Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [SB2000]     [PL]  [PB] 
 <<  Roma 9 >> 

Pilihan atas Israil (9:1-29)

1Aku mengatakan kebenaran di dalam Al Masih. Aku tidak berbohong. Bahkan hati nuraniku pun, yang dikuasai oleh Ruh Allah, menjadi saksiku

2bahwa aku sangat berdukacita dan tidak putus-putusnya bersedih hati.

3Aku juga rela seandainya aku harus terkutuk dan terpisah dari Al Masih demi saudara-saudaraku, yaitu mereka yang sebangsa denganku.

4Mereka adalah bani Israil. Merekalah yang mempunyai hak sebagai anak Allah, kemuliaan, perjanjian-perjanjian, Kitab Suci Taurat, tata ibadah, dan segala janji Allah.

5Mereka adalah keturunan nenek moyang yang besar. Bahkan dari antara mereka jugalah Al Masih lahir sebagai manusia. Dialah yang terutama dari segala sesuatu, yaitu Allah yang harus dipuji selama-lamanya. Amin.

6Meskipun begitu, tidak berarti bahwa Firman Allah gagal. Karena tidak semua orang yang berasal dari Israil adalah orang Israil sejati,

7dan tidak semua keturunan Nabi Ibrahim dapat disebut sebagai keturunannya, melainkan sebagaimana sudah tersurat, “Keturunan dari Ishaklah yang akan disebut sebagai keturunanmu.”

8Hal ini menunjukkan bahwa bukan anak-anak yang lahir menurut kodrat manusiawinya yang disebut sebagai anak-anak Allah, melainkan keturunan yang berasal dari janjilah yang diperhitungkan sebagai keturunannya.

9Karena janji itu berbunyi demikian, “Tahun depan, kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang ini, Aku akan datang kembali dan Sarah akan mempunyai seorang anak laki-laki.”

10Bukan itu saja. Ribkah mengandung dua anak dari satu orang ayah, yaitu Nabi Ishak, leluhur kita.

11Sebelum kedua anaknya itu lahir, bahkan sebelum mereka melakukan yang baik atau yang jahat — supaya maksud Allah dalam pemilihan tetap berlaku, yaitu bukan berdasarkan perbuatan, melainkan berdasarkan panggilan-Nya —

12kepada Ribkah telah disabdakan, “Anak yang lebih tua akan menjadi hamba yang lebih muda.”

13Seperti telah tersurat, “Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.”

14Jika demikian, apa yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Sekali-kali tidak!

15Karena Allah telah bersabda kepada Nabi Musa, “Aku akan berbelaskasihan kepada siapa Aku mau berbelaskasihan, dan Aku akan menaruh rasa sayang kepada siapa Aku mau menaruh rasa sayang.”

16Jadi, hal itu tidak tergantung pada keinginan atau usaha manusia, melainkan pada belas kasihan Allah.

17Karena di dalam Kitab Suci telah dikatakan demikian kepada Firaun, “Untuk maksud inilah Aku sudah mengangkat engkau, yaitu supaya melalui engkau, Aku dapat menyatakan kekuasaan-Ku sehingga nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi.”

18Jadi, Ia berbelaskasihan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan mengeraskan hati siapa saja yang dikehendaki-Nya.

19Mungkin kamu akan bertanya kepadaku, “Jika demikian, mengapa manusia masih dipersalahkan oleh Allah? Karena siapakah yang dapat melawan kehendak-Nya?”

20Siapakah engkau, hai manusia, sehingga engkau berani berbantah melawan Allah? Dapatkah barang yang dibentuk oleh seseorang berkata kepada pembentuknya, “Mengapa kaubuat aku demikian?”

21Bukankah tukang periuk mempunyai hak atas tanah liatnya? Dari gumpalan yang sama, ia dapat membuat sebuah benda untuk tujuan yang mulia, sekaligus benda lain untuk tujuan yang tidak mulia.

22Demikianlah halnya dengan Allah. Mungkin saja untuk menyatakan murka-Nya dan menunjukkan kekuasaan-Nya, Ia telah bersikap panjang sabar terhadap benda-benda yang dimurkai-Nya dan yang telah dipersiapkan untuk dibinasakan.

23Dengan cara itu, mungkin saja Ia menunjukkan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda yang dikasihani-Nya dan yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,

24yaitu kita, orang-orang yang telah dipanggil oleh-Nya, bukan hanya dari bani Israil, melainkan juga dari suku-suku bangsa lain.

25Hal itu sesuai dengan Firman yang telah disampaikan-Nya melalui Nabi Husyiya, “Mereka yang bukan umat-Ku akan Kusebut ‘umat-Ku,’ dan mereka yang belum pernah Kukasihi akan Kusebut ‘kekasih-Ku.’

26Kemudian di tempat Aku pernah bersabda, ‘Kamu ini bukanlah umat-Ku,’ di situlah orang-orang akan disebut sebagai anak-anak Allah yang hidup.”

27Nabi Yasyaya pun telah berseru demikian mengenai bani Israil, “Sekalipun jumlah keturunan Israil sudah sebanyak pasir di tepi laut, hanya sisanya sajalah yang akan diselamatkan,

28karena dengan tuntas dan segera, Tuhan akan melaksanakan keputusan-Nya atas bumi ini.”

29Sebagaimana telah disampaikan Nabi Yasyaya sebelumnya, “Jikalau Tuhan, Penguasa alam semesta, tidak meninggalkan bagi kita suatu keturunan, maka kita sudah menjadi seperti Sodom, dan sama dengan Gomora.”

Keselamatan bangsa-bangsa lain dan kesesatan orang Israil

30Kalau begitu, apa yang hendak kita katakan? Suku-suku bangsa lain yang tidak mengejar kebenaran justru sudah mendapatkannya, yaitu kebenaran berdasarkan iman.

31Tetapi bani Israil, yang sungguh-sungguh mengejar kebenaran berdasarkan hukum, tidak dapat memenuhi tuntutan hukum itu.

32Apa sebabnya? Sebab mereka mengejarnya bukan dengan iman, melainkan dengan perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan,

33seperti telah tersurat, “Sesungguhnya Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang membuat orang tersandung, sebuah batu karang yang membuat orang terjatuh; orang yang percaya kepadanya tidak akan dipermalukan.”


  Share Facebook  |  Share Twitter

 <<  Roma 9 >> 


Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel