Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [WBTCDR]     [PL]  [PB] 
 <<  Matius 22 : 24 >> 

WBTC Draft: "Guru, Musa mengajarkan bahwa jika seorang laki-laki meninggal dan dia tidak mempunyai anak, saudaranya harus kawin dengan istrinya, supaya ia mempunyai anak untuk saudaranya.


AYT: Mereka berkata, “Guru, Musa berkata bahwa jika seorang laki-laki mati dan tidak mempunyai anak, saudara laki-lakinya harus mengawini istrinya dan meneruskan keturunan bagi saudaranya yang meninggal itu.

TB: "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.

TL: "Ya Guru, Musa berpesan kepada kita, jikalau mati seorang, tetapi tiada beranak, hendaklah saudaranya memperisterikan bininya itu akan menerbitkan benih bagi saudaranya.

MILT: dengan berkata, "Guru, Musa pernah mengatakan: Jika seseorang meninggal tanpa mempunyai anak, saudaranya harus mengawini istrinya dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.

Shellabear 2010: "Wahai Guru, menurut firman yang disampaikan melalui Musa, jika seorang suami meninggal tanpa meninggalkan anak, maka saudaranya yang laki-laki harus memperistri janda almarhum itu, supaya diperolehnya keturunan bagi almarhum.

KS (Revisi Shellabear 2011): "Wahai Guru, menurut firman yang disampaikan melalui Musa, jika seorang suami meninggal tanpa meninggalkan anak, maka saudaranya yang laki-laki harus memperistri janda almarhum itu, supaya diperolehnya keturunan bagi almarhum.

Shellabear 2000: “Wahai Guru, menurut Firman yang disampaikan melalui Nabi Musa, jika seorang suami meninggal tanpa meninggalkan anak, maka hendaklah saudaranya yang laki-laki memperistri janda almarhum itu, supaya diperolehnya keturunan bagi almarhum.

KSZI: Mereka berkata, &lsquo;Tuan Guru, ajaran Musa begini: Jika seseorang lelaki meninggal dunia tanpa anak, maka saudara lelakinya harus berkahwin dengan balunya untuk mendapatkan zuriat.

KSKK: "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati sebelum mempunyai anak, maka saudaranya harus mengawini istrinya untuk melahirkan anak, yang akan dianggap sebagai anak dari orang yang telah meninggal itu.

VMD: “Guru, Musa mengajarkan bahwa jika seorang laki-laki meninggal dan dia tidak mempunyai anak, saudaranya harus kawin dengan istrinya, supaya ia mempunyai anak untuk saudaranya.

AMD: Kata mereka kepada-Nya, “Guru, Musa mengajarkan bahwa jika seorang laki-laki meninggal dan ia tidak mempunyai anak, maka saudaranya yang laki-laki harus menikahi istrinya supaya ia mempunyai anak dan melanjutkan keturunan untuk saudaranya yang meninggal itu.

TSI: “Guru, Musa mengajarkan bahwa kalau seorang laki-laki yang sudah beristri meninggal tanpa mempunyai anak, maka saudaranya harus menikahi jandanya itu untuk meneruskan keturunan bagi saudaranya yang sudah meninggal.

BIS: "Bapak Guru," kata mereka, "Musa mengajarkan begini: Kalau seorang laki-laki mati, dan ia tidak punya anak, saudaranya harus kawin dengan jandanya supaya memberi keturunan kepada orang yang sudah mati itu.

TMV: "Guru," kata mereka, "Musa mengajarkan demikian: ‘Jika seorang lelaki meninggal tanpa mempunyai anak, maka saudara lelakinya harus berkahwin dengan balunya untuk memberikan keturunan kepada orang yang sudah meninggal itu.’

BSD: Pada suatu hari, beberapa orang Saduki datang kepada Yesus dan berkata, “Bapak Guru, di dalam ajaran Nabi Musa ada ajaran ini: Jikalau seorang laki-laki yang sudah beristri meninggal dan ia tidak punya anak, maka saudaranya harus kawin dengan janda yang ditinggalkan orang itu supaya mereka bisa mempunyai anak. Dan anak itu dianggap sebagai anak dari orang yang sudah meninggal itu.

FAYH: "Guru, menurut Musa jika seorang laki-laki mati tanpa meninggalkan anak, maka saudaranya wajib mengawini jandanya dan anak-anak mereka akan mewarisi peninggalan orang yang mati itu.

