BIS: Tindih-menindih, terikat erat, sehingga angin pun tak dapat masuk menyelinap.
AYT: (41-7) Satu dengan lainnya saling berdekatan sehingga tidak ada angin yang dapat menyusup di antaranya.
TB: (41-7) Rapat hubungannya yang satu dengan yang lain, sehingga angin tidak dapat masuk;
TL: (41-7) satu berhubung dengan satu sehingga tak boleh masuk angin.
MILT: satu dengan yang lain demikian dekat sehingga tidak ada udara yang akan masuk di antaranya;
Shellabear 2010: (41-7) Sisiknya berdekatan satu sama lain, sehingga udara tidak dapat masuk ke antaranya;
KS (Revisi Shellabear 2011): (41-7) Sisiknya berdekatan satu sama lain, sehingga udara tidak dapat masuk ke antaranya;
KSKK: (41-8) Begitu rapihnya bersesuaian satu sama lain sehingga tidak ada ruang di antaranya;
VMD: (41-7) Perisai berdekatan satu sama lain air tidak dapat mengalir di antaranya.
TMV: Tindih-menindih, terikat erat sehingga angin pun tidak dapat masuk meresap.
FAYH: (41-15)
ENDE: (41-8) Satu sama lain disambungkan dengan eratnja, tjelah tiada diantaranja.
Shellabear 1912: (41-7) Maka satu bertemu dengan satunya sehingga angin tiada boleh masuk.
Leydekker Draft: (41-7) Sawatu terkena dengan lajin, sahingga 'angin tijada dapat masokh ka`antaranja.
AVB: Sisiknya berdekatan satu sama lain, sehingga udara tidak dapat masuk di antaranya;
TB ITL: (#41-#7) Rapat <05066> hubungannya yang satu <0259> dengan yang lain <0259>, sehingga angin <07307> tidak <03808> dapat masuk <0935>; [<0996>]
Jawa: (41-7) Siji lan sijine gandheng rapet nganti ora bisa klebon angin;
Jawa 1994: Tumpang-tindhih, ditalèni kenceng nganti angin waé ora bisa mlebu.
Sunda: pateteep raraket padedempet, nepikeun ka hawa ge mo bisa seseleket.
Madura: Se settong nompang cekka’ ka settonganna, sampe’ ta’ ekenneng lebadi angen balakka’.
Bali: Tamenge ento atep tur dempet dadi besik, kanti angine tusing nyidaang macelep di selagane.
Bugis: Sitenre-tenre tassiyo mare, angkanna muwi angingngé dé’to naulléi muttama maccelle.
Makasar: Sisusung-susung, tassikko’ jarre’, sa’genna manna anging takkulle ta’lappasa’ antama’.
Toraja: (41-7) Rapa’ tongan sikande, naurungan tang natamai angin;
Karo: Perbahan rapatna sada ras si debanna, seh maka angin pe la siat arah kelang-kelangna.
Simalungun: (41-8) Rapat do na sada bani na sada nari, logou pe seng siat hun holangkolangni.
Toba: (41-8) Masirainan ma tutu na sada tu donganna, gari alogo ndang tarbahen masuk sian holangkolangna.
NETBible: each one is so close to the next that no air can come between them.
NASB: "One is so near to another That no air can come between them.
HCSB: One scale is so close to another that no air can pass between them.
LEB: One is so close to the other that there is no space between them.
NIV: each is so close to the next that no air can pass between.
ESV: One is so near to another that no air can come between them.
NRSV: One is so near to another that no air can come between them.
REB: one presses so close on the next that no air can pass between them,
NKJV: One is so near another That no air can come between them;
KJV: One is so near to another, that no air can come between them.
AMP: One is so near to another that no air can come between them.
NLT: They are close together so no air can get between them.
GNB: Each one is joined so tight to the next, not even a breath can come between.
ERV: They are so close to each other that no air can pass between them.
BBE: One is so near to the other that no air may come between them.
MSG: Nothing can get through that proud skin--impervious to weapons and weather,
CEV: firmly bound and closer together
CEVUK: (41:15)
GWV: One is so close to the other that there is no space between them.
NET [draft] ITL: each <0259> one <0259> is so close <05066> to the next that no <03808> air <07307> can come <0935> between <0996> them.