Dual PanelKesia-siaan manusia
1AKU berkata dalam hatiku, aku akan berhenti mengeluh. Aku akan menutup mulut, terutama di dalam lingkungan orang jahat.
2Tetapi sementara aku berdiam diri di situ, kegelisahan di dalam hatiku menjadi-jadi. Semakin aku merenungkannya, semakin berkobarlah api di dalam aku. Akhirnya aku berbicara dan memohon kepada Allah:
3(39-2)
4TUHAN, tolong aku untuk menyadari betapa singkatnya hidupku di dunia ini! Tolong aku untuk mengetahui bahwa waktuku di sini hampir habis!
5Hidupku tidak lebih panjang daripada tanganku. Seluruh masa hidupku hanyalah sekejap bagi-Mu. Manusia sombong! Lemah bagaikan hembusan nafas! Sekadar bayangan! Segala kesibukannya sia-sia saja. Ia menimbun harta, tetapi orang lain yang menikmatinya.
6(39-5)
7Karena itu, ya Tuhan, hanya Engkaulah satu-satunya harapanku.
8Lepaskan aku dari belenggu dosaku karena kalau tidak, orang bodoh pun akan mengejek aku.
9Ya Tuhan, di hadapan-Mu aku membisu. Aku tidak akan membuka mulutku untuk mengeluarkan keluhan barang sepatah kata pun karena hukuman yang kutanggung berasal dari Engkau.
10TUHAN, janganlah memukul aku lagi! Aku tidak berdaya di bawah tekanan tangan-Mu.
11Apabila Engkau menghukum orang karena dosa-dosanya, ia akan hancur karena ia rapuh bagaikan kain yang dimakan ngengat; ya manusia itu lemah bagaikan hembusan nafas.
12Dengarlah doaku, ya TUHAN, dengarlah seruanku! Janganlah berdiam diri dan tidak mempedulikan air mataku. Karena aku hanyalah seorang tamu, seorang pengembara yang sedang melewati bumi ini, sama seperti nenek moyangku.
13Selamatkan aku, TUHAN! Pulihkanlah aku dan kembalikanlah kebahagiaanku sebelum tiba ajalku!