ENDE: Guru, Moses telah mengadjarkan: Kalau seorang meninggal dan tidak berputera, maka saudaranja harus menikahi isterinja, supaja dengan demikian ia menerbitkan keturunan bagi saudaranja itu.

Shellabear 1912: serta berkata, "Hai guru, sudah dikatakan oleh Musa, bahwa jikalau mati seseorang yang tiada beranak, hendaklah bininya itu diperisteri oleh saudaranya, supaya diperanakannya anak-anak bagi saudaranya itu.

Klinkert 1879: Ja goeroe, bahwa pesan Moesa demikian: Djikalau mati sa'orang dengan tidak meninggalkan anak, hendaklah saoedaranja poela beristerikan bininja dan menimboelkan benih saoedaranja.

Klinkert 1863: Katanja: Hei goeroe! nabi Moesa soedah berpesen: {Ula 25:5} Kaloe satoe orang mati, trada ampoenja anak, lantas soedaranja mesti kawin sama bininja, sopaja mendjadiken katoeroenan bagi soedaranja.

Melayu Baba: dan kata, "Guru, Musa kata, 'Jikalau satu orang mati dngan t'ada dapat anak, adek-nya patut kahwin bini-nya, spaya boleh dapat kturunan kerna sudara-nya.'

Ambon Draft: Kata: H/e Guru! Musa sudah bilang: "Kalu barang sa; awrang mati dengan tijada meninggal barang anak, ba-gitu djuga sudaranja laki-laki haros kawin bininja, dan menghidopkan barang anak bagi sudaranja itu."

Keasberry 1853: Lalu burtanya, Hie Guru, bahwa Musa tulah burkata, jikalau sa'orang mati dungan tiada muninggalkan anak, maka patutlah saudaranya laki laki itu pula puristrikan bininya itu, supaya munimbolkan baka saudaranya.

Keasberry 1866: Lalu bŭrtanya, Hie Guru, bahwa Musa tŭlah bŭrkata, jikalau sa’orang mati dŭngan tiada mŭninggalkan anak, maka patutlah saudaranya laki laki itu pula pŭristrikan bininya itu, supaya mŭnimbolkan baka saudaranya.

Leydekker Draft: 'Udjarnja: hej guruw, Musaj sudah bersabda, djikalaw barang sa`awrang laki 2 mati, sedang barang 'anakh tijada 'ada padanja, maka sudaranja laki 2 'akan ber`isterikan bininja 'itu pangkat sama 'ipar, dan membangkitkan beneh pada sudaranja 'itu.

AVB: “Guru, Musa berkata begini: Jika seseorang lelaki meninggal dunia tanpa anak, saudara lelakinya patutlah berkahwin dengan balunya dan memanjangkan zuriatnya.

Iban: "Pengajar, Moses madahka, 'Enti lelaki mati nadai anak, menyadi lelaki iya enda tau enda jadi enggau balu nya, ngambika seduai iya bisi anak ngarika menyadi iya.'


TB ITL: "Guru <1320>, Musa <3475> mengatakan <2036>, bahwa jika <1437> seorang <5100> mati <599> dengan tiada <3361> meninggalkan <2192> anak <5043>, saudaranya <80> <846> harus kawin <1918> dengan isterinya <1135> <846> itu dan <2532> membangkitkan <450> keturunan <4690> bagi saudaranya <80> <846> itu. [<3004>]


Jawa: “Guru, Nabi Musa ngandika, manawi wonten tiyang pejah boten tilar anak, punika sadherekipun kedah mendhet semah ingkang estri, sageda suka turun dhateng sadherekipun wau.

Jawa 2006: tembungé, "Guru, Musa ngandika, menawi wonten tiyang pejah mboten tilar anak, sadhèrèkipun tiyang wau mendheta wulanjaripun dados sèmahipun, supados nyukani turun dhateng sadhèrèkipun punika.

Jawa 1994: Banjur padha matur marang Gusti Yésus mengkéné: "Pak Guru, Nabi Musa ngandika: Menawi wonten tiyang jaler pejah, mangka mboten gadhah anak, menika sedhèrèkipun jaler kedah kawin kaliyan randha ingkang katilar pejah sémahipun wau, supados ingkang pejah wau gadhaha turun.

Jawa-Suriname: Mulané pada takon marang Gusti Yésus: “Guru, nabi Moses mulangi ngéné: ‘Nèk ènèng wong lanang mati tanpa ninggal turunan, seduluré lanang kudu ngepèk bojoné sing ditinggal mati kuwi, supaya bisa nggawé turunan.’

Sunda: "Guru," carekna, "Musa ngajarkeun, upama hiji jelema maot teu gaduh anak, randana kudu dikawin ku dulur nu maot supaya gaduh anak anu bakal diakukeun ka nu parantos maot tea.

Sunda Formal: Maranehna naranya kieu, “Saur Nabi Musa, upami hiji lalaki maot teu ninggalan anak; tilas bojona kedah terus dikawin ku dulurna nu hilang, supados nurunkeun turunan keur dulurna nu geus teu aya tea.

Madura: "Guru," ca’na atorra, "Mosa ngajarragi ja’ manabi badha oreng lalake’ ta’ gadhuwan ana’ laju adinggal omor, taretanna kodu ngabin randhana sopaja apareng toronan ka se adinggal omor.

Bauzi: “Guru oa, dat ahamda Musat aho toedume fi hasi iba esuhu Im Feàna zi lam im meida nehame toeme fi hasi esuhu bak. ‘Meit am itbaho fatoho vaba elomeam làhà fa ame nam maboe lam am dam zohot fa ve data faasi, “Ame koei labe am data am tame,” laham bak ozome debu bohulalelo ame maboe lam koei labe am vahadat modeo, am dubut modeo, fa vale,’ lahame Musat aham di iube labi toeme fi hasi iba esuhu bak.

Bali: “Guru, manut pangandikan Nabi Musa, yen wenten anak padem, nanging durung maderbe pianak, patut nyaman anake padem punika ngambil baluannyane mangdane numbuhang sentana buat sang padem.

Ngaju: "Bapa Guru," koan ewen, "Moses majar kalotoh: Amon ije biti oloh hatue matei, tuntang ie jaton anake, paharie musti kawin dengan balo ayue te uka manuron anak akan oloh je jari matei te.

Sasak: Ie pade metakẽn lẽq Deside Isa, "Bapaq Guru, Musa ngajahang maraq niki: Lamun araq dengan mame ninggal, dait ie ndẽq bedowẽ bije, semetonne harus merariq kance bebalune adẽq ie bau ngebẽng keturunan tipaq dengan saq sampun ninggal nike.

Bugis: Nakkeda mennang, "Bapa’ Guru, Musa mappagguruwangngi makkedaé: Rékko séddié worowané maté, nadé’ nappunnai ana’, padaorowanéna harusu’ kawingiwi iyaro jandana, kuwammengngi nawéréngngi wija-wijanna lao ri tau iya matéénnaro.

Makasar: Nakanamo ke’nanga ri Isa, "O Pa’ Guru, napangngajarrangi Musa kammaya anne: Punna nia’ sitau bura’ne mate natena ana’na, parallui sari’battanna ambuntingi anjo bainenna nabokoia, sollanna nasare ana’ anjo sari’battanna matea.

Toraja: O Guru, naannangki’ Musa kumua, iake denni tau mate, anna tae’ nakeanak, siulu’na la umpobainei tu bainena anna pabu’tuanni bati’ tu siulu’na.

Duri: Nakuamo, "Oo Guru, mangka napangpangngajaran Nabi Musa susi tee: Ia ke matei to muane, na te'dapa anakkana joo bainena, la nasulle allonanni adinna, dikua napajajianni bati'.

Gorontalo: ”Guru, ti nabi Musa loloiya deu wonu tawu ngota yilate wawu dila lolola mao walao, wutatiyo ta lolai musi monika wolo dileliyo boyito wawu mopoturusi mao lo waliya lo wutatiyo boyito.

Gorontalo 2006: "Paaa̒ Guru," uali mongolio, "Tei Musa helo ngaajali odie: Wonu talolai̒ ngota mate, wau tio diila loo̒tapu walao̒, wutatio boito mamusi monika wolo jandalio alihu mongohi mai wali ode taa mailate boito.

Balantak: “Guru! Ai Musa nangaan se' kalu isian sa'angu' moro'one lapus ka' sian anakon, mbaka' utusna moro'one iya'a tio mosuo' tia baluna utusna kada' utusna isian lee'na.

Bambam: “O Tuangguhu puham napaondom Musa naua: ‘Maka' deem mesa muane mate anna tä'i deem änä'na, iya indo bainena pahallu la napobaine solasubunna indo to mate, anna mala deem pessubunna.’

Kaili Da'a: Jadi ira nompekutana Yesus, "Guru, nabi Musa nompatuduki iwe'i: 'Ane maria samba'a langgai namate da'a noana, sampesuwuna langgai kana momporongo besi baluna etu ala ana ira romba'a etu majadi muli sampesuwuna to namatena etu.'

Mongondow: "Pak Guru, ki Musa in noguman, kon aka tobatú intau bo minatoi bo sia diápa kogadí, dá ki utatnya im musti mobuḷoi ko'i baḷunya tatua simbá oyúon ing katurunan i utatnya tatua.

Aralle: Sika mekutanang pano naoatee, "O Tuang, puha nauki' Musa inde pahenta pano di kita': 'Ponna aha mesa muane ang mate dake' hali keänä' bahinena, ampo' ahake' ullu'na yato muane, pahallu la umpobahine sala inde bahinena ullu'na ang mate anna malai aha peänä'anna yato to mate.'

Napu: Kahawenda to Saduki iti, mohaokihe kanawoana Yesu, rauliangaa: "Guru, nabi Musa mepaturo node: ane hadua tobalilo mate agayana bara ara anana, halaluna hangangaa mampotambia bembana, bona ara pemuleana.

Sangir: "Tuang Guru," angkuěng i sire, "I Musa e naněntiro kere ini: Kereu sěngkatau esẹ e mate, kụ tạ anạe ute anạ u sěngkataune harusẹ̌ pẹ̌kawing dingangu wal᷊une tadeạu mapal᷊ěton hite waug'u tau ěndaị seng nate e.

Taa: “Pa’a Guru, ane ewa porenta i Musa, ane to langkai ia marongo pei roo see ia mate yau taa riana, ane ewa see tukakanya bara tua’inya mangoko wo’u balunya etu. Wali ane sira dua re’e ana, ananya etu darato’oka ana ntau to namate yau etu. Ewa see porenta i Musa.

Rote: Boema lafa'da Yesus lae, "Ama Mesen". Musa nanoli nae leo ia: Metema touk esa maten, tehu ana ta bongi na anak fa, soona tolanoo na, muse sao na ina falu ndia, fo ana bongi fe sao mana maten ndia tititi-nonosik.

Galela: so wisano Unaka, de itemo komanena, "Baba Guru, o Musa awi dodoto gena, nakoso yanau moi la wosone de o ngopa wamake waasi, bilasu ma nongoruku asa womikawi kali ma ria ma balo muna magena, la o ngopa yamake de o ngopa magena wisikagena imatero de ka ma ria wososone awi buo.

Yali, Angguruk: Watfareg kapal haruk lit, "Nonowe, Musan nit fahet haharoho imbibahon te, 'Ap misig umalik indag ta fug angge uhe tuhum weregma lin isalug war atukmu areyen nowe ubalmangge malik enderuhuk ulug hiyap ino hilahu,' ulug haharoho imbibag ane fahet niren kapal Huyul," ibag.

Tabaru: 'Ona yongose 'o Yesusika, "'Aba Guru, 'o Musa wosidotoko konee: Nako wimoi wosongene 'ena wi ngowaka koi'iwa, 'awi 'esa moi salingou mingaamoko 'o bao-bao gumuna, la wosonge-songenokau gee, 'unaka deuku 'awi 'asali 'uwa 'iisanga.

Karo: Nungkun ia man Jesus nina, "O Guru nina Musa, 'Adi sekalak dilaki mate nadingken ndeharana, janah la lit pupusna, emaka diberu si nggo mbalu e arus ilako-mangani senina si mate ndai gelah ipupusna anak jadi gancih si nggo mate e.'

Simalungun: “Guru, nini si Musa, ʻAnggo adong matei sada halak, lang martinading, parayakon ni anggini ma parinangonni ai, laho pajongjong ginompar bani saninani ai.ʼ

Toba: Gurunami, didok si Musa: Molo adong na mate, so martinading, pareahon ni anggina ma jolmana i, pajongjongkon pomparan di hahana.

Dairi: "O Guru", nina kalak i, "Ipeddahken si Musa ngo bagèen: Mula matè sada anak laki, ikebaluken sinibagesna janah madèng lot dukakna, kennah igelluhi anggina ngo simengkebaluken i pecèndekken pemparen bai kakana i.

Minangkabau: "Angku Guru," kecek urang-urang tu, "Nabi Musa ado ma ajakan pangajaran nan bakcando iko: Umpamonyo, jikok ado surang laki-laki nan mati, tapi inyo indak punyo anak, mako dunsanaknyo musti mampabini jandonyo tu, supayo buliah mambari katurunan untuak urang nan lah mati tu.

Nias: Lamane khõ Yesu, "He Guru," "no iw̃a'õ Moze: Na mate zi samõsa ira matua, lõ ono, ba mangowalu ndrongania ira alawe khõ dalifusõ ndra matua andrõ, ena'õ ibe'e nga'õtõ khõ ga'ania andrõ si no mate.

Mentawai: Kuaddangan ka matania, "Guru, aingantruaké ka sia si Mose kisé: Ké ilangó baí sara simanteu, sitá tuppai tubu, buítá italimouaké sipulumang'akenen nia, sarainania, bulé ibara tuppai tubut silalangó.

Lampung: "Bapak Guru," ani tian, "Musa ngajarko injuk reji: Kik sai jelma bakas mati, rik ia mak ngedok anak, puarini haga kawin jama randani in ngeni keturunan jama jelma sai radu mati ano.

Aceh: "Bapak Gurée," kheun awaknyan, "Nabi Musa na geupurunoe lagée nyoe: Meunyoe sidroe ureuëng agam meuninggai donya, dan ureuëng nyan hana meu-aneuëk, syedara gobnyan harôh meukawen ngon ureuëng inong balée nyan mangat jibri keuturonan keu ureuëng nyang ka meuninggai nyan.

Mamasa: “O Tuangguru, nakua pepa'guruanna Musa: ‘Ianna dengan muane bonno' anna tae' dengan anakna nasibalii bainena, inde bainenae la napobaine sirondongna, anna malara dengan pembatisanna.’

Berik: Ini jemna kapka Yesusem temawer, ane jega jem temawer jei Yesus ga jam ne tenebaf, taterisi Yesus Jam tamawolbiyeneiserem jem temawer. Jei Yesus ga enggam ne tenebana, "Guru, Nabi Musa jei as enggam nasipmil, 'Anggwana afa jam gam tererem, ane jemna tanna fas, osona jemnaiserem jei ga saamira wini jeiserem jei gamjon ga jei gam gula, jega ayana aa jei gam tererem jem fwayenfe tanna jep gam eyebafe.' Nabi Musa ga gam tulisul.

Manggarai: “Tuang Guru, taé di Musa, émé mata cengata agu toé manga na’a waén, asé-ka’én paka lili winan, kudut manga na’a waén, latang te asé-ka’én hitu.

Sabu: "Ama Guru," ne ane ro, "Pedutu nga liajha Musa do mina hedhe: Kinga made heddau momone, jhe adho do ngaddi ana, moko tuahhu no do jhamma ata banga-ammu nga mobanni ihi-ammu do made ne, mita do dho happo ne kolo loro tuahhu no do made ne.

Kupang: “Bapa Guru! Baꞌi Musa su tulis kasi tenga sang kotong ini adat bilang: kalo ada satu laki-laki mati kasi tenga dia pung bini, ma sonde ada ana, na, itu laki-laki pung adi musti kawin ame itu janda, ko biar kasi turunan sang dia pung kaka yang su mati tu.

Abun: "Yeguru, Musa ki do, ye gato yo ku pa nde do kwop it yo, bere an bi nji waii kra su nggonna ne subere ku pa win an bi nji gato kwop ne.

Meyah: Rua ragot oida, "Akeina Guru, sis fob Musa agot rot oida erek orna egens agos tina onok efesa guru, beda efen mokosa era mokora egema ois moisa koma jeskaseda goga gok egesa egema nou orna ongga anggos fog.

Uma: Rata to Saduki toera mpo'uli'-ki Yesus: "Guru, nabi Musa metudui' hewa toi: Ane hadua tomane mate, hiaa' uma-ki ria ana'-na, pudupuhe-na kana mpotobine balu-na, bona ria-ki-hawo muli-na tomate toei.

Yawa: “Injayo Kurune, Musa po ananyao raugaje wansai pare, ‘Ranivara anya inta kakai yara apa arikainye meweno ai, weamo apa rijate inta noamo po apa anamugo kavinije umawe raovan akato indamu ama arikainye inta aenamo nanto teto ajayo anui uma kakaijoe apa tanoane rai jakato.’ Musa apa ananyao no tai maisy.


NETBible: “Teacher, Moses said, ‘If a man dies without having children, his brother must marry the widow and father children for his brother.’

NASB: asking, "Teacher, Moses said, ‘IF A MAN DIES HAVING NO CHILDREN, HIS BROTHER AS NEXT OF KIN SHALL MARRY HIS WIFE, AND RAISE UP CHILDREN FOR HIS BROTHER.’

HCSB: "Teacher, Moses said, if a man dies, having no children, his brother is to marry his wife and raise up offspring for his brother.

LEB: saying, "Teacher, Moses said if someone dies without having children, his brother is to marry his wife and _father_ descendants for his brother.

NIV: "Teacher," they said, "Moses told us that if a man dies without having children, his brother must marry the widow and have children for him.

ESV: saying, "Teacher, Moses said, 'If a man dies having no children, his brother must marry the widow and raise up children for his brother.'

NRSV: "Teacher, Moses said, ‘If a man dies childless, his brother shall marry the widow, and raise up children for his brother.’

REB: “Teacher, Moses said that if a man dies childless, his brother shall marry the widow and provide an heir for his brother.

NKJV: saying: "Teacher, Moses said that if a man dies, having no children, his brother shall marry his wife and raise up offspring for his brother.

KJV: Saying, Master, Moses said, If a man die, having no children, his brother shall marry his wife, and raise up seed unto his brother.

AMP: Saying, Teacher, Moses said, If a man dies, leaving no children, his brother shall marry the widow and raise up a family for his brother.

NLT: "Teacher, Moses said, ‘If a man dies without children, his brother should marry the widow and have a child who will be the brother’s heir.’

GNB: “Teacher,” they said, “Moses said that if a man who has no children dies, his brother must marry the widow so that they can have children who will be considered the dead man's children.

ERV: They said, “Teacher, Moses told us that if a married man dies and had no children, his brother must marry the woman. Then they will have children for the dead brother.

EVD: They said, “Teacher, Moses told us that if a married man dies and he had no children, then his brother must marry the woman. Then they will have children for the dead brother.

BBE: Master, Moses said, If a man, at the time of his death, has no children, let his brother take his wife, and get a family for his brother;

MSG: They asked, "Teacher, Moses said that if a man dies childless, his brother is obligated to marry his widow and get her with child.

Phillips NT: "Master, Moses said if a man should die without any children, his brother should marry his widow and raise up a family for him.

DEIBLER: In order to discredit the idea that dead people will live again, they said to him, “Teacher, Moses wrote in the Scriptures, ‘If a man dieswho did not have any children, his brother must marry the dead man’s widow in order that she can have a child by him. The child will be considered the descendant of the man who died, and in that way the dead man will have descendants.’

GULLAH: Dey say, “Teacha, Moses been say, ‘Ef a man dead an lef e wife an ain hab no chullun, de man broda mus marry de wida ooman an hab chullun een de name ob de man wa done pass oba.

CEV: Teacher, Moses wrote that if a married man dies and has no children, his brother should marry the widow. Their first son would then be thought of as the son of the dead brother.

CEVUK: Teacher, Moses wrote that if a married man dies and has no children, his brother should marry the widow. Their first son would then be thought of as the son of the dead brother.

GWV: "Teacher, Moses said, ‘If a man dies childless, his brother should marry his widow and have children for his brother.’


NET [draft] ITL: “Teacher <1320>, Moses <3475> said <2036>, ‘If <1437> a man <5100> dies <599> without <3361> having <2192> children <5043>, his <846> brother <80> must marry <1918> the widow <1135> and <2532> father <450> children <4690> for his <846> brother <80>.’


  Share Facebook  |  Share Twitter

 <<  Matius 22 : 24 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel