Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [REB]     [PL]  [PB] 
 <<  1 Korintus 3 : 19 >> 

REB: For the wisdom of this world is folly in God's sight. Scripture says, “He traps the wise in their own cunning,”


AYT: Sebab, hikmat dunia ini adalah kebodohan di hadapan Allah. Sebab, ada tertulis, “Dialah yang menangkap orang bijaksana dalam kelicikan mereka,”

TB: Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya."

TL: Karena hikmat dunia ini menjadi kebodohan kepada Allah. Karena adalah tersurat: Bahwa Tuhan menangkap orang yang berhikmat itu di dalam cerdik orang itu sendiri.

MILT: Sebab hikmat dunia ini adalah kebodohan di hadapan Allah (Elohim - 2316), karena telah tertulis, "Siapa yang menjerat orang-orang bijaksana dalam kecerdikan mereka?"

Shellabear 2010: Karena hikmah dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab telah tertulis, "Ia menangkap orang berhikmah dalam kecerdikannya."

KS (Revisi Shellabear 2011): Karena hikmah dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab telah tertulis, "Ia menangkap orang berhikmah dalam kecerdikannya."

Shellabear 2000: Karena hikmat dunia ini adalah suatu kebodohan bagi Allah. Sebab telah tersurat, “Ia menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya.”

KSZI: kerana apa yang dipandang dunia sebagai kebijaksanaan sebenarnya kebodohan di sisi Allah. Telah tersurat: &lsquo;Allah memerangkap orang bijak dengan kecerdikan mereka sendiri.&rsquo;

KSKK: Sebab kebijaksanaan dunia ini adalah kebodohan di mata Allah. Mengenai hal ini adam tertulis dalam Kitab Suci: "Allah menangkap orang bijak dalam kecerdikannya sendiri."

WBTC Draft: sebab hikmat dunia ini merupakan kebodohan bagi Allah. Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, "Allah menangkap orang yang berhikmat apabila mereka mempergunakan kecerdikannya."

VMD: sebab hikmat dunia ini merupakan kebodohan bagi Allah. Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, “Allah menangkap orang yang berhikmat apabila mereka mempergunakan kecerdikannya.”

AMD: Karena, hikmat dunia ini adalah kebodohan di mata Allah, seperti ada tertulis, “Dialah yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya.”

TSI: Karena ilmu dunia ini merupakan kebodohan bagi Allah. Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, “Allah menggunakan kecerdikan orang berilmu seperti jerat untuk menangkapnya.”

BIS: Sebab yang dianggap bijaksana oleh dunia adalah bodoh pada pemandangan Allah. Dalam Alkitab tertulis, "Allah menjebak orang-orang bijaksana dalam kecerdikan mereka sendiri."

TMV: Hal itu demikian kerana apa yang dianggap oleh dunia sebagai kebijaksanaan, sebenarnya suatu kebodohan di sisi Allah. Di dalam Alkitab tertulis, "Allah memerangkap orang bijak dengan kepintaran mereka sendiri."

BSD: Dalam pandangan Allah, kebijaksanaan dunia adalah kebodohan. Itu seperti tertulis dalam Kitab Suci, “Allah menjebak orang-orang bijaksana dalam kepandaian mereka sendiri.”

FAYH: Sebab hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Seperti tertulis dalam Kitab Ayub: Allah membiarkan manusia terjerat oleh kepandaiannya sendiri; manusia terantuk pada "hikmat"-nya sendiri, lalu jatuh.

ENDE: Karena kebidjaksanaan dunia ini adalah kebodohan dalam pandangan Allah. Sebab ada tertulis: "Jang menangkap para bidjaksana dalam kelitjikan mereka".

Shellabear 1912: Karena budi dunia ini menjadi kebodohan pada Allah. Karena telah tersurat, "Yang menangkap orang berbudi dalam cerdiknya";

Klinkert 1879: Sebab hikmat doenia itoe kabodohan adanja kapada Allah, karena adalah terseboet dalam alKitab demikian: "Bahwa Toehan menangkap orang alim itoe dengan semoe-daja mareka-itoe sendiri."

Klinkert 1863: Karna kapinteran ini doenia, ija-itoe bodoh adanja dihadepan Allah, karna ada tersoerat: {Ayu 5:13} "Toehan menangkap sama orang-orang pinter itoe dalem akal-akalnja sendiri."

Melayu Baba: Kerna ini dunia punya bijaksana jadi kbodohan dpan Allah. Kerna ada tersurat, "Dia yang tangkap orang bijaksana dalam dia-orang punya cherdek:"

Ambon Draft: Karana kapande; an dunja ini ada kabodohan berhadap-an Allah. Karana sudah ter-surat: "Awrang-awrang jang pande mengarti, Ija menang-kap di dalam segala tipunja."

Keasberry 1853: Kurna kapandiean dunia ini bodoh adanya kapada Allah. Subab sudah tursurat, Bahwa iya munangkap akan orang orang pandie itu dungan daya upayanya sundiri.

Keasberry 1866: Kŭrna kapandiean dunia ini bodoh adanya kapada Allah. Sŭbab sudah tŭrsurat, Bahwa iya mŭnangkap akan orang orang pandie itu dŭngan tipu dayanya sŭndiri.

Leydekker Draft: Karana hhikmet dunja 'ini 'ada hhamakhat sama 'Allah. Karana sudah tersurat: 'ija menangkap 'awrang bidjakh 2 dalam tipunja.

AVB: kerana apa yang dipandang dunia sebagai kebijaksanaan sebenarnya kebodohan di mata Allah. Telah tersurat: “Allah memerangkap orang bijak dengan kecerdikan mereka sendiri.”

Iban: Laban penemu-dalam mensia nya utai ti beli ba Allah Taala. Laban endang udah ditulis, "Allah Taala manjuk orang ke bepenemu-dalam ngena pemintar sida empu."


TB ITL: Karena <1063> hikmat <4678> dunia <2889> ini <5127> adalah kebodohan <3472> bagi <3844> Allah <2316>. Sebab <1063> ada tertulis <1125>: "Ia yang menangkap <1405> orang berhikmat <4680> dalam <1722> kecerdikannya <3834> <846>." [<1510>]


Jawa: Awit kawicaksanane jagad iki kabodhoan tumrap Gusti Allah. Sabab ana tulisan wiraose: “Panjenengane nangkep para wicaksana sajroning culikane.”

Jawa 2006: Awit kawicaksanané jagat iki kaanggep bodho tumrap Allah. Sabab ana tulisan suraosé, "Panjenengané nangkep para wicaksana sajroning kajuligané."

Jawa 1994: Sebab apa sing dianggep wicaksana déning jagad kuwi déning Gusti Allah dianggep bodho. Kaya surasané Kitab Suci: "Wong-wong pinter kuwi dikala déning Gusti Allah srana kapinterané wong mau dhéwé!"

Jawa-Suriname: Awit para sedulur, sing dianggep kaweruh karo jagat, kuwi malah dianggep bodo karo Gusti Allah. Bab iki Kitab wis ngomongké ngéné: “Wong-wong pinter dikala karo Gusti Allah nganggo kapinterané wong-wong mau déwé.”

Sunda: Sabab anu ku dunya disebut pinter teh di payuneun Allah mah bodo, sakumaha ceuk Kitab Suci, "Allah ngajiret jelema pinter ku kapinteran jelemana sorangan."

Sunda Formal: Sabab kapinteran manusa, di payuneun Allah mah, bodo balilu. Ceuk Kitab: ‘Mantenna ngelehkeun anu palinter ku kapinteran maranehna keneh.’

Madura: Sabab se eanggep bicaksana sareng dunnya paneka budhu e dhalem pangoladanna Allah. E dhalem Alketab esebbuttagi, "Allah ajebbak reng-oreng se bicaksana e dhalem kapenterranna reng-oreng jareya dibi’."

Bauzi: Eho gi neham bak ozome uba labi gagoho bak. Bak damat ihimo ozome ozobohudi daetbadam dam lam Alat neha, “Dam lam gi ahusobuda im ozobohu vab dam am bak,” lahame tozodam dam am bak. Meit Alat Vameadaha Im Toedahana laba im meida nehi toehe labe eho etei lab gagoho bak lam imbote. “Bak damat neha, ‘Im bisi im ozobohu dam im am bak,’ lahame ibi iho labi ozoho bak lam Alat modi fa vàhàdeme ibi iho ozoho bak fa vei setem bak. Abo dohot aba aho ozoho bak labet modi le na àsome modeha felikit belu ahamo fa it vàhàdeme aba aho ozoho bak fa vei setem bakti ulohote.”

Bali: Santukan paindikan sane kawastanin karirihan antuk jagate puniki, paindikane punika kawastanin kanambetan ring ayun Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sakadi sane sampun kasurat ring Cakepan Sucine: “Ida Sang Hyang Widi Wasa mungklekang anake ririh punika malantaran karirihanipune niri.”

Ngaju: Basa oloh je pintar-harati manumon tampayah kalunen, jete oloh je humong intu tampayah Hatalla. Huang Surat Barasih tarasurat, "Hatalla manjabak kare oloh pintar-harati huang kapintar ewen kabuat."

Sasak: Sẽngaq saq teanggep bijaksane siq dunie, hal nike bodo bagi Allah. Lẽq Kitab Suci araq tetulis, "Dengan-dengan bijaksane tebau siq Allah kadu kepinteranne mẽsaq."

Bugis: Saba’ iya nangga’é mapanré linoéwé iyanaritu madonggoi ri pakkitanna Allataala. Ri laleng Kitta’é tarokii, "Allataala jebba’i sining tau mapanré ri laleng amaccang aléna mennang."

Makasar: Nasaba’ tau nicini’ cara’deka ri anne linoa, sikontutojenna nicini’ dongoki ri Allata’ala. Nia’ tattulisi’ lalang ri Kittaka angkanaya, "Battu ri kacara’dekanna tonji tu cara’deka, nanijakkala’mo kananna ri Allata’ala."

Toraja: Belanna iatu kakinaanna te lino mendadi pa’popetaa lako Puang Matua. Apa den disura’ nakua: Tangnga’na kalena tu to matangngaran Nanii Puang untingkanni.

Duri: Nasaba' ia to disanga kapaissenan lan tee lino, nasanga kabangosanri ia Puang Allataala. Diuki' lan Sura' Allataala kumua, "Kadanna to tossanga kalena paissen nanii njokkoi Puang Allataala."

Gorontalo: U heanggapuwo lo tawu tota to duniya, hulodu to talu lo Allahuta'ala. Odelo loiya tula-tulade to kitabi odiye, ”Tiyo moheupa ta motota to duniya wolo totaliyo lohihilawo.”

Gorontalo 2006: Sababu tahe anggapuo molinepo lodunia yito mohulodu to bibilohu Allahu Taa̒ala. Todelomo Kitabi tulatulade, "Allahu Taa̒ala mohentobu tau-tauwalo tahi tinepa todelomo otoota limongolio lohihilao."

Balantak: Gause men taena mianna dunia se' daa pinginti'iananmo, pimiile'na Alaata'ala mian iya'a mase bobo'. Na Alkitaap isian nitulis koi kani'imari: “Alaata'ala minsidakon mian men pinginti'ianan tombolong na lalomna pinginti'ianna.”

Bambam: Aka indo to nasangai hupatau kamanähängam, nasangai Ia Puang Allataala katomahoam, umba susi puha tisuha' illaam Battakada Debata naua: “Kamanähänganna siam hupatau napake Puang Allataala umpatumäi.”

Kaili Da'a: Sabana tau to nireke nanoto riara mpanggita manusia nabodo riarampanggita Alatala. Ewa to nitulisi riara Buku Nagasa iwe'i: "Alatala mompakanawu topande riara kapandena mboto."

Mongondow: Sing kabijaksana'an in intau kon dunia na'a diaíbií baraguna ko'i Allah. Kom bonu im Buk Mosuci pinais nana'a, "Ki Allah mojebak kon intau mita inta mongobijaksana podudui im pandoinya tontanií."

Aralle: Aka' yato ang nasangai hupatau kamanähängang setonganna katomahoangngete' di olona Puang Alataala. Aha tiuki' yaling di Suha' Maserona naoatee, "Tau ang unsanga kalaena keaka' anna manähäng, la napatinaho Puang Alataala yaling di kamanähänganna toboe'."

Napu: Lawi apa au rauli kapande manusia, nodo pekiri tontuli i peitana Pue Ala. Ara au teuki i lalu Sura Malelaha node: "Pue Ala monangi liliuhe tauna au mapande hai au moakala."

Sangir: U isaing itẹ̌tikạ matahuěnna kahian dunia e ute kai wodo su matan Mawu e. Su ral᷊ungu Winohẹ Susi mạbawohẹ, "Mawu e měnamẹ taumata matahuěnna e su ral᷊ungu kapanden sire hala e."

Taa: Apa ane ri pangkita i mPue Allah, kapande nto lino ojo ewa tau bea. Ewa ratulis ri raya ntuntu i mPue, to’onya, “I Pue Allah mangampake akal ntau to mangepe sira pande damangakal wo’u muni tau to mangepe sira pande etu.”

Rote: Nana daebafa ka nafa'da nae manatee tenok soona, manatee tenok ndia nggoak tunga Manetualain mata memete na. Nana nai Susula Malalaok dale nanasulak nae, "Manetualain nakahihi'ik hataholi manatee teno kala ninik sila malela na."

Galela: Sababu o kia naga o dunia ma bi nyawa yanano koloko icocawaro, magena igogou ka ifufuma o Gikimoi Awi simaka. So imatero de o kia naga isilelefo Awi Jaji ma Buku ma rabaka itemo, "Ngaroko o nyawa yocawaro gena, qadoohawa, sababu manga sihaga ma rabaka o Gikimoi asa ona wasitura."

Yali, Angguruk: Ap kinangma werehon aruman mun ane man ane alem nonoluk teg lahe peruk lit werehon arimano fahet Allahn sohu-sohu ane eneg turuk peruk. Alem ari fahet tam haharoho imbibahon tu, "Mun ane man ane alem nonoluk teg lahe peruk lit werehon arimano un ane unundama werehon fam Allahn sen enebuhu."

Tabaru: Sababu gee 'o nyawa 'o duniaka yamaoku 'o barija, ge'ena ma Jo'oungu ma Dutu wamaoku 'o haga-haga. 'O Buku 'Itebi-tebinoka 'isilefoku, "Ma Jo'oungu ma Dutu wapake 'o nyawa yoba-barija manga di-dibangi ma ngale wosikala to 'ona ma sirete manga barija."

Karo: Sabap kepentaren doni enda kebodohen i lebe-lebe Dibata. Bagi lit tersurat i bas Pustaka Si Badia, "Isidingi Dibata me kalak pentar alu kebeluhenna jine."

Simalungun: Ai hapentaron ni dunia on, haotoon do in i lobei ni Naibata, ai tarsurat do: “Itangkap do halak na pentar ibagas akal ni sidea.”

Toba: Ai anggo di jolo ni Debata haotoon do habisuhon ni portibi on, ai tarsurat do: "Ditangkup do angka na bisuk di bagasan angkalnasida."

Dairi: Kerna, ukum i hadeppen Dèbata, kemmotoon ngo kepandèen dunia èn, bagè sitersurat ibas Bibèl, "Itogongi Dèbata ngo kalak sipandè ni dunia èn merkitè kepandènna sendiri."

Minangkabau: Dek karano, apo nan di anggap bijaksano dek dunia, pandie manuruik pandangan Allah. Di Alkitab ado tatulih, "Allah manjarek urang-urang nan bijaksano, dalam kacadiak-an urang tu sandiri."

Nias: Bõrõ me satuatua molo'õ ulidanõ andre, no si bodo fõna Lowalangi. No tesura ba Mbuku Ni'amoni'õ, "Itandraw̃aisi Lowalangi niha satuatua faoma fa'onekhe niha andrõ ya'i."

Mentawai: Aipoí apa oniakenen simasiku paatuat ka polak néné, sitaiagai paatuat lé ituooniaké nia, ka matat Taikamanua. Ka Buko Sipunenan ai atusurat'aké kisé, "Puaagai patuatda sirimanua lé, ipapakei Taikamanua, iukum'aké sia."

Lampung: Mani sai dianggap bijaksana ulih dunia iado bugu pada pandangan Allah. Delom Alkitab tetulis, "Allah ngejebak jelma-jelma bijaksana delom kecerdikan tian tenggalan."

Aceh: Sabab, nyang jianggab bijaksana lé donya na kheueh bangai nibak Allah. Lam Alkitab na teutuléh lagée nyoe, "Allah geujeubak ureuëng-ureuëng bijaksana lam ceureudek awaknyan keudroe."

Mamasa: Annu inde nasanga ma'rupa tau kakeakasanne, nasanga Puang Allata'alla katomaroan, susi mangka tiuki' illalan Buku Masero nakua: “Kakeakasanna siamo ma'rupa tau napake Puang Allata'alla umpoyai.”

Berik: Taterisi jeiserem ba bunaram, aam temawer tousaiserem angtane ogirmana aa jes gane bilirim waakeneme, Uwa Sanbagiri Jei tousa jeiserem enggam gam bili, tousa jeiserem ol kabwak. Nei nemsa towaswena Uwa Sanbagiri Jei tousa jeiserem enggam bili ol kabwak, aam temawer Taterisi Uwa Sanbagirmana jep ga enggam baatultel: "Uwa Sanbagiri Jei angtane aa jes gane balaram enggame jei tousa, Uwa Sanbagiri Jei angtane jeiserem gam uftana, tousa jemna jeiserem jewer."

Manggarai: Ai nggalas de lino ho’o, bodok latang te Mori Keraéng. Ai manga poli tulisn, “Mori Keraéng deko ata manga nggalasn ali cedekn.”

Sabu: Rowi ne do ege ta do mmau dhara ri raiwawa dhe, do bhodho pa dhara namada Deo. Pa dhara Buku Lidara-Likewahhu Deo do hure do bhuke, "Do hii ri Deo, ne ddau-ddau do mmau dhara he ri lua mmau dhara ro ma miha."

Kupang: Orang dunya sakarang pung pikiran, Tuhan Allah anggap bodo sa. Te dalam Tulisan Barisi ada tulis bilang: “Ada orang yang anggap diri ke pintar, ma nanti Tuhan pake dong pung akal busuk sandiri, ais hiki bale ko bekin rusak sang dong!”

Abun: we ye gato bi sukjimnut ko mo bur ré bi sukdu-i ne, Yefun Allah ki do, sukdu ne yé dakai ki daret kaii. Tepsu ye krom mo Yefun Allah bi sukdu-i sare do, "Yefun Allah ben ye gato bi sukjimnut ko ne ku sukye mo koirut tepsu ye ne ré bus, ete bus ne dakai sip an dakai."

Meyah: Jeska rusnok mebif rusujohu rot oida rudou ebriyi eteb gij mar. Tina ahah Allah eiteij bera koma erek rua rucuwei mar ojgomu. Mimif mijginaga erek koma jeska runggu gij Mar Efeyi Ebsi sis fob oida, "Oisouska mar ongga rusnok mebif rutunggom rot rudou ongga ebriyi gij mar bera Allah ocunc rot oida rua rudou osumsumu rot mar ojgomu."

Uma: Apa' napa to ra'uli' manusia' kapantea, kawojoa lau-wadi hi poncilo Alata'ala. Te'uki' hi rala Buku Tomoroli' owi hewa toi: "Nau' hewa apa-mi kapante-ra manusia' pai' po'akala-ra, bate nadagi oa'-ra Pue' Ala."

Yawa: Weye mine so ama ana ratantona ntiti mamo Amisye pare ama ine meweno rai. Ayao Amisye mo ratoe taiso: “Vatano nanawirati makarikuga mbaro mine so ama ana ratantona ntiti rai onawamo Amisye po awa ana wo ratantona ntiti raveano matopan.”


NETBible: For the wisdom of this age is foolishness with God. As it is written, “He catches the wise in their craftiness.”

NASB: For the wisdom of this world is foolishness before God. For it is written, " He is THE ONE WHO CATCHES THE WISE IN THEIR CRAFTINESS";

HCSB: For the wisdom of this world is foolishness with God, since it is written: He catches the wise in their craftiness --

LEB: For the wisdom of this world is foolishness with God, for it is written, "The one who catches the wise in their craftiness,"

NIV: For the wisdom of this world is foolishness in God’s sight. As it is written: "He catches the wise in their craftiness";

ESV: For the wisdom of this world is folly with God. For it is written, "He catches the wise in their craftiness,"

NRSV: For the wisdom of this world is foolishness with God. For it is written, "He catches the wise in their craftiness,"

NKJV: For the wisdom of this world is foolishness with God. For it is written, "He catches the wise in their own craftiness";

KJV: For the wisdom of this world is foolishness with God. For it is written, He taketh the wise in their own craftiness.

AMP: For this world's wisdom is foolishness (absurdity and stupidity) with God, for it is written, He lays hold of the wise in their [own] craftiness;

NLT: For the wisdom of this world is foolishness to God. As the Scriptures say, "God catches those who think they are wise in their own cleverness."

GNB: For what this world considers to be wisdom is nonsense in God's sight. As the scripture says, “God traps the wise in their cleverness”;

ERV: I say this because the wisdom of this world is foolishness to God. As the Scriptures say, “He catches those who think they are wise in their own clever traps.”

EVD: Why? Because the wisdom of this world is foolishness to God. It is like the Scriptures say, “He (God) catches the wise (smart) people when they use their sneaky ways.”

BBE: For the wisdom of this world is foolish before God. As it is said in the holy Writings, He who takes the wise in their secret designs:

MSG: Be God's fool--that's the path to true wisdom. What the world calls smart, God calls stupid. It's written in Scripture, He exposes the chicanery of the chic.

Phillips NT: For this world's cleverness is stupidity to God. It is written: He that taketh the wise in their craftiness.

DEIBLER: You should do that because things that unbelievers consider to be [IRO] wise, God considers to be foolish. We can learn from the Scriptureswhat God says about that: Those who think that they are [IRO] wise, he messes up their plans by the mistakes they make!

GULLAH: Cause wa de people ob dis wol tink mek sense, dat ain mek no sense tall een God eye. Like dey write een God Book say, “De Lawd da ketch dem wa nyuse dey own sense een dis wol an trap um een dey foxy way.”

CEV: This is because God considers the wisdom of this world to be foolish. It is just as the Scriptures say, "God catches the wise when they try to outsmart him."

CEVUK: This is because God considers the wisdom of this world to be foolish. It is just as the Scriptures say, “God catches the wise when they try to outsmart him.”

GWV: The wisdom of this world is nonsense in God’s sight. That’s why Scripture says, "God catches the wise in their cleverness."


NET [draft] ITL: For <1063> the wisdom <4678> of this <5127> age <2889> is <1510> foolishness <3472> with <3844> God <2316>. As it is written <1125>, “He catches <1405> the wise <4680> in <1722> their <846> craftiness <3834>.”


  Share Facebook  |  Share Twitter

 <<  1 Korintus 3 : 19 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel