Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [TB]     [PL]  [PB] 
 <<  Lukas 8 : 14 >> 

TB: Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.


AYT: Benih yang jatuh di antara semak berduri adalah orang-orang yang mendengarkan firman Allah, tetapi sementara mereka bertumbuh, mereka dicekik oleh rasa khawatir, kekayaan, serta kesenangan hidup sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

TL: Maka yang jatuh di tengah-tengah semak duri itu, ialah orang yang sudah mendengar, dan serta berjalan dibantutkan oleh kuatir dan kekayaan dan kesukaan dunia ini, maka tiadalah mengeluarkan buah dengan sempurnanya.

MILT: Dan yang jatuh ke semak duri, adalah mereka yang telah mendengarkan, dan ketika bertumbuh, mereka diimpit oleh kekhawatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, dan mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

Shellabear 2010: Lalu benih-benih yang jatuh di antara semak duri menceritakan tentang orang-orang yang mendengar firman, tetapi dalam menjalani kehidupannya mereka terimpit oleh kekhawatiran, kekayaan, dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

KS (Revisi Shellabear 2011): Lalu benih-benih yang jatuh di antara semak duri menceritakan tentang orang-orang yang mendengar firman, tetapi dalam menjalani kehidupannya mereka terimpit oleh kekhawatiran, kekayaan, dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

Shellabear 2000: Lalu benih-benih yang jatuh di antara semak duri menceritakan tentang orang-orang yang mendengar Firman, tetapi dalam menjalani kehidupannya mereka terimpit oleh kekhawatiran, kekayaan, dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

KSZI: Benih yang jatuh di tengah-tengah semak duri itu menggambarkan mereka yang telah mendengarnya, tetapi dalam hidup mereka sehari-hari mereka terhimpit oleh kekhuatiran dan kekayaan serta kesenangan hidup lalu mereka tidak mengeluarkan buah dengan sempurna.

KSKK: Yang jatuh di tengah semak duri ialah orang yang telah mendengar Firman itu, tetapi dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup; mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

WBTC Draft: Benih yang jatuh di antara tanaman berduri adalah seperti orang yang mendengar ajaran Allah, tetapi dalam kehidupan sehari-hari, mereka ditimpa rasa khawatir, godaan mendapat kekayaan, dan kesenangan hidup yang lain. Akibatnya mereka tidak pernah menghasilkan buah yang matang.

VMD: Benih yang jatuh di antara tanaman berduri adalah seperti orang yang mendengarkan ajaran Allah, tetapi dalam kehidupan sehari-hari, mereka ditimpa rasa khawatir, godaan mendapat kekayaan, dan kesenangan hidup yang lain. Akibatnya mereka tidak pernah menghasilkan buah yang matang.

AMD: Benih-benih yang jatuh di semak duri mengumpamakan mereka yang mendengar firman Allah, tetapi dalam perjalanan hidupnya mereka tercekik dengan rasa khawatir, kekayaan, dan kesenangan hidup. Karena itu, firman Tuhan tidak memberikan buah yang membawa kepada kedewasaan.

TSI: Ketiga, benih yang jatuh di antara rumput berduri. Rumput berduri menggambarkan orang-orang yang sudah mendengarkan ajaran Allah, tetapi dalam menjalani hidup sehari-hari, mereka kuatir serta mengejar kekayaan dan kesenangan dunia. Semua hal itu menghambat pertumbuhan ajaran TUHAN, sehingga tidak menghasilkan apa pun dalam kehidupan mereka.

BIS: Benih yang jatuh di tengah semak berduri ibarat orang yang mendengar kabar itu, tetapi khawatir tentang hidup mereka serta ingin hidup mewah dan senang di dalam dunia ini. Semuanya itu menghimpit mereka sehingga tidak menghasilkan buah yang matang.

TMV: Benih yang jatuh di tengah semak berduri bagaikan orang yang mendengar perkhabaran itu, tetapi kekhuatiran, kekayaan, dan kemewahan hidup membantutkan perkhabaran itu sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

BSD: Benih yang jatuh di tengah tumbuhan berduri adalah ibarat orang yang mendengar pesan itu, tetapi mereka lebih banyak memikirkan kehidupan mereka di dunia ini, bagaimana mereka bisa menjadi kaya dan menikmati kesenangan dunia. Pikiran-pikiran seperti itu membuat mereka tidak bisa bertambah percaya kepada pesan Tuhan. Oleh karena itu, kepercayaan mereka kepada pesan Tuhan tidak menghasilkan perbuatan-perbuatan yang baik dalam hidup mereka.

FAYH: Benih yang jatuh di tengah-tengah semak duri menggambarkan orang yang mendengarkan serta percaya akan firman Allah. Tetapi kemudian iman mereka terjepit oleh kekuatiran, kekayaan, tanggung jawab, serta kesenangan hidup. Dengan demikian, mereka tidak dapat menghasilkan buah.

ENDE: Dan jang djatuh ditengah semak duri ialah: orang mendengarkan sabda, tetapi lama-kelamaan sabda itu dibantut oleh usaha, kekajaan dan kesukaan duniawi dan tidak menghasilkan buah-buah jang matang.

Shellabear 1912: Maka yang jatuh ditengah-tengah semak duri itu, yaitulah orang yang sudah mendengar, maka serta ia berjalan dilemaskanlah orang itu oleh kuatir dan kekayaan dan kesukaan dunia ini, maka tiadalah ia mengeluarkan buah dengan sempurnanya.

Klinkert 1879: Maka jang telah djatoh di-antara doeri-doeri, ija-itoelah orang jang menengar laloe pergi, maka mareka-itoe dilemaskan olih segala kasoesahan dan kakajaan dan kasoekaan doenia ini, maka tidak sampai ija berboewah.

Klinkert 1863: Dan jang djatoh ditengah-tengah doeri ija-itoe orang jang soedah dengar, habis pergi lantas {Luk 18:24; Mat 19:28; Mar 10:23; 1Ti 6:9} dimatiken dari ingetan doenia, dan kakajaan, dan kaenakan kahidoepan, lantas boewahnja tidak djadi.

Melayu Baba: Dan yang jatoh di tngah-tngah pokok duri, itu-lah orang yang sudah dngar, ttapi ktika dia-orang berjalan dia-orang kna lmas dngan ini kahidopan punya khuatir dan kkaya'an dan ksuka'an, dan t'ada kluarkan buah sampai chukop smpurna.

Ambon Draft: Tetapi jang pada sama tengah duri-duri, artinja dija awrang itu, jang sudah dengar, dan antara segala manisu, dan kakaja; an dan rupa-rupa ka; ingianau kahidopan ini, ma-rika itu pergi dan djadi ter-tindis mati, dan tijadi mem-bawa barang bowa.

Keasberry 1853: Maka yang tulah jatoh diantara duri duri itu, maka adalah iya itu orang, tutkala munungar, purgilah iya, lalu dilumaskan ulih subab tanggongan tanggongan dan kakayaan kakayaan, dan kasukaan akan kahidopan dunia ini, tiadalah burbuah dungan sapurtinya.

Keasberry 1866: Maka yang tŭlah jatoh diantara duri duri itu, maka adalah iya itu orang tŭtkala mŭnŭngar, pŭrgilah iya, lalu dilŭmaskan, ulih sŭbab tanggong tanggongan, dan kŭkayaan, dan kŭsukaan akan kahidopan dunia ini, tiadalah bŭrbuah dŭngan spŭrtinya.

Leydekker Draft: Maka barang jang djatoh 'antara durij 2, 'ija 'ini 'ada 'awrang 'itu jang sudah menengar, dan satelah habis perginja berdjalan delemaskan 'awleh segala pertjinta`an, dan kakaja`an, dan segala ladzat kahidopan 'ini dan tijada sempornakan bowahnja.

AVB: Benih yang jatuh di tengah-tengah semak duri itu ialah mereka yang telah mendengar firman itu, tetapi dalam hidup sehari-hari mereka terhimpit oleh kerunsingan dan kekayaan serta kesenangan hidup sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

Iban: Benih ti labuh ba madang duri nya orang ke ninga, tang lebuh sida mupuk ari endur nya, sida alah laban pengirau, pengaya, enggau pengelantang dunya, lalu buah sida enda mansau.


TB ITL: Yang jatuh <4098> dalam <1519> semak duri <173> ialah <1510> orang yang telah mendengar <191> firman itu, dan <2532> dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit <4846> oleh <5259> kekuatiran <3308> dan <2532> kekayaan <4149> dan <2532> kenikmatan <2237> hidup <979>, sehingga <2532> mereka <5052> <0> tidak <3756> menghasilkan buah yang matang <0> <5052>. [<1161> <3778> <4198>]


Jawa: Kang tumiba ing thethukulan eri iku wong kang padha ngrungokake pangandika, nanging sajrone thukul iku tumuli kelindhih ing rasa sumelang, kasugihan lan kanikmataning ngaurip satemah ora bisa metokake woh kang mateng.

Jawa 2006: Kang tumiba ing thethukulan eri iku wong kang padha ngrungokaké pangandika, nanging sajroné thukul iku tumuli kalindhih ing rasa sumelang, kasugihan lan kanikmataning ngaurip, satemah ora bisa ngetokaké woh kang mateng.

Jawa 1994: Déné wiji sing tiba ana ing antarané thethukulan eri, kuwi wong sing ngrungokaké pangandikané Allah, nanging bareng thukul, pangandika mau kelindhih déning rasa sumelang, kasugihan lan kanikmataning donya, nganti pangandika mau ora rumesep ing ati lan ora metokaké precaya kang mantep.

Jawa-Suriname: Wiji sing tiba nang tengahé tukulan eri kuwi nggambarké wong sing ngrungokké pituturé Gusti Allah, nanging pitutur mau kalah karo rasa sumelang, kasugihan lan kesenengané donya. Dadiné pitutur mau ora bisa mrasuk ing ati lan ora bisa ngetokké pretyaya sing mantep.

Sunda: Anu ragragna kana rungkun cucuk, nya eta pangandika teh didarengekeun, ditarima, tapi kalimpudan ku kahariwangan, kaelehkeun ku napsu hayang beunghar jeung hayang kasenangan dunya, anu ngalantarankeun buahna teu nepi ka asak.

Sunda Formal: Anu ragragna kana rungkun cucuk; eta Sabda teh didenge, tapi saterusna jelemana dirobeda ku rasa salempang, kabengbat ku kabeungharan, jeung kagoda ku kasenangan; Sabda teh terus kalindih, berkahna henteu kaala.

Madura: Ne-bine se gaggar e tengngana ombut se bannya’ dhurina marabut oreng se ngedhing kabar jareya, tape kobater mekkere odhi’na ban terro sogiya sarta terro sennengnga e dunnya reya. Daddi kabar buru tacecce’ sampe’ ta’ ngasellagi buwa se massa’.

Bauzi: Labi na oo neb aliho debu bak laba biteheda lamti Alam im nehi aime meedam dam nimti uloho bak. Dam nibe iho Alam im deelehat aime ve àdesda. Lahana bak niba esdam di gi iba modi neàdemna, ‘Modem vabna ozomo?’ lahame bisi àvodi azi ozoda. Labi laha im nazoh dualelo àhàki neo azi vi ozome meeda. Labi laha ibi iho modelo àhàki ahu gukemna neo azi vi ozome meeda. Labihadam damat modem labe ibi iho amu Alam im aime vaha bak lam gi fa iho ozome meedam im lamti valiheme ab vàhàdeme seteham bak. Abo na oo neb usime bu vali amdehe vaba gi alihosot ot giaiame setem bakti uloho bak. Labiha labe Alam im lam ba ab vi ozome meedam bieham bak. Lada lam labiha.

Bali: Ane ulung di tanahe ane misi tunggak-tunggak ketket, nah ento anake ane madingehang sabdane ento, nanging ia kaliput baan jejeh muah kasugihan muah kawiryan idup cara di jagate, kanti tuara nyidayang mabuah ane melah.

Ngaju: Binyi je manjato intu bentok rowut haduhi tanding oloh je mahining barita te, tapi kakenang tahiu pambelom ewen hayak mipen belom tatau tuntang sanang hong kalunen toh. Uras taloh te mangalambo ewen sampai dia mampalembut bua je masak.

Sasak: Binẽq saq geriq lẽq tengaq bebenes beduwi ibarat dengan saq dengah manik nike, laguq kuatir mengenai idup ie pade; dait melẽt idup mẽwah dait seneng lẽq dalem dunie niki. Selapuqne nike saq gepit ie pade sehingge ndẽq ngasilang buaq saq masak.

Bugis: Biné iya teppaé ri tengngana alekale’ maddorié sinrupai tau iya méngkalingaéngngi iyaro karébaé, iyakiya bata-batai passalenna atuwonna mennang enrengngé macinnana tuwo massennas-sennang sibawa napojinna ri laleng linoéwé. Iya manennaro sipii mennang angkanna dé’ napowassélé’ buwa iya matasa’é.

Makasar: Anjo bine takkioroka ri tangnga-tangngana rompo’-rompo’ akkatintinga, iaminjo pangngebaranna tau allangngerekai anjo kabaraka, mingka ranggaselai ri passala’ katallassanna ke’nanga, siagang cinnai a’jari sannang nakkalumanynyang ilalang ri anne linoa. Yangaseng minjo angngepeki ke’nanga, sa’genna takkulleai ke’nanga a’rappo baji’.

Toraja: Na iatu rondonna tama to’ tangnga duri, iamotu tau umperangii na samasai-sainna sanatalo-taloinna kamasarasan na kasugiran na kaparannuan lan te lino, dadi tae’ namembua tongan.

Duri: Ia to banne ta'pah lan tangnga duri dipasangrapangngi to tossa'ding kadan-Na Puang Allataala, apa mpuselangngi katuoanna. Madoang bangri la sugih mpusannang katuoan lan lino, to nni'pinni joo kada lan penawanna, anna te'da namembua melo.

Gorontalo: U lodehu to wolota lohiyambungo duhi, uwito lumadu tawu-tawuwala ta lo'odungohe habari mopiyohe boyito wawu to delomo tutumuli mongoliyo, timongoliyo ilohupeta lo uhawatiri lo okokaya wawu tumumula sanangi, tunggulo timongoliyo dila lomungo lo u mopiyohu.

Gorontalo 2006: Bili u lobiihuta todelomo diu̒ta oduhi debo odelo taa u modungohe habari boito, bo molawalo pasali lo tutumuli mongolio wau motohilaa tumumula dadaata ngoa̒amilalo wau sanangi todelomo dunia botie. Ngoa̒amilalo boito mohupeta olimongolio tilinggula diila mongohi hungo u mopiohu.

Balantak: Wine' men nandawo' na rakut ruuri'on mase mian men nongorongor wurung iya'a, kasee dauga' babatakon tutuo'na i raaya'a ka' uga' mingkira' tumuo' labian ka' pore. Giigii' iya'a minsidakon i raaya'a sian mantakakon woo' men motu'a.

Bambam: Indo banne tappa lako alla' kuhha keduhi dipasihhapam ia to uhhingngi Battakadanna Puang Allataala, sapo' anggam malallam umpikki' salu katuboam di lino, umpakalando puha ham ia kulle, anna sipangngula' pangngua penabanna, nasuhum tä' mala kembua mapia.

Kaili Da'a: Pae to nanawu raranggarui nasimbayu ewa tau-tau to nangepe Tesa nu Alatala. Tapi ira aga nasiwu-siwu nompekiri katuwu ira mboto pade ira aga naino ka doi pade madota matuwu masana ri dunia. Etu pura-pura nompakapii pekiri ira sampe Tesa nu Alatala da'a ria gunana riara nggatuwu ira.

Mongondow: Bibit inta noḷabuí kon yuaí-yuaík in diaít, tua in ibarat intau inta ain nokidongog kom Pirman, tongaí gina monia umuran sinisií ing kapunya'an inta inanggap monia mokosanang kong kobiagan monia kon dunia na'a, sahingga diaí notuoi im bungainya.

Aralle: Ang dondong tama di alla' lohpo ang kedui dianto tau ang unghingnging yato bahtakara, ampo' dai mala lobo' anna dai mala keboa manahpa aka' bata-bata didiona katuhoanna, noa tunne' pemala supu katomakakaang anna pemala supu untuhu'i pampemala tahuhunna.

Napu: Ara worihe tauna au rapandiri nodo tinuda au manawo i lalu dui. Mohadi mpuuhe Ngkorana Pue Ala, agayana mopailalu liliu peahe katuwonda i lalu dunia ide, hai mampeinao peahe morampu peawa dunia. Buke lalunda hai ngkaya pakana peundeanda au kadake. Ope-ope iti mopaara pea kadanda tinda, alana barapohe mepoinalai hai bara mobundu Ngkorana Pue Ala i lalu katuwonda.

Sangir: Bine nanawo su sumpinị mẹ̌sul᷊ungu i sire apan nakaringihẹ̌ hengetang e, kaiso ghụgěnggang u pẹ̌bawiah'i sire ringangu mapulu mẹ̌biahẹ̌ su kakakalạ dingangu karal᷊unsemahẹ̌ su ral᷊ungu dunia ini. Kěbị ene mạngěpisẹ̌ si sire hakịu tawe měmpẹ̌buam buane masasạ.

Taa: Panewa re’e wo’u liano to kono re’e tana to nja’u junju ndui. Wali tana to nja’u junju ndui etu batuanginya tau to mangandonge tuntu i mPue pei sira taa mangaluluka kojo apa sira ojo moru-moru mampobuuka katuwunya ri lino si’i, pasi sira mampobuuka kojo kasugi pasi anu to yusa to mampakasanang raya nsira. Wali pangaya nsira ri tuntu i mPue ewa pinumuya to taa mawua.

Rote: Bini-ngges fo manatu'da lai makatema dilanggau ka tala'da, nakasasama na nde hataholi fo namanene halak ndia, tehu dale nala laba'e la'eneu so'da nala, boema ala hii laso'da nai masoda manadai lena ka dalek, ma no namhokok nai daebafak ia. Basa sila la lakahapi lalas de nalosa ta labuna-laboa boa latuk fa.

Galela: O gisisi ma binuka itutura o tona qatototopoku so o totopo yalalo so isoneka, gena imatero bato o nyawa o habari qaloloha magena yoiseka. Duma manga sininga ihawateri ma ngale manga oho duniaka ma rabaka, de yodupa yokaya, de lo yodupa o sanangi ma rabaka igoge. Komagena o Gikimoi Awi demo yosingou kawa, de o manara qaloloha lo yodupa kawa.

Yali, Angguruk: Hoholangge sehelimu wamburusa ihiyon ari wene atam holuhup angge famen fobik welamuhupteg nungge ane senebuhuk ulug inindi anggin toho wereg lit mun angge man angge foroho lale peruk lit enesehet teg lit werehen anggen yihik fuk fug teg.

Tabaru: 'O fini gee 'itotaka 'o sisika ma dodaku, ge'ena 'isoka 'o nyawa gee yo'isenoka ma Jo'oungu ma Dutu 'awi demo ge'ena, ma yododato ma ngale manga 'ahu, yomau yokaya de kayosanangi 'o duniaka ne'ena. Ge'ena 'iodumu yakipilatu sigado koyosisupuwa ma sowoko 'isure-sure.

Karo: Benih si ndabuh ku peren duri, iandingken man kalak si megiken berita e, tapi aru atena janah jadi kalak bayak atena. Ersenang-senang atena i bas doni enda. Kerina si e nindih ia seh maka buahna la sempat metua.

Simalungun: Tapi anggo na madabuh hubani parhupi-hupian ai, ai ma na mambogei ai; tapi tarpisat do hata ai ibagas goluh ni sidea halani holsoh, habayakon ampa hisap-hisap ni goluh on, gabe seng saud matoras buahni.

Toba: Anggo na madabu tu parsihupian i, i ma angka na umbegesa, gabe laho ma nasida, hapusohan binahen ni pangkolsohon, hamoraon dohot hahisapon ni ngolu on, jala ndang matoras parbuena.

Dairi: Bennih sindabuh mi tengah kopi-kopi, imo kalak simendengkoh sukuten idi, tapi olang-aling ngo kalak idi, ai sèkel kalohoon kalak i kaya janah mersennang-sennang i dunia èn. Idi nola mo menessak kalak idi gabè oda nè merbuahken selloh kalak idi.

Minangkabau: Baniah nan jatuah di tangah samak baduri, ibaraiknyo sarupo jo urang, nan dikutiko mandanga firman Allah tu inyo layi manarimo, tapi inyo cameh tantang iduiknyo, inyo niyo nak iduik bamewah-mewah, sarato jo basanang-sanang di dunia ko. Kasadonyo tu lah nan ma ambek inyo, sainggo iduiknyo indak ma asiekan buwah nan masak.

Nias: Tanõmõ saekhu ba gotalua za'asa'a mao no amaedola niha samondrongo turia andrõ ba la'abusi tõdõ, omasi ira kayo awõ wa'asana ba wa'auri ba gulidanõ andre. Da'e fefu zolazi'õ ya'ira irege lõ tesõndra mbua si sõkhi moroi khõra.

Mentawai: Karamen sibebelé ka talagat sésé rui, iaté tupasikat'aké ka tubudda sipasiaarep Katuareman Simaerú, tápoi ai lé sia mukakarat baga ka purimanuaiatda, kalulut obára mukayo, bulé ramasanang murimanua ka polak néné. Tápoi sangamberinia néné te masitetei sia, pat taiom'akénangan imatuá buania.

Lampung: Bibit sai gugor di tengah semak-semak injuk jelma ngedengi kabar, kidang khuater jama hurikni rik mirak mebatin rik senang delom dunia ajo. Sunyinni seno ngehimpit hurikni, sehingga mak ngehasilko uah sai mesak.

Aceh: Bijéh nyang rhot lam teungoh tamah meuduro na kheueh miseue ureuëng nyang jideungoe haba nyan, teuma khawate keuhai udeb nyoe, awaknyan keuneuk udeb nyang mangat dan meuwáh lam donya nyoe. Banmandum nyan ka jiteugon lam até awaknyan sampoe hana jipeuhase boh nyang masak.

Mamasa: Banne tappa lako to' kurra ma'duri, sirapan to urrangngi battakadanna Puang Allata'alla sapo malallan umpikki' katuoanna illalan lino anna anggamo ewanan anna kamasannangan illalan lino napasalui penawa napolalan tae' kembua mapia.

Berik: Twam tanna aa jei ge janbilirim ona tini utuboroserem jebe, twam tanna jeiserem ga angtane enggalaiserem: Angtane taterisi jeiserem gane sarbili. Jengga jei ini ga jam gangge eseswebamini jelem gwelem temawer, dois damtabif, ane ini unggwan-giri enggalf jei jam ne eyebif jega ini jemna saaser-saaserfer gam ge folbamif. Jega jem temawer jei taterisi Uwa Sanbagirmana ginggitfer jam ne taabiyen, ane jei waakenfer jam naaweyan.

Manggarai: Tana oné remang karot, ngong ata situt poli dengé curup situ, agu du uwa nggerolod ga, isé kecé le simpung agu le bora agu minakn mosé, wiga isé toé cir wua situt té’é.

Sabu: Wini do bunu pa ro'a koo nga huki he, mii ddau-ddau do dhanno ma ne lii do naanne, tapulara do kepapi ne muri mada ro, jhe dhai ta muri mada nga keruka-kerakki nga mengallu dhara pa raiwawa do nadhe. Hari-hari ne na harre do hengappe pekewowe ro, hakku nara dho ke ta era nga wue nga wila.

Kupang: Bibit yang jato pi tampa baduri tu, andia orang yang dengar deng tarima Tuhan pung Kata-kata. Ma sonde lama ju, dong lupa buang itu Kata-kata, te dong lebe barepot deng dong pung urusan sandiri sa, deng dong pung harta macam-macam, deng mau idop sanáng-sanáng sa. Andia ko, dong pung parcaya tu, sonde ada pung hasil apa-apa.

Abun: Mbet gro gato ges mo jak miten anato tepsu yé gato but sukdu ne, sarewo án bi sukjimnut sye mo suk mwa mo bur ré, án jimnotbot suk mwa gato men yetu yémo sato sugit e san e sugum e ne. Án iwa ku suk mwa, án meret suk gato ben án mit iwa sor re. Sukdu ne yo kom ndo mo án mit o nde, án yo ben suk tepsu sukdu ne nde. Sane án tepsu mbet gro mo jak mit ne, i-bo yo mo nde.

Meyah: Maat efej ongga ensiri gij moworug ofogog bera erek rusnok ongga ringg rot Allah oga fob. Tina rua rudou efeneinei rot mar ongga ongkoskamoka ongga rimeita gij rerin riteij ah insa kef ojgomuja, noba rua runororu Allah oga rot ahais guru.

Uma: "Hawua' to monawu' hi laintongo' rui mpobatuai tauna to mpo'epe Lolita Alata'ala, aga ntora mpenonoi katuwu'-ra hi rala dunia', doko' mo'ua' pai' doko' mporata kagoea'. Hawe'ea toe mposesei'-ra, alaa-na uma-ra kaliliu mpotuku' Lolita Alata'ala, pai' uma ria kalaua-na hi katuwu'-ra.

Yawa: Kamije inta ntatae no anansinao ama uga rai. Omamo raurata irati vatano wo ayao Amisye ranaun, weramu wo anakotaro manui rantotobe, muno ubekero romane muno mansanasine ama marinsene obo rai. Wetivara anakotare umaso mo ayao Amisye rakikipi no manuga rai, weti ayao Amisye ama ine raen no maije ramu.


NETBible: As for the seed that fell among thorns, these are the ones who hear, but as they go on their way they are choked by the worries and riches and pleasures of life, and their fruit does not mature.

NASB: "The seed which fell among the thorns, these are the ones who have heard, and as they go on their way they are choked with worries and riches and pleasures of this life, and bring no fruit to maturity.

HCSB: As for the seed that fell among thorns, these are the ones who, when they have heard, go on their way and are choked with worries, riches, and pleasures of life, and produce no mature fruit.

LEB: And the [seed] that fell into the thorn plants—these are the ones who hear and [as they] go along are choked by the worries and riches and pleasures of life, and they do not bear fruit to maturity.

NIV: The seed that fell among thorns stands for those who hear, but as they go on their way they are choked by life’s worries, riches and pleasures, and they do not mature.

ESV: And as for what fell among the thorns, they are those who hear, but as they go on their way they are choked by the cares and riches and pleasures of life, and their fruit does not mature.

NRSV: As for what fell among the thorns, these are the ones who hear; but as they go on their way, they are choked by the cares and riches and pleasures of life, and their fruit does not mature.

REB: That which fell among thistles represents those who hear, but their growth is choked by cares and wealth and the pleasures of life, and they bring nothing to maturity.

NKJV: "Now the ones that fell among thorns are those who, when they have heard, go out and are choked with cares, riches, and pleasures of life, and bring no fruit to maturity.

KJV: And that which fell among thorns are they, which, when they have heard, go forth, and are choked with cares and riches and pleasures of [this] life, and bring no fruit to perfection.

AMP: And as for what fell among the thorns, these are [the people] who hear, but as they go on their way they are choked {and} suffocated with the anxieties {and} cares and riches and pleasures of life, and their fruit does not ripen (come to maturity and perfection).

NLT: The thorny ground represents those who hear and accept the message, but all too quickly the message is crowded out by the cares and riches and pleasures of this life. And so they never grow into maturity.

GNB: The seeds that fell among thorn bushes stand for those who hear; but the worries and riches and pleasures of this life crowd in and choke them, and their fruit never ripens.

ERV: “What about the seed that fell among the thorny weeds? That is like the people who hear God’s teaching, but they let the worries, riches, and pleasures of this life stop them from growing. So the teaching does not produce good results in their lives.

EVD: What is the seed that fell among the thorny weeds? That is like the people that hear God’s teaching, but they let the worries, riches, and pleasures of this life stop them from growing. So they never make good fruit.

BBE: And those which went among thorns are those who have given hearing, and go on their way, but they are overcome by cares and wealth and the pleasures of life, and they give no fruit.

MSG: "And the seed that fell in the weeds--well, these are the ones who hear, but then the seed is crowded out and nothing comes of it as they go about their lives worrying about tomorrow, making money, and having fun.

Phillips NT: And the seed sown among the thorns represents the people who hear the message and go on their way, and with the worries and riches and pleasures of living, the life is choked out of them, and in the and they produce nothing.

DEIBLER: Some people are like the soil that had roots of thorny weeds in it. They are people who accept God’s message, but later on they worry about things, and try to become rich, and enjoy things that give them a lot of pleasure. So they do not become spiritually mature.

GULLAH: An dem seed wa fall eenta de briah, dat like de people wa yeh God wod, bot leetle by leetle dey staat fa fret bout de ting dey got yah. Dey fret all de time bout dey plenty money an ting an dey pledja een dis wol. Dem ting choke out God wod een dey haat, an dey ain do a ting fa God. Dey crop dohn mount ta nottin.

CEV: The seeds that fell among the thornbushes are also people who hear the message. But they are so eager for riches and pleasures that they never produce anything.

CEVUK: The seeds that fell among the thorn bushes are also people who hear the message. But they are so eager for riches and pleasures that they never produce anything.

GWV: The seeds that were planted among thornbushes are people who hear the word, but as life goes on the worries, riches, and pleasures of life choke them. So they don’t produce anything good.


NET [draft] ITL: As for <1519> the seed that fell <4098> among thorns <173>, these <3778> are <1510> the ones who hear <191>, but <2532> as they go on <4198> their way they are choked <4846> by <5259> the worries <3308> and <2532> riches <4149> and <2532> pleasures <2237> of life <979>, and <2532> their fruit does not <3756> mature <5052>.


  Share Facebook  |  Share Twitter

Studi lengkap, lihat: Alkitab SABDA.

 <<  Lukas 8 : 14 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel