Dual PanelPeringatan terhadap perzinahan
1DENGARKANLAH aku, Anakku! Aku yakin akan apa yang kukatakan; dengarkanlah!
2Jagalah dirimu, supaya jangan engkau bersikap kurang bijaksana sehingga membocorkan suatu rahasia yang penting.
3Karena bibir seorang pelacur semanis madu, dan cumbu rayu adalah senjatanya.
4Tetapi kemudian ia menjadi pahit seperti empedu dan tajam seperti pedang bermata dua.
5Ia membawa engkau kepada maut dan neraka.
6Karena ia tidak mengenal jalan yang menuju kepada hidup. Ia menyusuri jalan yang sesat dan tidak menyadari ke mana jalan itu akan membawa dia.
7Hai anak-anak muda, dengarkanlah aku dan janganlah sekali-kali melupakan apa yang akan kukatakan:
8Larilah dari dia! Jangan pergi ke dekat rumahnya,
9supaya engkau jangan tergoda oleh dia serta kehilangan keremajaanmu, dan sisa hidupmu dikuasai oleh orang yang kejam dan tidak berbelas kasihan;
10kalau-kalau kekayaanmu jatuh ke tangan orang lain, dan engkau menjadi budak orang yang tidak dikenal.
11Kalau-kalau kemudian engkau mengerang karena sakit dan malu ketika penyakit kotor menggerogoti tubuhmu,
12dan engkau berkata, "Ah, kalau saja dulu aku mau menerima ajaran! Kalau saja aku tidak mengikuti jalanku sendiri!
13Ah, mengapa aku tidak mau mendengar nasihat? Mengapa aku begitu bodoh?
14Sekarang aku harus menanggung malu di depan banyak orang."
15Minumlah dari sumurmu sendiri, Anakku -- tetaplah setia kepada istrimu sendiri.
16Mengapa engkau harus mendapat anak dari pelacur?
17Mengapa memiliki anak bersama dengan wanita yang bukan istrimu?
18Biarlah kejantananmu menjadi berkat; bersukacitalah atas istri masa mudamu.
19Biarlah kelembutan dan pelukannya yang mesra memuaskan engkau. Biar kasihnya sajalah yang memenuhi engkau dengan sukacita.
20Mengapa engkau mencari kesenangan dari pelacur dan memeluk yang bukan milikmu?
21Karena Allah mengenal engkau dan memperhatikan segala gerak-gerikmu.
22Orang jahat binasa oleh dosa-dosanya sendiri, yang bagaikan tali menjerat dan mengikat dia.
23Ia mati karena ia tidak mau mendengarkan kebenaran. Ia telah membiarkan dirinya dituntun ke dalam kebodohan.