Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [LAMPUNG]     [PL]  [PB] 
 <<  Wahyu 14 : 15 >> 

Lampung: Kak raduni sai malaikat bareh luah jak Lamban Ibadah. Jama suara sai keras, ia beseru jama Ia sai mejong di atas awan udi, "Ayunkodo arit-Mu udi rik getasdo tano, mani radu waktuni untuk panen; bumi radu mesak untuk digetas."


AYT: Lalu, malaikat lain keluar dari Bait Allah, dan berseru dengan suara keras kepada Dia yang duduk di atas awan, “Ayunkan sabit-Mu dan panenlah karena waktu untuk memanen sudah tiba dan panenan di bumi sudah matang.”

TB: Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."

TL: Maka keluarlah pula seorang malaekat yang lain dari dalam Rumah Allah, yang menyeru dengan suara besar kepada orang yang duduk di atas awan itu, katanya, "Sampaikanlah sabitmu dan hendaklah menuai, karena musim menuai sudah sampai, sebab tuaian bumi itu sudah sangat masak."

MILT: Dan malaikat lain keluar dari tempat kudus seraya berteriak dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu, "Ayunkanlah sabit-Mu dan tuailah, karena waktu-Mu telah tiba untuk menuai sebab tuaian di bumi sudah matang."

Shellabear 2010: Malaikat yang lain keluar dari dalam Bait Allah dan berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu, katanya, "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; tuaian di bumi sudah masak."

KS (Revisi Shellabear 2011): Malaikat yang lain keluar dari dalam Bait Allah dan berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu, katanya, "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; tuaian di bumi sudah masak."

Shellabear 2000: Malaikat yang lain keluar dari dalam Bait Allah dan berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu, katanya, “Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; tuaian di bumi sudah masak.”

KSZI: Muncul satu lagi malaikat dari rumah ibadat sambil berseru lantang kepada Dia yang duduk di atas awan, &lsquo;Gunakanlah sabitmu, tuailah, kerana sudah sampai waktunya Engkau menuai; tuaian dunia sudah masak.&rsquo;

KSKK: Seorang malaikat keluar dari Bait Suci dan memanggil dengan suara nyaring kepada dia yang duduk di atas awan, "Ayunkanlah sabitmu dan tuailah, karena waktu untuk menuai telah tiba dan tuaian bumi sudah matang."

WBTC Draft: Kemudian malaikat lain keluar dari Bait. Malaikat itu berkata dengan kuat kepada Dia yang duduk di atas awan, "Ayunkanlah sabit-Mu. Tuailah karena sudah tiba saatnya menuai. Tuaian di bumi sudah masak."

VMD: Kemudian malaikat lain keluar dari Bait. Malaikat itu berkata dengan kuat kepada Dia yang duduk di atas awan, “Ayunkanlah sabit-Mu. Tuailah karena sudah tiba saatnya menuai. Tuaian di bumi sudah masak.”

AMD: Lalu, malaikat yang lain keluar dari Bait Allah. Ia berkata kepada Anak Manusia itu dengan suara keras, “Ambillah sabit-Mu dan panenlah karena waktu untuk panen sudah tiba. Bumi sudah matang untuk dipanen.”

TSI: Lalu malaikat lain keluar dari kemah Allah dan berseru kepada dia yang duduk di atas awan itu, “Ayunkanlah sabitmu! Panenlah semua gandum di bumi! Gandum itu sudah masak dan sudah tiba saatnya untuk dipanen!”

BIS: Kemudian seorang malaikat lain keluar dari Rumah Allah. Dengan suara yang keras, ia berseru kepada Dia yang duduk di atas awan itu, "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah sekarang, sebab sudah waktunya untuk panen; bumi sudah matang untuk dituai!"

TMV: Kemudian satu lagi malaikat keluar dari Rumah Allah. Dia berseru dengan suara kuat kepada Dia yang duduk di atas awan itu, "Gunakan sabit-Mu dan mulakan kerja menuai, kerana musim menuai sudah tiba! Tuaian di bumi sudah masak dan sudah tiba masanya untuk dituai!"

BSD: Sesudah itu, seorang malaikat lain keluar dari Rumah Allah, dan berkata dengan suara keras kepada Ia yang duduk di atas awan itu, “Ayunkanlah sabitmu itu dan tuailah sekarang. Masa panen sudah tiba, dan sekarang sudah waktunya bumi dipanen!”

