Dual PanelHidup ini singkat; sesudah mati tidak ada pengharapan lagi
1"BETAPA rapuhnya manusia, betapa singkat hidupnya, betapa banyak kesulitannya!
2Ia mekar seperti bunga, lalu layu; seperti bayangan yang lewat, ia segera lenyap.
3Haruskah Engkau bersikap keras terhadap manusia yang rapuh itu dan membawanya ke hadapan-Mu untuk diadili?
4Bagaimana mungkin Engkau menuntut kesucian dari orang yang lahir dalam keadaan najis?
5Karena Engkau telah menetapkan batas hidup manusia; jumlah hari dan bulannya sudah di tangan-Mu. Tidak ada seorang pun yang dapat melampauinya.
6Tidak dapatkah Engkau memberikan kepadanya sedikit istirahat? Palingkanlah wajah-Mu yang penuh murka itu dari dia agar ia dapat menikmati ketentraman pada akhir hidupnya seperti seorang upahan menikmati akhir hari kerjanya.
7"Bagi pohon masih ada harapan sebab bila ditebang akan bertunas lagi. Padanya akan tumbuh cabang-cabang baru yang segar.
8Walaupun akarnya telah tua di dalam tanah dan tunggulnya membusuk, pohon dapat bertunas dan berkembang lagi pada saat tersentuh air, dan menjadi seperti tumbuhan yang baru.
9(14-8)
10Tetapi, bila manusia mati dan dikubur, ke manakah rohnya akan pergi?
11Seperti air di dalam danau yang menguap, seperti sungai yang mengering pada musim kemarau,
12demikianlah manusia yang terbaring untuk terakhir kalinya. Ia tidak akan bangkit kembali sampai langit ditiadakan. Ia tidak akan bangun lagi dan tidak akan dibangunkan dari tidurnya.
13Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku di dunia orang mati, dan melupakan aku di situ sampai murka-Mu reda. Tetapi tentukanlah hari untuk mengingat aku kembali (supaya aku beroleh kemurahan-Mu)!
14"Jika manusia mati, apakah ia akan hidup kembali? Pandangan itu memberikan pengharapan kepadaku dalam pergumulan hidup ini sehingga aku menanti-nantikan hari pembaruanku.
15Engkau akan memanggil dan aku akan datang, Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu (dan akan memberikan ganjaran sesuai dengan perbuatanku).
16Sesungguhnya Engkau menghitung setiap langkah hidupku yang sangat singkat ini, dan memperhatikan setiap dosa yang kubuat.
17Engkau mengumpulkan semua kesalahanku dan membungkusnya rapat-rapat, lalu memberinya meterai untuk dijadikan bukti pada hari perhitungan itu.
18"Gunung-gunung menjadi aus dan runtuh, lalu lenyap. Air mengikis batu menjadi pasir. Hujan lebat menghanyutkan tanah. Demikian jugalah Engkau menghancurkan pengharapan manusia.
19(14-18)
20Engkau selalu menentang dia, akhirnya ia pun lenyap dari atas pentas kehidupan. Engkau menjadikannya tua dan berkerut-kerut, lalu menyuruhnya pergi. Apakah anak-anaknya akan dihormati, ia tidak tahu. Apakah mereka gagal dan menghadapi musibah, ia pun tidak tahu.
21(14-20)
22Baginya hanya ada kesedihan dan kesakitan."