Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [GWV]     [PL]  [PB] 
 <<  Matius 13 : 44 >> 

GWV: "The kingdom of heaven is like a treasure buried in a field. When a man discovered it, he buried it again. He was so delighted with it that he went away, sold everything he had, and bought that field.


AYT: “Kerajaan Surga adalah seperti harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu disembunyikannya lagi. Dan, karena sukacitanya, ia pergi, menjual semua yang dipunyainya, dan membeli ladang itu.

TB: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.

TL: "Adapun kerajaan surga itu seumpama mata benda yang tersembunyi di dalam tanah, yang didapati oleh orang, lalu disembunyikannya pula; maka sebab sukacitanya pergilah ia menjualkan segala sesuatu yang ada padanya, lalu dibelinya tanah itu.

MILT: "Lagi pula, kerajaan surga itu serupa dengan harta yang terpendam di sebuah ladang, yang setelah menemukannya, seseorang memendamnya, dan oleh karena sukacitanya itu, ia pergi dan menjual segala sesuatu sebanyak yang ia miliki, dan dia membeli ladang itu.

Shellabear 2010: "Kerajaan Surga itu ibarat harta karun yang terpendam di ladang. Seseorang menemukannya lalu menyembunyikannya kembali. Karena sedemikian senangnya, pergilah ia menjual segala miliknya lalu membeli ladang itu.

KS (Revisi Shellabear 2011): "Kerajaan Surga itu ibarat harta karun yang terpendam di ladang. Seseorang menemukannya lalu menyembunyikannya kembali. Karena sedemikian senangnya, pergilah ia menjual segala miliknya lalu membeli ladang itu.

Shellabear 2000: “Kerajaan Surga itu ibarat harta karun yang terpendam di ladang. Seseorang menemukannya lalu menyembunyikannya kembali. Karena sedemikian senangnya, pergilah ia menjual segala miliknya lalu membeli ladang itu.

KSZI: &lsquo;Kerajaan syurga ibarat harta yang tersembunyi di dalam sebidang tanah. Seseorang telah menjumpainya lalu menyembunyikannya semula. Setelah itu dengan penuh sukacita dia menjual segala yang dimilikinya lalu membeli tanah itu.

KSKK: Kerajaan Surga itu seumpama harta yang tersembunyi di sebuah ladang. Orang yang menemukannya menyembunyikannya kembali; karena gembiranya ia pergi dan menjual segala harta miliknya untuk dapat membeli ladang itu.

WBTC Draft: "Kerajaan Allah seperti harta yang tersembunyi dalam sebuah ladang. Pada suatu hari seseorang menemukan harta itu. Orang itu sangat bergembira dan kemudian menyembunyikan harta itu lagi. Setelah itu ia pergi menjual semua yang dimilikinya lalu membeli ladang itu.

VMD: “Kerajaan Allah seperti harta yang tersembunyi dalam sebuah ladang. Pada suatu hari seseorang menemukan harta itu. Orang itu sangat bergembira dan kemudian menyembunyikan harta itu lagi. Setelah itu ia pergi menjual semua yang dimilikinya lalu membeli ladang itu.

AMD: "Kerajaan Allah adalah seperti harta yang terpendam di ladang. Pada suatu hari, ada orang yang menemukannya lalu menyembunyikannya kembali. Kemudian, dengan gembira, orang itu pergi menjual semua harta miliknya untuk membeli ladang itu.

TSI: “Kerajaan Allah seperti harta karun yang terpendam dalam tanah di sebuah ladang. Suatu hari, seseorang menemukan harta itu. Dengan sangat gembira dia menguburnya lagi, lalu pergi menjual seluruh miliknya untuk membeli ladang itu.

BIS: "Apabila Allah memerintah, keadaannya seperti perumpamaan ini: ada harta yang terpendam di dalam tanah lalu ditemukan oleh seseorang, dan dimasukkan kembali ke dalam tanah. Kemudian karena gembiranya, orang itu pergi menjual seluruh miliknya, lalu kembali dan membeli tanah itu."

TMV: "Apabila Allah memerintah, keadaannya seperti ini. Seseorang menjumpai harta yang terpendam di tanah, lalu dia memendamnya semula. Kemudian dengan penuh sukacita dia pergi menjual segala miliknya, lalu kembali dan membeli tanah itu."

BSD: Inilah cerita-cerita lain yang diceritakan oleh Yesus kepada orang-orang untuk mengajar mereka tentang bagaimana keadaannya kalau Allah memerintah manusia. Yesus berkata, “Ada seorang laki-laki menemukan harta yang tersembunyi di dalam tanah. Ia senang sekali mendapat harta itu. Sebab itu, ia memasukkannya kembali ke dalam tanah, lalu pergi dan menjual semua yang dimilikinya. Kemudian ia kembali dan membeli tanah itu.”

FAYH: "Kerajaan Surga seperti harta yang diketemukan orang di sebuah ladang. Karena senangnya, ia menjual segala sesuatu yang dimilikinya untuk membeli ladang itu supaya memperoleh harta yang ada di dalamnya!

ENDE: Keradjaan Surga itu seumpama harta jang terpendam dalam sebidang ladang, jang diketemukan oleh seseorang, lalu disembunjikannja. Sebab sukatjitanja pergilah ia mendjual seluruh miliknja, lalu membeli ladang itu.

Shellabear 1912: "Adapun kerajaan surga itu seumpama mata benda yang tersembunyi dalam tanah, yaitu didapati orang, lalu disembunyikannya pula; maka sebab suka hatinya pergilah ia menjualkan segala sesuatu yang ada padanya, lalu dibelinya tanah itu.

Klinkert 1879: Danlagi karadjaan sorga itoe di-oempamakan dengan soeatoe mata-benda, jang tersemboeni dalam tanah, maka apabila didapati orang akandia, disemboenikannja, maka dari sebab kasoekaannja akandia pergilah ija mendjoewalkan segala sasoeatoe jang padanja, laloe dibelinja tanah itoe.

Klinkert 1863: Lagi karadjaan sorga seperti satoe harta tersemboeni dalem tanah, jang didapet orang lantas disemboeniken; maka dari soeka-hati itoe orang {Fil 3:7} pergi mendjoewal dia poenja barang-barang samowa, lantas dia beli itoe tanah.

Melayu Baba: "Kraja'an shorga ada sama sperti mata-bnda yang tersmbunyi dalam tanah, yang orang dapat dan smbunyikan: dan sbab dia punya suka hati dia pergi jual smoa herta-nya, dan bli itu tanah.

Ambon Draft: Lagipawn karadja; an sawrga ada sarupa satu harta benda, jang tersembunji di da-lam tanah duson, jang terda-pat awleh sa; awrang manusija, dan tutop sembunjikanlah itu, dan dengan kasuka; an hatinja pergilah ija djuwal segala sasawatu jang ada padanja, dan belilah duson itu djuga.

Keasberry 1853: Dan lagi krajaan shorga itu diumpamakan dungan suatu bunda yang tursumbunyi dalam tanah; maka apabila didapati ulih sa'orang akan dia, lalu disumbunyikan dia itu, maka deri subab kasukaannya itu, purgilah iya munjualkan barang suatu yang ada kapadanya, lalu dibulikannya tanah itu.

Keasberry 1866: ¶ Dan lagi krajaan shorga itu diumpamakan dŭngan suatu mata bŭnda yang tŭrsŭmbunyi dalam tanah, maka apabila didapati ulih sa’orang akan dia, lalu disŭmbunyikannya dia itu, maka deri sŭbab kasukaannya itu, pŭrgilah iya mŭnjualkan barang suatu yang ada kapadanya, lalu dibŭlikannya tanah itu.

Leydekker Draft: Pula karadja`an sawrga 'ada sa`upama dengan sawatu mata benda jang tersembunji dalam bendang, jang sa`awrang manusija sudah mendapat dan sembunjikan dija, maka deri karana suka tjitanja 'akan dija 'itu pergi 'ija mendjuwal segala sasawatu jang 'ada padanja, dan membilij bendang 'itu djuga.

AVB: “Kerajaan syurga ibarat harta yang tersembunyi di dalam sebidang tanah. Seseorang telah menjumpainya lalu menyembunyikannya semula. Setelah itu, dengan penuh sukacita dia menjual segala yang dimilikinya lalu membeli tanah itu.”

Iban: "Perintah serega mega baka reta ti berega ti dilalaika dalam sebidang tanah, ti ditemu orang siku lalu dilamun iya baru. Enggau ati ti gaga iya mupuk lalu nyual semua reta iya, lalu meli tanah nya."


TB ITL: "Hal Kerajaan <932> Sorga <3772> itu seumpama <3664> harta <2344> yang terpendam <2928> di <1722> ladang <68>, yang <3739> ditemukan <2147> orang <444>, lalu <2532> dipendamkannya lagi <2928>. Oleh sebab <575> sukacitanya <5479> <846> pergilah <5217> ia menjual <4453> seluruh <3745> miliknya <2192> lalu <2532> membeli <59> ladang <68> itu <1565>. [<1510> <2532>]


Jawa: “Kratoning Swarga iku umpamane kaya raja-brana kang kapendhem ing pategalan, kang katemu dening wong banjur dipendhem maneh. Marga saka bungahe, dheweke banjur lunga ngedoli barang darbeke kabeh, petegalan mau tumuli dituku.

Jawa 2006: "Kratoning Swarga iku umpamané kaya raja-brana kang kependhem ing pategalan, kang ketemu déning wong banjur dipendhem manèh. Marga saka bungahé, wong mau banjur lunga ngedoli barang-darbèké kabèh, lan nuku petegalan mau.

Jawa 1994: "Kratoné Allah kuwi kena diibarataké raja-brana sing kependhem ing palemahan, sing ditemu déning wong, banjur diurugi menèh. Saka bungahé, wong mau banjur lunga ngedol darbèké kabèh, nuli bali lan nuku palemahan mau."

Jawa-Suriname: Gusti Yésus neruské piwulangé ngéné: “Kratoné Swarga kuwi kenèng dipadakké karo kasugihan sing dipendem nang lemah. Terus ènèng wong sing nemu, nanging terus dihuruki menèh. Sangking bungahé, wongé terus ngedol kabèh apa nduwéné, terus balik nuku keboné.”

Sunda: "Jeung Karajaan Sawarga teh ibarat jelema anu nimu pependeman di hiji kebon, tuluy dirimbunan deui. Kacida atoheunana nepi ka tuluy ngajual sagala pangabogana dipake meuli eta kebon."

Sunda Formal: “Ari Karajaan Sawarga teh, diupamakeun harta anu kakubur di tegal; tuluy eta harta teh kapanggih ku jelema, tapi ku manehna dikubur deui. Bawaning ku atoh-atohna, leos bae balik. Sapangabogana kabeh dijual keur meuli eta tegalan tea.

Madura: "Mon Allah marenta, kabadha’anna padha ban parompama’an reya: badha arta se tabendhem e dhalem tana, pas etemmo oreng, laju emaso’agi pole ka dhalem tana. Saellana jareya, dhari gumbirana, oreng jareya ajuwal sakabbiyanna dhi’-andhi’na, laju abali pole, melle tana jareya."

Bauzi: Labi Yesus ame dam duada zi laba neo im totobe meida nim neo nehame vi vameada. “Meit neha, ‘Alat eba deeli vame Am damali eba vuusu im vahokedam bak lam bisi eho modem im am bak. Ba akati eho im amomoi ozoe?’ lahame Alam damaleheda labe labihasu gagodamda lamti fa Eho etei neo vouholo modemda nimti uloho bak. Neha: Da meida nibe aho mei utoho laba le na meedameam aaha na soa maehena meit vastehena aho vi aame am ahu gelevai fa vasti esu fa am num bake li ab la ozoi le ozoidamam. ‘Eho akati modi na feàna nim taho và? Làhà em nazoh nim ahebu ozahit gelevai meia ot loidume fa doi vadume dualehezobe bak dedate le lu bak lam eho fa vase,’ lahame labi vi ozome deelehat vàhàdi ame baket ab meedaham. Na soa maehena vahemu am nazoh gelevai setehe bak laba ba vi ozoho vabak. Gi na feàna lam ab ve neàdeham bak.”

Bali: “Pamrentahan Ida Sang Hyang Widi Wasane ento kaupamayang buka branane ane matanem di tegale. Lantas ada anak nuju numbeg ditu nepukin branane ento, laut buin urugine apang ilid. Uli krana girang nyetne ia lantas ngadep pagelahane makejang, laut pipisne anggone meli tegale ento.”

Ngaju: "Amon Hatalla marentah, jete ampie kilau paribasa toh: aton ramo je bakalian hong penda petak palus inyondau awi ije biti oloh, tuntang inamean tinai akan huang petak. Limbah te awi kahanjake, oloh te haguet manjual salepah kare ramoe, palus haluli tuntang mamili petak te."

Sasak: "Hal Kerajaan Sorge pade maraq perumpamean niki: Araq harte karun lẽq dalem tanaq terus tedait siq dengan, laguq tetamaqang malik ojok dalem tanaq. Dengan nike cemoh gati beterus ie lumbar jual selapuq dowẽne, terus ie tulak beli tanaq nike."

Bugis: "Rékko mapparéntai Allataala, keadaanna pada-padai pakkalarapangengngéwé: Engka waramparang tallemme’ ri laleng tanaé nariruntu’ riséddié tau, nanaputtama’i paimeng ri laleng tanaé. Nasaba rennunna iyaro tauwé, laoni nabalu’i sininna appunna-punnangenna, nainappa lisu melliwi iyaro tanaé."

Makasar: "Punna ammarenta Allata’ala, pangngebaranna lakammaminne: Nia’ barang-barang taccokko lalang butta, nanibuntulu’ ri se’reang tau, na napoterang pole anjo baranga antama’ ri buttaya. Nampa, lanri teai sipato’ rannuna, a’lampami anjo taua ambalukang ngasengi sikontu barang-baranna, na nampa ammotere’ amballi anjo tampaka sumpaeng."

Toraja: Iatu Parenta Suruga butung ianan kapua angga’na membuni diong padang, nakabu’tui tau, nabuni pole’oi; belanna kaparannuanna, malemi umbalukan nasangi tu mintu’ apa dio kalena, anna allii tu padang iato.

Duri: Mangcurita pole' omi Puang Isa lako tobuda mpake pangpasusian nakua, "Ianna mangparentamo Puang Allataala susi Raja, wa'ding dipasangrapang to ewanan dilamun do' litak, naampa'i tau. Nalamun pole'i, namane' male mbaluk ngasanni to ewananna, naallianni joo padang nanii nnampa' ewanan nena', nasaba' gaja sannangngi joo tau."

Gorontalo: Ti Isa loloiya poli odiye, ”Yiladiya lo Soroga yito mowali popohumaya mao odelo harata u tambu-tambula to ilengi u yilotapu lo tawu ngota lapatao muli tilambulaliyo mao. Sababu ma yilaba wengahiyo, tiyo ma lonao mota lopotali lo harataliyo nga'amila lapatao me lotali ilengi boyito.”

Gorontalo 2006: "Wonu bolo Allahu Taa̒ala momalenta, owowoluwoalio debo odelo pohumaya botie; woluo halata u tuutuo̒ todelomo huta tulusi lotapulio lo tahingota-ngotaawa, wau luli pilopo tahulio mao̒ todelomo huta. Lapatao̒ kalana wengahio, tau boito mota lopotali ngoa̒amila milikiilio, tulusi luli lohualingai wau lotali huta boito."

Balantak: “Batomundo'anna Surugaa iya'a koi kupang men ninaa' na lalomna tano' men ia tausi sa'angu' mian, kasi ia kekekon soosoodo. Gause nobeles tuu', mian iya'a nomae'mo nambalukkon giigii' upana, kasi nomule'kon ka' ningili tano' iya'a.”

Bambam: Anna mane untula' oi pehapangam Puang Yesus naua: “Indo kapahentaanna Puang Allataala sihhapam mesa baham-baham masuli' tilamum illaam bela'. Pissananna nalambi' mesa tau indo baham-baham masuli'. Tappa nalamum sule anna mane le'ba' umbalu' asam ingganna kullena aka tilalla' sugali' anna laoi naalliam indo bela'.

Kaili Da'a: Nangulimo Yesus, "Poparenta nu Alatala nasimbayu ewa porapa e'i. Samba'a tau nombarata mbara-mbara to nasulina nitabuniaka riara tinalu ntau. Kaliu-liu niiwuna bali, pade nalaumo i'a ante kadamba nu rarana nompobalu pura-pura to naria ri ja'ina. Pade doi olina etu nipakena mangoli tinalu to nipombaratana mbara-mbara nasuli etu.

Mongondow: "Aka ki Allah momarentah yo náonda bo kapunya'an inta no'iḷobong kong gobá, inta no'ulí in intau, bodongka iḷobongea bui. Lantaran pia ing ginanya, dá minayakdon in sia bo nopotaḷui im bayongan kapunya'annya bo notaḷui kong gobá tatua."

Aralle: Napatahhi' bumi Puang Yesus umpa'tula'i pahsikolana naoatee, "Kapahentaanna Puang Alataala sihapang kulle ang tilamung yaling di tampo ang nalambi' mesa tau ampo' nalamung sala bou sumule tama yato di ongeanna. Ampo' aka' kahsi si'da-si'da yato tau ang mallambi', dianto anna le'ba'mi do umbalu'i asang ingkänna aka siamo ang aha naampui, mane ungngallii yato tampo ang naongei tilamung yato kulle.

Napu: Nauli Yesu: "Ane hadua tauna mengkoru i Pue Ala au moparenta i poparentaNa, ia nodo tauna i lalu ngkora pandiri ide: ara hadua tauna au molambi bulawa au tetawu i lalu tampo, hai liliu natawu hule. Anti kamatanana laluna, laomi i souna mampobalu ope-ope anu-anuna, naholoa tampo polambiana bulawa iti.

Sangir: "Kamagengu Mawu Ruata mẹ̌parenta kakakoạe kai kere papinintu ini: kai piạ arětạ kụ mạl᷊aambung su ral᷊ungu ěntana kụ nikaěbakengu sěngkataue, mase nilẹ̌bing kapia su ral᷊ungu ěntana. Tangu kahiạen dal᷊uase tau ene nẹ̌bal᷊ụen patikụ darotonge, mase saụ nẹ̌sul᷊e kụ namělli ěntana ene."

Taa: “Wali mangkonong i Pue Allah mawali Makole nto lino, palaong etu raporapaka ewa kasugi to rawuni nja’u nawu. Wali re’e tau to malinja liu ri nawu etu pei mangarata kasugi to rawuni etu. Wali ndende kojo tau etu see naka ia mangawuni yau muni kasugi to ratanya etu pei yau mangampobalu samparia ngayangayanya see damangarata doi. Roo see ia yau mangoli nawu etu see kasugi to rawuni reria damawali seja ia puenya apa bae kojo batuanginya kasugi etu.

Rote: "Metema Manetualain paleta soona, heheo-hihilun sama leo nakandandaak ia: hapu buas esa, nananatoik nai dae dale. Boema hataholi esa ana kali hapu buas ndia. Tehu nakadofu falik buas ndia leo dae dale neu. Hu ka nde hataholi ndia namahoko nanseli boema ana fali ne'un de nase'o heni basa hata-heton lala'ena, boema ana asa na dae ndia."

Galela: O Yesus wotemo, "Nakoso ngini nidadi o Gikimoi Awi nyawa Awi pareta ma rabaka, magena foloisi qaloha. Magena idadi de imatero maro o ade-ade manena: O nyawa moi kanaga wamake o guraci o tona ma rabaka, maena gena foloi ihali, de gila-gila watalake kali. Kagena de una awi sininga ma nali, so una asa wotagi awi tahuka, de awi arata qangodu wosiija de womakiliho so o tona, kiaka o guraci wamamake gena, waija.

Yali, Angguruk: "Allah nit ap kinangmon obog toho fahet Ninikni aruhuwon ino fano-fano angge fam indit toho wirim timin," ulug Yesusen ibag. "Fano-fano angge ari kinang habuloho salegma ap ekeyen habul harukmen hiyaharisi. Hiyaharisireg nin sale feselug ibam larisi. Fano-fano angge hiyahaki ulug ahiyeg harisireg kinang ari an atmin ulug aren angge obog toho kinang ngi ahun ino wam fek ei yatuk hag toho og itisireg kinang ino at atisi," ulug Yesusen hiyag isibag.

Tabaru: "Nako ma Jo'oungu ma Dutu wopareta, ge'ena 'isoka 'o 'ade-'ade neneda. 'O nyawa wimoi 'o harataa wamake dau 'o tonaka ma dodaka de kawosibaitokali. Sababu 'una kaifoloi womorene so wotagi wawukunu 'awi kia sonaa 'iodumu, ge'enaka de woliono de wa'ija ma tonaka ge'ena."

Karo: "Kinirajan Surga e banci iandingken ras erta-erta si terbuni i tengah juma. Idat kalak erta e, jenari itamburina mulihi. Meriah kal ukurna, emaka lawes ia, idayakenna kerina erta-ertana, jenari itukurna juma e."

Simalungun: “Usih do Harajaon nagori atas ai bani arta na ponop ibagas sada juma, na jumpah sada halak gabe iponopkon. Dob ai laho ma ia ibagas malas ni uhurni manjuali na dong bani, jadi iboli ma juma ai.

Toba: Tudos do harajaon banua ginjang i tu arta na buni di sada ladang, gabe adong ma sahalak na jumpangan i jala dibunihon ma. Dung i laho ma ibana di las ni rohana i manggadisi nasa na di ibana, laos dituhor ma ladang i.

Dairi: "Codi ngo Kerajaen Dèbata bagè harta maharga itanem mboni ibas tanoh, nai jumpa dèba mo i, janah itanem nola balik mi bagasen tanoh i. Kessa i kumarna sampang atèna, laus mo ia mendèaken karina hartana, balik nola mo ia, itokor mo tanoh idi."

Minangkabau: "Parkaro Karajaan Sarugo tu, sa umpamo jo arato nan takubua dalam tanah, tasuwo dek surang urang, sudah tu inyo kubuakan baliak arato tu. Dek karano kagadangan atinyo basuwo jo arato tu, mako payilah inyo manjuwa sagalo aratonyo, sudah tu inyo babaliak, mako inyo balilah tanah tampaik arato tu dikubuakan."

Nias: "Na mamatõrõ Lowalangi andrõ, hulõ gana'a sebua bõli si no teko'o ba danõ, nisõndra niha, ba ifuli zui iko'o ba danõ. Ba bõrõ wa'omuso dõdõnia, andrõ maoso ia i'amawa fefu zi so khõnia, ba ifuli ia wowõli tanõ andrõ."

Mentawai: "Ka sia geti Purimataat Taikamanua, makeré lé nia ka pasikat néné: ai bibilet silabbú ka polak, sikukuddu ka mone, lepá sesenangan niaté sara sirimanua. Kelé aisese nia, labbúnangan nia mitsá ka polak. Lulut kopet angkat bagania, einangan leú et masisakiaké sangamberi bibiletnia. Lepá sok-soknangan nia mitsá, isaki polak nenda."

Lampung: "Kik Allah memerintah, keadaanni sebagai perumpamaan inji: Wat harta sai tependam di delom tanoh raduni dihalu ulih sai jelma, rik dikurukkoni mik delom tanoh. Kak raduni ulih riangni, ulun udi mik ngejual sunyinni kedauni, raduni muloh rik ngebeli tanoh udi."

Aceh: "Meunyoe Po teu Allah geumat peurintah, keuadaan jih lagée miseue umpamanyoe: Na atra nyang teuseubée lam tanoh laju jiteumé lé sidroe-droe ureuëng, dan jipeutamong lom lam tanoh. Óh lheueh nyan sabab galak that até jih, ureuëngnyan jijak peubloe banmandum atra milék jih, lheuehnyan laju jigisa dan jibloe tanoh nyan."

Mamasa: “Kaparentaanna Puang Allata'alla sirapan ewanan dilamun illalan bela' nakabuttui mesa tau. Natambunnimi sule anna mane lao umbaluk angganna ewananna annu dore' sigalimi anna sule ummalli inde bela'e.

Berik: Yesus gamjon ga balbabili, "Nunu Uwa Sanbagiri Jei aa jem nwinirim anggwabura seyafter gemerserem jem Sanbakfe, nunu jeiserem ga enggam fala taterisi aaiserem gamserem: Angtane jei galgala waakenaiserem, hargana uskambar ga makanap sitabaabisini. Jepga angtane jeiserem ga ter. Jepga angtane nafsi galgala waakenaiserem jep ga damtabili, gamjon aa matabaabistena, ini jemna saaser-saasersus. Jepga galgala jemna ga seyafter ga jualtababili, jega makana jeiserem ga armantal."

Manggarai: “Latang te Adak Surga cama ného ceca ata boak oné umay, ata dumpu lata, poli hitu boak koléy. Ali nisang kéta nain itu kali ngo te pika taungs cao-can agu weli uma hitun.

Sabu: "Ki dhai Deo ta pereda, ne lua ne do hela'u ke nga lipehakku do nadhe: ta era ke ne puhaka do pedane pa ro'a worai, ta ngadde ke ri heddau, ta pedane wari ke ri no la ro'a worai. Nga mengallu dhara no, ta kako ke no la pe wie hari-hari ne unu-oha no, jhe la walle ne worai do naanne ri no."

Kupang: Yesus tamba satu umpama lai bilang, “Orang yang mau mangarti Tuhan pung pegang parenta, sama ke orang yang kapingin mau dapa barang yang mahal mati pung, yang orang parná sambunyi dalam tana sapoꞌong. Itu orang datang gali, ju dia dapa katumu itu barang di situ, andia ko dia sanáng mau mati. Ais dia kubur bale itu barang. Ju dia pulang capát-capát, ko pi jual abis dia pung harta samua-samua. Tarús dia pi béli ame itu tana, ko biar dia bisa soa memang itu barang mahal tu.”

Abun: "Men werwa Yefun Allah nai men sok mo An bi rus-i it yo, men misyar suk bok neya wé kadit men tepsu sukjimnut mo sukamno ré: Yetu ge dik yo ku sukrok gato ye gurik mo nggwe dik yo. Ye ne mit iwa nai suk ne, sane an gurik sukrok ne satu o, orete an mu so an bi suk mwa wa an ku sugum, orete an mu so nggwe ne su sukrok ne."

Meyah: Yesus agot mar ongga orocunc deika oida, "Mona ongga Allah ofoka ereij keingg rusnok bera erek kef: Gij mona juens osnok egens ek mar ongga efen efera osok eteb gij mekta egens. Mar koma ah jejema jeska rusnok enjgineg. Jefeda ofa era mebi orocohun mar koma jeskaseda edemdemi fog. Ofa odou efaga ouka eteb rot, jefeda ofa eja noba ohu efen mareibra rot fifi. Beda ofa era fifi insa koma fogora erengk mekta egens koma fob. Jefeda ebeibeyaif mar ongga ofa endemdemi insa koma bera erek ofa efen fob."

Uma: Na'uli' Yesus: "Ane kita' jadi' ntodea-na Alata'ala hi rala Kamagaua'-na, toe meliu kalompe'-na ngkai hawe'ea to ntani'-na. Kajadi'-na hewa lolita rapa' toi: Hadua tauna mporua' bulawa to tetawu hi rala tana', masuli' lia oli-na, kaliliu natawuhi nculii'. Ngkai kagoe' nono-na, kahilou-nami hi tomi-na mpobalu' hawe'ea rewa-na, na'oli-ki tana' pomporuaa'-na bulawa toe.

Yawa: “Amisye be akarive Apa kawasae mai no mine so omamo raurata irati doijo manui rambai no kopa ama ate rai. Arono vatane inta nanto rai, anayanambe rave. Weti po rangkokaibe kopa ama ate rai jakato, umba poroto po apa ananugo kaijinta rambayan tenambe umbawe po ama doije veano kopa umawe ramavun.


NETBible: “The kingdom of heaven is like a treasure, hidden in a field, that a person found and hid. Then because of joy he went and sold all that he had and bought that field.

NASB: "The kingdom of heaven is like a treasure hidden in the field, which a man found and hid again; and from joy over it he goes and sells all that he has and buys that field.

HCSB: "The kingdom of heaven is like treasure, buried in a field, that a man found and reburied. Then in his joy he goes and sells everything he has and buys that field.

LEB: "The kingdom of heaven is like treasure hidden in a field, that a man found [and] concealed, and in his joy he goes and sells everything that he has and buys that field.

NIV: "The kingdom of heaven is like treasure hidden in a field. When a man found it, he hid it again, and then in his joy went and sold all he had and bought that field.

ESV: "The kingdom of heaven is like treasure hidden in a field, which a man found and covered up. Then in his joy he goes and sells all that he has and buys that field.

NRSV: "The kingdom of heaven is like treasure hidden in a field, which someone found and hid; then in his joy he goes and sells all that he has and buys that field.

REB: “The kingdom of Heaven is like treasure which a man found buried in a field. He buried it again, and in joy went and sold everything he had, and bought the field.

NKJV: "Again, the kingdom of heaven is like treasure hidden in a field, which a man found and hid; and for joy over it he goes and sells all that he has and buys that field.

KJV: Again, the kingdom of heaven is like unto treasure hid in a field; the which when a man hath found, he hideth, and for joy thereof goeth and selleth all that he hath, and buyeth that field.

AMP: The kingdom of heaven is like something precious buried in a field, which a man found and hid again; then in his joy he goes and sells all he has and buys that field.

NLT: "The Kingdom of Heaven is like a treasure that a man discovered hidden in a field. In his excitement, he hid it again and sold everything he owned to get enough money to buy the field––and to get the treasure, too!

GNB: “The Kingdom of heaven is like this. A man happens to find a treasure hidden in a field. He covers it up again, and is so happy that he goes and sells everything he has, and then goes back and buys that field.

ERV: “God’s kingdom is like a treasure hidden in a field. One day a man found the treasure. He hid it again and was so happy that he went and sold everything he owned and bought the field.

EVD: “The kingdom of heaven is like a treasure hidden in a field. One day a man found the treasure. The man was very happy to find the treasure. He hid the treasure in the field again. The man went and sold everything that he owned to buy that field.

BBE: The kingdom of heaven is like a secret store of wealth in a field, which a man came across and put back again; and in his joy he goes and gives all he has, to get that field.

MSG: "God's kingdom is like a treasure hidden in a field for years and then accidentally found by a trespasser. The finder is ecstatic--what a find!--and proceeds to sell everything he owns to raise money and buy that field.

Phillips NT: "Again, the kingdom of Heaven is like some treasure which has been buried in a field. A man finds it and buries it again, and goes off overjoyed to sell all his possessions to buy himself that field.

DEIBLER: “What people do who begin to allow God [MTY/EUP] to rule their lives is like what a certain man did to acquire a treasure. A treasure was hidden in a field by someone {Someone hid a treasure in a field and never dug it up again}. When another man found it, he hid it by burying it again in order that no one else would find it. Being very happy that he had found something very valuable, he went and sold all his possessions to obtain money to buy the field the treasure was in. He then went and bought the field, and so he was able to acquire that treasure.

GULLAH: “Wen God da rule, e stan like one walyable ting wa dey done bury een a fiel fa hide um. A man come find um, an den e bury um gin fa hide um. E so full op wid joy dat e gone an sell all e got. Den e gone back an buy dat fiel.

CEV: The kingdom of heaven is like what happens when someone finds treasure hidden in a field and buries it again. A person like that is happy and goes and sells everything in order to buy that field.

CEVUK: Jesus continued: The kingdom of heaven is like what happens when someone finds treasure hidden in a field and buries it again. A person like that is happy and goes and sells everything in order to buy that field.


NET [draft] ITL: “The kingdom <932> of heaven <3772> is <1510> like <3664> a treasure <2344>, hidden <2928> in <1722> a field <68>, that <3739> a person <444> found <2147> and <2532> hid <2928>. Then because of <575> joy <5479> he went <5217> and <2532> sold <4453> all <3745> that he had <2192> and <2532> bought <59> that <1565> field <68>.


  Share Facebook  |  Share Twitter

 <<  Matius 13 : 44 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel