?" This too is futile and a miserable task.

LEB: There are people who are all alone. They have no children or other family members. So there is no end to all the hard work they have to do. Their eyes are never satisfied with riches. But they never ask themselves why they are working so hard and depriving themselves of good things. Even this is pointless and a terrible tragedy.

NIV: There was a man all alone; he had neither son nor brother. There was no end to his toil, yet his eyes were not content with his wealth. "For whom am I toiling," he asked, "and why am I depriving myself of enjoyment?" This too is meaningless—a miserable business!

ESV: one person who has no other, either son or brother, yet there is no end to all his toil, and his eyes are never satisfied with riches, so that he never asks, "For whom am I toiling and depriving myself of pleasure?" This also is vanity and an unhappy business.

NRSV: the case of solitary individuals, without sons or brothers; yet there is no end to all their toil, and their eyes are never satisfied with riches. "For whom am I toiling," they ask, "and depriving myself of pleasure?" This also is vanity and an unhappy business.

REB: someone without a friend, without son or brother, toiling endlessly yet never satisfied with his wealth -- “For whom”, he asks, “am I toiling and denying myself the good things of life?” This too is futile, a worthless task.

NKJV: There is one alone, without companion: He has neither son nor brother. Yet there is no end to all his labors, Nor is his eye satisfied with riches. But he never asks , "For whom do I toil and deprive myself of good?" This also is vanity and a grave misfortune.

KJV: There is one [alone], and [there is] not a second; yea, he hath neither child nor brother: yet [is there] no end of all his labour; neither is his eye satisfied with riches; neither [saith he], For whom do I labour, and bereave my soul of good? This [is] also vanity, yea, it [is] a sore travail.

AMP: Here is one alone--no one with him; he neither has child nor brother. Yet there is no end to all his labor, neither is his eye satisfied with riches, neither does he ask, For whom do I labor and deprive myself of good? This is also vanity (emptiness, falsity, and futility); yes, it is a painful effort {and} an unhappy business.

NLT: This is the case of a man who is all alone, without a child or a brother, yet who works hard to gain as much wealth as he can. But then he asks himself, "Who am I working for? Why am I giving up so much pleasure now?" It is all so meaningless and depressing.

GNB: Here is someone who lives alone. He has no son, no brother, yet he is always working, never satisfied with the wealth he has. For whom is he working so hard and denying himself any pleasure? This is useless, too -- and a miserable way to live.

ERV: I saw a man who has no family, not a son or even a brother. But he continues to work very hard. He is never satisfied with what he has. And he works so hard that he never stops and asks himself, “Why am I working so hard? Why don’t I let myself enjoy my life?” This is also a very bad and senseless thing.

BBE: It is one who is by himself, without a second, and without son or brother; but there is no end to all his work, and he has never enough of wealth. For whom, then, am I working and keeping myself from pleasure? This again is to no purpose, and a bitter work.

MSG: a solitary person, completely alone--no children, no family, no friends--yet working obsessively late into the night, compulsively greedy for more and more, never bothering to ask, "Why am I working like a dog, never having any fun? And who cares?" More smoke. A bad business.

CEV: For example, some people don't have friends or family. But they are never satisfied with what they own, and they never stop working to get more. They should ask themselves, "Why am I always working to have more? Who will get what I leave behind?" What a senseless and miserable life!

CEVUK: For example, some people don't have friends or family. But they are never satisfied with what they own, and they never stop working to get more. They should ask themselves, “Why am I always working to have more? Who will get what I leave behind?” What a senseless and miserable life!

GWV: There are people who are all alone. They have no children or other family members. So there is no end to all the hard work they have to do. Their eyes are never satisfied with riches. But they never ask themselves why they are working so hard and depriving themselves of good things. Even this is pointless and a terrible tragedy.


NET [draft] ITL: A man <0259> who is all alone <0259> with no companion <08145>, he has no <0369> children <01121> nor siblings <0251>; yet <0369> there is no <0369> end <07093> to all <03605> his toil <05999>, and he <05869> is never <03808> satisfied <07646> with riches <06239>. He laments, “For whom <04310> am I <0589> toiling <06001> and depriving <02637> myself <05315> of pleasure <02896>?” This <02088> also <01571> is futile <01892> and a burdensome <07451> task <06045>!



 <<  Pengkhotbah 4 : 8 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel