Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [TB]     [PL]  [PB] 
 <<  1 Korintus 4 : 9 >> 

TB: Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.


AYT: Sebab, menurutku, Allah telah menempatkan kami, para rasul, di tempat yang terakhir, seperti orang-orang yang dijatuhi hukuman mati; karena kami dijadikan tontonan untuk dunia, baik untuk malaikat-malaikat maupun manusia.

TL: Karena aku sangka, bahwa Allah telah menjadikan kami ini rasul-rasul yang terlebih hina seperti orang yang dihukumkan sampai mati. Karena kami menjadi suatu tamasya kepada isi dunia ini, baik kepada malaekat, baik kepada manusia pun.

MILT: Sebab aku menganggap, bahwa Allah (Elohim - 2316) telah memamerkan kami, para rasul, yang terakhir, kami telah dijadikan tontonan bagi dunia, bahkan bagi malaikat-malaikat dan manusia.

Shellabear 2010: Karena menurut dugaanku, Allah menempatkan kami, para rasul, di tempat yang paling akhir, seperti orang-orang yang akan dijatuhi hukuman mati. Kami menjadi tontonan bagi dunia ini, bagi malaikat-malaikat, dan juga manusia.

KS (Revisi Shellabear 2011): Karena menurut dugaanku, Allah menempatkan kami, para rasul, di tempat yang paling akhir, seperti orang-orang yang akan dijatuhi hukuman mati. Kami menjadi tontonan bagi dunia ini, bagi malaikat-malaikat, dan juga manusia.

Shellabear 2000: Karena menurut dugaanku, Allah telah menempatkan kami, para rasul, pada tempat yang paling akhir, seperti orang-orang yang akan dijatuhi hukuman mati. Kami telah menjadi suatu tontonan bagi dunia ini, bagi para malaikat, dan juga manusia.

KSZI: Pada pandanganku, Allah memberikan kedudukan paling rendah kepada kami para rasul; tak ubah seperti orang yang dijatuhi hukum mati di hadapan orang ramai, dijadikan tontonan para malaikat dan manusia.

KSKK: Tampaknya seakan Allah telah menempatkan kami, para rasul, pada urutan terakhir, seakan dihukum mati, dan menjadi tontonan untuk seluruh dunia, baik untuk malaikat-malaikat, maupun untuk manusia.

WBTC Draft: Tetapi menurut aku, Allah telah memberikan tempat yang terakhir kepadaku dan kepada rasul-rasul yang lain. Kami seperti orang yang dijatuhi hukuman mati. Kami seperti tontonan bagi seluruh dunia bagi malaikat-malaikat dan manusia.

VMD: Tetapi menurut aku, Allah telah memberikan tempat yang terakhir kepadaku dan kepada rasul-rasul yang lain. Kami seperti orang yang dijatuhi hukuman mati. Kami seperti tontonan bagi seluruh dunia — bagi malaikat-malaikat dan manusia.

AMD: Sebab menurutku, Allah menempatkan aku dan rasul-rasul lainnya di tempat yang paling akhir. Kami seperti tahanan yang dijatuhi hukum mati, dibawa dalam arak-arakan supaya ditonton seluruh dunia, bukan hanya manusia, tetapi malaikat-malaikat juga.

TSI: Sebaliknya, menurut saya Allah sudah memberikan tempat paling rendah kepada kami rasul-rasul Kristus. Kami diinjak-injak seperti tawanan perang yang dijatuhi hukuman mati. Kami menjadi tontonan umum, baik di hadapan semua manusia maupun para malaikat.

BIS: Karena menurut pendapat saya, kami rasul-rasul, sudah dijadikan oleh Allah sebagai tontonan di depan manusia dan para malaikat. Kami seperti orang-orang hina yang dijatuhi hukuman mati di depan umum dan disorak-soraki oleh dunia.

TMV: Hal itu demikian, kerana pada pendapatku, Allah memberikan kedudukan yang paling hina kepada kami rasul-rasul. Kami seperti orang yang dijatuhi hukuman mati di hadapan umum, dan dijadikan tontonan untuk semua malaikat dan umat manusia.

BSD: Saya berpendapat, Allah sudah menaruh kami, para rasul, di bagian yang paling hina. Kami seperti orang-orang yang dijatuhi hukuman mati di depan umum, sebagai tontonan bagi malaikat dan manusia.

FAYH: Kadang-kadang saya merasa bahwa kami, para rasul, ditempatkan Allah pada kedudukan yang paling rendah, seperti tawanan yang menghadapi hukuman mati, dihinakan, dan ditempatkan pada bagian paling belakang dalam pawai kemenangan sebagai tontonan bagi manusia maupun malaikat.

ENDE: Karena pada sangkaku Allah telah mempertontonkan kami rasul-rasul sebagai orang-orang jang paling hina, sebagai jang sudah dihukum mati. Karena memang kami telah mendjadi tontonan bagi seluruh dunia, bagi para Malaekat dan segala manusia.

Shellabear 1912: Karena pada sangkaku akan kami rasul-rasul ini yang akhir sekali telah dihadapkan Allah seolah-olah orang yang akan dibunuh: karena kami telah menjadi satu tamasya kepada dunia ini, dan kepada malaikat dan manusia pun.

Klinkert 1879: Karena pada sangkakoe adapon kami, rasoel-rasoel jang achir ini, didjadikan Allah terhina, saperti orang jang dihoekoemkan akan mati diboenoeh, karena telah kami mendjadi soeatoe tamasja kapada segala isi alam, baik kapada malaikat, baik kapada manoesia.

Klinkert 1863: Karna pada kirakoe, Allah soedah djadiken kita rasoel-rasoel jang blakangkali, {Maz 44:22; Rom 8:36; 2Ko 4:11} saperti orang jang soedah tantoe akan mati diboenoh, karna kita soedah djadi satoe {Ibr 10:33} tontonan sama segala isi doenia, baik sama malaikat, baik sama manoesia.

Melayu Baba: Kerna sahya punya fikiran, kita rasul-rasul ini Allah sudah mnghadapkan kmdian skali, sperti orang yang sudah kna hukum mati: kerna kita sudah di-buatkan sperti satu wayang k-pada dunia, dan k-pada mla'ikat, dan k-pada manusia pun.

Ambon Draft: Karana b/eta sangka, jang Tuhan Allah sudah ta-roh kita awrang rasul-rasul, terlebeh randa deri samowa, sa; awleh-awleh awrang, atas jang mana sudah djadi putus hukum mawt, seperti satu barang tertawa pada dunja, dan pada mela; ikat-mela; ikat dan pada manusija-manusija.

Keasberry 1853: Kurna pada sangkaku bahwa Allah tulah munjadikan kita rasul rasul pada akhirnya, sa'olah olah sapurti orang handak dibunoh: kurna kita tulah munjadi suatu turmasha kapada sagala isi dunia, baik kapada mulaikat, baik kapada manusia.

Keasberry 1866: Kŭrna pada sangkaku bahwa Allah tŭlah mŭnjadikan kita rasol rasol pada akhirnya, sa’olah olah spŭrti orang handak dibunoh: kŭrna kita tŭlah mŭnjadi suatu tŭrmasa kapada sagala isi dunia, baik kapada mŭliekat, baik kapada manusia.

Leydekker Draft: Karana 'aku sangka, bahuwa 'Allah sudah matzlatkan kamij jang 'ada Rasul 2 jang 'achir, sa`awleh 2 'awrang kabunohan, karana kamij sudah djadi sawatu tamasja pada 'isij dunja, bajik pada segala Mela`ikat, bajik pada segala manusija.

AVB: Pada pandanganku, Allah memberikan kedudukan paling rendah kepada kami para rasul; tak ubah seperti orang yang dijatuhi hukum mati bagi tontonan dunia, para malaikat dan manusia.

Iban: Laban aku ngira Allah Taala udah mandangka kami ke nyadi rasul pengabis dudi ari semua orang bukai, baka orang ke diukum bunuh, laban kami udah dikeleseka dunya, melikat enggau mensia.


TB ITL: Sebab <1063>, menurut pendapatku <1380>, Allah <2316> memberikan kepada kami <2248>, para rasul <652>, tempat yang paling rendah <2078>, sama seperti <5613> orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati <1935>, sebab <3754> kami telah menjadi <1096> tontonan <2302> bagi dunia <2889>, bagi malaikat-malaikat <32> dan <2532> bagi manusia <444>. [<584> <2532>]


Jawa: Sabab mungguhing panemuku Gusti Allah maringi papan kang asor dhewe marang aku, para rasul, padha karo wong kang wus kapatrapan ing paukuman pati, ujer aku wus padha dadi tontonaning jagad, para malaekat sarta manungsa.

Jawa 2006: Sabab mungguhing panemuku Allah maringi papan kang asor dhéwé marang aku kabèh, para rasul, padha karo wong kang wus kapatrapan ing paukuman pati, marga aku wus padha dadi tontonaning jagat, para malaékat sarta manungsa.

Jawa 1994: Sebab manut panemuku, Gusti Allah wis maringi aku, para rasul, pangkat sing asor dhéwé, kaya déné wong-wong sing ditibani paukuman pati ana ing ngarepé umum, supaya dadia tontonané para malaékat lan manungsa.

Jawa-Suriname: Awit para sedulur, miturut pinemuku, awaké déwé iki, sing dadi rasul, dikèki pangkat sing endèk déwé karo Gusti Allah. Awaké déwé iki dadi kaya wong sing nampa setrapan pati nang ngarepé wong okèh. Dadiné awaké déwé iki dadi tontonané jagat, ya tontonané para mulékat, ya tontonané manungsa.

Sunda: Sabab karasana ku sim kuring, rasul-rasul mah ku Allah diteundeun di nu panghinana, kawas nu rek dihukum paeh hareupeun jalma rea, jadi tongtoneun manusa sajagat jeung para malaikat.

Sunda Formal: Ma'lum simkuring mah, ceuk pamikir: Enya oge jadi rasul, ari tempat mah ti Allah teh pangbocetna; kawas anu geus dikeunaan hukum pati, tongtoneun dunya, sarta lalajoaneun pada jelema jeung malaikat.

Madura: Sabab menorot pamanggi kaula, kaula sakanca, enggi paneka sul-rasul, sareng Allah ebadhi tatenggun e adha’na manossa sareng para malaekat. Kaula sakanca padha sareng oreng nespa se eparenge okoman mate e adha’na oreng se bannya’, erak-sorak sareng dunnya.

Bauzi: Lahamnàme eho ozom, ame bak lam fuhu vabak. Eho gi neham bak ozoho labe uba labi gagoho bak. Eho ozoha, etei nibe Kristusat Aho iba gagu olu Am im vameadume esmozi laiam dam nim Alat iba ozodam di im gi eeda feà vab damali bako voedam damat modemna ozomom damat modem bak. Abo boehà damat neha, “Beome elom neàte,” lahame damat avaelaha tomba laba voedume beodam damti uloho dam im am bak. Abo dam bakda ahebu modeo, Alat Am im gagu vou usem damat modeo, “Ahebu fà aasu igeame tozodase,” lahame Alat ahit iba labi modehena ozomoho bak.

Bali: Santukan manut pangrasan tiange, Ida Sang Hyang Widi Wasa sampun mapaica tegak sane paling nista ring tiang parautusan, tan bina sakadi anak sane kadanda pati ring kalangane, sane kadadosang pabalih-balihan pabuat paramalaekate miwah pabuat imanusa.

Ngaju: Manumon tirok ayungku, ikei toh rasul, jari injadian awi Hatalla kilau oloh je inonton awi kare oloh kalunen tuntang kare malekat. Ikei kilau kare oloh randah je ihukum matei awi kalunen.

Sasak: Sẽngaq menurut pendapet tiang, tiang pade rasul-rasul, sampun tejariang pantoan siq Allah lẽq julun manusie dait pare malaẽkat. Tiang pade maraq dengan-dengan hine saq tehukum siq hukuman matẽ lẽq julun dengan luwẽq dait tesurak-surak siq dunie.

Bugis: Nasaba manuru’ pallolongekku, idi rasul-rasul-é purani ripancaji ri Allataala selaku akkita-itang ri yolona rupa tauwé sibawa malaéka’é. Pada-padaki idi sining tau matunaé iya ripateppaiyé pahukkungeng maté ri yolona tau maégaé sibawa rigora-gorai ri linoé.

Makasar: Nasaba’ turu’ panggappaku, ikambe tunisuroNa Allata’ala, le’ba’ maki’ Napare’ paccini’-cinikang Allata’ala ri dallekanna rupataua siagang malaekaka. Ikambe sangkamma maki’ tau tuna le’baka nihukkung mate ri dallekanna tau jaia siagang nigora-gorai ri bonena linoa.

Toraja: Apa kusanga Napadadimokan rasulu’ madiongan tongan Puang Matua susito ditarungku samatena. Belanna dadikan misa’ pengkitan lako te lino, la lako malaeka’, la lako tolino.

Duri: Ia to passanganku', ia tee kami' rasulu' napileanmokan Puang Allataala to torroan kaminang majiong, sanga susikan to mangkamo dipapassanni pangsessa kamatean, nasikita-kitaikan sininna apa lan lino, la malaeka', la tolino.

Gorontalo: Bo u banari moturuti mao pahamu'u, Allahuta'ala longohi tambati to tibawa da'a ode olami mongorasul, odelo ta ma hilukumaniliyo mate to talu lo tawu ngohuntuwa wawu hepobilohe lo tawu to duniya wawu mala-malaikatiyalo.

Gorontalo 2006: Sababu modudua̒ huhaama laatia, amiaatia mongo rasulu, mapilowali mai lo Allahu Taa̒ala odelo hepobiilohe lotau totalu lomanusia wau mamaa-lai̒katiyalo. Amiaatia debo odelo tahe hinawa u dilehuwa hukumani mate totalu lotaa dadaata wau hehila-hilantia̒ lodunia.

Balantak: Punsuringku kai men poposuu', ia sidakonmo Alaata'ala koi mian men komburi'na tuu'. Kai koi mian men bo ukumon pate, men sianta angga'na. Mian na tano' balaki' tia malaa'ikat rontos poto tiok na ko'omai.

Bambam: Ia anna ma'kada susiä' matim aka situhu' kao pikkihangku, kami'-kami' inggannakam suhona Yesus Kristus abana napadadikam Puang Allataala hupatau to handam matuna. Napasusikam to handam matuna to la dipahuai pa'tahungkungam sampe mate napengkitai tau buda anna ingganna malaika'.

Kaili Da'a: Nantuki pombarataku kami suro-suro i Pue Yesus nipajadi Alatala toneliu nggandasa ri dunia. Kami nireke nasimbayu ewa tau nikeni nisukumamate ri ngayo ntodea. Kami aga najadi panggoni mata pura-pura isilangi bo dunia, nabeloka manusia nabeloka malaeka-malaeka i Pue.

Mongondow: Sin aka kon raianku, kami inta aim binalií i Allah rasul na'a in intabií mo'ompaí totok, naí bií onda bo intau inta iḷabuían in hukuman mokopatoi kon tayowon intau moaíntoí bo totok ing giowan bayongan intau sim mopia-pia ing gina monia.

Aralle: Ampo' daang kami' aha mentomaraya, aka' situhu' pihki'ku, setonganna kami' ang mendahi rasul inang napabeiang Puang Alataala mendihoi'ang liu di olona hupatau. Didahhaang sinnoa to ditahungkung mate ang si napakauho-uho tau mai'di. Mengeang nahele ihsinna lino, moi hupatau, noa tunne' malaeka'.

Napu: Agayana bara maningkai mewali datu i dunia. Moula polambiaku, ikami surona Pue Yesu napopewalimongkai Pue Ala tauna au meahi-ahi tuwona hangko i ope-ope tauna. Ikami rapahimbela tauna au ina rahuku mate i lindonda tauna bosa. Tepaiwoi tuwongki i lindona manusia hai malaeka.

Sangir: Kai tuhụewe tingirangkue, i kami manga rarolohange, seng kinoạ u Ruata e wawialaěng su těngon taumata e ringangu manga malaekatẹ̌. I kami e kai tabidạu taumata raral᷊akisẹ̌ kinanawoěngu hukumang papate su těngon l᷊awọ e ringangu wẹ̌bansagheng u dunia.

Taa: Pei ane ewa pampobuuka to si aku, i Pue Allah room mangika kami to rato’oka pomakau i mPue Yesu see kami mawali kodi kojo angga ri pangkita nto lino. Kami ewa tau to room rahuku damate ri tango ntau boros, apa samparia anu to re’e ri lino mangalo’a-lo’aka kami, etu semo to lino pasi pomakau i mPue Allah to mangalo’aka.

Rote: Nana tunga au hahapu nga soona, ami hataholi nadedenuk fo Manetualain nakadada'dik basa ami dadileo buas esa, fo lanilun nai hataholi daebafa ka ma ata nusa so'da kala matan. Ami sama na leo hataholi matasi'da-matasaik, fo laketu hukulisan nai lea matan, fo daebafa ka hika-natadale ami.

Galela: Ngaroko komagena, ihiwa bai! Sababu ngohi tamalo o Gikimoi waaka so ngomi Awi sosulo gena iminano, kodo, maro ka o bi nyawa itotuuru. Imatero de o nyawa la kanaga yaaho ma ngale yatooma o nyawa manga simaka, sababu o dunia de ma bi raba lo, bai o bi nyawa bai lo o bi malaikat, ona yangodu kanaga ngomi imidomina.

Yali, Angguruk: Nori, Allahn awene fahet yonggo laruk lamuhup ulug mon neneptisiyon mondabi apma reg ambeg hondoko nunumbaharisi peruk lahi. Ap siyag ane turuk inap alem unubam embelug pinggi unusuruk hag toho hondoko nunumbaharisi. Ap kinangma werehon men malaikat poholma werehon men it obog toho arimanowen yet nisahupteg nin inggaliyap nenebukag ulug unduhuk nunubaharisi.

Tabaru: Sababu moteke to ngoi 'ai di-dibangi, ngomi 'o su-suloko ge'ena ma Jo'oungu ma Dutu midiaiokau 'ifoloi miotingoono naga 'o jamatioka. 'O nyawa de 'o mala'ekati ma ako 'ipoa ka ngomino, sababu ngomi mimakeno 'isoka 'o nyawa koiba-baragunawa gee yahukumu yakiso-songene 'o kawasa ma bionoka de 'o dunia ma nyawa yakido-dogorese.

Karo: Sabap rikutken pengakapku, maka man kami rasul-rasul enda nggo itentuken Dibata ingan kami i bas barisen si arah pudina kal, bali ras kalak si iukum mate, gelah jadi tontonen kerina si nasa lit, malekat-malekat ras manusia.

Simalungun: Ai ninuhurhu, na dob ibahen Naibata do hanami apostel, gabe sitoruhan, songon na dob ipadas hu hamatean; gabe sitontonan do hanami bani dunia on, bani malekat ampa jolma.

Toba: Ai didok rohangku do, dipatindang Debata hami apostel gabe parpudi, songon naung pinasahat tu hamatean, pola gabe sitotonduran do hami di portibi on dohot di angka pardisurgo, nang di jolma pe.

Dairi: Karna ukum dok atèngku, enggo ipebangkit Dèbata kami gabè rasul, janah gabè tontonen i hadeppen jelma bak malaèkat pè. Enggo gabè kalak merlèa kami sinihukum matè i hadeppen sinterrem janah isurak-suraki dunia èn.

Minangkabau: Dek karano manuruik pandapek ambo, kami nan rasul-rasul ko, lah dijadikan dek Allah sabagai urang nan dipatontonkan di adok-an manusia jo di adok-an malekaik-malekaik. Kami saroman jo urang-urang hino nan dijatuahi ukunan mati, di adok-an urang banyak, nan digalakkan dek dunia.

Nias: Molo'õ era'eragu, no ibali'õ ndra'aga, ira sinenge andre Lowalangi, maimai nifaigifaigi fõna niha ba he fõna mala'ika. Hulõ niha ni'o'aya ndra'aga, ni'etu'õ huku famunu fõna zato, ba niheraherai gulidanõ.

Mentawai: Aipoí siripot sipinaatumai ka kai, kai néné aibailiuakéan kai Taikamanua ibbungenda taikapolak, elé ibbungenda samalaika. Kai néné bulat kéan lé sirimanua sikataí paraboat, ukumen simateiakenen, ka matat siberikabaga, samba gegeietda taikapolak.

Lampung: Mani nutuk pendapatku, sekam rasul-rasul, radu dijadiko ulih-Ni Allah sebagai tontonan di hadap manusia rik para malaikat. Sekam injuk jelma-jelma hina sai dijatuhko hukuman mati di hadap umum rik dihina ulih dunia.

Aceh: Sabab meunurot nyang lôn pike, kamoe nyang rasui-rasui nyoe, ka geupeujeuet lé Allah sibagoe nyang jinonton dikeue manusia dan malaikat. Kamoe lagée ureuëng-ureuëng hina nyang jipeurhot huköman maté dikeue rakyatba dan jisurak-surak lé donya nyoe.

Mamasa: Nakua illalan penawangku, kami angganna rasulna Yesus Kristus nabengangkan angngenan randan wiring rokko Puang Allata'alla susi to dipabambanni sangka' dipatei dio olona tau kamban, annu napengkitaimokan angganna tau anna angganna malaeka'.

Berik: Jengga ai taterisi Uwa Sanbagirmana ajeya nasbinennerem, ai raja gamserem ai game ajama gweyan. Ai enggam ai gunu alem inibe, Uwa Sanbagiri Jei ai as mes eyebaabili bastowaife. Ai ga enggala, angtane kapkaiserem aa jei ne eyebilirim jei galserem, ane angtane sanbaka jei ga gane bala angtane jeiserem jam terfe kabwaktala jei aa jes gane eyebilirim jem temawer. Angtane jes galserem ai ga gala, ane ai angtane ogirip seyafter aa gemer naawenaram, ane malaikat mese jem nwenabe, ai agma fyaf enggalfe jei ai as gane imei-imeitababif.

Manggarai: Ai lorong nuk daku, Mori Keraéng poli téing oné ami sanggéd rasul osang ata taki-wan, cama ného ata siot poli beté-bicar kudut matas. Ai ami poli ciri ata te porong laing latang te lino ho’o, latang te malékat-malékat agu latang te manusia.

Sabu: Rowi pedutu nga lua tada ya, jhi rasul-rasul, do alla ke pepejadhi ri Deo, mii bhara do lagghe he pa hedhapa ddau raiwawa nga naju Deo. Jhi miiddau do woapa he, do alla ke pehappo ne hala ta pemade pa hedhapa ddau lowe jhe do nga mare nga dhole ri raiwawa dhe.

Kupang: Botong ni, yang Tuhan Allah utus ko pi mana-mana di ini dunya, ko kasi tau orang soꞌal Kristus. Ma satu-satu kali beta ada pikir ke Tuhan suru botong badiri paling balakang, sama ke orang bui yang ada tunggu dong pung hukuman mati. Ais Dia kasi samua orang di ini dunya, deng Dia pung ana bua di sorga, ko dong manonton ame sang botong.

Abun: Ji dakai bi sukjimnut-i do, men yé gato Yefun Yesus bes gum yerasul ne, Yefun Allah ben ye yi nut mo men do, men gum wok mo bur sor re. Yetu nut do, men yeibit. Yetu si malaikat mwa ne sino sokwa ye ben sukibit nai men ket kwayo-kwayo, ye syokom ye gu men deyo kwop. Yetu si malaikat mwa ne mit iwa sokwa men ku sukye sane sor.

Meyah: Tina iwa ineita mar erek koma jinaga enesi. Jeska ahah didif diteij bera Allah oncunc memef ongga rasul erek rusnok ongga runok rufoka gij guru. Noba rusnok enjgineg rusujohu oida memef bera erek masusur ongga enadaij nou rifena ebah deika guru. Noba malaikat-malaikat jera rusnok mebif nomnaga riajga joug mar nomnaga ongga encirej memef fob. Jefeda memef bera mejerek rusnok ongga rusnok enjgineg tein runtut rot ojgomu.

Uma: Aga ko'ia-kai jadi' raja hi dunia'. Ntuku' pomporataa-ku, kai' suro Pue' Yesus, Alata'ala mpajadi'-kai tauna to mpe'ahii' lia ngkai hawe'ea manusia'. Kai' rapohewa tauna to rahuku' mate rarono ntodea. Rarono-kai ihi' dunia', lompe' manusia' lompe' mala'eka.

Yawa: Weramu mamaisyo risya ana syo ratantona raijamo, vatano Yesus po reansatutire reamamo reambe akarive jewen, yara Amisye po reansaugusya reansayai dijabe. Weti somaisyamo Apa kawasae kaijinta wuisy, yara reamamo reandija dave. Reamaisyare vatano nanawirati mangke raugaje mai indamu ukakai no vatano wanui mansamune wemaisy, ti vatano mine so muno naito Amisye wo reama siuri raen tenambe.


NETBible: For, I think, God has exhibited us apostles last of all, as men condemned to die, because we have become a spectacle to the world, both to angels and to people.

NASB: For, I think, God has exhibited us apostles last of all, as men condemned to death; because we have become a spectacle to the world, both to angels and to men.

HCSB: For I think God has displayed us, the apostles, in last place, like men condemned to die: we have become a spectacle to the world and to angels and to men.

LEB: For, I think, God has exhibited us apostles last of all, as condemned to death, because we have become a spectacle to the world and to angels and to people.

NIV: For it seems to me that God has put us apostles on display at the end of the procession, like men condemned to die in the arena. We have been made a spectacle to the whole universe, to angels as well as to men.

ESV: For I think that God has exhibited us apostles as last of all, like men sentenced to death, because we have become a spectacle to the world, to angels, and to men.

NRSV: For I think that God has exhibited us apostles as last of all, as though sentenced to death, because we have become a spectacle to the world, to angels and to mortals.

REB: For it seems to me God has made us apostles the last act in the show, like men condemned to death in the arena, a spectacle to the whole universe -- to angels as well as men.

NKJV: For I think that God has displayed us, the apostles, last, as men condemned to death; for we have been made a spectacle to the world, both to angels and to men.

KJV: For I think that God hath set forth us the apostles last, as it were appointed to death: for we are made a spectacle unto the world, and to angels, and to men.

AMP: For it seems to me that God has made an exhibit of us apostles, exposing us to view last [of all, like men in a triumphal procession who are] sentenced to death [and displayed at the end of the line]. For we have become a spectacle to the world [a show in the world's amphitheater] with both men and angels [as spectators].

NLT: But sometimes I think God has put us apostles on display, like prisoners of war at the end of a victor’s parade, condemned to die. We have become a spectacle to the entire world––to people and angels alike.

GNB: For it seems to me that God has given the very last place to us apostles, like people condemned to die in public as a spectacle for the whole world of angels and of human beings.

ERV: But it seems to me that God has given me and the other apostles the last place. We are like prisoners condemned to die, led in a parade for the whole world to see—not just people but angels too.

EVD: But it seems to me that God has given me and the other apostles the last place. We are like men condemned to die {with all the people watching}. We are like a show for the whole world to see—angels and people.

BBE: For it seems to me that God has put us the Apostles last of all, as men whose fate is death: for we are put on view to the world, and to angels, and to men.

MSG: It seems to me that God has put us who bear his Message on stage in a theater in which no one wants to buy a ticket. We're something everyone stands around and stares at, like an accident in the street.

Phillips NT: I sometimes think that God means us, the messengers, to appear last in the procession of mankind, like the men who are to die in the arena. For indeed we are made a public spectacle before the angels of Heaven and the eyes of men.

DEIBLER: But it seems as though God has put us apostles on display at the end of the line. We(exc) are like men who have been condemned to die, who have been put in the arena where everyone can see the wild animals killing them. And not only people, but even angels all over the world are watching us, as people watch those who are performing a play in a theater.

GULLAH: Cause e seem ta me dat God pit we wa be postle way down low een de las place ob all, jes like people dat been condemn fa dead een front ob all de oda people an de angel dem too.

CEV: It seems to me that God has put us apostles in the worst possible place. We are like prisoners on their way to death. Angels and the people of this world just laugh at us.

CEVUK: It seems to me that God has put us apostles in the worst possible place. We are like prisoners on their way to death. Angels and the people of this world just laugh at us.

GWV: As I see it, God has placed us apostles last in line, like people condemned to die. We have become a spectacle for people and angels to look at.


NET [draft] ITL: For <1063>, I think <1380>, God <2316> has exhibited <584> us <2248> apostles <652> last <2078> of all, as <5613> men condemned to die <1935>, because <3754> we have become <1096> a spectacle <2302> to the world <2889>, both <2532> to angels <32> and <2532> to people <444>.



Studi lengkap, lihat: Alkitab SABDA.

 <<  1 Korintus 4 : 9 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel