Perumpamaan tentang Penabur
4:1
4:2Lalu, Yesus mengajar mereka tentang banyak hal dalam perumpamaan-perumpamaan. Dalam pengajaran-Nya, Dia berkata kepada mereka,
4:3“Dengarlah! Ada seorang penabur yang pergi untuk menabur benih.
4:4Sementara dia menabur, beberapa benih jatuh di tepi jalan, dan burung-burung datang dan memakannya.
4:5Sebagian jatuh di atas tanah berbatu yang tidak memiliki banyak tanah. Benih itu segera tumbuh karena tanahnya tidak dalam.
4:6Akan tetapi, ketika matahari naik, tanaman itu hangus karena tidak memiliki akar sehingga menjadi kering.
4:7Benih yang lain jatuh di tengah-tengah semak duri. Semak duri itu tumbuh dan menghimpitnya sehingga tanaman itu tidak memberikan buah.
4:8Namun, benih yang lain jatuh di tanah yang baik dan menghasilkan buah, bertumbuh, dan bertambah besar, serta menghasilkan tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat, dan bahkan seratus kali lipat.”
4:9Kemudian, Yesus berkata, “Siapa yang mempunyai telinga untuk mendengar, biarlah dia mendengar!”
4:10Ketika Dia sendirian, orang yang ada di sekeliling-Nya, bersama dengan dua belas murid-Nya, bertanya kepada Yesus tentang perumpamaan-perumpamaan itu.
4:11Dia menjawab mereka, “Kepadamu rahasia Kerajaan Allah telah diberikan. Akan tetapi, kepada mereka yang ada di luar, semuanya disampaikan dalam perumpamaan-perumpamaan,
4:12supaya, ‘Mereka boleh jadi memang melihat, tetapi mereka tidak menangkap; mereka boleh jadi memang mendengar, tetapi mereka tidak memahami. supaya mereka jangan berbalik dan diampuni.’”
Penjelasan tentang Benih dalam Perumpamaan Penabur
4:13
4:14Penabur itu menaburkan firman.
4:15Benih-benih itu adalah benih-benih yang jatuh di tepi jalan, tempat firman itu ditaburkan. Saat mereka mendengarnya, segera setan datang dan merebut firman yang ditaburkan dalam hati mereka.
4:16Begitu juga benih-benih yang ditabur di tanah berbatu. Ketika mendengar firman, mereka segera menerimanya dengan sukacita.
4:17Akan tetapi, mereka tidak memiliki akar dalam dirinya sendiri dan hanya bertahan sebentar. Ketika kesulitan atau penganiayaan datang karena firman, segera mereka terjatuh.
4:18Dan, benih-benih lainnya adalah yang ditabur di tengah-tengah semak duri. Mereka mendengar firman,
4:19tetapi kekhawatiran akan dunia, dan penipuan akan kekayaan, dan keinginan akan hal-hal lain masuk dan menghimpit firman sehingga membuatnya tidak berbuah.
4:20Namun, benih-benih yang ditabur di tanah yang baik, mereka mendengar firman, menerimanya, dan menghasilkan buah, tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat, dan seratus kali lipat.”
Perumpamaan tentang Orang Farisi dan Pengumpul Pajak
18:9
18:10“Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa. Yang seorang adalah orang Farisi dan yang lain adalah seorang pengumpul pajak.
18:11Orang Farisi itu berdiri dan mengucapkan doa tentang dirinya, ‘Ya, Allah, aku berterima kasih kepada-Mu karena aku tidak seperti orang lain; seperti pemeras, penipu, pezina, atau bahkan seperti pengumpul pajak ini.
18:12Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari seluruh penghasilanku.’
18:13Akan tetapi, si pengumpul pajak berdiri agak jauh, bahkan tidak memandang ke langit. Sebaliknya, ia memukul-mukul dadanya sambil berkata, ‘Ya, Allah. Berbelas kasihanlah kepadaku, si pendosa ini.’
18:14Aku berkata kepadamu, pengumpul pajak ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang lebih dibenarkan daripada orang Farisi itu sebab orang yang meninggikan diri akan direndahkan, dan orang yang merendahkan diri akan ditinggikan.”
15:33Janganlah tertipu: “Pergaulan yang buruk menghancurkan kebiasaan-kebiasaan yang baik.”
17:24Allah yang menciptakan dunia dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, karena Dia adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak tinggal di dalam kuil-kuil yang dibuat dengan tangan manusia,
17:25tidak juga Ia dilayani oleh tangan-tangan manusia, seakan-akan Ia membutuhkan sesuatu karena Dia sendiri yang memberi kepada siapa saja kehidupan, dan napas, dan segala sesuatunya.
17:26Dan, Ia menciptakan, dari satu orang, semua bangsa umat manusia untuk tinggal di seluruh muka bumi ini, setelah menetapkan musim-musim dan batas-batas tempat hidup mereka,
17:27supaya mereka mencari Allah, dan jika memang mungkin mereka dapat menyentuh-Nya dan menemukan-Nya meskipun Dia tidak jauh dari kita masing-masing.
17:28Sebab, di dalam Dia, kita hidup, bergerak, dan ada. Seperti juga pujangga-pujanggamu sendiri yang berkata, ‘Karena kita ini juga adalah keturunan-Nya.’
17:29Jadi, karena kita adalah keturunan Allah, kita seharusnya tidak berpikir bahwa keadaan Ilahi itu seperti emas, atau perak, atau batu, sebuah wujud yang diciptakan dari keterampilan dan pemikiran manusia.