Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [SB2000]     [PL]  [PB] 
 <<  Matius 13 >> 

Ibarat tentang seorang penabur (13:1-23)

1Pada hari itu juga keluarlah Isa dari rumah itu lalu duduk di tepi danau.

2Kemudian sejumlah besar orang datang mengerumuni-Nya. Oleh sebab itu, naiklah Ia ke sebuah perahu. Ia duduk di situ, sedangkan orang banyak tetap berdiri di tepi danau.

3Banyak perkara yang Ia sampaikan kepada mereka melalui ibarat. Sabda-Nya, “Dengarlah! Ada seorang penabur yang keluar untuk menabur benih.

4Pada waktu benih itu ditabur, sebagian jatuh di tepi jalan. Lalu datanglah burung-burung dan memakan benih itu sampai habis.

5Kemudian sebagian lagi jatuh di tempat berbatu-batu yang tidak banyak tanahnya. Benih itu pun segera tumbuh karena tanahnya tidak dalam.

6Tetapi setelah matahari terbit dan panasnya semakin terik, layulah tumbuhan itu karena tidak berakar.

7Sebagian lagi jatuh ke tengah-tengah semak duri. Semak-semak itu bertambah besar lalu mengimpitnya.

8Sedangkan benih-benih lainnya jatuh di tanah yang baik, lalu menghasilkan banyak buah: Ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada pula yang tiga puluh kali lipat.

9Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”

10Kemudian para pengikut Isa datang dan bertanya kepada-Nya, “Ya Junjungan, mengapa Engkau mengajar mereka melalui ibarat?”

11Sabda Isa, “Kepadamu telah diberikan anugerah untuk mengetahui rahasia-rahasia Kerajaan Surga, tetapi kepada mereka tidak.

12Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan ditambahkan, sehingga ia mempunyainya berlimpah-limpah. Tetapi setiap orang yang tidak mempunyai, apa yang dipunyainya pun akan diambil darinya.

13Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan ibarat. Karena ketika mereka memandang, mereka tidak melihat, dan ketika mereka mendengar, mereka tidak menyimak, apalagi mengerti.

14Dengan demikian bagi mereka genaplah Firman yang disampaikan melalui Nabi Yasyaya, ‘Kamu akan mendengar dan mendengar lagi, tetapi tidak mengerti. Kamu pun akan melihat dan melihat lagi, tetapi tidak memahami.

15Karena hati bangsa ini sudah menjadi tegar, telinganya berat mendengar, dan matanya tertutup rapat. Kalau tidak demikian, mereka tentu melihat dengan matanya, mendengar dengan telinganya, dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik kepada-Ku sehingga Aku menyembuhkan mereka.’

16Tetapi berbahagialah kamu, karena matamu melihat dan telingamu mendengar.

17Karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu, banyak nabi dan orang-orang saleh ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi mereka tidak melihatnya. Mereka ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi mereka tidak mendengarnya.

18Sebab itu camkanlah ibarat tentang orang yang menabur benih itu.

19Ketika seseorang mendengar Firman mengenai Kerajaan Surga tetapi tidak memahaminya, maka si jahat datang dan merampas apa yang telah tertabur di hatinya. Ini adalah benih yang tertabur di tepi jalan.

20Kemudian benih yang tertabur di tempat berbatu-batu menceritakan tentang orang yang menerima Firman dan segera menerimanya dengan senang hati.

21Meskipun begitu, Firman itu tidak berakar di hatinya dan hanya bertahan sebentar. Ketika kesusahan atau aniaya yang disebabkan oleh Firman itu datang menimpanya, ia pun segera murtad.

22Lalu benih yang tertabur di antara semak duri menceritakan tentang orang yang menerima Firman, tetapi kekhawatiran tentang perkara dunia dan tipu daya kekayaan mengimpit Firman itu sehingga tidak berbuah.

23Sedangkan benih yang tertabur di tanah yang baik menceritakan tentang orang yang menerima Firman dan memahaminya, lalu menghasilkan buah berlipat ganda: Ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang tiga puluh kali lipat.”

Ibarat tentang lalang di antara gandum (13:24-30)

24Ada satu ibarat lain lagi yang disampaikan Isa kepada mereka. Sabda-Nya, “Kerajaan Surga itu dapat diibaratkan dengan orang yang menabur benih yang baik di ladangnya.

25Tetapi pada saat semua orang tidur, datanglah seterunya untuk menaburkan benih lalang di antara benih gandum itu dan kemudian pergi.

26Ketika benih gandum itu sudah tumbuh dan mulai menghasilkan buah, barulah lalang itu kelihatan.

27Lalu para hamba dari pemilik ladang itu datang dan bertanya kepadanya, ‘Tuan, bukankah Tuan menabur benih yang baik di ladang ini? Dari manakah lalang-lalang itu?’

28Jawab tuan itu, ‘Seterulah yang telah berbuat demikian ini.’ Kemudian kata para hamba itu, ‘Apakah Tuan menghendaki agar kami mencabut lalang-lalang itu?’

29Jawabnya, ‘Tidak perlu! Karena jangan-jangan gandum-gandum pun turut tercabut ketika kamu mencabut lalang-lalang itu.

30Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai musim menuai. Pada waktu musim tuai, aku akan berkata kepada para penuai: Cabutlah lalang itu lebih dahulu dan ikatlah menjadi beberapa berkas untuk dibakar, setelah itu bawalah gandum-gandum itu ke lumbungku.’”

Ibarat tentang biji sesawi dan ragi (13:31-35)

31Isa pun menyampaikan ibarat yang lain lagi kepada mereka. Sabda-Nya, “Kerajaan Surga itu dapat diibaratkan dengan benih sesawi yang diambil seseorang untuk ditabur di ladangnya.

32Benih ini adalah benih yang terkecil di antara semua benih yang ditabur. Tetapi apabila benih itu telah tumbuh, besarnya melebihi tumbuhan yang lain, bahkan kemudian menjadi pohon, sehingga burung-burung pun berdatangan dan hinggap pada cabang-cabangnya.”

33Isa pun menyampaikan ibarat lainnya kepada mereka. Sabda-Nya, “Kerajaan Surga itu dapat diibaratkan dengan ragi yang diambil oleh seorang perempuan untuk kemudian dibubuhkan pada empat puluh liter tepung sampai semuanya menjadi khamir.”

34Semua hal tentang Kerajaan Surga itu disampaikan oleh Isa kepada orang banyak melalui ibarat. Tidak satu pun yang Ia ajarkan kepada mereka tanpa ibarat.

35Dengan demikian terbuktilah kebenaran Firman yang disampaikan Allah melalui nabi-Nya, “Aku akan membuka mulut-Ku menyampaikan ibarat. Aku akan mengatakan hal-hal yang tersembunyi sejak dunia diciptakan.”

Penjelasan ibarat tentang lalang di antara gandum (13:36-43)

36Setelah itu pergilah Isa meninggalkan orang banyak, lalu masuk ke sebuah rumah. Kemudian datanglah para pengikut-Nya dan berkata kepada-Nya, “Jelaskanlah kepada kami ibarat tentang lalang yang di ladang itu.”

37Sabda Isa kepada mereka, “Orang yang menabur benih yang baik itu adalah Anak Manusia,

38dan ladang itu adalah dunia ini. Benih yang baik itu adalah anak-anak Kerajaan, dan lalang itu adalah anak-anak si jahat.

39Sedangkan seteru yang menabur benih lalang itu adalah Iblis. Musim menuai adalah hari kiamat, dan para penuai yang akan menuai itu adalah para malaikat.

40Jadi, ibarat lalang-lalang dikumpulkan kemudian dibakar dengan api, demikian jugalah akan terjadi pada hari kiamat nanti.

41Anak Manusia akan menyuruh semua malaikat-Nya untuk mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan serta semua orang durhaka, mengeluarkan mereka dari dalam Kerajaan-Nya,

42dan melemparkan mereka ke dapur api. Di tempat itu ada ratapan dan kertak gigi.

43Pada waktu itu, orang-orang saleh akan bercahaya seperti matahari di dalam Kerajaan Sang Bapa. Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar.”

Ibarat tentang harta terpendam dan mutiara yang berharga (13:44-46)

44“Kerajaan Surga itu ibarat harta karun yang terpendam di ladang. Seseorang menemukannya lalu menyembunyikannya kembali. Karena sedemikian senangnya, pergilah ia menjual segala miliknya lalu membeli ladang itu.

45Kerajaan Surga pun ibarat seorang saudagar yang mencari mutiara yang indah.

46Ketika ia mendapatkan sebutir mutiara yang bernilai tinggi, maka ia pun menjual segala miliknya lalu membeli mutiara itu.”

Ibarat tentang pukat (13:47-52)

47“Kerajaan Surga itu dapat pula diibaratkan dengan pukat yang ditebarkan di laut untuk menjaring berbagai jenis ikan.

48Setelah penuh, pukat itu ditarik ke pantai, lalu ikan-ikan yang didapat dipisah-pisahkan. Ikan-ikan yang baik disimpan dalam keranjang, sedangkan yang tidak baik dibuang.

49Demikianlah yang akan terjadi pada hari kiamat. Para malaikat akan keluar untuk memisahkan orang-orang durhaka dari orang-orang saleh.

50Kemudian orang-orang durhaka itu akan dimasukkan ke dapur api. Di tempat itu akan ada ratapan dan kertak gigi.

51Sudahkah kamu mengerti semua hal itu?” Jawab mereka kepada Isa, “Mengerti!”

52Lebih lanjut Ia bersabda kepada mereka, “Sebab itu semua ahli Kitab Suci Taurat yang mempelajari Kerajaan Surga, dapat diibaratkan dengan seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru maupun yang lama dari perbendaharaannya.”

Isa ditolak di Nazaret (13:53-58)

53Setelah Isa selesai menyampaikan semua ibarat itu, pergilah Ia dari situ.

54Kemudian Ia kembali ke kota asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang-orang di tempat ibadah mereka. Mereka pun merasa heran dan berkata, “Dari mana orang ini memperoleh hikmat dan kuasa untuk mengadakan mukjizat-mukjizat itu?

55Bukankah Ia adalah anak seorang tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maryam dan saudara-saudara-Nya adalah Yakub, Yusuf, Simon, dan Yuda?

56Bukankah semua saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita? Jadi, dari manakah Ia memperoleh semua itu?”

57Mereka semua meragukan-Nya. Tetapi sabda Isa kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di kota asalnya dan di rumahnya.”

58Di situ Isa tidak membuat banyak mukjizat oleh karena ketidakpercayaan mereka.


  Share Facebook  |  Share Twitter

 <<  Matius 13 >> 


Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel