Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [NLT]     [PL]  [PB] 
 <<  Daniel 12 : 13 >> 

NLT: "As for you, go your way until the end. You will rest, and then at the end of the days, you will rise again to receive the inheritance set aside for you."


AYT: “Akan tetapi, kamu, Daniel, pergilah sampai kesudahan tiba. Kamu akan beristirahat dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada akhir zaman.”

TB: Tetapi engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman, dan engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada kesudahan zaman."

TL: Tetapi engkau, hai Daniel! pergilah kepada ajalmu dan berhentilah, dan hendaklah engkau sedia akan menerima untungmu pada akhir zaman.

MILT: Namun engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman; karena engkau akan beristirahat dan bangkit untuk mendapat bagianmu pada akhir zaman."

Shellabear 2010: Tetapi engkau, pergilah sampai tiba ajalmu. Engkau akan beristirahat dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada akhir zaman.”

KS (Revisi Shellabear 2011): Tetapi engkau, pergilah sampai tiba ajalmu. Engkau akan beristirahat dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada akhir zaman."

KSKK: Sedang engkau, ikutilah jalanmu sampai akhir. Engkau akan beristirahat dan akan bangkit menerima upahmu pada akhir zaman."

VMD: Tetapi engkau Daniel, pergi dan hiduplah sampai akhir hidupmu. Engkau akan mendapat peristirahatan. Pada akhirnya engkau akan bangkit dari kematian dan memperoleh bagianmu dari perjanjian itu.”

BIS: Engkau Daniel, setialah sampai akhir. Engkau akan meninggal, tetapi akan bangkit untuk menerima upahmu pada akhir zaman."

TMV: Engkau Daniel, harus setia sampai akhir. Engkau akan meninggal, tetapi engkau akan bangkit untuk menerima ganjaranmu pada akhir zaman."

FAYH: "Sekarang pergilah engkau sampai tiba akhir hidupmu. Maka engkau akan mendapat perhentian dan kelak engkau akan bangkit lagi untuk menerima bagianmu yang sepenuhnya pada akhir zaman."

ENDE: Adapun engkau, pergilah dan beristirahatlah untuk bangkit kembali bagi nasibmu pada achir djaman." (13-1) Adalah seorang-orang diam di Babel, Jojakim namanja. (13-2) Ia mengambil seorang isteri, jang bernama Susana binti Helkia. Dia itu amat sangat elok dan takut kepada Tuhan. (13-3) Karena orangtuanja mursjid, maka puteri mereka dididik menurut Taurat Musa. (13-4) Adapun Jojakim amat kaja dan memiliki sebuah taman, jang berdekatan dengan rumahnja. Karena ia jang paling terhormat dari sekalian orang, maka orang2 Jahudi biasa berhimpun padanja. (13-5) Nah, pada tahun itu ada dua orang tua2 dari antara rakjat jang ditundjuk mendjadi hakim. Tentang mereka itu Penguasa telah bersabda: "Kefasikan telah datang dari Babel, dari kaum tua2, dari para hakim, jang berlagak pengemudi rakjat." (13-6) Mereka sering mengundjungi rumah Jojakim, tempat setiap orang jang mempunjai suatu perkara datang kepada mereka. (13-7) Apabila mendjelang tengah hari rakjat sudah pergi, masuklah Susana untuk ber-djalan2 ditaman suaminja. (13-8) Kedua orang tua2 itu setiap hari mengintip dia, apabila ia masuk dan ber-djalan2 disitu. Maka timbullah nafsu berahi kepadanja dalam hati mereka. (13-9) Mereka lupa daratan dan membuang muka, supaja djangan memandang Surga dan djangan ingat akan keputusan jang adil. (13-10) Walaupun ke-dua2nja dirundung keinginan kepadanja, namun mereka tidak memberitahukan sakit berahi mereka satu sama lain. (13-11) Sebab mereka merasa malu, untuk mengakui nafsu berahi mereka, bahwa mereka ingin berseketiduran dengan dia. (13-12) Maka setiap hari dengan asjiknja mereka mengintai hendak melihat dia. (13-13) Sekali peristiwa berkatalah jang satu kepada jang lain: "Marilah kita pulang sadja, sebab sudah waktunja makan siang." Lalu mereka berpisah dan pergi. (13-14) Tetapi dengan ber-putar2 mereka kembali lagi ketempat itu djuga. Terpaksa mereka lalu saling menguraikan sebab-musababnja dan mereka mengakui nafsu berahi mereka. Maka mereka merantjangkan ber-sama2 untuk mendapatkan dia seorang diri. (13-15) Sedang mereka menjempat, ia pergi lagi ketaman, sebagaimana sudah lama biasa, hanja disertai dua babu. Karena udaranja panas, maka ia mau mandi ditaman itu. (13-16) Tiada seorangpun ada disana selain kedua orang tua2 itu, jang menjembunjikan diri seraja mengintip dia. (13-17) Katanja kepada babu2nja: "Ambilkanlah aku minjak dan urap dan tutupkanlah pintu2 taman, maka aku dapat mandi." (13-18) Mereka memperbuat apa jang disuruhnja kepada mereka. Mereka menutup pintu2 taman dan keluar lewat pintu samping untuk mengambil jang diperintahkan itu, tanpa melihat orang tua2 itu, karena orang2 itu bersembunji. (13-19) Segera setelah babu2 itu keluar, bangunlah kedua orang tua2 itu, dan ber-gegas2 kepadanja, (13-20) dan berkata: "Lihatlah, pintu2 taman sudah tertutup dan tidak ada jang memandang kita. Kami amat tjinta berahi kepadamu, memberi hati sadja dan tidurlah ber-sama2 dengan kami. (13-21) Djika tidak, maka kami akan naik saksi terhadapmu, bahwa seorang pemuda kedapatan padamu dan bahwa oleh karenanja engkau telah menjuruh babu2 itu pergi." (13-22) Susana bernafas, lalu berkata: "Aku disesakkan sekeliling. Sebab djika hal itu kulakukan, maka mati menantiku, dan djika tidak kulakukan, maka aku tak akan lolos dari tanganmu. (13-23) Namun demikian, lebih baiklah bagiku djatuh kedalam tanganmu tanpa berlaku demikian, daripada berbuat dosa terhadap Tuhan." (13-24) Susana lalu ber-teriak2 dengan suara njaring, tetapi kedua orang tua2 itupun ber-teriak2 djuga lawan dia. (13-25) Jang satu berlari untuk membuka pintu taman. (13-26) Demi teriak ditaman itu didengar oleh orang2 jang ada didalam rumah, ber-gegas2 masuklah mereka lewat pintu samping untuk melihat apa jang terdjadi dengannja. (13-27) Setelah kedua orang tua2 itu, memberikan keterangan2, maka amat malulah pelajan2 itu, sebab belum pernah hal jang demikian itu dikatakan tentang Susana. (13-28) Ketika keesokan harinja rakjat berkumpul lagi pada Jojakim, suaminja, datanglah pula kedua orang tua2 itu penuh dengan angan2 fasik terhadap Susana untuk mematikan dia. (13-29) Didepan rakjat mereka berkata: "Suruhlah ambil Susana binti Helkia, isteri Jojakim!" Maka diambillah dia. (13-30) Ia datang disertai orangtuanja, anak2nja dan kaum kerabatnja. (13-31) Adapun Susana teramat djelita dan tjantik parasnja, (13-32) Durdjana2 itu menjuruh tanggalkan lajahnja - sebab dia itu berlajah - supaja mereka dapat menggairahkan ketjantikannja. Sanak-saudaranja dan semua jang melihatnja menangis. (13-34) Sementara kedua orang tua2 itu berdiri di-tengah2 rakjat dan menumpangkan tangan mereka diatas kepalanja, (13-35) ia sendiri menengadah ke Surga sambil menangis, sebab hatinja tetap pertjaja pada Tuhan. (13-36) Lalu kata orang tua2 itu: "Sedang kami berdua sadja ber-djalan2 ditaman, masuklah ia ber-sama2 dengan dua sahaja kesana, lalu ditutuplah pintu2 taman itu dan disuruhnja sahaja2 itu pergi. (13-37) Kemudian datanglah seorang pemuda, jang bersembunji disitu kepadanja dan berbaring sertanja. (13-38) Ketika kami, jang ada disudut taman, melihat kefasikan itu, kami lalu ber-lari2 kepada mereka. (13-39) Walaupun kami melihat mereka tidur ber-sama2 disana, namun kami tidak dapat menangkap orang itu, karena ia lebih kuat daripada kami dan membuka pintu lalu melarikan diri. (13-40) Tapi dia ini kami pegang dan kami tanjai siapa pemuda itu. (13-41) Ia tidak mau memberitahu kami. Inilah kesaksian kami." Himpunan itu pertjaja akan mereka, oleh karena mereka itu orang tua2 diantara rakjat dan hakim, lalu mendjatuhkan hukuman mati kepadanja. (13-42) Maka Susana berseru dengan suara njaring: "Allah jang kekal, jang mengetahui jang tersembunji dan mengenal segala sesuatu, sebelum terdjadi, (13-43) Engkau tahu, bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadapku. Lihatlah, aku mati, meskipun aku tidak memperbuat sesuatupun dengan mana aku diburukkan mereka." (13-44) Maka Tuhan mendengarkan suaranja. (13-45) Ketika ia dibawa keluar untuk dihabisi njawanja, maka Allah membangkitkan roh jang sutji seorang anak muda, Daniel namanja, (13-46) jang berseru dengan suara njaring: "Aku tak bersalah akan darahnja!" (13-47) Maka segenap rakjat berpaling kepadanja dan berkata: "Apakah maksudnja jang kaukatakan itu?" (13-48) Ia berdiri di-tengah2 mereka dan berkata: "Demikian bodohkah kalian ini, hai bani Israil? Adakah kalian menghukum seorang puteri Israil tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti? (13-49) Kembalilah ketempat pengadilan, sebab mereka telah memberikan kesaksian palsu terhadapnja!" (13-50) Rakjat ber-gegas2 kembali dan orang tua2 itu berkata kepadanja: "Kemarilah, duduklah di-tengah2 kami dan beritahu kami, sebab kepadamu Allah telah menganugerahkan pengetahuan." (13-51) Lalu kata Daniel kepada orang2: "Pisahkanlah mereka itu djauh2 satu sama lain maka aku akan memeriksa mereka." (13-52) Ketika mereka itu sudah di pisahkan satu sama lain, lalu dipanggilnja salah seorang dan berkatalah ia kepadanja: "Hai orang jang sudah beruban dalam kedjahatan, sekarang didatangilah engkau oleh dosa2, jang dahulu telah kauperbuat, (13-53) dengan mendjatuhkan putusan2 jang tak adil, dengan menghukum orang jang tak bersalah dan melepaskan orang jang bersalah, walaupun Tuhan telah bersabda: "Orang tak bersalah dan jang djudjur djanganlah kaubunuh". (13-54) Nah sekarang, djika engkau sungguh2 melihat dia, katakanlah: Dibawah pohon apakah telah kaulihat mereka bertjampur?" Sahutnja: Dibawah pohon mesui." (13-55) Kembali Daniel berkata: "Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaekat Allah sudah menerima firman dari Allah untuk membelah engkau!" (13-56) Sesudah ia disuruh pergi, ia lalu menjuruh bawa jang lain kepadanja. Berkatalah ia kepadanja: "Hai keturunan Kena'an dan bukan keturunan Juda, ketjantikan telah merangsangmu dan nafsu berahi telah membengkokkan hatimu. (13-57) Begitulah engkau biasa berbuat dengan puteri2 Israil dan mereka bertjampur denganmu karena ketakutan. Tetapi seorang puteri Juda tidak mau menanggung kefasikanmul (13-58) Nah sekarang, katakanlah kepadaku: Dibawah pohon apakah telah kaudapati mereka itu bertjampur?" Sahutnja: "Dibawah pohon berangan." (13-59) Kembali Daniel berkata: "Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaekat Allah sudah me-nunggu2 dengan pedang terhunus untuk membahan dikau dan membinasakan dikau!" (13-60) Maka ber-seru2lah seluruh himpunan itu dengan suara njaring dan mereka memudji Allah, jang menjelamatkan siapa sadja jang berharap kepadaNja. (13-61) Dan serentak mereka bangkit lawan kedua orang tua2 itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut orange itu sendiri, bahwa mereka itu telah memberikan kesaksian palsu. Mereka lalu berbuat dengannja sebagaimana orange itu mau memburukkan sesamanja - (13-62) Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkanlah darah jang tak bersalah. (13-63) Helkia dan isterinja ber-madah2 bagi Allah karena Susana, puteri mereka, bersama dengan Jojakim, suaminja, dan segenap kaum kerabatnja, sebab tidak terdapatlah padanja sesuatupun jang tak patut. Semendjak hari itu besarlah Daniel dihadapan rakjat. (14-1) Radja Astuages ditanamkan pada nenek-mojangnja dan Cyrus, orang Parsi itu, mengambil-alih keradjaannja. (14-2) Daniel adalah orang jang tetap tinggal padanja dan tiada seorangpun dari antara kawan2nja begitu dihormati seperti dia. (14-3) Adapun orang Babel mempunjai suatu berhala, Bel namanja. Untuk keperluannja setiap hari mereka membiajai duabelas gantang pati gandum, empatpuluh ekor domba dan enam takaran anggur. (14-4) Djuga radja memudjanja dan setiap hari pergi menjembahnja. Tetapi Daniel tetap menjembah Allahnja sendiri. (14-5) Makanja radja berkata kepadanja: "Mengapa engkau tidak menjembah Bel?" Sahutnja: 'Karena hamba tidak meunulja berhala (14-2), buatan tangan manusia melainkan Allah jang hidup, jang telah mentjiptakan langit dan bumi dan jang Kuasa atas segala machluk." (14-6) Kata radja kepadanja: "Engkau tidak menganggap Bel itu ilah jang hidup? Ataukah tidak kaulihat, betapa banjaknja jang dimakan dan diminumnja setiap hari?" (14-7) Tetapi Daniel tertawa dan berkata: 'Djangan sampai keliru, seri baginda! Dari dalam kan dia dari tanah liat sadja dan dari luar dari penunggu! Belum pernahlah ia makan atau minum apa (14-8) Dengan geramnja radja memanggil imam2nja dan berkata kepada mereka: 'Djika kamu tidak mengatakan kepadaku siapa jang memakan pesadjen itu, maka kamulah jang akan mati. Tetapi djika kamu membuktikan, bahwa Bel makan habis semuanja itu, maka Daniellah jang akan mati, sebab ia telah menghodjat Bel!" (14-9) Kata Daniel kepada radja: ,Djadilah seperti jang dikatakan baginda!" Adapun imam2 Bel itu tudjuhpuluh orang djumlahnja, belum lagi terhitung isteri2 dan anak kanan itu dan menaruh anggur bertjampur, kemudian menutup pintu serta memeteraikannja dengan tjintjin meterai baginda. Djika esok pagi2, apabila baginda datang lagi, baginda tidak mendapat, bahwa semuanja itu dimakan habis oleh Bel, maka kamilah jang akan mati. Djika tidak, Daniel sadjalah jang sudah berbohong tentang kami!" (14-12) Mereka berpongah, karena oleh mereka telah dibuat pintu masuk tersembunji dibawah medja itu, lewat mana mereka biasa masuk kedalam kuil untuk mengambil segala2nja. (14-13) Setelah mereka keluar, radja lalu menjadjikan makanan bagi Bel. (14-14) Tetapi Daniel memerintahkan kepada budjang2nja untuk mengambil abu dan menaburi seluruh kuil dengannja. Hanja radjalah jang mendjadi saksi. Kemudian mereka keluar, menutup pintu dan memeteraikannja dengan tjintjin meterai radja, lalu pergi. (14-15) Malam2 datanglah, sebagaimana biasanja, para imam dengan isteri2 dan anak2 mereka dan makan dan minum habis semuanja. (14-16) Pagi2 benar datanglah raja dan Daniel sertanja. (14-17) Kata radja: ,Masih utuhkah meterai itu?"2 Sahutnja: "Masih utuh, seri baginda." (14-18) Baru sadja radja membuka pintu dan menengok kemedja, ia segera berseru dengan suara njaring: "Besarlah engkau, ja Bel! Padamu sama sekali tiada tipudaja!" (14-19) Tetapi Daniel tertawa. Ia mentjegah radja masuk kedalam dan berkata: "Lihatlah lantai itu dan periksalah djedjak2 siapakah itu." (14-20) Sahut radja: 'Kulihat djedjak2 orang laki2, perempuan dan anak2!" (14-21) Maka murkalah radja dan ia menjuruh ambil para imam dengan isteri serta anak2 mereka. Mereka menundjukkan pintu rahasia kepadanja, lewat mana mereka biasa masuk untuk makan habis apa jang ditaruh diatas medja itu. (14-22) Radja lalu menjuruh bunuh mereka dan menjerahkan Bel kepada Daniel, jang meruntuhkan Bel serta tempat sutjinja. (14-23) Adalah seekor naga besar, jang di-pudja2 oleh orange Babel. (14-24) Maka radja berkata kepada Daniel: "Tentang dia ini tidak dapat kaukatakan, bahwa dia bukan ilah jang hidup. Djadi sembahkan dia!" (14-25) Djawab Daniel: "Tuhan Allahkulah jang kusembah, sebab Dia adalah Allah jang hidup Seri baginda, berikanlah wenang kepada hamba, maka naga itu akan hamba bunuh tanpa pedang dan tongkat." (14-26) Radja menjahut: "Kepadamu kuberikan wenang." (14-27) Daniel lalu mengambil gala2, lemak dan rambut jang direbus ber-sama2, dibuatnja mendjadi bulatan, lalu disuapkannja kedalam mulut naga, jang memakannja habis, sehingga petjahlah ia. Kemudian kata Daniel: "Lihatlah sekarang pudjaan baginda!" (14-28) Ketika orange Babel mendengar hal itu, beranglah mereka dengan hebatnja dan berbaliklah mereka lawan radja dengan berkata: ,Radja masuk Jahudi! Bel telah diruntuhkannja, naga telah dibunuhnja dan imam2 telah dibantainja!" (14-29) Mereka menghadap radja dan berkata: "Serahkanlah Daniel kepada kami! Djika tidak, maka kami bunuhlah baginda serta wangsa baginda!" (14-30) Melihat, bahwa ia sangat didesak mereka, maka terpaksa ia menjerahkan Daniel kepada mereka. (14-31) Mereka melemparkan dia kedalam lubang-kurungan singa, tempat ia tinggal enam hari lamanja. (14-32) Dalam lubang itu ada tudjuh ekor singa, jang setiap hari diberi makan dua bangkai dan dua ekor domba. Waktu itu tidak diberi apa2, supaja binatang itu menelan Daniel. (14-33) Pada waktu itu adalah di Judea nabi Habakuk. Ia telah memasak bubur dan me-metjah2kan beberapa potong roti didalam batil dan sedang berdjalan menudju ketegal untuk mengantarkannja kepada para penjabit. (14-34) Tetapi malaekat Tuhan berkata kepada Habakuk: "Bawalah makanan, jang ada padamu itu, ke Babel, kepada Daniel dilubang-kurungan singal" (14-35) Sahut Habakuk: "Tuanku, Babel belum pernah saja lihat dan lubang itupun tidak saja kenal pula." (14-36) Lalu malaekat Tuhan memegang dia pada ubun2nja, diangkatnja dia pada rambutnja dan dipindahkannja dengan ketjepatan, jang biasa bagi sifat rohaninja, ke Babel diatas lubang itu. (14-37) Maka berserulah Habakuk: "Daniel! Daniel! Ambillah makanan jang dikirim kepadamu oleh Allah!" (14-38) Daniel berkata: "Ja Allah, Engkau sungguh ingat kepadakul Belum Pernahlah Engkau meninggalkan mereka jang tjinta kepadaMu!" (14-39) Daniel lalu bangun dan makan. Pada ketika itu djuga Habakuk dikembalikan malaekat Tuhan ketempatnj a. (14-40) Pada hari ketudjuh datanglah radja untuk meratapi Daniel. Ia menudju kelubang itu, melihat kedalam dan tampaklah Daniel duduk disitu. (14-41) Dengan suara njaring ia berseru: "Besarlah Engkau, ja Tuhan, Allahnja Daniel, dan tiada jang lain ketjuali Engkau!" (14-42) Maka ia menjuruh tarik Daniel dari lubang itu dan melemparkan para perantjang pembinasaannja kedalam lubang itu. Maka seketika itu djuga mereka ditjaplok didepan matanja.

Shellabear 1912: Tetapi hendaklah engkau pergi sehingga datang kesudahan itu karena engkau akan beroleh perhentian lalu berdiri dalam bagianmu pada kesudahan segala hari itu."

Leydekker Draft: 'Adapawn 'akan 'angkaw, pergilah 'awlehmu kapada 'adjalmu, karana 'angkaw 'akan berhenti, dan 'angkaw 'akan bangkit berpusaka khismetmu pada hudjong segala harij-harij.

AVB: Tetapi engkau, pergilah sampai tiba ajalmu. Engkau akan beristirahat dan akan bangkit untuk mendapat bahagianmu pada akhir zaman.”


TB ITL: Tetapi engkau <0859>, pergilah <01980> sampai tiba akhir zaman <07093>, dan engkau akan beristirahat <05117>, dan akan bangkit <05975> untuk mendapat bagianmu <01486> pada kesudahan <07093> zaman <03117>."


Jawa: Nanging kowe, lestaria nganti tumeka ing wekasaning jaman, kowe bakal ngaso lan tangi nampani pandumanmu besuk ing wekasaning jaman.”

Jawa 1994: Lan kowé, Dhanièl, lestaria nganti tekan wekasan. Kowé bakal mati, nanging bakal tangi lan nampani ganjaran ing wekasané jaman."

Sunda: Ari maneh, Daniel, muga sing tetep satia tepi ka ahir. Maneh bakal maot, tapi baris hirup deui geusan narima ganjaran di ahir jaman."

Madura: Ba’na Daniyel, paesto sampe’ aher. Ba’na bakal mateya, tape bakal jaga’a pole kaangguy narema opana e are Keyamat."

Bali: Nah kita, Daniel, satiaja kita kanti kapanyuud. Kita lakar mati, nanging kita lakar buin nampi upah kitane dipamragat gumine.”

Bugis: Iko Daniél, atinuluno lettu ri paccappurenna. Matéko matu, iyakiya moto’ko matu untu’ tarimai saromu ri paccappurenna linoé."

Makasar: Ikau Daniel, majarre’ laloko sa’genna allo kala’busanga. Lamateko, mingka lambangung poleangko untu’ antarimai pahalanu ri kala’busang jammanga."

Toraja: Apa iko, e Daniel, malemoko umpellambi’i lampakmu sia melayoko mumane malimbangun untimang dalle’mu, ke allo ma’katampakanna.

Karo: Janah kam Daniel, patuhlah kam seh ku pendungina. Kenca bage mate me kam, tapi keke me kam ngaloken upahndu i bas paksa pendungina."

Simalungun: Tapi anggo ho, tuju ma ujungni ai, marsaran ma ho; puho do ho use laho manjalo rupeimu bani ujung ni panorang.”

Toba: Alai anggo ho, ale Daniel! Laho ma ho, marroha pangkirimon di ujung, jala maradian ma ho, asa hehe ho muse manjalo partohapanmu di ujung ni angka ari!


NETBible: But you should go your way until the end. You will rest and then at the end of the days you will arise to receive what you have been allotted.”

NASB: "But as for you, go your way to the end; then you will enter into rest and rise again for your allotted portion at the end of the age."

HCSB: But as for you, go on your way to the end; you will rest, then rise to your destiny at the end of the days."

LEB: But go on until the end. You will rest, and you will rise for your inheritance at the end of time."

NIV: "As for you, go your way till the end. You will rest, and then at the end of the days you will rise to receive your allotted inheritance."

ESV: But go your way till the end. And you shall rest and shall stand in your allotted place at the end of the days."

NRSV: But you, go your way, and rest; you shall rise for your reward at the end of the days."

REB: But you, Daniel, go your way till the end; you will rest, and then, at the end of the age, you will arise to your destiny.”

NKJV: "But you, go your way till the end; for you shall rest, and will arise to your inheritance at the end of the days."

KJV: But go thou thy way till the end [be]: for thou shalt rest, and stand in thy lot at the end of the days.

AMP: But you [Daniel, who was now over ninety years of age], go your way until the end; for you shall rest and shall stand [fast] in your allotted place at the end of the days.

GNB: “And you, Daniel, be faithful to the end. Then you will die, but you will rise to receive your reward at the end of time.”

ERV: “As for you, Daniel, go and live your life until the end. You will get your rest. At the end you will rise from death and receive your share of the promise.”

BBE: But you, go on your way and take your rest: for you will be in your place at the end of the days.

MSG: "And you? Go about your business without fretting or worrying. Relax. When it's all over, you will be on your feet to receive your reward."

CEV: So, Daniel, be faithful until the end! You will rest, and at the end of time, you will rise from death to receive your reward.

CEVUK: So, Daniel, be faithful until the end! You will rest, and at the end of time, you will rise from death to receive your reward.

GWV: But go on until the end. You will rest, and you will rise for your inheritance at the end of time."


NET [draft] ITL: But you <0859> should go <01980> your way until the end <07093>. You will rest <05117> and then at the end <07093> of the days <03117> you will arise <05975> to receive what you have been allotted <01486>.”


  Share Facebook  |  Share Twitter

 <<  Daniel 12 : 13 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel