Dual PanelMengapa Allah tidak bertanya?
1Mengapa apa yang terjadi tersembunyi dari Allah? Mengapa kaum-Nya yang setia tidak pernah melihat keadilan-Nya?
2Orang jahat menggeser patok batas tanah dan mencuri kawanan ternak lalu menggembalakannya.
3Mereka mengusir keledai para yatim dan mengambil lembu si janda sebagai jaminan.
4Mereka mendepak kaum melarat ke luar jalan dan mengusir orang miskin ke dalam tempat persembunyian.
5Bagaikan keledai liar di padang belantara, mereka pergi mencari mangsa; orang miskin bekerja di malam hari, tidak ada makanan untuk anak-anak mereka!
6Mereka mengumpulkan jerami di ladang dan bekerja di kebun anggur orang jahat.
7Dalam keadaan melarat, mereka berbaring telanjang, menggigil dalam kedinginan malam.
8Diguyur hujan gunung, mereka memeluk batu karang karena tak ada tempat berteduh.
9Anak yang tak berayah dirampas dari dada yang menyusui, bayi kaum miskin dirampas sebagai pembayar utang.
10Tanpa pakaian mereka pergi telanjang, menderita lapar sementara membawa berkas panenan.
11Di antara batu giling mereka menghancurkan buah zaitun; mereka memutar pemeras anggur tetapi menderita kehausan.
12Di dalam kota mereka yang gelisah maut merintih dan yang terluka berteriak meminta bantuan. tetapi Allah tidak memberi perhatian.
13Banyak orang memberontak melawan terang, mereka tidak mengetahui jalan-Nya atau tinggal di lorong-Nya.
14Ketika fajar merekah, bangkitlah para pembunuh untuk membunuh orang miskin dan tak berdaya.
15Pezina menantikan senja, sambil berpikir bahwa tak ada mata yang memperhatikan dia. Di malam hari pencuri berjalan kian kemari dan memasang topeng pada wajahnya,
16bersiap-slap menyatroni rumah-rumah yang telah dipilihnya di sepanjang siang.
17Pagi adalah jam mereka yang tergelap karena sesudahnya mereka harus takut.
18Orang jahat adalah buih di permukaan air; bagian tanah mereka telah dikutuk dan tak seorang pun pergi ke kebun anggur mereka.
19Ketika kekeringan dan panas menangkap salju yang mulai mencair, demikianlah Syeol niencaplok para pendosa,
20dan rahim yang membentuk dia, melupakannya. Orang durjana tidak lagi dikenang, ibarat sebatang pohon yang tumbang mereka hancur.
21Mereka memangsa perempuan mandul dan tidak beranak, dan tidak menunjukkan belas kasihan kepada para janda.
22Tetapi Yang Berkuasa tampil menentang mereka dan menyeret pergi orang yang kuat.
23Ia bisa saja membuat mereka merasa aman, tetapi mata-Nya terus mengawasi jalan mereka.
24Sebentar saja mereka ditinggikan, kemudian lenyap; mereka layu dan pudar seperti rumput. Mereka dipotong seperti bulir gandum.
25Jika tidak demikian halnya, siapakah yang dapat membuktikan aku bersalah dan membuat kata-kataku tidak ada artinya?