Alkitab Mobile SABDA
[VER] : [SBDR]     [PL]  [PB] 
 <<  2 Petrus 2 : 22 >> 

Shellabear 1912: Maka sudah berlaku diatasnya seperti perumpamaan yang benar ini, yaitu, "Anjing kembali makan muntahnya;" dan, "Babi yang dimandikan kembali menggelumang dalam lumpur."


AYT: Mereka adalah gambaran dari peribahasa yang benar ini: “Anjing kembali kepada muntahannya sendiri” dan “Babi yang telah dibersihkan, kembali lagi berkubang di lumpur”.

TB: Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

TL: Maka sudahlah berlaku ke atas mereka itu seperti perumpamaan yang benar ini, yaitu, "Anjing berbalik menjilat muntahnya"; dan "babi yang dimandikan balik berkubang di dalam kubang."

MILT: Dan, bagi mereka telah berlaku perumpamaan yang benar ini, "Anjing yang kembali ke muntahnya sendiri dan babi yang telah dimandikan, ke kubangan lumpur."

Shellabear 2010: Jika demikian halnya, maka yang terjadi atas dirinya itu sama seperti ibarat berikut ini yang kebenarannya telah teruji: "Anjing kembali pada apa yang telah dimuntahkannya," dan "Babi yang telah dimandikan, kembali berkubang di dalam lumpur."

KS (Revisi Shellabear 2011): Jika demikian halnya, maka yang terjadi atas dirinya itu sama seperti ibarat berikut ini yang kebenarannya telah teruji: "Anjing kembali pada apa yang telah dimuntahkannya," dan "Babi yang telah dimandikan, kembali berkubang di dalam lumpur."

Shellabear 2000: Jika demikian halnya, maka yang terjadi atas dirinya itu sama seperti ibarat berikut ini yang kebenarannya telah teruji: “Anjing kembali pada apa yang telah dimuntahkannya” dan “Babi yang telah dimandikan, kembali berkubang di dalam lumpur.”

KSZI: Yang terjadi kepadanya itu seperti kata pepatah yang terbukti tepat: &lsquo;Anjing akan menjilat muntahnya kembali,&rsquo; dan &lsquo;Babi yang dimandikan akan berkubang semula di lumpur.&rsquo;

KSKK: Dalam hal ini berlaku pepatah ini untuk mereka: "Anjing memakan kembali muntahnya," dan: "Baru saja seekor babi dimandikan, ia kembali berkubang dalam lumpur."

WBTC Draft: Tepatlah yang disebutkan peribahasa ini, yang terjadi pada mereka, "Apabila seekor anjing muntah, anjing itu kembali lagi ke muntahnya." Dan, "Setelah babi dimandikan, babi itu kembali berkubang dalam lumpur."

VMD: Tepatlah yang disebutkan peribahasa ini, yang terjadi pada mereka, “Apabila seekor anjing muntah, anjing itu kembali lagi ke muntahnya.” Dan, “Setelah babi dimandikan, babi itu kembali berkubang dalam lumpur.”

AMD: Seperti kata peribahasa, "Anjing kembali lagi ke muntahannya", dan "Babi yang telah dimandikan, kembali ke kubangannya."

TSI: Bagi orang seperti itu, tepat sekali dua peribahasa ini, “Anjing yang muntah memakan muntahnya lagi,” dan “Babi yang sudah dimandikan bersih-bersih kembali berkubang di lumpur.”

BIS: Apa yang mereka lakukan membuktikan kebenaran peribahasa ini, "Anjing akan makan kembali apa yang sudah dimuntahkannya," dan "Babi yang telah dimandikan, akan kembali berguling-guling di dalam lumpur."

TMV: Apa yang berlaku kepada mereka membuktikan bahawa peribahasa ini benar, "Anjing akan makan semula apa yang sudah dimuntahkannya," dan "Babi yang sudah dimandikan, akan bergulingan semula di lumpur."

BSD: Tingkah laku mereka itu membuktikan kebenaran kata-kata ini, “Anjing memakan kembali muntahnya, babi berguling-guling kembali di dalam lumpur sesudah dimandikan.”

FAYH: Ada peribahasa yang mengatakan: "Anjing memakan muntahnya dan babi yang sudah dimandikan berkubang lagi di dalam lumpur." Peribahasa ini cocok bagi orang-orang yang kembali kepada dosa mereka.

ENDE: Maka tepat benar peribahasa ini dikenakan kepada mereka: "Andjing berbalik mendjilat muntahannja" dan "babi jang mandi, kembali lagi kekubangannja".

Klinkert 1879: Tetapi sasoenggoehnja pada mareka-itoe djadi saperti boenji peroepamaan ini: "Bahwa andjing balik makan moetahnja" dan babi, jang soedah dibasoeh, itoe kembali menggeloemang dalam loempoer.

Klinkert 1863: Tetapi betoel soedah djadi sama dia-orang saperti perkataan oepamaan ini: {Ams 26:11} Bahoea andjing soedah balik makan moentahnja, dan babi, jang soedah ditjoetji, itoe kembali mengeloemang dalem loempoer.

Melayu Baba: Jadi, sudah datang atas dia-orang sperti perumpama'an yang btul itu, "Anjing sudah pulang makan muntah," dan lagi, "Babi yang sudah mandi masok kubang lumpur."

Ambon Draft: Tetapi sudah djadi pada marika itu, apatah pengata jang benar itu ada bilang: Andjing balik pulang pada dija punja munta, dan babi jang terbasoh, baguling kombali di petji.

Keasberry 1853: Tutapi butullah tulah jadi pada marika itu sapurti purkataan umpamaan ini, Bahwa anjing itu tulah burbaliklah iya mumakan muntahnya; Dan babi yang tulah disuchikan itu, kumbalilah iya munggolumang dalam lumpur.

Keasberry 1866: Tŭtapi tŭlah jadi pada marika itu spŭrti pŭrkataan umpamaan yang bŭnar ini, Bahwa anjing itu tŭlah bŭrbaliklah iya mŭmakan muntahnya; dan babi yang tŭlah dibasohkan itu, kŭmbalilah iya mŭngglumang dalam lumpor.

Leydekker Draft: Tetapi 'atas marika 'itu sudah berlaku barang jang dekatakan dengan sawatu peng`ata jang benar; 'andjing sudah kombali kapada montahnja jang chats: dan babi betina jang sudah terbasoh 'itu kapada guling 2 an didalam lompor.

AVB: Yang terjadi kepadanya itu seperti kata pepatah yang benar: “Anjing akan menjilat muntahnya kembali,” dan “Babi yang dimandikan akan berkubang semula di lumpur.”

Iban: Utai nya udah nyadi ba sida nitihka jaku-dalam ti bendar: "Ukui pulai ngagai mutah iya empu" "Babi ti udah diberi mandi, pulai baru ngagai pelangkan iya."


TB ITL: Bagi mereka <846> cocok <4819> apa yang dikatakan peribahasa <3942> yang benar <227> ini: "Anjing <2965> kembali <1994> lagi ke <1909> muntahnya <2398> <1829>, dan <2532> babi <5300> yang mandi <3068> kembali lagi ke <1519> kubangannya <2946> <1004>."


Jawa: Kaanane wong-wong iku nocogi unine paribasan kang bener mangkene, “Asu mbaleni utah-utahane, sarta babi kang wis adus bali maneh menyang ing pagupakane.”

Jawa 2006: Kaanané wong-wong iku cocog karo uniné paribasan kang bener iki, mangkéné, "Asu mbalèni utah-utahané, sarta babi kang wis diguyang bali manèh menyang ing blethokané."

Jawa 1994: Kaanané wong-wong kuwi nocogi uniné paribasan sing mengkéné: "Asu mbalèni utah-utahané, sarta babi kang wis diedusi bali menèh menyang combéran."

Jawa-Suriname: Pantes tenan wong kaya ngono kuwi dipadakké karo asu sing ndilati utah-utahané apa babi sing wis diedusi kipu menèh nang petyerèné.

Sunda: Jalma kitu ninggang kana paribasa, "Anjing malikan deui utahna, bagong geus dimandian guyang deui dina leutak."

Sunda Formal: Jelema anu kitu, ninggang kana paribasa: “Anjing ngaletakan deui utahna, babi nu beunang ngamandian ancrub deui kana pangguyangan.”

Madura: Pa-ponapa se elakone reng-oreng ganeka noduwagi ja’ parebasan paneka pajat lerres: "Pate’ bakal ngakana pole otana dibi’," sareng parebasan laen, "Babi se la epandhi’i bakal abaliya alu’-gulu’ e dhalem cellot."

Bauzi: Ame im giomimna vahokedam guru zi labe amu ibi iho bisi faina meedam bak lam voohona vedi fa etei ba neo vi gàhàdi meedàmu gi bak damat ibi iho nehi gagu baleàhà im nimti uloho bak. “Vemet aho na faina àme it voohona fa le vi visoi àho. Doho fi ho iho valo kikeme boz neàdehena fa fua noa bisu gigime itabebuleho,” lahame gagom bakti ulohona meedam damat modem bak.

Bali: Anake punika tan bina sakadi slokane sane kadi asapuniki: “Cicinge mabalik buin ngamah utahne”, samaliha slokane sane lianan: “Celenge ane suba kapandusang, buin maguyang sig endute.”

Ngaju: Taloh je ilalus ewen te jete bukti akan katoton auh paribasa toh, "Aso te kareh kuman haluli taloh je jari iutae," tuntang "Bawoi je jari impandoi, kareh haluli mambaring arepe intu kalabangan."

Sasak: Napi saq ie pade laksaneang pade maraq pepatah niki, "Acong gen ngaken malik napi saq uwah ie utaqang", dait, "Bawi saq uwah tepandiqang, gen begoloq malik lẽq dalem reraok."

Bugis: Aga iya napogau’é mennang pabuttiwi atongengenna iyaé warékkadaé, "Nanréi matu paimeng asué aga iya puraé naluwa," sibawa "Tédong iya puraé ricemmé, lisui matu maggalélu ri laleng bungkaé."

Makasar: Anjo panggaukanna ke’nanga napa’buttimi kontutojenna lampang kana angkanaya, "Lanakanre poleangi kongkonga apa le’baka nalangngewang"; yareka "Tedong le’baka nije’ne’, lamange poleangi anggulungi kalenna ri peoka."

Toraja: Nalambi’mo te parumbasan tongan tu tau iato mai, tu nakua: Asu ungkande luana sia bai mangka didio’ mentombang sule.

Duri: Ia to apa napugauk mpamanassai tee sambenan kada to kumua, "Ia to asu la ngkande pole' luahna," na "Ia to bai mangkamo dijio', namale pole' mennombang." Sipato' joo kada dipatuju lako tuu lako tau, nasaba' pole pole'i mpugaukki to panggaukan gaja' to pura naboko'imo.

Gorontalo: U lowali to olimongoliyo boyito tutuwawuwa wolo lumade odiye, ”Apula ma muli yilonga u ma yilapato pilotuoliyo mayi” wawu ”Boyi u ma yilapato yilihuwaliyo ma muli lotitambo.”

Gorontalo 2006: Wolo u pilohutu limongolio mopobukuti obobanali lo pohumaya botie, "Apula mamuli monga umaa pilotuo̒lio," wau "Boi umaa yilihualio, mamuli molilii-liide todelomo latao̒."

Balantak: Upa men ia wawaumo i raaya'a mompotuutuu' timbaani' men koi kani'imari: “Au' mangkaan soosoodo lua'na,” ka' “Bau' men nipoloopimo mule'kon mintombang soosoodo na pintombanganna.”

Bambam: Indo gau'na abana tä' deem nasisalai indo pehapangam naua: “Asu muande sule luana,” anna “Babi puha didio' le'ba' sule ma'tombä.”

Kaili Da'a: To najadi ri ja'i ira nasimbayu ewa popata to nanguli iwe'i: "Asu nanjili bali nanggoni luana, pade Wawu lako nidiu nanjili bali notompu ri gege."

Mongondow: Singog mo'iduduimai na'a noyoka'an totok in oaíid monia tua, "Ungkuí moka'anbií bui kon totukanya, bo bokeí inta ain iningguían kinodarit buibií doman in sia mayak ḷumobong kom bonu in yonak."

Aralle: Ponna noa yatoo, ya' yato tau nahoane' yato pohapangang ang naoatee, "Asu ang hali tiloa sumule sala ungngande yato tiloana." Noa toi "Bahi ang hali didio' sumule mentumbäng naung di hehsä'."

Napu: Ara ngkora pandiri au manguli node: "Dike maande hule bolana, hai boe au radoi lao mentumba hule i reta." Lolita ide mokanai tauna iti inona, lawi tauna iti mesule hulehe i babehianda au kadake au rapalehimi hangkoya.

Sangir: Apan nikoạ i sire e mẹ̌lẹ̌lahẹ u hinong papasihing ini, "Asu e sarung mẹ̌sul᷊e kumaěng mutane," dingangu "Wawi wọu nirenọ e, mẹ̌sul᷊e mẹ̌těngkal᷊usị su pẹ̌tatonaěnge."

Taa: Wali palaong to naika nsira etu singkonong kojo pei ligi to manganto’o, “Anu to nalua yau nu asu, roo see nakoni muni nu asu etu.” Pasi re’e wo’u ligi to manganto’o, “Wawu to roomo nariu ntau, wawu etu ojo mawolili muni pei matomba ri raya nggege.” Wali ligi to etu singkonong kojo pei tau to mawolili muni ri lengko to maja’a to roomo napiyaika nsira.

Rote: Hataholi sila tatao-nono'in, natetu-nandaa no dede'a lasi ka nae, "Neukose busa na'a seluk muta na", ma "Ladiu basa bafi oe so, tehu neukose neu loli seluk nai tane dale."

Galela: Kanaga o ade-ade moi gena itemo, "O kaso ngaroko imangunaka, duma ma nguna magena yodupa yaoqo kali, de lo o titi ngaroko imaosika, duma yodupa itagi o pepekeku so imagawa kali." O ade-ade magena igogou imaketero de o guru ona magena, sababu iqoqoma o dorou yododongosaka de yogiliho kali.

Yali, Angguruk: It arimano fahet aben uruk ane tu wirim teg lit wereg, "Meneyen pak kog tebelug suhuloho inggarehen naruk. Wam oruk fano reg angge famen sabelepma fubu watuk."

Tabaru: 'Okia naga gee 'ona yadiai, 'isinyata 'ato 'itiai 'o dolabololo naneda, "'O kaso dua ya'odomoli 'okia naga gee yosinguna-ngunanie," de "'O titi gee ya'osikokau, 'asa 'imagawali."

Karo: Kai si ilakoken kalak enda payo kal bagi si ikataken perumpaman enda, "Biang ipanna mulihken kai si nggo iutahkenna," janah "Babi si nggo iperidi mulihi ercebah i bas kubang."

Simalungun: Jumpah do bani sidea hata ni limbaga na sintong on, “Mulak do baliang hubani utah-utahni, anjaha babuy na dob pinaridi mulak do margulu hubagas hubang.”

Toba: Jumpang do di nasida hata ni umpama na sintong on: Na mulak do biang tu utautana, jala na margulu do babi di na rotakna, dung mangarembe.

Dairi: Tuhu ngo bagè nidokken kata umpama èn tersèngèt kalak i, "Dak ipangan biang ngo utahna," dekket "Dak merkubang nola ngo babi sienggo iperridi."

Minangkabau: Apo nan inyo karajokan, lah mambuktikan kabanaran parumpamoan nan bakcando iko, "Anjiang mamakan baliak, apo nan lah dimutahkannyo," "Babi nan lah mandi, babaliak baguliang-guliang masuak lunau."

Nias: Hadia ia nilaura faudu sibai ba gamaedola andre, "Asu samuli manga hadia ia zi no i'uta'õ," ba "Bawi si no mufemondri, samuli mamagaõlõ ya'ia ba getuna."

Mentawai: Sangamberinia sigalaiakenenda néné, bulat apasese lé ka tiboiet paobboiakenen néné, "Ikokom lé mitsá jó-jó sigelek'akenennia." sambat, "Sakkoiló kenanen aturaúan nia, ialeú et ei nia mitsá masipalebbu tubunia ka lotí."

Lampung: Api sai tian lakuko ngebuktiko benorni peribahasa inji, "Kaci haga nganik luot api sai radu ia mutahko," rik "Babui sai radu dimandiko haga muloh beguling-guling di delom litak."

Aceh: Peue nyang awaknyan peubuet jeuet keubukeuti pribasa nyang teupeugah lagée nyoe, "Asée jipajoh lom peue nyang ka jiulée nyan" dan "Bui nyang ka teupeumanö, teuma jiriwang lom meubalek-balek lam luhob."

Mamasa: Itin matin tau susio, napatu manappa peparumbanan nakua: “Asu ma'pasule lao ummande luana,” anna “Bai mangka didio' lao mentombang sule.”

Berik: Angtane jeber-jeber ga enggam gangge nasbawena: "Gwalna jei gamjon gam tombaabili, gwanan jena aa jes gam taunaram." ane "Twena jam wirtalaiserem, jei gamjon ga gam irfwefwena betekabe." Taterisi jeiserem ba bunaram angtane Taterisi Uwa Sanbagirmana aa jei gam saribenerem, ane gamjon baife gam gweyibene ga jem temawer.

Manggarai: Latang te isé patun kéta go’ét ho’o: “Acu hang kolé roa run, ela kéor kolé purang run.”

Sabu: Ne nga ne do tao ri ro ta peteleo ta do pe tu ne lipepahhi do nadhe, "Ngaka do nga'a wari ne nga ne do alle pemaddo ri no," nga "Wawi do alle pepejhio pemmo, moko do medae bhale wari la bba'i pebhare-gore pa dhara lubhu."

Kupang: Ada kata-kata mutiara yang kaná deng itu guru putar-balek dong bilang, “Kalo anjing munta, dia kambali pi makan dia pung munta sandiri.” Ada laen lai yang bilang, “Biar su kasi mandi satu babi, ma dia kambali pi mandi lompor ulang lai.”

Abun: Ye ne do brek an dari ket Yefun it yo, tepsu sukamno kwa we gato ye ki do, "Ndar gwi or, ndar satu ma git ndar gwi ne o re," si "Ye mus jot kwo re, orete jot ne satu ma ngga mo budat o re."

Meyah: Mar ongga rua runtunggom insa koma bera erek mar egens ongga rusnok ragot erek kef oida, "Mes egens ongga aha meisohu jah bera oksons noba enet efen meisohu insa koma sons deika." Noba koma tein erek kef oida, "Mek orins ongga rusnok rut efaga fob bera oksons noba ah gij mohtefa deika fob." Erek koma tein, sis fob rua ongga Guru-Guru ebireira ruroru mar ongga oufamofa. Tina ebeibeyaif rua ruksons gu rerin mar ongga oska efekeifa deika fob.

Uma: Ria lolita rapa' to mpo'uli' hewa toi: "Dike' ngkoni' nculii' koja'-na, wawu to teniu'-mi hilou motampo' nculii' hi rege'." Lolita toe bate soso' mpu'u hi tauna toera, apa' rakanculihii-rana kadada'aa to rapalahii-mie wengi.

Yawa: Awa ana wo rave umaso mamo mo ayao vari jirume so ramai dave, mo raura taiso: “Make po apa nyinyo raisy akato,” muno “Ranivara uge pasyo po mana rayajam no apa kenanome rai pakasen, mpanyum dave pavave pasyo rai jakato.”


NETBible: They are illustrations of this true proverb: “A dog returns to its own vomit,” and “A sow, after washing herself, wallows in the mire.”

NASB: It has happened to them according to the true proverb, "A DOG RETURNS TO ITS OWN VOMIT," and, "A sow, after washing, returns to wallowing in the mire."

HCSB: It has happened to them according to the true proverb: A dog returns to its own vomit, and, "a sow, after washing itself, wallows in the mud."

LEB: The [statement] of the true proverb has happened to them, "A dog returns to its own vomit," and "A sow, [after] washing herself, [returns] to wallowing in the mud."

NIV: Of them the proverbs are true: "A dog returns to its vomit," and, "A sow that is washed goes back to her wallowing in the mud."

ESV: What the true proverb says has happened to them: "The dog returns to its own vomit, and the sow, after washing herself, returns to wallow in the mire."

NRSV: It has happened to them according to the true proverb, "The dog turns back to its own vomit," and, "The sow is washed only to wallow in the mud."

REB: In their case the proverb has proved true: “The dog returns to its vomit,” and “The washed sow wallows in the mud again.”

NKJV: But it has happened to them according to the true proverb: "A dog returns to his own vomit," and, "a sow, having washed, to her wallowing in the mire."

KJV: But it is happened unto them according to the true proverb, The dog [is] turned to his own vomit again; and the sow that was washed to her wallowing in the mire.

AMP: There has befallen them the thing spoken of in the true proverb, The dog turns back to his own vomit, and, The sow is washed only to wallow again in the mire.

NLT: They make these proverbs come true: "A dog returns to its vomit," and "A washed pig returns to the mud."

GNB: What happened to them shows that the proverbs are true: “A dog goes back to what it has vomited” and “A pig that has been washed goes back to roll in the mud.”

ERV: What they did is like these true sayings: “A dog vomits and goes back to what it threw up.” And, “After a pig is washed, it goes back and rolls in the mud again.”

EVD: What those people did is like this true saying: “When a dog vomits (throws up),he comes back to his vomit.” And, “After a pig is washed, the pig goes back and rolls in the mud again.”

BBE: They are an example of that true saying, The dog has gone back to the food it had put out, and the pig which had been washed to its rolling in the dirty earth.

MSG: They prove the point of the proverbs, "A dog goes back to its own vomit," and, "A scrubbed-up pig heads for the mud."

Phillips NT: For them, the old proverbs have come true about the "dog returning to his vomit", and "the sow that had been washed going back to wallow in the muck".

DEIBLER: The way in which they are behaving again is just like …the proverbs/what people often say†: They are like dogs that return to eat their vomit, and they are like pigs that have washed and then roll again in the mud.

GULLAH: Wa happen ta dem wa ton way fom God, dat jes like dem true paable wa tell we say, “Dog da ton back fa go lick e vomit” an “Hog wa dey done wash, e go back fa roll een de mud.”

CEV: What happened to them is just like the true saying, "A dog will come back to lick up its own vomit. A pig that has been washed will roll in the mud."

CEVUK: What happened to them is just like the true saying, “A dog will come back to lick up its own vomit. A pig that has been washed will roll in the mud.”

GWV: These proverbs have come true for them: "A dog goes back to its vomit," and "A sow that has been washed goes back to roll around in the mud."


NET [draft] ITL: They <846> are illustrations <4819> of this true <227> proverb <3942>: “A dog <2965> returns <1994> to <1909> its own <2398> vomit <1829>,” and <2532> “A sow <5300>, after washing <3068> herself, wallows <2946> in the mire <1004>.”


  Share Facebook  |  Share Twitter

 <<  2 Petrus 2 : 22 >> 

Bahan Renungan: SH - RH - ROC
Download
Alkitab ANDROID
Kamus Alkitab
Kamus Bahasa
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pelengkap Kidung Jemaat
Alkitab.mobi
Copyright
Alkitab.SABDA.org
Android.SABDA.org
SABDA.APP
BaDeNo
Bantuan
Dual Panel Dual Panel