FAYH: Lalu datanglah seorang malaikat dari Bait Allah dan berseru kepada-Nya, "Gunakanlah sabit-Mu, karena saat menuai sudah tiba; tuaian di bumi sudah masak."

ENDE: Dan seorang malaekat lain turun dari kenisah Allah dan menjerukan dengan suara njaring kepada Dia jang bersemajam diatas awan itu, katanja: "Ajunkanlah aritmu jang tadjam itu dan potonglah, karena kini telah tiba saatnja untuk menuai; sudah masak panenan dibumi".

Shellabear 1912: Maka keluarlah pula seorang malaikat yang lain dari dalam ka'bah, yang menyeru dengan nyaring suaranya akan yang duduk diatas awan itu, katanya, "Bawalah sabitmu itu supaya menyabit, karena sudah sampailah musim menuai, sebab tuaian dunia itu sudah masak."

Klinkert 1879: Maka dari dalam bait Oellah kaloewarlah sa'orang malaikat lain, jang berseroe dengan besar soewaranja kapada dia, jang doedoek di-atas awan itoe: Bawalah sabitmoe dan sabitkanlah, karena moesim menjabit itoe telah sampai bagaimoe dan hasil boemi pon toewalah.

Klinkert 1863: Maka kloewar dari kabah satoe malaikat lain jang berseroe dengan soeara njaring sama orang jang doedoek di-atas itoe mega: {Yoe 3:13; Mat 13:39} Bawalah aritmoe serta mengaritlah, karna moesim potong soedah sampe, karna barang taneman diboemi soedah toewa.

Melayu Baba: Dan lagi satu mla'ikat kluar deri itu ka'abah, dan bertriak dngan suara yang bsar k-pada dia yang dudok di atas awan, "Kluarkan-lah angkau punya sabit itu, dan mnyabit: kerna musim mnuai sudah sampai; sbab bumi punya tuaian sudah chukop masak."

Ambon Draft: Dan satu melaikat jang lajin kaluwarlah deri dalam Kaba, dan bersarulah dengan sawara besar kapada Dija itu, jang adalah dudok di atas awan itu: Surohlah awlehmu Angkaw punja pisoh-sadop, karana waktumu akan potong bowa-bowa sudah sampe, ka-rana penuwian dunja sudah masak!

Keasberry 1853: Maka kluarlah pulah sa'orang muleikat yang lain deri dalam kaabah, burtreak dungan suara yang nyaring kapada orang yang duduk diatas awan itu, Sabitkanlah sabitmu itu, tuweilah; kurna kutika angkau munuwei itupun tulah sampielah; kurna punuweian dibumi itupun tulah masaklah.

Keasberry 1866: Maka kluarlah pula sa’orang mŭliekat yang lain deri dalam ka’abah, bŭrtriak dŭngan swara yang nyaring kapada orang yang dudok diatas awan itu, Sabitkanlah sabitmu itu, tuwielah; kŭrna kutika angkau mŭnuwie itupun tŭlah sampielah; kŭrna pŭnuwiean dibumi itupun tŭlah masaklah.

Leydekker Draft: Maka sa`awrang Mela`ikat lajin kaluwarlah deri dalam Kaxbah, sambil berterijakh dengan sawara njaring kapada 'awrang jang dudokh di`atas 'awan 'itu; sampejkanlah sadopmu, lalu meng`atamlah: karana kotika 'akan meng`atam 'itu sudah datang bagimu, karana perhuma`an bumi sudah masakh.

AVB: Muncul satu lagi malaikat dari Bait Suci sambil berseru lantang kepada Dia yang duduk di atas awan, “Gunakanlah sabit-Mu, tuailah, kerana sudah sampai waktunya Engkau menuai; tuaian dunia sudah masak.”

Iban: Siku melikat pansut ari Rumah Sembiang, lalu ngangau enggau nyawa ti inggar ngagai iya ke duduk ba atas remang, "Biauka bikung nuan, lalu ngetau, laban maya ngetau udah datai, laban dunya udah mansau!"


TB ITL: Maka <2532> keluarlah <1831> seorang malaikat <32> lain <243> dari <1537> Bait Suci <3485>; dan ia berseru <2896> dengan <1722> suara <5456> nyaring <3173> kepada Dia yang duduk <2521> di atas <1909> awan <3507> itu: "Ayunkanlah <3992> sabit-Mu <1407> <4675> itu dan <2532> tuailah <2325>, karena <3754> sudah tiba <2064> saatnya <5610> untuk menuai <2325>; sebab <3754> tuaian <2326> di bumi <1093> sudah masak <3583>."


Jawa: Tumuli ana malaekat liyane medal saka ing Padaleman Suci; sarta munjuk kalawan swara seru marang Panjenengane kang lenggah ing mega mau: “Gusti mugi nglampahaken arit Paduka sarta mugi kaenenana, amargi sampun dumugi mangsanipun ngeneni; ujer panenan ing bumi sampun sepuh.”

Jawa 2006: Tumuli ana malaékat liyané medal saka Padaleman Suci; sarta munjuk kalawan swara sora marang Panjenengané kang lenggah ing méga mau, "Mugi Paduka ngempakaken arit Paduka sarta ngenènana, amargi sampun dumugi mangsanipun ngenèni; awit panènan ing bumi sampun sepuh."

Jawa 1994: Banjur ana malaékat liyané metu saka Pedalemané Allah. Malaékat mau munjuk kanthi seru marang Panjenengané kang lenggah ing méga mau: "Gusti, mugi kersa ngginakaken arit menika kanggé ngenèni, margi sampun dumugi mangsanipun ngenèni, awit panènanipun sampun sepuh!"

Jawa-Suriname: Terus ènèng mulékat metu sangka omahé Gusti Allah. Mulékaté ngomong seru marang sing njagong nang méga mau, tembungé: “Arit kuwi dikanggokké kanggo panèn, awit wis tekan wantyiné panèn, panènané wis tuwa.”

Sunda: Aya hiji malaikat deui kaluar ti Bait Allah, nyoara tarik ka nu keur calik dina mega, "Babadkeun arit Gusti kana pibuateun, bumi parantos asak, meujeuhna dipibuatan!"

Sunda Formal: Breh deui, aya hiji malaikat kaluar ti Bait Suci; tuluy eta malaikat cumeluk ka Nu calik dina mega bodas: “Sumangga pibuateun geura kawitan, babad ku arit. Bumi parantos asak, parantos waktosna dipibuatan!”

Madura: Saamponna ganeka pas badha malaekat laen kalowar dhari Padalemmanna Allah. Malaekat ganeka aera’ epakaja ka se alenggi e attas ondhem gella’, "Basbassagi are’na ba’na jareya ban anye sateya, sabab la baktona anye; bume la cokop towa kaangguy eanye!"

Bauzi: Labi eho im lada lam aame modeha Alat Am im gagu vou usemda meida ame Fihasi Ala bake Vou Baedam Num Asum Ahobada iube futoi dae buduana ame da etei ulo laba nusdamda laba nehame ab vameadamam. “Dam bakda ibi iho bak niba meedaha im, ‘Neàna modeheo? Faina modeheo?’ laham bak uloome aime neàdi fahedam digat vou fuhemu om ae kidesuhuna lam ve om anekehàt ahamo bohulali nasi dam bakda ahebu vamateme ame baket nasi meedale. Abo bak adba niba dehe gandum amdi modeme vahedam bak vou fuhemu damat ae kidesuhuna ibida ve fi kbodume vahem bakti ulohona nasi modeme vahedale. Na ahebu amdehe di ab vou fuham bak,” lahame naat etei ulo fauhana laba nusdamda laba ab vameadamam.

Bali: Raris wenten malaekat tios, medal saking Perhyangan Agung. Malaekate punika majeritan antuk suara sane jangih ring Anake sane malinggih ring megane punika sapuniki: “Ne mangkin durusang ngampung antuk arit druene, santukan sampun masanipun, sarehning pantune ring jagate sampun kuning!”

Ngaju: Limbah te ije biti malekat beken balua bara Human Hatalla. Hapan auh je hai, ie mantehau oloh je mondok hunjun baunandau te, "Keleh mariwis arit Ayum te tuntang getem metoh toh kea, basa katikae jari sampai uka manggetem; kalunen jari masak uka inggetem!"

Sasak: Beterus sopoq malaẽkat saq lain sugul lẽman Gedẽng Suci Allah, siq suare saq belẽq, ie matur tipaq Ie saq melinggih lẽq atas awan nike, "Ompẽhang awis Deside nike dait pataq mangkin, sẽngaq sampun waktune mataq; gumi sampun masak bau tepataq!"

Bugis: Nainappa séddi malaéka’ laing massu polé ri Bolana Allataala. Nasibawang sadda iya battowaé, gorani lao ri iya tudangngé ri yasé’na ellungngéro, "Akkani iyaro kandao-Mu sibawa éngngalani makkekkuwangngé, saba’ wettunna untu’ méngngala; matasa’ni linoé untu’ riyéngngala!"

Makasar: Nampa nia’ se’re malaeka’ maraengang assulu’ battu ri Balla’Na Allata’ala. Akkio’ lompomi mae ri Ia anjo ammempoa irate ri rammanga angkana, "Soeammi kandaoNu siagang akkatto mako kamma-kamma anne, nasaba’ narapi’mi wattunna pakkattoanga; toami buttaya, jari wattunnami nikatto!"

Toraja: Sun pole’omi misa’ malaeka’ senga’ lan mai banuanNa Puang Matua, metamba umpekapuai gamaranna lako tu To unno’ko’ dao salebu’ iato, nakua: Pata’pami tu rangkapanMi, amMi mepare, belanna nalambi’mo attu kapeparean, apa matasak tonganmo tu bura padang.

Duri: Naden omi mesa' malaeka' messun lan mai Bola Puang Allataala metamba mpauanni joo to cumadokko jao saleu' nakua, "Passaetanmi tuu sae'mu. Saetannamo to lino, endekmo to assele' padang."

Gorontalo: Lapatao woluwo malaikati ngota lokaluwari mayi lonto bele lo Eya to soroga wawu tiyo wuwa-wuwatia wolo suwara uda'a ode Ta hulo-huloa to henga boyito, uwaliyo mao, ”Posabiya lomota sabi to olu'u lo Ito Eya boyito wawu otola lomota masatiya, sababu ma ledungga sembo lo umongotolo wawu uotolola to duniya ma otapu.”

Gorontalo 2006: Lapatao̒ ngotaalio lo malai̒kati wewo yilumualai lonto Bele lo Allahu Taa̒ala. Wolo suala daa̒, tio longibode to o-Lio tahulo-huloa̒a toitaato heengo boito, "Popoa̒yowa mola sabi-Mu boito wau otoolalo botia, sababu maa wakutuulio u mohimoa̒ tilapulo; dunia maloontapo u otoololo!"

Balantak: Kasi sa'angu' malaa'ikat men sambanaan no'umuar na Laiganna Alaata'ala. Ia nengeleelo' Mian men oru-oruang na wawona antong taena, “Sabitkon a sabiit kanono' ka' padakmo, gause koini'i takamo a tempona mamadak. Men bo padakon na tano' balaki' sidamo padakon.”

Bambam: Iya messubummi mesa malaika' illaam mai indo Banua Debata yabo suhuga anna metambai lako indo to muokko' yabo gabum naua: “Pessäesanni itim kandaomu aka lambi'um wattunna pepaheam, aka matäsä'um issinna lino.”

Kaili Da'a: Naopu etu naria malaeka ntanina nesuwu nggari Sapo Mpepue. Pade nongaremo i'a ante suara namangga mpu'u ka tau nekatoko ri bunggu kulimu etu, "Wiatakamo sarenggomu etu, sombemo we'i-we'i, sabana temponamo mosombe! Natasamo isi dunia!"

Mongondow: Onda intua, tobatuí malaekat ibanea iḷumuai nongkon Baḷoi i Allah. Bo malaekat tatua nomaḷuí ko'i-Nia inta ilimituí kon tudu ing goḷom tatua, kai-nia: "Pongaḷoikadon in sabit-Mu nion bo yangkitdon tana'a makow, sin wakutunyadon mokoyut in na'a, noguyangdon in dunia na'a, mota'audon ratabon!"

Aralle: Pihsananna sohong bumi mesa malaeka' yaling mai di Dasang Ada'na Puang Alataala yaho di suruka anna umpa'karaii yato tau ang mohko' yaho di salehu' napekäyyängngi naoaintee, "Pakeng ne kandaomu dinoa, aka' lambi'mi tempona pepaheang. Matuang lino malang dipepahe!"

Napu: Roo indo, ara hadua malaeka ntanina au hawe hangko i Souna Pue Ala. Ia mokakio masisimbuku i tauna au mohuda i wongko gawu iti, nauli: "Nutewokami kandaoMu hai meparemoKo! Lawi hawemi tempona mepare, mangkami ihi dunia."

