Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [SB2010]     [PL]  [PB] 
 <<  Wahyu 21 >> 

Langit yang baru dan bumi yang baru (21:1-8)

1Kemudian aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, karena langit dan bumi yang lama telah lenyap, dan laut pun tidak ada lagi.

2Aku juga melihat kota suci, yaitu Yerusalem baru, turun dari surga, dari Allah. Ia disiapkan seperti seorang pengantin perempuan yang didandani bagi suaminya.

3Aku mendengar suara yang nyaring Berbicara dari arasy itu, katanya, "Lihat, tempat kediaman Allah adalah bersama manusia. Ia akan diam bersama-sama mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya. Allah sendiri akan menyertai mereka dan menjadi Tuhan mereka.

4Ia akan menghapus semua air mata dari mata mereka. Maut tidak akan ada lagi. Dukacita, ratap tangis, dan penderitaan pun akan berhenti, sebab hal-hal yang lama sudah berlalu."

5Lalu Ia yang duduk di atas arasy itu berfirman, "Lihatlah, Aku membuat semuanya menjadi baru." Ia juga berfirman, "Tuliskanlah ini, karena perkataan ini dapat dipercaya dan benar."

6Lalu firman-Nya lagi kepadaku, "Semuanya sudah genap. Aku adalah Alif dan Ya, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang dahaga akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air yang memberi hidup.

7Orang yang menang akan menjadi ahli waris dari semua ini. Aku akan menjadi Tuhannya dan ia akan menjadi anak-Ku.

8Tetapi orang-orang yang penakut, yang tidak beriman, yang keji, para pembunuh, orang-orang cabul, ahli-ahli sihir, penyembah berhala, dan semua pembohong, akan dimasukkan ke dalam lautan api dan belerang yang menyala-nyala. Itulah kematian yang kedua."

Yerusalem yang baru (21:9–22:5)

9Kemudian datanglah salah satu dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan berisi ketujuh malapetaka yang terakhir itu. Ia berkata kepadaku, "Marilah, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, yaitu mempelai Anak Domba."

10Lalu di dalam ruh dibawanya aku ke atas sebuah gunung yang besar dan tinggi. Ia menunjukkan kepadaku Yerusalem, kota suci itu, turun dari surga, dari Allah

11penuh dengan kemuliaan Allah. Kota itu berkilauan seperti permata yang luar biasa indahnya, seperti batu yaspis, jernih seperti kristal.

12Kota itu dikelilingi tembok yang besar dan tinggi dengan dua belas pintu gerbang. Pada kedua belas pintu itu ada dua belas malaikat. Di atas pintu-pintu itu tertulis nama-nama kedua belas suku bani Israil.

13Di sebelah timur ada tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat juga tiga pintu gerbang.

14Tembok kota itu mempunyai dua belas dasar, dan di atas dasar-dasar itu ada dua belas nama, yaitu nama-nama kedua belas rasul Anak Domba itu.

15Dia yang berbicara dengan aku mempunyai tongkat pengukur yang terbuat dari emas untuk mengukur kota itu, pintu gerbangnya, dan temboknya.

16Bentuk kota itu empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dengan tongkat pengukurnya, ia mengukur kota itu. Panjangnya kurang lebih dua belas ribu stadia. Panjangnya, lebarnya, dan tingginya sama.

17Ia mengukur juga temboknya: Seratus empat puluh empat hasta menurut ukuran manusia, yang adalah ukuran malaikat juga.

18Temboknya terbuat dari batu yaspis. Kota itu sendiri terbuat dari emas tulen, sejernih kaca.

19Dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, yang kedua batu nilam, yang ketiga batu mirah, yang keempat batu zamrud,

20yang kelima batu unam, yang keenam batu sardis, yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu beril, yang kesembilan batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang kesebelas batu lazuardi, dan yang kedua belas batu kecubung.

21Kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas butir mutiara, masing-masing pintu gerbang terbuat dari satu butir mutiara. Jalan kota itu terbuat dari emas tulen, bening seperti kaca.

22Aku tidak melihat Bait Allah di dalam kota itu, karena Bait Allahnya adalah Allah sendiri, yaitu Tuhan Yang Mahakuasa, dan Anak Domba itu.

23Matahari dan bulan tidak diperlukan dalam kota itu, karena kemuliaan Allah meneranginya, dan Anak Domba itu adalah pelitanya.

24Bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya, dan raja-raja di bumi membawa kemuliaan mereka ke dalamnya.

25Pintu-pintu gerbangnya sekali-kali tidak akan ditutup pada siang hari (karena malam tidak ada lagi di sana),

26dan kemuliaan serta kehormatan bangsa-bangsa akan dibawa masuk ke dalamnya.

27Akan tetapi, ke dalamnya sekali-kali tidak akan masuk sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan pekerjaan yang keji, atau yang membohong, melainkan hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab Anak Domba, yaitu kitab hayat.



 <<  Wahyu 21 >> 


Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel