Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [TB]     [PL]  [PB] 
 <<  Wahyu 19 : 11 >> 

TB: Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.


AYT: Kemudian, aku melihat surga terbuka, dan muncullah seekor kuda putih; Dia yang duduk di atasnya bernama Setia dan Benar, dan dalam kebenaran Ia menghakimi dan berperang.

TL: Maka aku tampak langit terbuka, lalu kelihatan seekor kuda putih, dan orang yang duduk di atasnya itu bernama Setiawan dan Benar, maka dengan keadilan Ia memutuskan hukum dan mengadakan peperangan.

MILT: Dan aku melihat surga yang terbuka, dan lihatlah, seekor kuda putih dan Dia yang duduk di atasnya yang disebut Setia dan Benar, dan Dia menghakimi dan berperang dalam kebenaran.

Shellabear 2010: Kemudian aku melihat pula langit terbuka, lalu tampaklah seekor kuda putih. Penunggangnya bernama "Yang Setia dan Yang Benar". Dengan keadilan Ia memutuskan hukuman dan mengadakan peperangan.

KS (Revisi Shellabear 2011): Kemudian aku melihat pula langit terbuka, lalu tampaklah seekor kuda putih. Penunggangnya bernama "Yang Setia dan Yang Benar". Dengan keadilan Ia memutuskan hukuman dan mengadakan peperangan.

Shellabear 2000: Kemudian aku melihat pula langit terbuka, lalu tampaklah seekor kuda putih. Penunggangnya bernama “Yang Setia dan Yang Benar”. Dengan keadilan Ia memutuskan hukuman dan mengadakan peperangan.

KSZI: Kemudian aku melihat syurga terbuka, dan kelihatan seekor kuda putih. Dia yang menunggangnya dipanggil Setia dan Benar, dan dengan keadilan Dia menghakimi serta memerangi.

KSKK: Lalu aku melihat surga terbuka dan tampillah seekor kuda putih. Penunggangnya adalah Yang Setia dan Benar, Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

WBTC Draft: Kemudian aku melihat surga terbuka. Di hadapanku ada seekor kuda putih. Penunggangnya bernama, "Yang Setia dan Yang Benar" karena Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

VMD: Kemudian aku melihat surga terbuka. Di hadapanku ada seekor kuda putih. Penunggangnya bernama, “Yang Setia dan Yang Benar” karena Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

AMD: Kemudian, aku melihat surga terbuka dan di hadapanku ada seekor kuda putih. Penunggangnya disebut Setia dan Benar karena Dia menghakimi dan berperang dengan adil.

TSI: Kemudian saya melihat surga terbuka dan seekor kuda putih muncul beserta Penunggangnya, yaitu Dia yang bergelar ‘Yang Setia’ dan ‘Yang Benar’, karena Dia selalu adil dalam menghakimi manusia dan dalam berperang melawan musuh-musuh-Nya.

BIS: Kemudian saya melihat surga terbuka, lalu nampak seekor kuda putih. Penunggang-Nya bernama Sang Setia dan Sang Benar. Ia adil dalam memutuskan hukuman dan dalam peperangan yang dilakukan-Nya.

TMV: Kemudian aku nampak syurga terbuka dan aku melihat seekor kuda putih. Penunggangnya bernama Yang Setia dan Yang Benar. Dia menghakimi dengan adil dan berperang untuk keadilan.

BSD: Sesudah itu saya melihat surga terbuka dan tampak seekor kuda putih. Penunggangnya bernama Sang Setia dan Benar. Ia selalu adil dalam memutuskan hukuman dan dalam berperang.

FAYH: Kemudian saya melihat surga terbuka dan seekor kuda putih berdiri di situ, dan penunggang kuda itu disebut "Setia dan Benar", yaitu Dia yang menghukum dan berperang dengan adil.

ENDE: Lalu tampaklah kepadaku surga terbuka, dan lihatlah, seekor kuda jang putih; dan jang mengendarainja bernama "Jang Setia dan Jang Benar", dan Ia menghukum dan berperang dengan adil.

Shellabear 1912: Maka kulihat pula langit terbuka, maka adalah seekor kuda putih, dan yang menunggang dia bernama Kepercayaan dan Benar; maka dengan ke'adilan ia memutuskan hukum serta berperang.

Klinkert 1879: Maka koelihat langit terboeka; hairan, maka adalah sa'ekoer koeda poetih dan jang mengandarainja itoe diseboet Satiawan dan Benar, maka Ija menghoekoemkan dan melakoekan perang dengan adilnja.

Klinkert 1863: Maka akoe lihat langit terboeka: heiran maka {Wah 6:2} ada satoe koeda poetih, dan jang naik itoe dinamai Satiawan dan Bener, maka dengan adil dia menghoekoemken dan berprang.

Melayu Baba: Dan sahya tengok langit terbuka; dan ada satu kuda puteh, sama orang yang tunggang dia, bernama Stiawan dan Btul; dan dalam kbnaran dia putuskan hukum dan berprang.

Ambon Draft: Maka melihatlah aku langit terbuka, dan takadjoh, satu kuda putih; dan jang adalah dudok di atasnja itu, denamai Jang maha satija dan Jang maha benar, dan Ija putus hukum dan bowat paparangan dengan adalet.

Keasberry 1853: Maka kulihatlah langit itu turbuka, maka heiran, ada sa'ekor kuda putih: dan yang mungindrie akan dia itu dinamai Sutiawan dan Bunar, maka dungan adilnya iya munghukumkan dan burprang.

Keasberry 1866: Maka kulihatlah langit itu tŭrbuka, maka hieran, ada sa’ekor kuda putih: dan yang mŭngindrai akan dia itu dinamai Sŭtiawan dan Bŭnar, maka dŭngan adilnya iya mŭnghukumkan dan bŭrprang.

Leydekker Draft: Bermula sudah kulihat sawrga 'itu terbuka: maka bahuwa sasonggohnja 'adalah sawatu kuda putih, dan 'awrang jang dudokh di`atasnja 'itu tersebutlah 'El`amin dan 'Elhhakh, maka dengan xadalet 'ija berhhukum dan berparang.

AVB: Kemudian aku melihat syurga terbuka, dan kelihatan seekor kuda putih. Dia yang menunggangnya dipanggil Setia dan Benar, dan dengan keadilan Dia menghakimi serta memerangi.

Iban: Udah nya aku meda serega tebuka. Siku kuda ti burak lalu pegari. Orang ke nepan iya nya benama Tetap Ati Sereta Bendar. Iya ngakim tauka beperang ngena pengelurus.


TB ITL: Lalu aku melihat <1492> sorga <3772> terbuka <455>: sesungguhnya <2400>, ada seekor kuda <2462> putih <3022>; dan <2532> Ia yang menungganginya <2521> bernama <2564>: "Yang Setia <4103> dan <2532> Yang Benar <228>", Ia menghakimi <2919> dan <2532> berperang <4170> dengan <1722> adil <1343>. [<2532> <2532> <1909> <846> <2532>]


Jawa: Aku banjur weruh swarga menga: lah, ana sawijining jaran putih; dene asmane kang nitihi: “Kang Setya lan Kang Sanyata.” Panjenengane ngadili lan merangi kalawan adil.

Jawa 2006: Aku banjur weruh swarga menga: Satemené, ana jaran putih; déné asmané kang nitihi, "Sang Setya-tuhu lan Sang Sanyata." Panjenengané nindakaké pangadilan lan paprangan kalawan adil.

Jawa 1994: Aku banjur weruh swarga menga; katon ana jarané putih. Déné sing nunggang jenengé Sang Setya lan Sang Sanyata. Panjenengané enggoné nindakaké pengadilan lan peperangan kanthi adil.

Jawa-Suriname: Aku terus weruh swarga menga. Enèng jaran putih, ditumpaki karo sing dijenengké Setia lan Nyata. Dèkné sing ngrutu lan perang sak beneré.

Sunda: Geus kitu katingal sawarga muka, breh aya hiji kuda bodas. Jenengan anu tunggangna Sang Satia jeung Sang Saestu, adil dina mutus perkara, adil dina jurit.

Sunda Formal: Geus kitu, simkuring ningal sawarga muka. Torojol hiji kuda bodas, ditunggangan ku Nu jenengan Satuhu-Saestu, anu adil dina tarung tur adil dina ngahukum.

Madura: Saamponna ganeka kaula nengale sowarga abukka’, pas badha jaran pote. Se netene asmana Se Esto ban Se Bendher. Salerana adil e dhalem motose okoman ban sapaneka jugan e dhalem paperrangan.

Bauzi: Labi im lada lam aidume neàdi eho neo asum ahoba iuba tom aaha asum ahoba gi fi zeam bitoi tombali modesdamna eho ab aaham. Labi eho neo vi aaha kuda fauhada labe Dat laba zisi aidamda lam abo Am ee, “Alat Gagoho Im Bisi Keàtet Meedamda,” lahame taluhu bak lamti labi, “Im Aho Gagohona Lam Imbo Labe Meit Vuzehem Neàda,” lahame taluhu bak lamti ee labihasu talu aidamna eho ab aaham. Aho meia im uloome aime ozome ozobohudi gagodam di ba biou giomim gagodam vaba abo gi ahole im vamdesu imbo bakta gagu beodam bak. Labi laha Aba fakemoholehe dam laba Aho ot beluiam di gi Alat Aba Aho gagoho bak labet ulohodesu ahole ot beluidam bak. Laham bak laba ozome taluhu Dat eho ab vi aaham.

Bali: Tumuli tiang ngeton suarga menga, tur wenten kuda seta. Sane nglinggihin kuda seta punika mapesengan: “Sang Satia Tuu tur Sujati”. Ida setata adil sajeroning nibakang tetepasan miwah nglaksanayang paperangan.

Ngaju: Limbah te aku mite sorga buap, palus mite ije kongan kuda baputi. Oloh je manongkange te arae Je Baketep tuntang Je Bujur. Ie bujur amon mamutus hukum tuntang huang kalahi je ilaluse.

Sasak: Beterus tiang serioq sorge kebukaq, terus penggitan sopoq jaran putẽq. Aran penunggang-Ne Saq Setie dait Saq Kenaq. Ie adil dalem mutusang hukuman dait dalem peperangan saq Ie laksaneang.

Bugis: Nainappa uwita tattimpa surugaé, nainappa paita sikaju anyarang puté. Pakkinnyaran-Na riyasengngi Iya Matinulué sibawa Iya Tongengngé. Adélé’i ri laleng pettuiwi pahukkungengngé sibawa ri laleng musu iya Napogau’é.

Makasar: Tassungkei kucini’ surugaya, nampa nia’ kucini’ sikayu jarang kebo’. PabaeNa niarengi I Tamamminraya siagang I Tojeng. Adeleki hukkungang Natappukia siagang pa’bundukang Nagaukanga.

Toraja: Tiramban kutiromi tu langi’ tibungka’, napayan tu misa’ darang busa’, na iatu to ussakei disanga Maruru’ sia Tongan, anNa tang pakayun bimbang ma’paolai salu sia parari.

Duri: Ngkita omo' suruga titimbak, anna den nyarang mabusa lan. Na ia to tossakei disanga Maruruh na Tongan. Maruruh mangra'tah kara-kara sola mangrari. Disanga too Kada Puang Allataala.

Gorontalo: Lapatao ilontongau mola soroga lohuo wawu ilontongau woluwo wadala hula tuwawu teto. Tiyo ta tae-tae to wadala boyito tanggu-tanggula Ta banari wawu Ta ta'ati. Tiyo adili tou momutusani hukumani wawu adili olo to delomo popateya.

Gorontalo 2006: Lapatao̒ watia loo̒onto mola sologa lohuo̒, tulusi oo̒onto mai wadala hula tuwau. Joki-Lio tai̒lunte Sangi Tatapu wau Molotolo Hilao wau Sangi Otutu. Tio aadili todelomo mopodehu hukuumani wau todelomo popaatea u pilohutu-Lio.

Balantak: Kasi yaku' nimiile' surugaa nokobongkatian. Inda'a isian sa'angu' kuda bubulak, ka' men nangalakiti ngaanna i “Malolo' ka' Kana'.” Maloos a pungukumi-Na tia poopapate-Na.

Bambam: Mane kuitai titungka' suhuga, iya tandaammi mesa daham mabussä' disäkei. Indo to ussäkei isanga To Manontom anna To Malolo. Si muundu' lollä illaam pahhottosanna anna malolo illaam pa'bundusam.

Kaili Da'a: Naopu etu aku nanggita suruga natibea, pade riara suruga nikitaku saongu jara bula. Topesawi jara etu nosanga ka "To Natutu bo Nakono." I'a nombabutusi parakara bo nosipatesi ante nanoa.

Mongondow: No'iduduimai kon tua inontongku soroga nobukat, bo inontongku oyuíon tobatuí kabaḷo nobudoí. Ki inta sinumakoi kong kabaḷo tatua, tangoinya ki Mosatia bo ki Mobanar. Sia im moaídilbií im monantuí kon hukuman bo kom parang.

Aralle: Pihsananna ungngitamä' langi' tibilläng, ya' landa'mi mesa arahang mabusa. Ang mampensakei disangai To Tahpa' ang mala Dipetahpa'. Mampapara-para yaling di pambohtuang kaha-kaha anna naonge untolla'i balinna.

Napu: Roo indo, kuita suruga tebungkahi, hai kuita hambaa dara au bula. Au mampesawii dara iti, hangaNa "Au Tetida hai Manoto." Manoto pobotusiNa, hai ane mombeala, mombeala i kanoto-notoana.

Sangir: Bọu e iạ nakasilo sorga e natope, mase nakasilo kawal᷊o uhisẹ̌ sěmbaụ. Sumasaken'E e isẹ̌sěbạ si Masatia ringangu si Matěngadẹ̌. I Sie kai adilẹ̌ měnawong hukumang dingangu su ral᷊ungu pẹ̌seketang kụ tẹ̌tal᷊udang'E.

Taa: Wali yako etu aku mangkita saruga tiloka, panewa aku mangkita jarang to buya pasi re’e to mampolea. To mampolea jarang etu Ia rato’oka i Masipato Rasarumaka pasi i Monso. Ia mangahuku pasi mangamusu baliNya. Tempo Ia mangika palaong etu, Ia mangika to singkonong pei i Pue Allah.

Rote: Basa boema, au ita nusa so'da ka natahuka, boema au ita ndala fulak esa. Manasa'e ka na'de, Fo Mana Lilinekak ma Ndoos. Ana tao tunga ndoo na, nai naketu huhuku ka dalek ma nai natee-natati ka dalek.

Galela: De kagena de ngohi takelelo o gogelelo moili tamake kali o soroga ma ngora ipelenga. Kanaga o jara qaaare moi de kugena wopapaneku, Una magena wisironga Una Wotetero de Wototiai so aku wipiricaya. Una wahiri itiai o nyawa manga loha de manga dorou ma sopo wafanggali de o loha eko de o sangisara, de lo nakoso o kudoti ma rabaka, o kia naga itiai magena lo Una waaka.

Yali, Angguruk: Anden yet harukmen pohol husigmu wam kuda kuron misig welatisi. Wam kuda ino emberimu heriyeg latisiyon ino Unuk te "Indi wirikon" men "Ele tem toho urukon" men suwaleg latisi. At inowen tog aptuk halug fano ane turuk, unggum kong turuk halug pikit toho kong atuk.

Tabaru: Ge'enaka de tamake 'o sorogaa 'ipelenga, de tamake 'o kuda ya'are-'arese moi. Wo'asa-'asa wi ronga 'o Woti-tiai de 'Idadi Powingaku. 'Una wosiputusu 'o hukumani de woparangi ge'ena 'itiai.

Karo: Jenari kuidah langit talang, janah i je lit sada kuda mbentar. Si ngersak kuda e GelarNa si Setia dingen Bujur. Ia ngadili alu bujur ras erperang pe alu bujur.

Simalungun: Dob ai huidah ma mungkab nagori atas, anjaha tonggor ma, sada huda na putih, anjaha na mangajak ai margoran do Haposan anjaha Parsintong, anjaha ibagas hapintoron do Ia manguhumi anjaha mamorang.

Toba: (III.) Dung i huida ma mungkap banua ginjang, tarida ma disi sada hoda sihapaspili; ia na hundul di ginjangna margoar Haposan jala Parsintong. Marhatigoran do Ibana manguhum jala marporang.

Dairi: Nai kuidah mo mbuka sorga janah remuar mo sada kuda putih. Ukum simemmasang kuda i mergerar Kettoken janah Persènteng ngo. Adil ngo ia mendabuh hukum bang ibas geraha pè.

Minangkabau: Kudian ambo maliyek sarugo tabukak, sudah tu nampak sikua kudo putiah. Urang nan maracaknyo banamo Nan Satiya, sarato Nan Bana. Baliau adie dalam mamutuihkan ukunan, sarato adie pulo dalam ma adok-i paparangan.

Nias: Aefa da'õ ba u'ila teboka zorugo, ba oroma sageu kudo safusi. Si fakudo yaw̃a khõnia ba Si lõ Farõi ba Sindruhu. Ba atulõ Ia ba wangetu'õ huku ba ba wasuwõta nifalua-Nia.

Mentawai: Lepá itsókungan itubuká manua, iageti matoilánangan leú et sangamuneng kuró simabulau. Sikukuddu ka tei-teinia iaté, Oniakenen Simatopit samba Oniet Sibulatnia. Maadil nia masiorak'aké ukuman sambat pasaggangan sigalaiakenennia.

Lampung: Kak raduni nyak ngeliak surga tebukak, radu keliakan sai kuda handak. Jelma sai nunggang-Ni gelarni Sang Setia rik Sang Benor. Ia adil delom memutusko hukuman rik delom peperangan sai dilakuko-Ni.

Aceh: Óh lheueh nyan lôn kalon syeuruga teubuka, laju deuh saboh guda putéh. Nyang duek ateueh guda nyan nan jih Sang Seutia dan Sang Beutôi. Jihnyan ade lam hai jipeuputôh huköm dan lam mideuen prang nyang jipeubuet.

Mamasa: Kuitai titungka'mi suruga, lemba'mi mesa darang mabusa nasakei disanga To Matutu anna To Dirannuan. Malolo urratta' bisara anna angga katonganan nangei ma'bundu'.

Berik: Jepga ai anggaswena, taman waaken-girip jep ga ai domsona, kudana sinsini ga jep fina, ane Angtane kuda sagap ga jep nontena. Angtane enggam ge gubili Jem temawer, "Jei jeber-jeber ba bunarsusferam nasouna, ane Jei aa jes bilirim jam eyebife jeiserem Jei gam eyebuwena." Jei bunarsusfer balbabili afa angtane waakena afa kapka, ane Jei bunarsusfer ge erabana ginanggwa Jemna jebar.

Manggarai: Itug kali itan laku céngkay para Surga. Manga ca jarang jampi agu Hiat létin, ngasangn: “Ata Junggu agu Molor.” Hia agiln oné beté-bicar agu oné rampas.

Sabu: Ta alla pemina harre ta ngadde ke ri ya era do mmau do megala do boka-anni, jhe ngadde ri ya hengi'u jara do pudi. Ne ngara ddau do menya'e jara do naanne Do Henarru nga Mone Mola nga Mira. Do dho i'a bibhi hebhakka no pa dhara happo lua wolo nga pa dhara pemuhu do tao ri No.

Kupang: Ais beta angka muka, ju beta dapa lia sorga tabuka. Takuju, beta lia ada satu kuda puti kaluar datang. Orang yang dudu di itu kuda tu, ada pung nama, “Orang yang Pegang Janji” deng “Orang yang Batúl”. Waktu Dia putus parkara, Dia putus deng batúl. Kalo Dia pi paráng, Dia pi deng hati lurus.

Abun: Orete ji sokme Yefun Allah bi nu mo gu kak sa, ji me kuda kwo ge dik yo ti mo ji gwem. Ye gato it mo kuda ne gum do, "Ri-roi si Sangge." Ye ne syo sukye nai yetu sisu ri-roi tepsu sukibit gato yetu ben ne sor. Ye ne ndobot suk gato yetu ben ne sisu sangge, sane anato An futma gu nje kwop win sukibit gato yé ben ne.

Meyah: Nou ongga mar insa koma oisa fob, beda didif dik mebaga ohoda. Beda didif dik kuda egens ongga efeji ebsi komowa. Noba didif dik osnok egens ongga eifef esij kuda egens insa koma. Ofa ofoka bera efen ofou erek kef oida, "Ofa bera ongga ofij Allah rot tentenmen noba ongga otunggom mar ongga tenten ojgomu." Jeska Ofa bera ongga oga ojga rot rusnok nomnaga erek tenten ojgomu. Noba Ofa edi mesa oisouska odou ongga oga ojga rot mar erek tenten tein.

Uma: Oti toe, kuhilo suruga mobea, pai' kuhilo hama'a jara' to bula. To mpohawi' jara' toei, hanga'-na "To Tida pai' to Makono." Monoa'-i ane mobotuhi-i, pai' monoa' wo'o-i ane manga'e.

Yawa: Naije munijo ntiti rausiso ti syo raen kakavimbe. Tugae rave, kuda popere inta puje. Vatano seo tuna ai awainamo “Tugae” muno “No tawan no Amisye apa bekere rai.” Wepamo po vatane awa mangke rapatimu ti mamai dave. Muno Opamo marovave Apa marova mai ti mamai dave tavon.


NETBible: Then I saw heaven opened and here came a white horse! The one riding it was called “Faithful” and “True,” and with justice he judges and goes to war.

NASB: And I saw heaven opened, and behold, a white horse, and He who sat on it is called Faithful and True, and in righteousness He judges and wages war.

HCSB: Then I saw heaven opened, and there was a white horse! Its rider is called Faithful and True, and in righteousness He judges and makes war.

LEB: And I saw heaven opened, and behold, a white horse, and the one seated on it was called "Faithful" and "True," and with justice he judges and makes war.

NIV: I saw heaven standing open and there before me was a white horse, whose rider is called Faithful and True. With justice he judges and makes war.

ESV: Then I saw heaven opened, and behold, a white horse! The one sitting on it is called Faithful and True, and in righteousness he judges and makes war.

NRSV: Then I saw heaven opened, and there was a white horse! Its rider is called Faithful and True, and in righteousness he judges and makes war.

REB: I SAW heaven wide open, and a white horse appeared; its rider's name was Faithful and True, for he is just in judgement and just in war.

NKJV: Now I saw heaven opened, and behold, a white horse. And He who sat on him was called Faithful and True, and in righteousness He judges and makes war.

KJV: And I saw heaven opened, and behold a white horse; and he that sat upon him [was] called Faithful and True, and in righteousness he doth judge and make war.

AMP: After that I saw heaven opened, and behold, a white horse [appeared]! The One Who was riding it is called Faithful (Trustworthy, Loyal, Incorruptible, Steady) and True, and He passes judgment and wages war in righteousness (holiness, justice, and uprightness).

NLT: Then I saw heaven opened, and a white horse was standing there. And the one sitting on the horse was named Faithful and True. For he judges fairly and then goes to war.

GNB: Then I saw heaven open, and there was a white horse. Its rider is called Faithful and True; it is with justice that he judges and fights his battles.

ERV: Then I saw heaven open. There before me was a white horse. The rider on the horse was called Faithful and True, because he is right in his judging and in making war.

EVD: Then I saw heaven open. There before me was a white horse. The rider on the horse is called Faithful and True. He is right in his judging and in making war.

BBE: And the heaven was open; and I saw a white horse, and he who was seated on it was named Certain and True; and he is judging and making war in righteousness.

MSG: Then I saw Heaven open wide--and oh! a white horse and its Rider. The Rider, named Faithful and True, judges and makes war in pure righteousness.

Phillips NT: Then I saw Heaven wide open, and before my eyes appeared a white horse, whose rider is called faithful and true, for his judgment and his warfare are just.

DEIBLER: I saw heaven opened {open}, and I was surprised to see a white horse. Jesus, the one who was riding on the horse, is called ‘Trustworthy and Genuine/True.’ He judges all people according to what is right, and fights righteously against his enemies.

GULLAH: A see a door een heaben wa been open op, an a white hoss da stanop dey. De poson wa da ride um been name “De One wa we Kin Trus an De One wa da Taak True.” E da jedge scraight.

CEV: I looked and saw that heaven was open, and a white horse was there. Its rider was called Faithful and True, and he is always fair when he judges or goes to war.

CEVUK: I looked and saw that heaven was open, and a white horse was there. Its rider was called Faithful and True, and he is always fair when he judges or goes to war.

GWV: I saw heaven standing open. There was a white horse, and its rider is named Faithful and True. With integrity he judges and wages war.


NET [draft] ITL: Then <2532> I saw <1492> heaven <3772> opened <455> and <2532> here came <2400> a white <3022> horse <2462>! The one riding <2521> it <846> was called <2564> “Faithful <4103>” and <2532> “True <228>,” and <2532> with <1722> justice <1343> he judges <2919> and <2532> goes to war <4170>.



Studi lengkap, lihat: Alkitab SABDA.

 <<  Wahyu 19 : 11 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Single Panel Single Panel