Sangir: Bọu e malạekatẹ̌ sěngkatau wal᷊ine nasěbang bọu ral᷊ungu Wal᷊em Mawu. Dingangu tingihe maihạ, i sie nangoro su tau mạiang su wowon binawa ene. "Bẹ̌baseng gaghambesu e kụ pěnsạ e, batụu kai seng tempone maměnsạ; dunia e seng maghurang, hakịu sembeng botonge pěnsakeng!"

Taa: Panewa yako etu aku mangkita wo’u pomakau i mPue Allah to masuwu yako ri Banua i mPue Allah. Pomakau to kaopo etu maroso loonya kaboo manganto’oka Ia to matunda ri wawo limu, ia manganto’o, “Pake sabitMu pei pota, apa ratamo temponya rapangampota, apa matasamo anu to darapota ri lino.”

Rote: Basa boema, ata nusa so'da fe'ek esa kalua neme Manetualain Uman dale mai. Nalo bou-bou napane'e Ndia fo manamangatuk nai ko'as ndia lai na nae, "Leleuk o dope keketu-kokolum ndia leona fo besak ia ketu-kolu leona, nana fai keketu-kokolu ka losa so; daebafa ka namalatu soaneu nanaketukoluk so!"

Galela: Womatamiku de o malaikat moili o Gikimoi Awi Tahuno wosupu, de awi ili ilamo-lamo wotemo Unaka, "De Ani rarari qadodoto magena hika o duniaka notagi la nautu, sababu o sopo qaomuka so o gugutu ma orasi he yaadoka so naredi."

Yali, Angguruk: Weregma malaikat winon eke Allah ibamen wilip atisireg ap hina sehelimu heriyeg latisiyon ino fam ele hi roho uruk lit, "Roti anggen kinangma yatuson wirik atisimu paltuk li lahakekma karog olokon Hinggikmu seneg lahenon ino monde fin," uruk latisi.

Tabaru: Ge'enaka de 'o mala'ekati 'iregu ngai moi 'isupu ma Jo'oungu ma Dutu 'awi Woano 'o sorogaaka. De ma 'ilingi yaamo-amokie 'ingose 'unaka gee wogogerie 'o kakamoro ma dekuoka gu'una konee, "'Ani sabit ge'ena na'ese de no'utukou. Sababu ya'adonokau 'o togutuku. 'O dunia 'isi 'ade-'ade 'isoka 'o sowoko 'i'umukukou so no'utukou!"

Karo: Jenari ndarat sekalak malekat si deban i bas Rumah Pertoton nari. Alu sora si megang nina man si kundul i babo embun e, "Sabikenlah sabi-sabindu janah ranilah genduari sabap nggo seh paksa peranin, doni nggo seh paksana iperani!"

Simalungun: Jadi haluar ma sada malekat na legan hun rumah panumbahan ai, na mardilo-dilo marhitei sora na maling hubani na hundul i atas hombun ai: Sabihon ma sasabimu anjaha sabi ma, ai jumpah ma panorang sabion, ai masak tumang ma sisabion na i tanoh in.

Toba: Jadi ruar ma surusuruan na asing sian joro i, na marsoara na gogo manjouhon tu na hundul di atas ombun i: Suruhon ma sasabim jala sabihon, ai nunga dapot tingki gotilon, ai nunga masak situtu sigotilon na di tano i.

Dairi: Nai karuar nola mo sada malaèkat sidèban i Bages Dèbata nai. Nggang ngo idiloken taba sikundul i babo hembun i, "Sabiken mo sabi-sabiMu janah perani mo bagèndari, ai enggo dapet tikkina peraniin; iperani mo dunia èn, ai enggo ntua!"

Minangkabau: Kudian surang malekaik nan lain, kaluwa dari Rumah Allah. Jo suwaro nan kuwaik, inyo bakato kapado Baliau nan duduak di ateh awan tu, "Ayunkanlah sabik Angkau tu, tuwailah kiniko lai, dek karano lah tibo wakatunyo untuak manuwai; bumi lah patuik untuak dituwai!"

Nias: Aefa da'õ so samõsa mala'ika tanõ bõ'õ si otarai Nomo Lowalangi. Ebua linia, mu'ao Ia khõ zi dadao andrõ ba dete lawuo, "Fatõrõ zabi-Mõ andrõ ba amasi iada'e, bõrõ me no irugi inõtõ ba wamasi; no basitõ gulidanõ!"

Mentawai: Lepá bela mitsá sara malaika bagei ka Uman Taikamanua. Pugereinangan leú et musoga ka tubut sipuuuddet ka tinobut, masikua, "Araiakéan sasabínu nupasigetai kineneiget, aiailingan poí tetrenia pasimoneiat; amatuáan poí ka sia polak néné!"

Aceh: Óh lheueh nyan sidroe malaikat nyang laén jiteubiet lam Baét Allah. Ngon su nyang meutaga. Gobnyan laju geutawök bak Gobnyan nyang duek ateueh awan nyan, "Ayon kheueh laju sadeueb Gata nyan dan pot kheueh jinoenyoe, sabab ka watée jih keu teupot; bumoe ka masak keu teupot!"

Mamasa: Suummi mesa malaeka' senga' illalan mai Banua Ada'na Puang Allata'alla yao suruga anna metamba lako inde to ummokko' yao gaunne nakua: “Patappami pesae'mu ammu mepare, annu' nalambi'mi attunna la dipeparei lino!”

Berik: Ane jepga malaikata nafsi aasaje ga aa totintye Uwa Sanbagirem Jenawer. Ol dagamabaner jei ga angtane winis sinsin sagabe aa jei nontenaram ga bala, "Nombeya jase jawol, ane nananisi aas jepserem ga is targabaabisini, aam temawer nunu aas jepserem ba mesam fal jam fulfe. Nananis ogiribe ba mesam ge nonswebili jewer fulf."

Manggarai: Cengata malékat bana, pé’ang oné-mai Mbaru Nggeluk, agu getas kéta rewengn oné Hia hitut lonto bétan rewung: “Ako ga, arep le kandong hitu, ho’og cekengn ako, ai lino ho’o té’é gi!”

Sabu: Ta alla pemina harre ta era ke heddau naju Deo do wala ri, do mahhu-anni ngati Ammu Deo. Nga lipedai do maddu, ta peka ke no pa ddau do mejaddhi pa dhida merammu ne, "Wino we ne tudhi kai au ne jhe ghatto we pa awe nadhe rowi do dhai ke ke awe ta ghatto ne; do ihi ke raiwawa tu tu ta ghatto!"

Kupang: Ais beta dapa lia lai satu ana bua yang laen dari sorga, kaluar dari Tuhan pung Ruma Sambayang. Dia batarea kasi tau sang itu Orang di awan bilang, “Pake itu sabit ko mulai panen su! Te dia pung waktu kumpul ame bumi pung hasil dong, su sampe.”

Abun: Orete malaikat ge dik yo syesyar kadit Yefun Allah bi nu mo gu. Malaikat ne saiye nai ye gato kem mo nyotem ne do, "Nan nai nan bi nyom, nan tot sugit su, we su ré yetu mo bur fro wa nan mu nai án, tepsu sugit gato kri mo nggwe fro wa ye mu tot ete nai ma ne."

Meyah: Beda didif dik malaikat egens egema deika. Ofa orogna jeska Mod ongga Allah efen gu mebaga. Beda ofa ois rot oga eteb skoita Ofa ongga engker gij mocgoj ofog insa koma oida, "Bua bira meiteb yagegeb beda biris maat efej ongga oruk fob gij mekeni. Jeska maat efej gu mebif bera nomnaga oruk fob."

Uma: Oti toe, ria mala'eka to ntani'-na mehupa' ngkai Tomi Pepuea'. Mekio'-i hante libu' to bohe hi tauna to mohura hi lolo limu' toei, na'uli': "Pesoe-mi are'-nu pai' mepae! Apa' tempo-nami mepae, taha'-mi ihi' dunia'."

Yawa: Naije naito Amisy kaijinta puje no Yavaro Amisye rai muno gwaino anamoto manakoe rai. Gwain to irati Arikainyo Vatan umawe ai, po atutir pare, “Nya omako uma ndaijare wato raunu de Nyo veano mine so ama mane raotar weye soamo ama mane matu to.”


NETBible: Then another angel came out of the temple, shouting in a loud voice to the one seated on the cloud, “Use your sickle and start to reap, because the time to reap has come, since the earth’s harvest is ripe!”

NASB: And another angel came out of the temple, crying out with a loud voice to Him who sat on the cloud, "Put in your sickle and reap, for the hour to reap has come, because the harvest of the earth is ripe."

HCSB: Another angel came out of the sanctuary, crying out in a loud voice to the One who was seated on the cloud, "Use your sickle and reap, for the time to reap has come, since the harvest of the earth is ripe."

LEB: And another angel came out of the temple, crying out with a loud voice to the one seated on the cloud, "Send out your sickle and reap, because the hour to reap has come, because the harvest of the earth is ripe!

NIV: Then another angel came out of the temple and called in a loud voice to him who was sitting on the cloud, "Take your sickle and reap, because the time to reap has come, for the harvest of the earth is ripe."

ESV: And another angel came out of the temple, calling with a loud voice to him who sat on the cloud, "Put in your sickle, and reap, for the hour to reap has come, for the harvest of the earth is fully ripe."

NRSV: Another angel came out of the temple, calling with a loud voice to the one who sat on the cloud, "Use your sickle and reap, for the hour to reap has come, because the harvest of the earth is fully ripe."

REB: Another angel came out of the temple and called in a loud voice to him who sat on the cloud: “Put in your sickle and reap, for harvest time has come and earth's crop is fully ripe.”

NKJV: And another angel came out of the temple, crying with a loud voice to Him who sat on the cloud, "Thrust in Your sickle and reap, for the time has come for You to reap, for the harvest of the earth is ripe."

KJV: And another angel came out of the temple, crying with a loud voice to him that sat on the cloud, Thrust in thy sickle, and reap: for the time is come for thee to reap; for the harvest of the earth is ripe.

AMP: And another angel came out of the temple sanctuary, calling with a mighty voice to Him Who was sitting upon the cloud, Put in Your scythe and reap, for the hour has arrived to gather the harvest, for the earth's crop is fully ripened.

NLT: Then an angel came from the Temple and called out in a loud voice to the one sitting on the cloud, "Use the sickle, for the time has come for you to harvest; the crop is ripe on the earth."

GNB: Then another angel came out from the temple and cried out in a loud voice to the one who was sitting on the cloud, “Use your sickle and reap the harvest, because the time has come; the earth is ripe for the harvest!”

ERV: Then another angel came out of the temple. This angel called to the one who was sitting on the cloud, “Take your sickle and gather from the earth. The time to harvest has come, and the fruit on the earth is ripe.”

EVD: Then another angel came out of the temple. This angel called to the One who was sitting on the cloud, “Take your sickle and gather {from the earth}. The time to harvest has come. The fruit of the earth is ripe.”

BBE: And another angel came out from the house of God, crying with a loud voice to him who was seated on the cloud, Put in your blade, and let the grain be cut: because the hour for cutting it is come; for the grain of the earth is over-ready.

MSG: Another Angel came out of the Temple, shouting to the Cloud-Enthroned, "Swing your sickle and reap. It's harvest time. Earth's harvest is ripe for reaping."

Phillips NT: Then another angel came out from the Sanctuary, calling in a loud voice to the one sitting on the cloud, "Thrust in your sickle and reap, for the time of reaping has come and the harvest of the earth is fully ripe!"

DEIBLER: Another angel came out of the temple in heaven. In a loud voice, speaking figuratively about gathering people for God to judge them, he said to the one who was sitting on the cloud, “The time has come to reap the grain on the earth, so with your sickle reap the grain, because the grain on the earth is ripe.”

GULLAH: Den noda angel come outta God House. E holla loud fa tell de poson wa seddown pon de cloud, say, “Tek ya sickle an cut dem ting wa done ready fa haabis. Cause de right time done come. De ting dem wa dey beena plant een de wol dey done ready fa haabis.”

CEV: An angel came out of the temple and shouted, "Start cutting with your sickle! Harvest season is here, and all crops on earth are ripe."

CEVUK: An angel came out of the temple and shouted, “Start cutting with your sickle! Harvest season is here, and all crops on earth are ripe.”

GWV: Another angel came out of the temple. He cried out in a loud voice to the one who sat on the cloud, "Swing your sickle, and gather the harvest. The time has come to gather it, because the harvest on the earth is overripe."


NET [draft] ITL: Then <2532> another <243> angel <32> came out <1831> of <1537> the temple <3485>, shouting <2896> in <1722> a loud <3173> voice <5456> to the one seated <2521> on <1909> the cloud <3507>, “Use <3992> your <4675> sickle <1407> and <2532> start to reap <2325>, because <3754> the time <5610> to reap <2325> has come <2064>, since <3754> the earth’s <1093> harvest <2326> is ripe <3583>!”


  Share Facebook  |  Share Twitter

 <<  Wahyu 14 : 15 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel