Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [EVD]     [PL]  [PB] 
 <<  Wahyu 17 : 11 >> 

EVD: The animal that was once {alive} but is not {alive} now is an eighth ruler. This eighth ruler also belongs to the first seven rulers. And he will go away to be destroyed.


AYT: Binatang yang dahulu pernah ada, tetapi sekarang tidak ada lagi itu, adalah raja kedelapan tetapi ia termasuk dalam tujuh raja tadi, dan ia menuju kebinasaan.

TB: Dan binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah raja kedelapan dan namun demikian satu dari ketujuh itu dan ia menuju kepada kebinasaan.

TL: Adapun binatang yang dahulu ada dan yang sekarang tidak, ialah yang kedelapan, dan yang terhisab kepada ketujuhnya itu, dan ia juga masuk ke dalam kebinasaan.

MILT: Dan binatang buas yang pernah ada dan sekarang tidak ada, dia juga adalah yang kedelapan, dan dia berasal dari yang tujuh itu, dan dia sedang menuju kepada kebinasaan.

Shellabear 2010: Binatang yang pernah ada tetapi sudah tidak ada lagi itu ialah raja yang kedelapan. Ia adalah salah satu dari ketujuh raja itu juga, dan ia sedang menuju kebinasaan.

KS (Revisi Shellabear 2011): Binatang yang pernah ada tetapi sudah tidak ada lagi itu ialah raja yang kedelapan. Ia adalah salah satu dari ketujuh raja itu juga, dan ia sedang menuju kebinasaan.

Shellabear 2000: Binatang yang pernah ada tetapi sudah tidak ada lagi itu ialah raja yang kedelapan. Ia adalah salah satu dari ketujuh raja itu juga, dan ia sedang menuju kebinasaan.

KSZI: Binatang yang pernah wujud dan yang tidak wujud lagi itu adalah raja yang kelapan, dan asalnya daripada yang ketujuh. Ia juga akan menuju kebinasaan.

KSKK: Binatang yang pernah ada tetapi sekarang tidak ada itu ia sendiri adalah raja kedelapan dan namun demikian satu dari ketujuh itu; dan ia pun menuju kebinasaan.

WBTC Draft: Binatang yang dahulu pernah hidup dan sekarang tidak lagi, itulah raja kedelapan. Raja kedelapan itu termasuk juga kepada ketujuh raja yang pertama. Dia akan pergi untuk dibinasakan.

VMD: Binatang yang dahulu pernah hidup dan sekarang tidak lagi, itulah raja kedelapan. Raja kedelapan itu termasuk juga kepada ketujuh raja yang pertama dan dia akan pergi untuk dibinasakan.

AMD: Selain tujuh raja itu, ada juga raja kedelapan. Raja kedelapan itu adalah binatang itu, yang dulu pernah hidup, tetapi sekarang tidak lagi. Ia juga termasuk dalam kelompok tujuh raja yang pertama. Dan, dia sedang menuju kebinasaan.

TSI: Nah, seperti yang saya katakan, binatang berwarna merah itu dulu hidup di dunia, tetapi sekarang tidak ada lagi. Dulu dia juga salah satu dari ketujuh raja itu. Tetapi ketika dia hidup kembali, dia akan terhitung sebagai raja kedelapan. Lalu dia akan dibinasakan ke dalam neraka.

BIS: Dan binatang yang dahulu pernah hidup, tetapi sekarang tidak hidup lagi, adalah raja yang kedelapan. Ia adalah salah satu dari ketujuh raja itu juga, yang sekarang sedang pergi menuju kebinasaan.

TMV: Binatang yang dahulu pernah hidup, tetapi sekarang tidak hidup lagi, melambangkan raja kelapan. Dia salah satu daripada tujuh orang raja itu juga dan sedang menuju kepada kebinasaan.

BSD: Binatang yang dahulu pernah ada namun sesudah itu tidak ada, adalah salah satu dari ketujuh raja itu yang sekarang akan hilang sama sekali. Ia itulah yang akan muncul kembali sebagai raja yang kedelapan.

FAYH: Binatang merah tua yang telah mati ialah raja yang kedelapan, yang sudah memerintah sebagai salah seorang dari ketujuh raja itu. Sesudah pemerintahannya yang kedua kali, ia juga akan binasa.

ENDE: Dan Binatang jang sudah ada dan tidak ada lagi itu, adalah jang kedelapan, namun ia satu dari ketudjuh ekor itu, dan dia akan binasa.

Shellabear 1912: Adapun bintang yang sudah ada dan yang tiada lagi itu, maka ialah yang kedelapan, dan asalnya dari pada ketujuh itu, dan ia juga lalu kebinasaan.

Klinkert 1879: Adapon binatang jang dehoeloe ada, sakarang tiada, ija-itoe djoega jang kadoelapan dan terbitnja daripada jang katoedjoeh itoe, maka laloe kapada kabinasaan.

Klinkert 1863: Maka itoe binatang jang soedah ada, tetapi tiada, maka dia djoega jang kadelapan, jang terbit dari katoedjoeh itoe, serta masok dalem kabinasaan.

Melayu Baba: Dan itu binatang yang sudah ada, dan skarang t'ada, dia sndiri jadi yang nombor lapan, dan asal-nya deri-pada itu tujoh, dan dia pun pergi masok kbinasa'an.

Ambon Draft: Maka binatang itu jang sudah ada dan bukan ada lagi, itu sondiri djuga ada jang kadulapan, dan sudah terbit deri katudjoh itu, dan berangkat pergi kapada kabi-nasa; an.

Keasberry 1853: Burmula adapun binatang yang tulah ada itu, tutapi tiada, maka iyalah juga yang kadulapan, yang tulah deripada tujoh itu, surta masuklah iya kadalam kabinasaan.

Keasberry 1866: Bŭrmula adapun binatang yang tŭlah ada itu, tŭtapi tiada, maka iyalah juga yang kadŭlapan, yang tŭlah deripada tujoh itu, sŭrta masoklah iya kŭdalam kabinasaan.

Leydekker Draft: Maka Dabet jang sudah 'ada, hanja tijada 'ada, lagi 'ija djuga 'ada Radja jang kadawlapan, dan sudah terbit deri pada katudjoh 'itu, dan pergi lalu kapada kabinasa`an.

AVB: Binatang yang pernah wujud dan yang tidak wujud lagi itu ialah raja yang kelapan, dan asalnya daripada yang ketujuh. Ia juga akan menuju kebinasaan.

Iban: Nyadi pasal jelu ti udah idup dulu menya, tang enda agi idup diatu, nya raja ti kelapan, tang iya nya siku ari sida ke tujuh iku nya, lalu iya deka dirusak.


TB ITL: Dan <2532> binatang <2342> yang <3739> pernah ada <1510> dan <2532> yang sekarang tidak <3756> ada <1510> itu, ia <1510> <0> sendiri <846> adalah <0> <1510> raja kedelapan <3590> dan <2532> namun demikian satu dari <1537> ketujuh <2033> itu dan <2532> ia menuju <5217> kepada <1519> kebinasaan <684>. [<2532> <1510>]


Jawa: Anadene si kewan kang maune ana, saiki ora ana, iku dhewe dadi raja kang kawolu lan sanadyan mangkono dadi panunggalane kang pitu iku, sarta marani karusakan.

Jawa 2006: Anadéné kéwan kang mauné ana, saiki ora ana, iku dhéwé dadi raja kang kawolu lan iya tunggalé kang pitu iku, sarta bakal ngalami rusak.

Jawa 1994: Ana déné si kéwan, sing mauné ana, saiki ora ana, kuwi raja kang kawolu. Raja kuwi tunggalé raja pitu sing bakal kasirnakaké mau.

Jawa-Suriname: Lah Kéwané, sing mauné ènèng, saiki ora ènèng, kuwi ratu sing nomer wolu. Ratu kuwi tunggalé karo ratu pitu sing bakal diambrukké mau.

Sunda: Satona sorangan anu bareto hirup ayeuna geus henteu, eta lambang raja nu kadalapan, kaasup keneh ka nu tujuhan. Ayeuna keur neang pibinasaeunana.

Sunda Formal: Ari eta sato anu asal aya, tapi tuluy ngiles teh, nya eta perlambang raja nu kadalapan anu milu ka golongan anu tujuhan tea sarta eta oge baris binasa.

Madura: Dineng keban se lamba’ tao odhi’ tape sateya ta’ odhi’ pole rowa, jareya rato se nomer ballu’. Tamaso’ sala settong dhari rato se kapetto gella’, se sateya teppa’na entar nojju ka kaancoran.

Bauzi: Labi ame na ohemnabu labe am sobu lam amu dita ahedi godume fa etei setehena labe aho fa ame etei gagoho boehàda tujuh laba laha vi tau vazisi boehàdateli ame boehàda zi lam ab delapanlelo modemam bak. Am gi ame boehàda tujuhlehena zi lamti uloholi bisi fai bak meedam labe Alat beodume gi labaha bohu geàdam bak laba ba la tame.

Bali: Tur satone ane laadne ada ento, nanging ane jani suba tusing ada, nah ento pararatune ane kaping kutus, nanging dadi salah tunggal uli ane pepitu ento, tur ia bakal kasirnayang.

Ngaju: Tuntang meto je bihin puji belom, tapi toh dia belom tinai, jete rajan kakaput. Ie te puna ije bara kare raja te kea, je wayah toh puna manalih kabinasa.

Sasak: Dait binatang saq laẽq sampun araq, laguq mangkin ndẽq araq malik, nike raje saq kebaluq. Ie ẽndah salaq sopoq lẽman kepituq raje nike, saq mangkin nuju kebinasean.

Bugis: Sibawa olokolo’ iya engkaé naengka natuwo riyolo, iyakiya makkekkuwangngé dé’na natuwona, iyanaritu arung maaruwaé. Sala séddinna towi polé ri iyaro arung pitué, iya makkekkuwangngé mattengngang mattuju lao ri abinasangngé.

Makasar: Na anjo olo’-olo’ le’baka attallasa’, mingka tenamo kamma-kamma anne, iaminjo karaeng makasagantujua. Battu ri kalase’renna tonji ri anjo tujua karaeng, a’lampayamo kamma-kamma anne mange ri kapanrakanga.

Toraja: Iatu olo’-olo’ tu den dolona, na totemo pa’demo, iamo ma’pengkaruanna, sia sangbilangan sola tu pitunna, sia mentama duka kasanggangan.

Duri: Ia joo olok-olok denmo natuo tonna anu', apa matemo too, iamo raja mangpengkarua. Ia tee raja mangpengkarua sala mesa'na joo pitu raja, na la dicalla te'da cappa'na.

Gorontalo: Mahaluku u omo-omolu ma yiloluwo bo masatiya ma diduluwo wawu u ma talu-talu mao ode ubinasa boyito, tiyo olongiya ta owaluliyo. Bo tiyo olo tala ngota to wolota lo olongiya pitulota boyito.

Gorontalo 2006: Wau binatangi u muloololio mai mapee̒enta tilumumulo, bo botia diilalo tilumumulo, deu̒ito-yito olongia u owalulio. Tio yito tala tuwau lo opitu olongia boito olo, u botia donggo dulu-dulunga ode obobinasa.

Balantak: Ka' ayop men mbaripian isian kasee koini'i nosianmo, iamo a tomundo' men kowalu'na. Ia uga' tonsoop tomundo' na pipitu' tomundo' men mbaripian iya'a ka' koini'i i ia banta-bantangmo montorumpaki silaka'.

Bambam: Anna indo olo'-olo' to peande to puham kende' sapo' pa'dem temo, la ia siam tomahaja kakahuanna. Anna ia siam mesa indo pitu tomahaja anna la nahua katilakaam lambi' mate sule lako salako-lakona.

Kaili Da'a: Binata to natuwu nokolu pade we'i-we'i da'a mana naria, i'a etumo magau kawalumba'ana. Tapi i'a etu wo'u samba'a nggari tatongo magau pitumba'ana pani'a. Kaopuna i'a kana rasuku sampe ri kasae-saena.

Mongondow: Bo mahaḷuk inta pernah nobiag kolipod, ta'e diaídon in tana'a makow, tua in raja inta iwaḷunya. Sia tua in tobatuíbií doman raja kon sigad naya pitu tua, inta masa na'a koyogot mayak in tampat koyoyangan monia.

Aralle: Yato olo'-olo' ang dolu aha ampo' dinoa mateng, dianto tomaraya kakahuanna. Dia tuntone' mesa di alla'na yato pitu tomaraya ang la mane tallang dinoa.

Napu: Hadua hangko i datu au pitu inona ina mai mbuli bona moparenta; iami binata au tuwo hangkoya hai au barapi ara ide-ide. Ia ina mai mbuli mewali datu kaualuna. Agayana kahopoana datu iti batena rahuku duuna kamahae-haea.

Sangir: Kụ binatang kạngerẹ nạung měbẹ̌biahẹ̌, arawe orasẹ̌ ini seng tawe nẹ̌biahẹ̌, ute kai ratu kaual᷊une. I sie ute mal᷊aing sěngkatau wọu ratu i sire pitu e, kụ orasẹ̌ ini e mětẹ̌timona kawawinasa.

Taa: Wali mangkonong binatang to tuwu tempo ruyu pei ia matem, ia semo to mawali wo’u makole to kawayu. Ia samba’a yako ri makole to pitu, pei tempo ia tuwu muni ia mawali makole to kawayu, pei ia darapakaja’aka yau.

Rote: Ma bana fo makahulu na naso'da hai tehu besak ia ta naso'da so'o ka nde bee na, nde mane kafalu a. Ndia nde manek esa neme mane kahituk sila la mai boe, fo besak ia ana la'ok nasale leo mamana momopo-mamate ka neu.

Galela: De o haiwani magena isoneka, duma asa ioho de yahino kali, una magena o kolano ma tupaangeka, de lo o kolano yatumudingi manga sidongirabano. Una magena done asa o Gikimoi wisisa.

Yali, Angguruk: Pak ino welatisi angge famen eleg atisiyon ino ap suwon likinon wereg. At ino likinon wereg angge famen it sabiren itano sehelimu at misig wereg lit mondabi siyag atuk ambeg lahu.

Tabaru: De 'o haewani gee ma sira 'i'ahuokau ma ne'ena ko'uwau, ge'ena la 'o koana gee yatumudiingi yokoana 'iduanga de 'unali. 'Una ge'ena gee 'o koana yatumudiingino go'ona, gee ma 'orasi ne'ena naga ma Jo'oungu ma Dutu wibinasau.

Karo: Janah rubia-rubia si nai lit e, tapi genduari lanai lit, e me raja si pewaluhken. Asalna i bas raja si pitu ndai nari, janah lawes guna ikernepken.

Simalungun: Ia binatang na adong hinan, anjaha sonari seng dong be, ai do na paualuhkon, anjaha humbani na pitu ai do ai, anjaha na laho ma ia hu hamagouan.

Toba: Ia binatang na mangolu najolo, gabe ndang mangolu be, i do na paualuhon; laos sian na pitu ondeng do ibana, jadi na laho tumopot hamagoan.

Dairi: Ukum binatang sipernah nggelluh i arnia, tapi oda nè lot ukum bagèndari, imo raja peualuhken, sada raja ipas sipitu i nai, bagèndari enggo berkat mi kemmagoon.

Minangkabau: Binatang nan dawulu panah iduik, tapi kiniko indak iduik lai, adolah rajo nan kasalapan. Inyo adolah salah ciyek dari katujuah rajo tu juwo, nan kiniko sadang payi manuju kabinasoan.

Nias: Ba urifõ si no irai auri andrõ fõna, ba si lõ iada'e, no razo numero w̃alu. No samõsa ia gõi moroi ba zi dafitu razo andrõ, sanaw̃a fa'atekiko iada'e.

Mentawai: Iageti tarimeu sipuririmanua siburú, tápoi kineneiget táan muririmanua nia mitsá, iaté rimata sikabalunia. Nia néné, iaté sara ka talagat tai rimata sipitu leú et, oto kineneiget aian lé nia memei masiailiaké kasubuat.

Lampung: Rik binatang sai tumbai pernah hurik, kidang tano mak hurik lagi, iado raja sai kewalu. Ia iado salah sai jak kepitu raja udi juga, sai tano lagi nuju binasa.

Aceh: Dan beulatang nyang masa ilée ka lheueh udeb, teuma jinoenyoe hana udeb lé, na kheueh raja nyang keulapan. Jihnyan na kheueh sidroe lamkawan tujoh droe raja nyan, nyang jinoenyoe teungoh jijak ubak keubinasaan.

Mamasa: Anna inde olo'-olo' mangka tuo sapo pa'demi temoe, ia siamo tomaraya kakaruanna. Anna ia siamo duka' mesa inde pitu tomarayae, to la laomo umpellambi'i kasanggangan.

Berik: Ane twen kakala gwanan gwelaiserem, jengga jei namwer gamjon jei jam gweyan, jeiba rajana gamjon aaiserem tuju Raja gwanan jes gamserem. Ane jei ga jam sofsa taman tokwagiribe gase taasini, fus.

Manggarai: Kaka hitut manga dé’ity danong, maik te ho’on toég mangay, ngong raja te alon. Hia hitu cengata oné-mai pitud raja situ ata tiong te ampusy gi.

Sabu: Jhe ne bhada do pa uru he do ngaddi ta muri, tapulara pa dhara awe nadhe adho ke do muri, no ke ne duae do kearu ne. No do naanne heddau ti do pidu duae do na harre lema, do pa awe nadhe do pa dhara ju la dhara lua apa nga kerewe ke.

Kupang: Sakarang beta kasi tau soꞌal itu binatang buas yang dolu idop, ma sakarang su mati. Dolu dia ju maso itu tuju raja, ma nanti dia kambali pegang parenta ko jadi raja nomer dalapan. Nanti dia ju kaná ancor buang.

Abun: Suge doketke gato suga nyim ne mbau, wo su ré yo mbau o nde, bere mbau satu o, ete ma tepsu yeraja kedomunggwo. Suge ne tepsu yeraja dik yo mo yeraja mufit ne dom. Bere Yesus Kristus gu an kwop wé, suge ne bere ibit re.

Meyah: Noba mar ofogog egens insa koma ongga engker sis fob, noba ongga rusnok rinek ofa deika guru, ofa bera erek raja ongga cinja orfomu ongga omokahma otoij raja cinja erfeka insa koma. Noba ofa bera Allah emeij gij mahmei meren tein si.

Uma: Binata to tuwu' owi pai' uma-ipi ria tempo toi, hi'a-mi magau' kawalu-na. Aga magau' kawalu-na toe, hadua ngkai magau' to pitu we'i. Pai' ka'omea-na magau' toei bate rahuku' duu' kahae–hae-na.

Yawa: Muno ana mamun, opi wusyinoe no to muno soamo kakai to, wepamo akarijo titi kaumandeije pije. Opamo ato siso kaururume umaso matavon. Arono de akato, indati Amisye po andamisy.


NETBible: The beast that was, and is not, is himself an eighth king and yet is one of the seven, and is going to destruction.

NASB: "The beast which was and is not, is himself also an eighth and is one of the seven, and he goes to destruction.

HCSB: The beast that was and is not, is himself the eighth, yet is of the seven and goes to destruction.

LEB: And the beast that was, and is not, is also himself an eighth, and is of the seven, and he is going to destruction.

NIV: The beast who once was, and now is not, is an eighth king. He belongs to the seven and is going to his destruction.

ESV: As for the beast that was and is not, it is an eighth but it belongs to the seven, and it goes to destruction.

NRSV: As for the beast that was and is not, it is an eighth but it belongs to the seven, and it goes to destruction.

REB: As for the beast that once was alive and is alive no longer, he is an eighth -- and yet he is one of the seven, and he is going to destruction.

NKJV: "And the beast that was, and is not, is himself also the eighth, and is of the seven, and is going to perdition.

KJV: And the beast that was, and is not, even he is the eighth, and is of the seven, and goeth into perdition.

AMP: And as for the beast that [once] was, but now is no more, he [himself] is an eighth ruler (king, head), but he is of the seven {and} belongs to them, and he goes to perdition.

NLT: The scarlet beast that was alive and then died is the eighth king. He is like the other seven, and he, too, will go to his doom.

GNB: And the beast that was once alive, but lives no longer, is itself an eighth king who is one of the seven and is going off to be destroyed.

ERV: The beast that was once alive but is no longer living is an eighth ruler. This eighth ruler also belongs to the first seven rulers. And he will go away to be destroyed.

BBE: And the beast which was, and is not, is himself the eighth, and is of the seven; and he goes into destruction.

MSG: The Beast that once was and is no longer is both an eighth and one of the seven--and headed for Hell.

Phillips NT: As for the animal which once lived but now lives no longer, it is an eighth king which belongs to the seven, but it goes to utter destruction.

DEIBLER: The beast that lived before and then was not alive will be the eighth ruler. He will be evil like the seven rulers were, but God will surely destroy him.

GULLAH: De beast wa been a lib fo, bot ain a lib no mo, e de king wa mek eight. E blongst ta de seben king dem, an e da gwine off ta place weh dey gwine stroy um.

CEV: You also saw a beast that used to be and no longer is. That beast is one of the seven kings who will return as the eighth king, but only to be destroyed.

CEVUK: You also saw a beast that used to be and no longer is. That beast is one of the seven kings who will return as the eighth king, but only to be destroyed.

GWV: The beast that was and is no longer is the eighth king. It belongs with the seven kings and goes to its destruction.


NET [draft] ITL: The beast <2342> that <3739> was <1510>, and <2532> is <1510> not <3756>, is <1510> himself <846> an eighth <3590> king and <2532> yet is <1510> one of <1537> the seven <2033>, and <2532> is going <5217> to <1519> destruction <684>.


  Share Facebook  |  Share Twitter

 <<  Wahyu 17 : 11 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel